Ujian is exam...

Masalah Ujian emang udah jadi editorial di setiap koran kampus. Paling melelahkan itu Pra-ujian sebenarnya, Belajar berjam-jam di kamar di waktu yang seharusnya aku istirahat. 14 tahun itu, waktu yang tidak bisa dibilang sebentar untuk belajar sebelum ujian. Kelemahanku itu pasti mendapatkan nilai yang mesti di reject kalau sebelumnya tidak belajar. Sebenarnya, bukan masalah besar bagi orang-orang berotak einsten untuk tidak belajar sebelum ujian, Toh jauh-jauh hari mereka sudah faham dengan materi yang diajarkan, dan aku memang bukan termasuk orang berotak seperti itu. Mendengar salah satu temanku yang tidak belajar dengan masuk kamar mandi karena ilham yang sering dia dapat pas ujian, alhasil kamar mandi jadi satu-satunya tempat dia berfikir. Gaya teraneh yang pernah aku dengar, tapi walau demikian dewa penolong masih ada untuk dia di kamar mandi.
Menghapal adalah satu-satiunya cara supaya aku dapat good score, disamping memahaminya. Untungnya aku punya sedikit kelebihan dalam mengahafal, walaupun sejam dua jam kemudian aku nyerah mengulang kembali hafalanku. Tapi seenggaknya menit-menit ujian dimulai lem diotak ku masih biasa membuat hafalan ku lengket sebelum angin kepikunan berusaha mengambill kembali semua yang aku usahalkan selama itu.
Tiap ujian gak mungkin juga, kalau aku tidak membuat note kecil panjang yang jadi wejangan guru SD ku dulu. Menurutnya dengan kita membuat Note catatan tentang materi yang akan diujiankan, maka dengan mudah kita bisa menghafal meteri itu dengan cepat. akhirnya sampai sekarang pun belum ada yang memberi wejangan lainnya selain guru SD ku itu.

0 komentar:

Posting Komentar