novel perdana
GET LOVE IN CAMPUS
Hari ini awal aku masuk kuliah,dan awal dimana aku harus terbiasa dengan segala macam aktivitas yang menurutku baru di hadapanku.Kini aku menjadi mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negri fakultas peternakan.Aku memilih fakultas ini karena aku suka dengan hewan.Hari-hariku sebelumnya biasa saja tanpa ada perbedaan.Hubunganku dengan Alen masih seperti biasa.Alen adalah cowok pertamaku disekolah dulu,aku masih berhubungan baik dengannya walaupun kami harus menempuh jarak jauh karena dia harus menempuh pendidikan di luar kota.Disisi lain aku punya seseorang yang lain dihatiku,dia kk kelasku dan kami berhubungan tanpa Alen ketahui.Aku kenal Adrian cukup lama sebelum aku lulus dari SMAku dulu,tapi untungnya Alen gak tau hubunganku dengan Adrian,kami memang belum berpacaran tapi aku merasa kami berdua memang punya rasa yang sama.Akhirnya sampai aku luluspun kami masih berhubungan tanpa Alen ketahui dan pada saat aku masuk kuliah untuk yang pertama kalinya,diapun akan datang ke bandung menemuiku. Pertama kuliah berjalan dengan lancar,aku hanya baru menggenal satu orang dari teman kelasku dan dia bernama inca,anaknya seru pintar dan bergaul .Pukul 13.00 kuliahpun selesai,dan tidak ada yang harus aku kerjakan karena hari ini hanya pengenalan pelajaran dan dosen-dosen yang mengajar,aku kira bangku kuliah itu bangku yang sangat menyeramkan bagiku denagn setumpuk tugas dan praktikum yang membosankan tapi setelah aku kenal dosen-dosen yang akan mengajarku ramah dan terbuka maka aku merasa nyaman kuliah di fakultas ini.Akhirnya aku menuju ke tempat kosanku yang tidak jauh letaknya dengan kampus,kosanku terasa sangat nyaman dibanding kosan yang lainnya.Aku bisa melihat langsung pemandangan keluar dibanding kosan yang lain yang berhimpit dalam sebuah rumah.Kosanku berpetak-petak mengelilingi sebuah kolam besar ditengah-tengahnya,jadi setiap kamar kosan langsung dapat melihat kolam itu didalmnya.Aku menempati kosan dilantai dua disana ada satu tempat dimana aku bisa melihat semua pemandangan yang sangat indah,yang hanya kosan lantai dua dapat melihatnya.Untuk pertama kalinya aku harus membereskan semua ruangan kosanku sendirian,aku menata setiap tata letak barang-barangku agar lebih terlihat sangat rapi,dan yang paling aku merasa jadi anak kosan adalah karena kini aku adalah seorang mahasisiwi,yang harus siap dengan semua tugas yang mungkin akan lebih berat aku hadapi pada saat ini.Setelah seharian ini aku membereskan kosanku,aku menghela nafas lega karena semua sudah terlihat rapi dan aku bisa lebih tenang untuk beristirahat,dan yang kini dalam pikiranku adalah waktu dimana besok aku bertemu dengan Adrian.Kedatangannya udah yang ke tiga kalinya dan saat ini dia menunggu jawaban atas sebuah pernyataan darinya tentang perasaannya padaku.Aku gak tau harus ngomong apa sama dia sedangkan aku masih ada hubungan dengan Alen,dan aku gak bisa mutusin Alen gitu aja tanpa alasan yang jelas.Tapi disisi lain perasaanku sekarang ke Adrian cukup kuat dibanding dengan Alen.Selama aku beristirahat aku hanya memikirkan apa yang semetinya aku jawab jika memang Adrian menanyakan hal itu besok.
Esok hari…
Di perjalanan
‘dia gymana y sekarang?hampir dua bulan ini aku gak ada ketemu sama Adrian.Yang pastinya aku kangen banget sama dia.Aku tau gak seharusnya aku kaya gini,toh dia bukan siapa-siapa aku,ntar aku malh kepedean lagi.Ayo donk Sy…kamu tuh sadar bukan siapa-siapa dia juga,lagian kamu jugakan udah punya Alen,mau dikemanain dia kalau kamu sama Adrian.”batinku
Sampai tiba-tiba seorang kondektur membangunkan lamunanku…
Neng…neng”seseorang menyapaku dari pinggir.
“i..ya pa”..aku terbangun dari lamunanku.
“ne dah abis mw turun di kampus kan?
Aku berdiri dari tempat dudukku
“oh…y pa makasih.
“oh..my god kenapa coba aku ngelamun,untung aja bapanya bangunin aku.Pokoknya Sy…kamu gak boleh salting depan Adrian,kamu harus bersikap biasa aja,ok Sy…pasti kamu bisa.”ungkapku
Tit..tit..tit sms masuk
“si..kamu dimana??aku dah xampe lho..
Pesan dari Adrian, aku mempercepat langkahku kearah tempat itu,aku gak mau Adrian nunggu lama.Selang 5 menit kemudian akupun sampai di tempat itu.Adrian masih sama kaya dulu.Dia masih terlihat lucu dan manis,rambutna yang kribo masih menutupi sebagian keningnya.
Sambil tersenyum dan menjabat tanganku…
“Pa..kabar si??
“baik..!jawabku gugup
“Kamu nunggu lama yah?”
“Santai ja la si,orang aku juga baru nyampe ko?jawabnya tenang sambil memperhatikanku.
Aduh,kenapa neh ko aku salting banget se,Ayo…Sy kamu pasti bisa jangan malu-malu gitu donk!!”batinku
“Sekarang kia pergi kemana neh?”
“Aduuh…kemana yah,aku juga gak tau.”jawabku sok polos
“Terus,gimana donk?”
“Gimana kalo kita makan aja,pasti kamu laper kan?
Adrian menggaruk kepala bagian belakang sambil tertawa malu
“Kamu tau aja aku lapar,ya udah…kita makan aja sekarang!”
Kami makan di salah satu tempat yang nggak jauh dari tempat kami bertemu.Kami makan disalah satu tempat duduk yang terletak lebih tenang dari yang lainnnya.Makanan kami pesan,dan butuh beberapa menit makanan yang kami pesan tersaji.Dia mencairkan suasana dan mulai menanyakan kesibukanku sekarang.
“Si…aku datang kesini nemuin kamu,satu emang aku kangen sama kamu.Tapi ada satu hal yang mau aku tanyain sama kamu?
“Tentang apa?”jawabku gugup
Adrian mulai gugup menanyakannya
“Ehmmm….tentang perasanaku sama kamu selama ini?”
Tuh kan beneran dia minta kepastian,gymana dunk…akukan bingung.ma alen kan aku belum putus ntar kalau Alen tau pasti dia marah deh,tapi aku juga suka sama dia.tapi bukannya si adri juga jauh ntar ma aku,sama aja donk kalo gitu sama si Alen.
“SI…?sapa Adrian menghentikan lamunanku.
Aku terbangun dari lamunanku..
“oh…y,gimana ya...aku juga bingung neh
“Sy…aku tuh udah ngerasa cocok sama kamu,dan aku ngerasa nyaman dekat kamu.Dan aku sadar kalau aku sayang banget sama kamu.”ungkapnya
“Dri…kamu tau kan sebelumnya aku udah punya Alen,aku bingung harus milih siapa?”
“Aku gak peduli Sy…kamu dah punya cowok atau belum,yang pasti aku hanya berusaha jujur sama perasaan aku.
“Tapi aku gak bisa Dri…aku bingung,aku harus ngomong apa sama Alen kalau kita sampai jadian?”
“Aku sayang banget sama kamu,pertama aku kenal kamu rasa ini emang udah ada.Selama ini aku hanya bisa liat kamu dari jauh,dan aku hanya bisa berharap bisa ketemu sama kamu walaupun itu hanya sehari.
“Adrian tolong kasih aku waktu untuk bikin keputusan ini?”pintaku
Nggak terasa akhirnya waktu menunjukan kalau aku harus pulang.Adrian memaksa untuk mengantarkanku.Perjalanan kekosanku sekitar dua jam dan dia nggak peduli kalau dia harus sampai ketempat penginapannya larut malam.Dia perjalanan dia berharap agar aku bisa menerimanya,dia tidak memperdulikan keberadaan Alen selama ini,karena yang kini dia harapkan adalah aku memutuskan Alen.
Kosan pukul 05.00
Semalaman aku memikirkan keputusan yang harus aku buat,aku harus memilih antara Alen dan Adrian,gak mungkin kalau aku harus memilih dua-duanya.Mereka berdua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,tapi yang kini aku rasakan dari Adrian adalah karena dia memberikan hal yang jarang aku dapetin dari Alenimo.Dalam hal ini mungkin aku gak adil sama Alen,karena seharusnya aku bisa nerima semua kekurangan Alen selama ini.Aku dan Alen pacaran lumayan lama,udah hampir tiga tahun,tapi kenal Adrian yang hanya enam bulan ngebuat aku sadar kalau hubungan yang lama itu belum pasti ngebuat kita bahagia.Satu hal yang Alenimo gak punya dari Adrian adalah rasa humor,yang dimana Adrian lebih memilki itu semua dibanding Alenimo.
Tiba-tiba suara panggilan telpon dengan nama alen ada di layar hpku
“Halo…kenapa len?tanyaku gugup
“Si..kamu dah bangun,maaf y baru kasih kabar.”
“Gak apa-apa ko,disini juga aku baek-baek aja.
“Gimana kuliahnya?
“Ampe sekarang,gak ada masalah dan aku ngerasa nyaman.
“Oh…y Sy,ada yang perlu aku omongin sama kamu masalah hubungan kita?
“Emang kenapa?
“Sy sebenernya aku gak mau ngomongin ini ditelpon tapi aku gak bisa harus datang ke Bandung nemuin kamu disana,karena kamu tau sendirikan sekarang aku sibuk kerja.
“Iya,terus masalahnya kenapa ama hubungan kita.
Dia terdiam agak lama
“Maafin aku Sy…
“Kenapa si Len?”tanyaku khawatir
“Aku dijodohin Sy…,dan aku gak bisa nolak lagi karena ayah akan semakin kritis di rumah sakit kalau aku sampai menolak perjodohan ini.
Aku terdiam kaget,ketika Alen memberitahu tentang perjodohannya oleh orang tuanya.Aku dan Alen udah hampir tiga tahun,dan aku selalu berusaha untuk mempertahankan hubungan kami.Sampai saat ini pun aku belum bisa nerima Adrian hanya karena aku masih mau mempertahankan hubunganku dengan Alen.Tapi kini aku hanya bisa menahan air mataku,dan berusaha untuk tetap tegar dengan berita perjodohan Alen.
“Sy…maafin aku yah,aku emang jahat banget sama kamu.Tapi aku juga gak bisa ngeliat ayahku terus-terusan bolak-balik rumah sakit gara-gara aku nolak perjodohan ini.
“Kamu ..masih sayang sama aku Len?”tanyaku sambil menahan tangisanku
“Sy,,,aku nolak perjodohan ini karena aku sayang sama kamu,tapi aku juga gak bisa ngeliat kondisi ayah kaya gini gara-gara aku.
“Jadi keputusan kamu gimana?
“Satu-satunya jalan,kita akhiri hubugankan kita sampai disini,karena aku yakin masih ada cowok yang lebih baik buat kamu dari pada aku.
Arrghhh…rasanya aku pengen teriak dengan keputusan yang Alen buat.Hatiku sakit karena ini keputusan yang sangat berat aku terima.Hubungan kita lumayan lama,dan aku percaya banget kalau Alen itu cowok yang tepat buat aku,tapi pagi ini dia malah ngebuat keputusan diluar pikiranku.Selama ini Alen itu sayang banget sama aku,dan aku tau gimana dia,makannya aku yakin sama dia.Tapi ternyata semua hanya mimpi,aku berharap terlalu tinggi sama Alen.
Setelah kita bicara agak lama,akhirnya kita mutusin kalau kita akhiri semua hubungan kita.Aku juga gak bisa marah sama Alen karena ini semua tanpa Alen ketahui sebelumnya dan ini juga menyangkut kesehatan ayahnya.Aku hanya berharap keputusan ini terbaik untuk kita berdua karena kalau terlalu dipaksain juga aku gak mau bikin kesehatan ayah Alen lebih parah lagi.
Ở
Jam delapan aku masuk kuliah,aku berangkat kuliah dengan mata yang agak bengkak.Beberapa temanku menyakan keadaanku sekarang.Mereka tau kalau aku habis nangis tapi aku berusaha untuk menutupinya karena aku gak mau mereka tau masalahku.Aku emang rada tertutup dengan semua orang,aku gak mau teman-temanku tau tentang masalahku.Aku selalu berusaha tampak ceria didepan mereka semua padahal dibali itu semua aku menyembunyikan semua masalahku.Orang mengenalku sebagai perempuan yang ceria dan bisa dibilang heboh,tapi yang aku rasakan sebenarnya adalah kalau aku itu perempuan yang pendiam,yang lebih suka menyendiri.Dengan sendirinya aku,aku bisa lebih menenangkan diriku,aku bisa lebih berjalan bebas tanpa ada orang yang membatasi aku harus pergi kemana.Tapi kadang kesendirian itu yang menjadi masalah dalam hidupku,maknnya pas aku kenal Adrian aku ngerasa kalau aku nyaman sama dia,dia selalu buat aku ketawa.Dia nggak nuntut aku untuk bisa mencairkan suasana.Karena sebenarnya selama aku berhubungan dengan Alen,yang selalu membuat hubungan kami hidup adalah sikap yang aku paksaan untuk terlihat cerewet dan lucu,supaya aku dan Alen punya bahan obrolan,tapi dengan Adrian kini aku dapetin apa yang aku mau,sesuatu yang hilang selama dengan Alen.
Inca duduk disampingku dan menyapa keadaannku
“Sy…kenapa mata loe bengkak,abis nangis yah?
“Nggak ko,gw kelilipan tadi dijalan ampe perih banget,mata gwkan sensitive.”ungkapku membohongi Inca
“Y…elah,loe kira gw anak kecil yang gampang diboongin.”cetusnya
“Gw gak kenapa-napa ko.”belaku
“Sy…gw temen loe,cerita napa Sy kali aja gitu gw bisa nolongin loe
Alhasil karena Inca terus memaksaku bercerita,akirnya aku menjelaskan kepadanya
“Parah banget si Alen,loe ditinggal tunangan gitu…
“Tapi ini juga buat kebaikan ayahnya,dia gak mau bikin penyakit ayahnya lebih parah lagi.”belaku
“Terus loe percaya gitu aja,bisa aja ini akal-akalan dia aja.
“Terserah loe deh yang pasti kalau cowok udah sayang banget sama ceweknya,apapun pasti dia lakuin untuk mempertahankan hubungan mereka.”
“Udahlah Ca,gw gak mau nangis lagi,gw capek terus-terusan mikirin soal dia.Lagian dia dah jauh dari gw,mungkin dengan adanya cewek yang deket ma dia disana bikin dia lebih baek.
“Aduh Sy…loe tuh sabar banget se.Jarang tau ada cewek yang yang sabar kaya loe,malah yang ngerelain cowoknya pergi bahagia ama cewek laen.”
“Y..udahlah biarin aja,karena gw dah sadar arti dari cinta itu apa,gak mungkin kalau gw harus maksain kehendak.
“Sabar ya Sy…gw yakin pasti loe dapetin yang lebih baik dari Alen
Aku hanya tersenyum dengan harapan Inca,aku juga yakin pasti suatu saat nanti aku bakalan nemuin orang yang lebih baik lagi daripada Alen.Ini hanya masalah waktu,aku hanya harus menunggu dan gak harus percaya dengan semua janji yang sebenernya gak tentu.Aku dan Alen memang cukup lama mungkin sekitar tiga tahun,dan aku memang merasa cocok dengannya.Dia sangat perhatian dan sangat mengenal siapa diriku.Awalnya aku yakin kalau kita akan bersama terus tapi semua hanya khayalan.Kini dia bersama orang lain,dan mungkin akan terus dengannya sampai nanti mereka menikah.Aku hanya bisa berharap dia bahagia dengannya,aku juga gak bisa maksain kehendakku jika harus terus dengannya,karena ini semua udah jadi keputusan keluarganya dan aku gak mau dia nyakitin ayahnya hanya gara-gara aku,karena aku yakin semua keputusan yang dibuat orang tua itu pasti lebih baik buat anaknya.
Kosan 20.00 wib
Malam ini aku masih menangis,membayangkan saat aku dan Alen masih sama-sama dulu.Dia selalu ada saat aku benar-benar membutuhkannya.Dia rela melakukan apapun yang aku inginkan.Dia selalu mengalah dan selalu mengikuti apa yang jadi mauku.Sikapku yang keras kepala,tidak membuatnya pergi meninggalkanku.Walaupun dia terkadang ngebosenin tapi dia selalu bisa membuat suasana menjadi lebih baik.Aku yang cerewet kadang membuatnya harus sabar.Hal yang kadang membuatku jenuh ketika sikap cueknya kambuh.Dia nggak mau menampakan rasa sayangnya padaku,tapi dari banyaknya perbedaan ini aku bisa bertahan dengannya dalam waktu yang lama.
Aku hanya memandangi fotonya dan sesekali melihat sekeliling kamar kosanku.Kamar yang tidak terlalu luas dan nampak sangat mungil.Ditempat inilah aku bisa menenangkan diriku dari segala kepenatan yang aku alami.Walaupun tidak luas tapi aku sangat merasa nyaman,karena ruangan ini tempat aku mencurahkan semua isi hatiku.Terkadang aku bicara dengan tembok,guling bahkan boneka kesanyanganku,karena mereka adalah teman dalam kesendirianku.Malam ini aku memandangi fotonya dan aku bicara dengan boneka pemberiannya,aku mengatakan semua isi hatiku,seandainya boneka ini hidup mingkin dia akan memarahiku karena telah menangisi orang yang tidak pantas aku tangisi.Dia telah meninggalkanku dengan semua janjin-janjinya.
“Teddy…kenapa ya Alen tuh,jahat banget sama gw,masa aku ditinggal gitu aja.Dia kan dah janji sama gw kalau kita bakal sama-sama terus.Tapi dia bohong dia malah tunangan sama orang lain.Gw tau ko Ted…ini juga buat kebaikan ayahnya.Tapi kenapa se harus ada perjodohan segala,sekarang kan dah zaman modern bukan zaman siti nurbaya lagi,jadi anak bebas dong nentuin pilihan hidupnya.Coba dia ngerti Ted…perasaan gw,emang se gw sok kuat gitu,padahal sebenernya gw kan gak rela dia ama orang lain,masa gw harus narik lagi omongan gw sama si Alen kalau gw rela dia bahagia sama tunangannya,ntar yang ada dia malah bingung lagi terus ntar bokapnya tambah sakit lagi.”
Selama aku berbicara dengan boneka kesayanganku yang kuberi nama Teddy,mayaku mulai perih,kulihat jam tanganku menunjukan pukul 12 malam.Aku harus segera tidur karena besok aku harus bangun pagi dan jadwal mata kuliahku besok pukul 8 pagi.
Pukul 07.00
Pagi ini aku bangun kesiangan,tanpa santai-santai lagi,aku langsung mengambil handuk dan masuk kamar mandi.Aku sangat terburu-buru pagi ini karena hal yang paling aku tidak suka akan aku alami kalau aku sampai kampus mendekati jam delapan.Aku menutup kosanku dan langsung berlari menuju kampusku yang cukup dekat dari kosanku sehingga dapat kucapai dalam 10 menit aku bisa langsung sampai di gerbang kampusku.Ternyata setelah aku sampai sesuatu itu memang sudah terjadi,sederatan mahasisiwa yang menunggu mobil angkutan kampus.Di kampusku menuju setiap fakultas memang ada yang namanya angkutan mobil yang dimana mahasisiwa gratis menaikinya.Kampus mengadakan mobil angkutan kampus ini selain gratis agar dapat menghemat waktu dan para mahasisiwa tidak ada yang telat masuk ke kelas karena jarak dari gerbang ke setiap fakultas lumayan capek kalau harus jalan kaki,apalagi fakultasku yang terletak paling ujung dari fakultas-fakultas lainnya.Akhirnya akupun terpaksa masuk dalam deretan itu untuk masuk kedalam mobil yang datang lebih awal setelah mengantarkan mahasiswa-mahasiswa sebelumnya,tapi walaupun begitu aku merasa sangat lucu ketika semua orang menunggu gilirannya masuk dan berusaha untuk masuk memperebutkan kursi mobil angkutan itu.Setelah aku menunggu sekitar lima menit akhirnya aku mendapatkannya.Aku duduk paling depan dan merasa tenang karena aku tidak akan telat masuk kelas kali ini karena ternyata waktu menunjukan kurang sepuluh menit dari pukul 08.00.Setibanya di fakultas suasana terasa seperti biasa,aku masuk kelas dan mendengarkan dosen menjelaskan,sampai akhirnya tiga mata kuliah aku lalui.
Hari-hari terus aku lalui seperti biasanya,Adrian masih terus menunnggu jawabanku.Aku masih belum bisa melupakan Alen,dia adalah orang pertama dalam hidupku.Aku tau dia tidak seperti yang aku harapkan,dia meninggalkanku begitu saja dengan alas an bahwa ayahnya kini dirawat dirumah sakit.Selama ini aku menceritakan keadaan ini pada Adrian,dia sangat memperdulikanku.Awalnya aku berfikir Adrian mungkin lebih baik untukku,karena pada saat aku butuh dorongan dari orang lain,Adrian selalu siap membantuku.Adrian memang sangat berbeda dengan Alen,dia lebih mengerti perasaan yang aku alami walaupun sebelumnya aku tidak memberitahu masalahku padanya.Dia tau ketika aku memang sedang butuh dirinya.Aku dipertemukan dengan Adrian tanpa aku bayangkan sebelumnya.Dia adalah salah satu kk kelasku yang hobi sebagai Fotografer,pada saat itu sekolahku sedang mengadakan bazar terbuka dan disana dia bertugas mengambil gambar sebagai fotografer.Aku dan ketiga teman SMA ku salah satu peserta yang mengikuti Bazar itu,disana dia sangat mahir dalam mengotak-ngatik kameranya. Bazarku salah satu sasaran kameranya, dia mengambil gambar dari setiap sisi secara detail.
disaat standku sepi pengunjung dengan tiba-tiba dia menyapaku,dia menyakan semua mengenai bazaar yang kami dirikan,dengan modal yang agak sedikit karena dari uang saku kami berempat membuatnya bangga akan keberanian aku dan teman-temanku.Selama kita mengobrol banyak hal yang dia ceritakan tentang hobinya sekaligus dia menanyakan semua tentang diriku,obrolan kami cukup menyenangkan dan aku merasa sangat nyaman bersamannya,yang dimana sampai akhirnya para pengunjung datang dan membuatku kembali sibuk melayani mereka.
Diperjalanan pulang……..
Aku pulang dari kampus sendirian,disaat sampai gerbang luar kampusku aku berpapasan dengan senior yang membimbingku,ketika dia melewatiku aku jadi teringat ketika dua minggu yang lalu aku masih menjalani ospek.Awalnya aku tidak menyangka bahwa kami akan diospek oleh para senior yang sebagian dari mereka selalu membuatku kesal,tetapi untungnya senior yang berpapasan denganku tadi adalah orang yang menjadi ketua panitia dalam acara itu.Aku membayangkan betapa lucunya aku ketika aku berpenampilan waktu itu.Aku memakai kemeja kotak-kotak,dengan rok A-line lengkap dengan ikat pinggang.Selain itu rambutku dikuncir dua dengan pita coklat sebagai warna khas fakultas kami.Aku dan mahasiswa-mahasiswa baru yang lain harus jalan berbaris menuju tempat fakultasku yang lumayan sangat jauh.Kami semua diwajibkan membawa segala perlatan yang diwajibkan untuk dibawa,seperti tiga botol aqua berbeda warna,alat ibadah,buku tulis,makanan berat,obat-obatan pribadi dan yang lainnya,sehingga dengan terpaksa aku harus menggunakan tas ransel setiap aku mengikuti acara itu,yang kurang lebih selama empat hari.Selama ospek kami dididik untuk berdisiplin dan intinya tidak membuat kesalahan,karena jika kami melanggar sedikit saja dari kewajiban yang mesti dilakukan,maka senior-senior yang kami anggap sangat galak akan berdiri tepat satu jengkal didepan muka kami,memelototi,dan membentak kami sesuai kesalahan yang kami buat,tapi untungnya tidak ada kekerasan disaat ospek saat itu,tidak ada unsur dendam pada hati mereka karena yang mereka inginkan dari kami agar bisa lebih baik dari mereka dan kami bisa menumbuhkan rasa solidaritas angkatan kami.Aku tidak peduli senior itu kenal apa tidak karena dia juga terus memperhatikanku,dan aku kira dia mungkin familiar dengan wajahku sebagai adik kelasnya,alhasil aku terpaksa senyum kearahnya dan ternyata yang membuatku senang dia membalas senyumanku,dan untungnya aku senyumanku direspon olehnya karena kalau tidak aku pasti malu dan dia menyangka pasti aku cewek aneh.Selama diperjalanan aku terus membayangkan kejadian tadi dan kadang aku tertawa dalam hati jika senyumanku tidak direspon olehnya,yang pasti aku tidak tahu harus aku simpan dimana mukaku.Sesampainya di kamarku,aku merasa sangat capek dan akhirnya aku membantingkan badanku ke tempat tidur dan dalam hitungan menit dimana sebelumya aku mencoba untuk menutup mata akhirnya aku benar-benar terlelap tidur.
Ở.
Tit..tit..sms masuk
“sy.. buruan ke kampus ada acra angkatan ne” –inca-
Aduh males banget lagi,udah diluar panas.Kalau aku gak datang gak enak ma inca pasti dikampus dia sendirian.
Akhirnya aku terpaksa datang ke kampus,dan disana ternyata semua teman seangkatanku sudah hadir dan berkumpul di aula,disana kita dibagi beberapa kelompok untuk mengikuti pakem atau pengenalan kampus bagi mahasiswa baru yang akan diadakan setiap hari sabtu.Aku menndapatkan kelompok 5 yang dimana salah satunya adalah teman sekelasku.Dia anaknya asyik,gendut,dan lucu,namanya Ananda tapi biasanya dipanggil Ana,untungnya aku bisa langsung akrab gitu sama dia.Sedangkan kk kelas pembimbingku lebih kocak dan santai anaknya dia berbeda sama pembimbing yang lainnya.Dan pada saat kita berkumpul perkelompok saling memperkenalkan diri,ketua pelaksana pakem datang menghampiri kelompokku,dia terkenal pintar ngomong,cerdas,dan ramah.Dan jujur aku memang salut dengannya karena selama aku melaksanakan ospek penerimaan mahasiswa baru pada waktu itu,dia mengajak kami ngobrol dan menanyakan masing-masing nama kami,dan semua berjalan dengan lancar sampai akhirnya kami merasa akrab dengannya.
Pada setiap kegiatan pakem itu aku selalu menemukan kesulitan dan satu-satunya yang selalu membantuku adalah k Andre kk pembimbingku,dia yang selalu ada disaat aku membutuhkan bantuannya sampai akhirnya dia memintaku membantunya mengerjakan tugas kuliahnya.Akhirnya aku memenuhi keinginannya dan datang ke kosannya sampai akhirnya aku bertemu dengan k rion,yaitu kk yang menjadi ketua pelaksanaan pengenalan kampus untuk angkatanku,awalnya aku senang bertemu dengannya tapi kayaknya dia anaknya serius banget,aku ajakin senyum malah dicuekin dan pas aku perhatiin ternyata k rion baru bangun tidur,rambutnya acak-acakan.kaosnya berantakan,kayanya dia gak sadar gitu deh pergi ke luar.
“Kenalan ion,ne anak didik gw ?kata k Andre mencairkan suasana
“Iya saya dah tau dia ko,bukannya kelompok kamu tadi ngobrol sama saya Ndre?tanyanya dingin
“ehmm..,kali ja kk lupa nama aku…Aku Sisy.
“ohh…”tanggapnya acuh
Ih ngeselin banget se ne orang,gak friendly banget gak welcome lagi,padahalkan waktu digerbang kemaren dia senyum ko sama aku,tapi kenapa disini dia berubah jutek gitu…tapi untungnya aku sabar dan untung aja pembinaku bukan k Rion,kalau bener dia pasti aku gak pernah datang pakem..dasar cowok aneh”batinku
“si..kenapa kamu ngelamun?tanya k Andre
“ohh..gak-gak ko k,kebiasaan ne!!jawabku gugup
“Ya,udah sekarang kita masuk yok,ntar keburu kemaleman deh!”ajak k Andre
“Ayo k…”jawabku semangat,
karena aku juga gak mau lama-lama deket sama orang yang menurutku aneh seperti k Rion,tapi masa se dia bisa lupa cepet banget sama aku,kemaren kan dia baru ketemu sama aku.”batinku
“ion,aku masuk duluan yah..mau ngerjain tugas dulu.
“Y…udah ampe ketemu besok di kampus ndre”jawabnya sambil berlalu
Akhirnya dia pergi juga, coba kalau dia ikut belajar,euh…pastinya aku kaku abis.Dan aku pasti gak bisa bergerak bebas apalagi aku anaknya cuek pasti dia langsung ilfill deh sama aku
Sudah hampir sebulan ini Adrian masih memperhatikanku,dia sama sekali tidak menyerah untuk jawabannya dariku.Aku tau mungkin ini terlalu lama untuknya menunggu jawaban dariku,dan sebenarnya aku sudah tau akan jawabanku,aku hanya ingin tau seberapa lama dia bersabar dengan jawabanku.Akhirnya karena besok dua hari aku libur aku menyuruhnya datang lagi ke Bandung,awalnya aku sadar dia tidak akan datang walaupun jarak perjalanan hanya dua jam,karena waktu kuliahnya yang padat jadinya aku bisa lebih santai untuk member jawabannya,tapi ternyata Adrian rela datang ke Bandung untuk tau jawabannya,dan aku sempat kaget ketika dia menyetujuinya.
Jam 11 siang dia sudah sampai di stasiun Bandung karena dia dari Jakarta dari pagi pukul tujuh,aku juga gak tau kenapa keretanya bisa sampai lama.Aku mencarinya disekitar stan minuman karena ternyata disana dia sedang membeli beberapa botol minuman.Setelah aku sedikit mendekatinya akhirnya dia melihatku dan tersenyum padaku sambil meneguk salah satu minumannya.Dia memakai kaus putih celana jins dan sepatu yang belel kesayangannya.
Dia menggaruk kepalanya dan tersenyum padaku
“Sy…pa kabar??
Aku balas senyumannya
“Baik…gimana udah lama nunggu aku disini?”tanyaku
“Nggak ko,baru aja aku nyampe.”jawabnya sambil meneguk lagi minumannya
“Terus sekarang bagusnya kita kemana?”tanyaku
“Gimana kalau tempat biasa kita ngobrol,tempatnya kan seru banget disitu.”
“Ya…udah kita kesana sekarang.”
Di Perjalanan dia terus membuatku tertawa,sikapnya yang cuek membuatnya lucu dengan semua tingkahnya aku hanya bisa mendengarnya bercerita dan kini aku tau ternyata dia bolos dari kuliahnya hanya karena aku menyuruhnya datang ke Bandung.Selang berapa menit dari stasiun akhirnya kami pun sampai ditempat café biasa kami datangi kalau dia ke Bandung,kami memesan beberapa minuman dan cemilan.Dia terlihat sangat begitu gelisah,mungkin karena takut akan jawabannku nanti
“Kamu kenapa se,gak bisa diem gitu??
Dia menggaruk kepala.Salah satu kebiasaannya yang aku tau sebenarnya dia tidak gatal
“Gak ada ko,hanya sedikit capek aja.”jawabnya mencoba tenang
Tidak lama kemudian pesanan kami datang,dengan spontan dia langsung mengambil salah saah satu minumannya dan meneguk setengahnya.
“Hari ini kamu aneh banget.”kataku sambil menatapnya aneh
“Oh…aus banget,tadi tiga botol gak cukup makannya aku langsung minum.
Aku menyantap cemilanku dan mencoba tenang untuk mengatakannya.
“Ndr…maafi aku yah udah ngerepoti kamu,dan gara-gara aku kamu jadi bolos gitu kuliah.”
“Y…elah nyantai aja napa Sy…jarang-jarang aku ke Bandung juga.
“Aku meneguk minumanku,karena sekarang aku yang grogi.
“Ndri…kamu mau tau jawabannya ya?”tanyaku sambil menatapnya
“Y…iyalah,itu yang aku tunggu-tunggu dari tadi.”jawabnya semangat
“Aku tau kamu sayang banget sama aku,dan kamu baik banget.Kamu juga perhatian,pokoknya semuanya deh.Tapi sayang aku nggak bisa Ndri…
Dia spontan terdiam,dia hanya terus menatapku,tatapan yang sangat lesu tidak ada semangat yang sebelumnya tidak pernah aku lihat.Dia hanya bisa mengangguk dan mencoba menerima jawabanku.Dia meneguk kembali minumannya dan mengalihkan pandangannya dariku.
Aku menyentuh pundaknya,untuk kembali menatapku
“Aku nggak nyangka kamu tega banget sama aku.”keluhnya sambil menunduk
“Aku tau Ndri,tapi bukan itu maksud aku karena sebenernya aku gak bisa untuk nolak kamu,aku juga sayang sama kamu Ndri..
Dia langsung terperanjat dari putus asanya,dan dia langsung menatapku kembali raut muka yang kulihat sangat sedih kini tersenyum bahagia,kini dia tertawa tidak percaya karena aku menerimanya.Dengan tiba-tiba dia langsung memelukku,dia berulang kali mengucapkan terimakasih padaku.
Dia memegang pundakku
“Sy…kamu nggak bercanda kan?”
“Iya…beneran ko,emang aku keliatan boong.”
“Makasih y Sy,maksih banget.”ungkapnya sambil mencium telapak tanganku
“Tapi kamu janji satu hal sama aku?”pintaku sambil mengarahkan telunjukku kearahnya
“Janji apa?”tanyanya sedikit heran
“Kamu janji harus berhenti ngerokok,aku nggak mau denger kamu masuk rumah sakit gara-gara paru-paru kamu kambuh lagi.
“Aku usahai Sy…kamu tau ndiri aku perokok berat.”
“Ya…udah aku nggak jadi nerima kamu.”ketusku
“Iy,,,iya gitu aja marah,aku janji bakal berhenti ngerokok.
Akhirnya kami merayakan hari jadian kami tanggal 16 oktober hari ini,selama dua hari ini aku jalan-jalan terus dengannya.Kami makan,melihat pemandangan.bercanda,jalan sore,dan yang lainnya yang dimana membuatku sangat bahagia sampai aku berharap dia tidak pulang esok hari.Awalnya aku meminta agar dia menetap di Bandung beberapa hari tapi jadwalnya dia ujian lusa siang,dan aku tidak punya alasan untuk terus melarangnya pulang.
Stasiun
Pikul 08.00
“Kasih kabar yah…kalau udah liburan kamu temuin aku lagi disini.”pintaku
“Pokoknya kamu tungguin aku aku janji pasti balik lagi kesini.”
Dia mengusap air mataku,dan tersenyum padaku
“Jaga diri baik-baik y Sy…”
“Kamu juga hati-hati di jalan.
Pangiilan kereta api jurusan Jakartapun telah datang,waktunya aku dan Adrian berpisah sebelum dia naik keatas kereta,dia memelukku dan mencium keningku.Aku sangat berat melepaskannya karena sekarang aku benar-benar sayang terhadapnya,dan sulit untukku unuk membiarkannya pergi.Dia melepaskan genggamanku dan masuk kekereta itu,dijendela kaca tempat duduknya dia terus menatap tersenyum ke arahku,sampai tidak lama kemudian kereta itu melaju sedikit demi sedikit,yang akhirnya aku melambaikan tanganku kearahnya dan diapun menbalas lambaian tanganku sambil tetap tersenyum padaku.
2 bulan kemudian…………..
Hampir 2 bulan ini aku sama sekali tidak mendapatkan kabar dari Adrian,aku gak tahu apa yang terjadi dengannya.Semua orang yang aku coba untuk hubungi gak ada yang tahu soal Adrian.Sibuknya jam kuliah membuatku sedikit melupakan tentang Adrian,mungtkin dia lagi pengen sendiri tanpa harusku ganggu. Tapi rasa penasaran ini terkadang membuat hatiku tergerak untuk mencari apa yang terjadi dengannya.Pagi hari ini akhirnya aku mencoba untuk menghubungi teman satu kampusnya,berulang kali aku menghubunginya tapi gak diangkat sama sekali,aku merasa kecewa dan sedih dengan caranya meninggalkanku,kenapa dia harus menghindariku tanpa ada kabar sama sekali.Hal ini yang membuat hari-hariku di kampus merasa sedih,karena ini semua mengganggu hidupku,aku selalu merasakan sendiri walaupun aku dalam sebuah keramaian,dan sekarang aku hanya bisa menunggu kabar darinya.
“Sy…ko ngelamun se,mikirin apa.Kitakan lagi happy disini”tanya Ana
“gak da ko na,”jawabku terbangun dari lamunanku
“Loe tuh gak bisa bohong sama gw,loe pasti lagi sedih kan si..”selidiknya
“Udahlah..lo gak usah mikiriin gw,ne kan ulang tahun lo,masa gw bikin lo sedih juga.
“Tapi gw kan temen lo si,temen itu bakal selalu ada disaat lo sedih atau disaat lo seneng juga.
“Makasih ya…Na,lo dah mau perhatian sama gw, gw janji ko pasti gw cerita sama lo,tapi gak sekarang.
“oh..gitu,ya udah janji ya Si…lo ntar cerita sama gw.
“Siiip…”Jawabku semangat karena aku gak mau ngebuatnya sedih dihari ulang tahunnya.
Ananda yang biasa aku panggil Ana adalah teman sekelompokku yang sudah aku anggap menjadi sahabatku sendiri,dia memang anak yang cuek tapi sebenarnya dia sangat peduli dengan segala yang ada di sekelilingnya.Terkadang aku juga marah sama dia kalau waktu buat temennya sekarang udah mulai dibagi sama pacarnya,tapi aku sebagai temennya selalu seneng jika itu bisa membuat dia nyaman.Dan sekarang adalah hari ulang tahunnya yang ke 19,dia rayakan dengan sangat meriah,sebagian anak fakultas kami diundang dalam acaranya.Aku dan Inca selalu ada di samping Ana, dan kami habiskan malam ini dengan sangat meriah,..
Pukul 09.00 di kosan Ana
“Si…bangun,udah siang”teriak Ana sambil membuka gorden kosannya
“Aduuh..gila pala gw pusing tau?jawabku sambil memegangi kepalaku.
“Oh..y Si,tadi ada yang nelpon lo gitu,tapi nomornya gak dikenal,y…udah lo kan masih tidur jadi gw yang angkat.
“Siapa Na…?tanyaku penasaran
“Gak tau Si…yang pasti dia cowok,dan dia nanya kabar lo gitu?
Aduuhh,…siapa y tadi,apa mungkin si Adrian.Tapi kenapa dia harus pake private number.Tapi masa se dia udah hampir setahun ini gak da hubungi aku.Apa dia kangen sama aku gitu,aduuhh….jadi penasaran neh”batinku.
“Si…kebiasaan banget se lo,ngelamun tiba-tiba gitu.”kata Ana membangunkanku.
“Sorry...gw gak kenapa-kenapa ko,hanya sedikit inget orang ja”.
“Emang apaan se,kayanya ada sesuatu deh dari semalem yang lo sembunyiin dari gw?selidiknya
“gak ada ko,gw hanya kangen ja sama orang tua gw..
“lo bohongkan sama gw??
“Ngapain juga gw bohong sama lo”jawabku acuh
“Gw tau lo anaknya gak bisa terbuka sama setiap orang,tapi gw ini temen lo,malah gw dah nganggap Lo kaya sahabat gw sendiri.Dan gw mohon lo jangan kaya gini terus,lo harus cerita apa yang jadi masalah lo.
Akhirnya karena Ana memaksaku akhirnya aku menceritakan apa yang jadi masalahku selama ini ,aku tahu dia sangat ingin membantuku,aku ceritakan kalau aku kangen banget sama Adrian dan udah satu tahun ini gak pernah ada kabar darinya.Aku sedih karena aku gak tau apa yang terjadi sama dia,semua teman-temannya gak ada yang mau memberitahuku bahkan keberdaannyapun gak ada seorangpun yang tahu.Pas aku hubungi keluarganya ternyata telepon rumahnya gak berfungsi lagi.Aku ingin datang menemuinya tapi aku gak tau harus kemana.
“Sekarang gw ngerti yang jadi masalah lo apa.”kata Ana sambil memelukku dan mengusap air mataku.Sabar yah..gw pasti bantu lo
“Makasih ya Na..,hanya lo yang tau masalah gw jangan sampe Inca tau karena gw takut dia sedih karena gw.
“Tenang aja gw bakal jaga rahasia ini.
Hari ini aku,inca,dan Ana berniat jalan-jalan ke peternakan sapi di daerah lembang,disana kami akan melihat cara kerja peternak sambil sedikit mencari ilmu yang kami belum tahu prakteknya di lapangan.Pada saat kami akan pergi meninggalkan kosan,seseorang mengirimiku sms.
Dari:08572058xxx
Sisi..kita jadi ujian tekpankan sekarang??
Akoe:kita gak ada ujian ko besok,mang ini siapa y?
08572058xxx: Ko kamu sama temen kamu sendiri lupa se.
Akoe:Udah cptan ne spa se??
Beberapa menit kemudian nomor itu menghubungiku,dan menanyakan siapa aku, dia tetep menganggapku SiSy teman sekelasnya,sedangkan aku sudah menegaskan kalau aku itu mahasiswa baru.Akhirnya dia sadar kalau dia salah sambung,setelah aku tanyakan siapa dirinya,ternyata aku bener-bener kaget karena orang yang mengaku salah sambung itu ternyata orang yang aku kenal yaitu K Rion,kk kelasku sendiri tapi anehnya kenapa bisa nyambung ke nomor aku,apa ini hanya kebetulan,tapi aku gak ada pikiran macem-macem tentangnya aku percaya ini mungkin hanya kebetulan,gak mungkin k Rion pura-pura salah sambung hanya untuk minta kenalan sama aku.Setelah dia tau nomorku,akhirnya dia minta maaf dan sedikit basa-basi untuk menutupi kesalahannya.
“Siapa Si..?tanya Inca penasaran
“Tau gak se,yang nelepon gw tadi K Rion,disangkanya ne nomor punya sisi temennya itu,terus gw bilang aja kalau g.Untungnya dia perca bukan Sisy yang dia maksud ya… kalo gak kaya gitu dia nanya-nanya apalah yang gw gak ngerti masalah mata kuliah dia tadi.
“Tapi ko bisa nomornya lo ada di ponsel dia?lanjut Ana
“Nah…ntu dia yang gw juga gak ngerti,y udahlah biarin aja..mungkin ini juga kebetulan doank.’jawabku acuh
Akhirnya kami langsung menuju ke lembang,tempat peternakan yang akan kami kunjungi.Pemandangannya begitu indah,kebun teh terhampar luas di sepanjang jalan kiri dan kanan,selain itu kios buah-buahan dan jagung bakar ikut menghiasi indahnya jalan di lembang.Setelah hampir satu jam diperjalanan sampailah kami pada tempat yang kami tuju.Tempatnya sangat luas dan ditata sangat rapi,mulai dari kandang pedet(anak sapi) dan induknya.Badan-badannya sangat besar,termasuk anak-anak yang baru beberapa bulan yang kini mencapai berat yang sangat ideal,menurut peternak disana pedet-pedet disini sudah mereka jadikan sebagai bibit unggul,sehingga semua proses pemeliharaan pedet-pedet itu dan sapi sapi yang lain harus diberikan secara teratur agar dapat memberikan produksi yang baik bagi konsumen,kunjungan kami tidak hanya menanyakan seluk beluk sapi tapi kami bertiga mencoba ikut dalam setiap proses pemeliharaannya misalnya membantu sapi yang akan melahirkan,memandikannya,dan membersihkan kandangnya,kalau masalah memerah susu kami tidak diperbolehkan karena menurut petugas disana hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan memerah sapi-sapi itu disebabkan akan berpengaruh terhadap produksi susunya,alhasil kami hanya bisa melihat cara petugas-petugasnya memerah sapi unggul itu.
Dari perjalanan kami ini banyak yang kami lakukan,dan kami yakin ini sangat berguna bagi kami,karena jika nanti dosen kami menanyakan hal ini pada kami,pastinya kami tidak terlalu buta akan dunia peternakan.
Setelah hampir seharian ini aku dan teman-temanku mengunjungi peternakan itu,tepat pukul 21.00 malam,aku baru kembali dari perjalanan.Badanku terasa pegal-pegal,akhirnya aku mandi,sholat,dan lansung tidur karena aku benar-benar ngantuk dan capek seharian ini.Tapi sebelum itu ponselku berdering,menandakan sms masuk.
Dari Rion: Hi..sy,gy ngapain.?Dah tdur y..
Ternyata K Rion,huu..bodo amat ah,aku gak kuat lagi.Besok aja lagi deh aku balasnya”batinku.
Akhirnya beberapa menit kemudian,aku mencoba untuk menenangkan pikiranku yang akhirnya aku bisa untuk tidur dan sejenak melupakan semua yang menjadi masalahku hari ini.
Perjalanan semalam membuat badanku pegal-pegal,penyakit leherku kini kambuh kembali,sedangkan banyak sekali pekerjaan yang belum aku kerjakan dari mulai membuat laporan kemarin,mencuci pakaian,dan membersihkan kosan ku.Akhirnya dengan sekuat tenaga aku beranjak bangun dari tempa tidurku,aku harus bergerak karena aku merasakan sakit yang lebih jika terus tidur seharian ini.Dalam menyelesaikan pekerjaanku ini berulang kali k Rion menanyakan kabarku, sambil menyelesaikan pekerjaanku itu aku membalas sms yang masuk darinya,ternyata dia itu dibalik sikap juteknya dia sangat perhatian,dia asyik diajak ngobrol,tapi kadang sedikit gak nyambung dengan apa yang aku tanyakan.Kami terus menceritakan pengalaman kami masing-masing,dan diapun mendengarkan perjalananku kemarin dengan teman-temanku.
Beberapa hari ini kami terus smsan,mungkin hampir tiap hari,terkadang juga dia menghubungiku,dan dia juga menyuruhku selalu membawa ponsel ke kampus padahal membawa ponsel ke kampus itu hal yang tidak pernah aku lakukan.Sampai akhirnya aku dan k Rion satu sama lain merasa akrab,yang akhirnya membawa kami untuk bertemu.Dia mengajakku makan makanan kesukaannya di salah satu warung tempat dekat kosanku,kami sangat menikmati malam itu,aku merasa nyaman dengannya karena terkadang dia membuat suasana kami penuh dengan canda,pembicaraan kami terus berlanjut semakin seru sampai akhirnya aku menyadari bahwa saatnya aku harus kembali ke kosannku karena waktu telah menunjukan pukul 20.45,dan sekitar 15 menit lagi mungkin pagar kosanku akan dikunci.Akhirnya aku dan dia pulang,kami berdua berharap bisa bertemu lagi.Dia memberikan senyum dan mengucapkan salam selamat tidur sebagai akhir perpisahan dan awal pertemuan kami pada malam itu.Aku merasa sangat beruntung karena aku bisa mengenalnya,padahal dia adalah orang yang tidak kusukai pada saat itu,kebiasaannya pidato panjang lebar dan membuang banyak waktu pada saat aku baru menjadi mahasiswa baru membuatku membenci dirinya,tapi karena aku mulai akrab dengannya,akhirnya tanggapanku kini berubah tentangnya.
Kosan k Rion 16.00
Hari ini aku diajak k Rion untuk mengunjungi kosannya,dia ingin aku tahu kosannya yang jaraknya memang tidak jauh dari kosanku.
“K…tenyata kamar kk memang cukup buat satu orang aja y??”tannyaku sambil melihat-lihat kamar k Rion yang memang sangat sempit dan penuh dengan barang-barang.
“Y..iyalah memang buat siapa lagi,kecuali aku ajak semua keluargaku kesini,pasti kk juga gak betah tinggal disini”jawabnya acuh
“Maaf y Sy…kalu rada berantakan karena saya gak punya waktu banyak untuk tinggal lama-lama dikosan.Tiap hari saya selalu ada rapat dan urusan lain mengenai kampus.”jelasnya
“O..gitu,kayanya sibuk banget y,ampe gak ada waktu gitu”tanggapku
Hari-harinya memang gak pernah absen dengan yang namanya RAPAT,dan kadang k Rion gak pulang karena itu.Aku memang gak tahu apa aja yang dibicarakan dalam rapat itu,tapi yang pastinya mengenai segala hal yang menyangkut kegiatan mahasiswa.Dia adalah salah saru pengurus di organisasi kemahasiswaan bagian organisasi mahasiswa,dan karena itu dia ditunjuk menjadi ketua pelaksana kegiatan pengenalan kampus untuk mahasiswa baru.
“Sy…kamu tuh beda tau gak dari yang lain.”katanya tiba-tiba
K Rion selalu mengatakan hal itu kepaku,aku juga gak tahu apa yang membuatku beda dihadapannya,aku memang cuek dalam segala hal aku gak peduli dengan semua yang aku lakukan selama aku gak ngebuat orang disekitarku ngerasa rugi deket aku.
“Kk tu kebiasaan deh,ngomong gitu..apa seh yang membuat aku beda,memang aku aneh??tanyaku bingung
“Saya juga gak tahu apa yang membuat kamu beda,tapi saya seneng kalau kamu deket saya.
Arrghhh….maksud k Rion apa se??aduh..kayanya mulai gak beres deh!!jangan-jangan ini tanda-tanda lagi.gimana donkk…”batinku
“Si,,,kamu kenapa,ko ngelamun??tanyanya membangunkanku
“Oh.. gak kenapa-napa ko k,hanya sedikit keinget masa lalu.
“Ohh..y untung aku gak lupa, emang kamu udah punya pacar.??
Tuhkan…kaya begini nih yang aku gak suka..”batinku jengkel
“Pa..car k.”jawabku gugup
“Sebenernya aku masih punya tapi sejak setahun ini gak ada kabar darinya,aku juga gak tahu dimana dia,aku udah berusaha mencarinya tapi gak ada seorangpun yang tahu dimana dia dan keluarganya.Aku memang butuh kepastian darinya untuk memperjelas hubungan kami.”jelasku.
K Rion hanya bisa berdeham dengan penjelasanku.Dia tahu mungkin aku telah membohonginya dengan segala harapan yang aku berikan padanya.Aku dan dia memang terasa sangat dekat dan aku tau ada perasaan lebih darinya.Dia telah mengerti banyak tenteng aku,dia mengerti apa yang aku mau.Contohnya aja dia rela membelikanku makan ditengah malam karena aku merasa lapar dan aku gak bisa keluar dari kosan jika lewat pukul 20.30,dia rela berjuang berhenti merokok karena gara-gara aku gak suka cowok perokok,dia mau memberiku apa aja padahal waktu itu dia sudah kehabisan uang,dan banyak hal yang seharusnya aku sadar untuk bisa mencoba mencintainya.Sayangnya sampai saat ini aku belum bisa ngelupai Adrian.
-Ở-
Hari ini adalah hari tenang bagi semua mahasiswa dan semua harus belajar demi ujian akhir,termasuk aku yang harus berjuang disemester pertamaku.Semua mahasiswa kembali ke kosannya bahkan ada yang pulang ke kampung halamannya.Salah satunya adalah K Rion,dimana dia pulang ke kempung halamannya diSulawesi.Dia sangat merindukan mamanya dan dia sangat ingin bertemu dengannya.Lagipula pada saat itu kaka pertamanya akan menikah dan dia harus datang sebagai saksinya dikarenakan beberapa tahun yang lalu ayahnya k Rion meninggal dunia,maka dari itu hanya ibunya sendiri yang berjuang menghidupi ketiga anaknya.Hingga kini aku tahu kalau k Rion adalah anak piatu tanpa seorang ayah.
Di Palembang dia hampir tiap hari menghubungiku ntah itu sms ataupun telepon,dia menceritakan semua yang menjadi hari-harinya disana mengenai pesta perkawinan kakanya yang dimana persiapannya dimulai dari tiga minggu sebelumnya.
Pukul 20.30 di rumahku
Suara ponselku berdering pada saat aku sedang menonton tv.Nama k Rion muncul di layar ponselku…
“Sy…apa kabar.??tanyanya di sana
“Baik..!!jawabku.Tumben tau k,jam segini udah nelpon…
“Emang gak boleh??tanyanya
“Saya hanya ingin tau kabar kamu disana,…saya pengen banget ketemu kamu dan saya pengen banget balik ke kampus biar bisa ngeliat kamu lagi..
‘Tuhkan…kk mulai deh ngomongnya aneh lagi!!tanggapku kesal
“Ko aneh se…emang bener ko,saya kangen Sy sama kamu.”gombalnya
“kk kenapa se,gak kaya biasanya banget.”tanyaku aneh
“Masa seh aneh,orang kk kaya biasanya,kamu aja tuh yang mikirnya macem-macem.
“Dasar ngeselin banget se…lagian kk se ngomongnya kaya kita pacaran aja.”jawabku cuek
Oh…iya k,boleh gak aku minta tolong??pintaku
“Minta tolong apaan,,,??tanyanya penasaran
“Nanti pas kk balik lagi ke sini,aku minta kk anterin aku cari Adrian.Aku pengen tau dimana dia sebenernya,aku gak bisa terus digantungin gini sama dia.
“oh…gitu,y..nanti kk usahain untuk pulang lebih awal,supaya kita bisa mencari Adrian.”jawabnya meyakinkanku
Haripun berganti hari sudah hampir seminggu lebih aku sibuk mempersiapkan semua yang menjadi bahan ujian,aku berusaha sebaik mungkin dalam belajar karena aku gak mau nilai awal semesterku jelek.Ternyata k Rion sudah kembali ke kosannya,dan aku diminta untuk menemuinya,disana kami saling bercerita,kami menceritakan semua kegiatan kami selama di rumah dan kesibukan kami dalam mempersipkan semua ujian yang akan kami hadapi.
Senin 08.00
Hari ini adalah hari pertamaku ujian,aku berusaha untuk setenang mungkin karena aku takut semua rumus yang sudah aku hapalkan tiba-tiba lupa.Maka dari itu ketika aku mulai menerima soal dari dosen yang kukenal galak ,aku gak mau wajahnya membuatku gak yakin akan usahaku selama ini.Hampir 2 jam kami terus menyelesaikan ujian yang sekarang kami hadapi,aku bersukur karena sebagian soal berhasil aku kerjakan,dan akhirnya setelah beberapa orang menyelesaikan soal-soalnya dan keluar dari ruangan ujian akupun ikut keluar karena kuanggap semua soal telah aku selesaikan dan aku hanya berharap agar nilai yang aku dapatkan tidak membuatku harus mengulang kembali mata kuliah itu di tahun depan.Selama seminggu penuh aku terus melaksakan ujian,sampai akhirnya pada hari terkhir aku mengikuti ujian aku merasa sangat bebas karena esok tidak ada lagi yang mesti aku pikirkan kecuali pencarian untuk menemukan Adrian dan meminta penjelasan akan hubungan kami.Akhirnya pagi hari sekali aku dan K Rion pergi ke Jakarta dan mencari setiap alamat yang aku dapatkan dari teman-temannya,tetapi setiap rumah yang aku datangi tidak ada satupun yang mengetahui kepindahan keluarga Adrian,kami terus mencari sampai akhirnya aku memutuskan untuk mencari makan dulu dan melanjutkannya setelah itu.Sehabis aku dan K Rion makan kami mencobba untuk mencari kembali keberadaaan Adrian,sampai akhirnya aku teringat dengan adik angkatnya Adrian yang pernah dikenalkan kepadaku waktu dulu.Dia tinggal di daerah yang cukup jauh dari tempat diamana kami berada.Akhirnya aku langsung menghubunginya dan mengajaknya ketemuan di tempat yang tidak jauh dari rumahnya.Aku dan k Rion menunggu sekitar setengah jam,ada perasaan bersalah membuat kRion sibuk akan masalahku.Tidak lama kemudian Ami yang menjadi adik angkat Adrian akhirnya datang.Dia masih seperti dulu gayanya yang tomboy dan sikapnya yang cuek membuatku yakin kalau dia pasti membantuku menemukan Adrian.Sampai akhirnya aku mendengar bahwa Ami pernah dihubungi oleh Adrian bahwa pada saat itu dia sedang berada di rumah sakit karena penakit paru-parunya akibat rokok yang sering dia konsumsi,dan Ami menceritakan kalu Ami tidak bisa menemuinya pada saat itu karena sedang melaksakan Ujian akhir di sekolahnya.Tapi yang membuatku terharu ketika Ami mendapatkan pesan dari Adrian kalau dia tidak boleh memberitahukan kondisinya padaku dan tidak boleh memberitahukan keberadaanya waktu itu.
“Aku mohon mi,bantu kk untuk nemuin dia udah hampir satu tahun kk nggak pernah tau kabar Adrian!!’pintaku memohon
“K maafin tapi Ami juga gak tau K Adrian dimana??jawabnya memelas
Aku sudah hampir putus asa,aku tidak tau sama siapa lagi aku meminta pertolongan untuk mencari dimana Adrian.Karena hanya Ami satu-satunya orang yang menrutku bisa aku andalkan.
“Sy…sabar y,pasti kita punya jalan lain ko.”kata k Rion menenangkanku dan megusap sedikit air mataku.
“Kk bingung mi,kalau kamu jadi kk apa kamu mau dengan tiba-tiba pacar kamu ninggalin kamu tanpa sebab dan kabar sama sekali.??tanyaku berharap dia mau memnerikan sedikit informasi yang dia punya
“Aku ikut sedih k,tapi aku pasti jujur sama kk kalau memang aku tau keberadaan k Adrian sekarang.
“Kalau kamu memang gak tau dimana K Adrian sekarang,apa kamu tau dimana waktu itu k Adrian dirawat?”tanya k Rion yang sedikit memberiku semangat kalau dari situ aku bisa tau didaerah mana dia tinggal.
Ami terlihat mengingat sesuatu,dia berusaha memejamkan mata untuk mengingat dimana Adrian dirawat.
“Kalau Ami gak salah waktu itu k Adrian bilang kalau dia ada di Surabaya,dan rumah sakit yang merawat dia aku udah lupa yang pastinya dia bilang kalau rumah sakit itu tempat kakeknya dirawat.
“Dia bilang gak di Surabaya daerah mana dia dirawat??tanyaku semakin penasaran
“Aduuh k,kalau itu aku gak tau.Hanya itu yang aku tahu.”jawabnya memelas
K Rion terus menghiburku dan memberiku semangat,kalau dia yakin kita bisa menemukan Adrian.K Rion tau aku sudah putus asa,dia merasakan bagaimana sedihnya kehilangan orang yang sangat kita cintai.Aku tau dia sangat menyayangiku dan rela melakukan apapun untuk membuatku bahagia.Seharusnya aku sadar akan perasaan ini tapi hati ini masih untuk Adrian dan aku hanya ingin bertemu dengannya dan meminta penjelasan mengapa dia meninggalkanku.
“Sy…kamu masih mau mencari Adrian?”tanya K Rion menghentikan lamunanku
“Y…k,aku gak mau kita berhenti sampai disini.Aku ingin bertemu dengan Adrian.”jawabku tegas
Akhirnya hari itupun kami pergi ke Surabaya,dan kami sampai disana pukul 2 dini hari.Aku dan K Rion akhirna mencari penginapan dan langsung beristirahat untuk persiapan esok hari.
Surabaya pukul 09.00
Hari ini aku dan K Rion ada di salah satu rumah sakit di daerah Surabaya,dan hampir semua rumah sakit tidak pernah merawat pasien yang namannya Adrian Winata.Terkadang nama itu Adrian tapi bukan yang aku maksud.Sudah hampir 6 Rumah sakit aku masuki tapi tidak ada satupun yang mirip dengan Adrian.Akhirnya cuaca semakin panas,aku dan k Rion memutuskan untuk makan siang.Aku makan banyak banget,aku gak peduli k Rion menatapku karena aku makan sangat lahap.K Rion memahamiku kerena dia tau aku capek dan stress mencari Adrian.
“Sy…seberapa besar seh cinta kamu sama Adrian??tanyanya serius
“Aku juga bingung kenapa aku sayang sama dia.Hanya karena dia selalu membuatku tertawa dan menjadikan hariku ceria,maka aku sadar kalau kita punya banyak kesamaan.
Aku menerusakan makan siangku dan aku tidak menghiraukan ekpresi muka k Rion ketika aku menjawab pertannyaanya.
“Emang gak ada yang bisa ngegantiin Adrian di hati kamu??tanyanya sambil menatapku tajam
Aku mengalihkan pembicaraanku,karena aku melihat seseorang yang aku kenal masuk ke rumah makan tempat kami berdua makan.Dia terlihat seperti familiar dihadapanku,dan aku yakin kalau kita pernah bertemu sebelumnya.Setelah aku mengingat-ingat ternyata memang benar aku pernah bertemu dengannya.Dimana waktu itu aku Adrian pernah mengenalkan teman-temannya kepadaku pada saat dia datang menemuiku di Bandung.
“Sy…kenapa seh,ko kamu ngeliatin orang itu kaya gitu seh?tanya k Rion menatapku aneh.
“k..aku inget sekarang,orang itu yang tadi baru masuk temennya Adrian.Waktu itu aku pernah kenalan sama dia waktu Adrian datang ke Bandung.”bisikku didekat k Rion.
“Terus rencana kamu apa??tanyanya
“Aku mau datengin dia,dan mudah-mudahan dia tau dimana Adrian.
Setelah aku menghabiskan makan siangku,aku langsung menghampirinya.Aku tidak peduli dia masih ingat aku atau bahkan sudah lupa siapa aku.Dan k Rion mengkutiku dari belakang.Seingatku namanya Nino,dia pernah satu kelas dengan Adrian.Badannya lebih tinggi daripada Adrian tapi Adrian lebih gemuk dibanding dia.Kebiasaannya memakai topi masih kaya dulu.
“Halo…??sapaku
Dia menatapku penuh curiga,mungkin memang dia lupa siapa aku.Dia terus menatapku,seolah-olah dia mengingat sesuatu tentangku.
“e..lo..Si..sy kan, ceweknya Adrian??”tanyanya gugup
“Dan lo Ninokan,temennya Adrian yang pernah datang bareng ke B andung.”jawabku yakin
“Boleh gw duduk??pintaku
“Silahkan..”jawabnya mengiyakan
Akhirnya aku duduk dihadapannya dan k Rion disebelahku.Aku menanyakan kabar dan kesibukannya di Surabaya.Ternyata dia sama denganku seorang mahasiswa negri di salah satu perguruan tinggi negri di Surabaya fakultas komunikasi.Aku memperkenalkan k Rion kepadanya.Aku berbasi-basi dengannya cukup lama,sampai akhirnya akupun bertanya keberadaan Adrian.
“Kalau boleh tau,lo sering ketemuan sama Adrian??tanyaku rada gugup
Tiba-tiba dia menatapku dan berhenti dari makannya,dia melihatku dalam seolah ingin memberitahuku bahwa selama ini aku kehilangan informasi tentang dirinya.
“Gak pernah..”jawabnya singkat
“Nino lo taukan gw sayang banget sama dia,selama setaon ini gw nunggu dia.Dan tiba-tiba dia ninggalin gw gitu aja,gak ada berita dan gak ada orang yang tau dimana dia.Gw pernah No sebelumnya cari dia sampai gw ke rumah lamanya di Jakarta yang kalo lo tau sekarang tuh rumah udah jadi lapangan tenis meja.Gw bingung nyari kemana lagi,gw tanya temen-temenya gak ada satupun yang tau dimana Adrian,sampai akhirnya gw ketemu si Ami adek angkatnya yang katanya terakhir dia dapet kabar Adrian di salah satu rumah sakit di Surabaya.Dan sekarang gw ketemu lo disini,yang dimana gw tau lo itu temen baeknya Adrian,gak mungkin banget lo gak tau dimana Adrian.”jelasku yang tanpa aku sadari aku telah menagis dihadapannya,dan aku berharap dia mengerti apa yang aku rasakan.
“Maafn gw Sy…gw ngerti perasaan lo sebagai ceweknya Adrian.Tapi lo harus percaya sama gw,dia pasti punya sebab buat ninggalin loe karena gw juga tau dia sayang banget sama loe.
“Kalau dia sayang sama gw,kenapa dia tinggalin gw gitu aja??tanyaku sedikit berteriak,yang akhirnya k Rion harus sedikit menenangkanku.
“Saya mohon,kamu kasih tau Sisy dimana Adrian.Kasian… dia udah capek beberapa hari ini mencari Adrian,dan demi Adrian dia rela datang kesini??pinta K rion memohon.
Adrian sedikit berfikir untuk mengambil keputusan untuknya dan sampai akhirnya tiba-tiba Adrian beranjak dari kursinya dia mengajak kami untuk ikut dengannya.Tidak ada alasan yang Nino ucapkan pada kami untuk mengikutinya,yang kini ada dalam pikiranku mungkin dia akan mempertemukan aku dengan Adrian.Kami diajaknya pergi kesuatu rumah yang terlihat sangat rimbun dengan banyaknya pohon-pohon di halaman rumahnya.Setelah aku tanyakan rumah yang kami kunjungi ini ternyata Nino memberitahukanku kalau ini adalah tempat ibu dan adiknya Adrian.Perasaanku sudah semakin penasaran ingin langsung bertemu dengan Adrian,sudah hampir setahun aku menunggu hari ini,hari dimana aku bisa bertemu dengan Adrian.Aku tersenyum kepada K Rion,kalau usaha kita berhasil.Aku yakin Adrian sibuk kuliah sama kaya Nino,dan dia ingin serius dengan sekolahnya.
“Sy…ini rumah nyokapnya Adrian,sorry gw gak kasih tau lo kalau Adrian udah pindah kesini.
“y…udahlah No,yang penting sekarang gw bakal ketemu Adrian,…!”jawabku pada Nino
Akhirnya Nino berusaha memanggil sebuah nama yang aku yakin itu nama ibunya. Tante Ratna yang Nino panggil-panggil untuk keluar.Akhirnya tidak lama kemudia keluarlah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik tersenyum kearah Nino.
“Pagi,tante…??sapa Nino
“Eh..nak Nino,ada apa ni?tumben datang kemari.”jawabnya lembut
Ninopun memperkenalkan kami ke tante Ratna yaitu ibunya Adrian,dia sangat lembut dan begitu ramah pada kami.Kamipun disuruh masuk dan duduk sambil menunggunya membuat minuman untuk kami.
“Tante…aku Sisy,dan ini temanku Rion.”sapaku pada tante Ratna
“Si…sy.”sapanya gugup
“Kenapa tante??Aku kesini mau ketemu Adrian,sudah hampir setahun kami tidak ada komunikasi,Adriannya ada tante??”tanyaku penuh harap
“Kamu Si..sy pacarnya Adrian kan?”tanyanya
“Iya tante,Adrian cerita y sama tante?”tanyaku semakin penasaran
“Si…sy,maafin tante y.Waktu itu tante sudah putus asa dengan Adrian.Dia itu perokok berat,hampir setiap rumah sakit di Jakarta sudah kami masuki,sampai akhirnya tante sudah tidak punya apa-apa lagi.Tapi untungnya omnya Adrian yang berprofesi sebagai dokter menyuruh kami untuk pindah ke Surabaya,dan beliaulah yang akan membiayai segala biaya rumah sakit Adrian serta perawatannya.Adrianpun memohon pada tante untuk tidak memberitahu hal ini kepada teman-temannya termasuk kamu Sy…Diaa gak mau orang-orang yang ada didekatnya sedih dengan apa yang dia alami sekarang.”jelasnya meyakinkan ku
“Tapi dia baek-baek ajakan sekarang,aku kangen banget tante.”sekarang dia ada dimana”tanyaku semakin penasaran
Airmatapun jatuh dari kedua mata tante Ratna,dan aku melihat kesedihan yang sangat dari raut mukanya.Akupun memeluknya dengan lembut karena aku jua bingung dengan semua yang terjadi.Aku semakin curiga dengan sikap tante Ratna seolah dia menangis karena kehilangan seseorang.
“Tante sebenarnya apa yang terjadi,tante ngomong donk.Aku bingung tante??”tanyaku memohon
Akhirnya tante Ratna beranjak dari duduknya,dia masuk kedalam kamarnya tanpa mengatakan apa-apa padaku.Aku menangis,aku tau ada yang disembunyikan dariku.Aku berusaha menanyakan pada Nino,apa yang sebenarnya tejadi tapi hanya gelengan kepala yang dia berikan padaku.Aku hanya bisa menangis dipelukan k Rion,dia menenangkanku kalau ini semua akan baik-baik aja.K Rion meyakinkanku kalau Adrian pasti baik-baik saja.Beberapa menit kemudian tante Ratna keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah amplop surat,dan dia memberitahukan Nino untuk mengajakku ketempatnya Adrian sambil menyerahkan surat itu padaku.
“Sy…ini surat yang Adrian titipkan pada tante,kalau kamu sudah sampai di tempat Adrian baru kamu baca surat itu.
Akhirnya kami bertiga melanjutkan perjalanan kami ketempat Adrian,aku ingin sekali cepat-cepat membaca surat yang diberikan Adrian padaku.Tapi kenapa harus ditempat Adrian aku membacanya.
“Nino,kita mau kemana seh sebenernya?”tanyaku
“lo bakal ngeliat sendiri Sy…!jawabnya
Perjalanan kami menuju ke tempat yang tidak aku bayangkan sebelumnya,tempat para manusia mengakhiri masa hidup mereka,sebuah pemakaman dengan jalan jalan setapak yang harus kami lalui.Pohon-pohon yang rimbun membuat pemakan terasa sejuk,sampai akhirnya Nino menghentikan perjalanan kami dan menunjuk sebuah pemakaman.Pemakaman Adrian winata,seseorang yang aku cari,seseorang yang selama ini aku anggap dia masih ada,kini aku hanya bisa tersungkur lemas menatatap pusaran tanah yang menimbun jasad Adrian.Aku hanya bisa menangis,aku menyesali semuanya aku benci karena hanya kuburannya yang bisa aku lihat,K Rion menenangkanku dan memelukku,dia berusaha membuatku tegar.Ketika itu aku teringat dengan surat yang diberikan Adrian kepadaku,aku lagsung membacanya
To:my lovely girl
Sisilianty rahma aulia… sejuta maaf aku sampaikan untukmu.Aku sadar terlalu pecundang aku meninggalkanmu tanpa alasan.Aku tidak mau mau membuatmu sedih dengan apa yang aku alami sekarang.Terlalu sering kamu memberitahu aku untuk berhenti merokok,tapai betapa bodohnya aku ketika aku tidak menghiraukan apa yang terbaik untukku.Mengenalmu adalah berkah untukku,menjalaninya adalah kebahagiann untukku.Rasa sayang ini membuatku sadar akan kenakalan aku selama ini.Aku berharap cinta ini tidak akan pernah hilang dari hatimu,dimanapun aku berada cinta ini akan selalu aku simpan.Maafakan aku jika aku tidak memberitahumu,aku menyayangimu dengan seluruh hidupku.Percalah padaku hidupmu harus tetap berjalan,dimanapun kamu aku akan selalu berada disampingmu…Selamanya.
Your love
Badanku tiba-tiba begitu lemas,pandanganku perih dan mataku menutup seiring kututup surat itu.
Pukul 20.00
Kepalaku pusing,terasa sulit membuka mataku.Ketika kucoba untuk membukanya pandanganku sedikit kabur,dan aku berusaha agar semua menjadi jelas kembali.Pada saat kulihat semuanya K rion ada di sampingku,dan ketikaku benar-benar sadar kini aku berada di rumah sakit.
“K,ko bisa seh kita disini??”tanyaku sambil melihat sekelilingku aneh
“Kamu pingsan lama banget,hampir seharian ini.Kata dokter kamu kecapean,katanya kamu harus banyak istirahat.
“Adrian mana k…?”tanyaku
“Si…sy sabar yah,kk ngerti ko perasaan kamu sekarang.
“A..ku..
Sebelum aku menyelesaikan ucapanku,K Rion menutup lembut mulutku dengan telunjuk jarinya dan berusaha mencegahku untuk menangis,dia menenangkanku.Dia berusaha membuatku tegar dan mencoba untuk membuatku kuat tanpa Adrian lagi.
Ở
Kini aku sudah kembali ke Bandung,begitu sedihnya jika harus kuingat kejadian kemarin.Aku mencari hal yang mustahil untuk kembali,tapi selalu kuingat surat dari Adrian bahwa hidupku harus tetap berjalan,gak ada gunanya aku menunggu hal yang gak mungkin untuk kembali lagi.
Jalanan kampusku agak banjir karena jalan yang berlubang,semalam hujan sangat deras sampai akhirnya aku harus mencari jalan yang agak kering.Hari ini aku masuk ke kampus sekitar pukul 08.00.Ini hari pertamaku masuk kuliah kembali,dimana sebelumnya aku libur 2 minggu lebih dan aku hanya mengisi liburanku dengan mengenang masa-masa ketika aku masih dengan Adrian.Tapi hari ini aku berusaha untuk berdiri,dan melanjutkan hidupku.Sesampainya aku dikampus,seseorang mendekatiku dan menyapaku dari belakang.
“Eh…k Rion,apa kabar k?”tanyaku ramah
“Kamu sendiri gimana?jawabnya dengan senyum manisnya.
Kalau saya seh seperti biasa,kamu masih sedih dengan Adrian?tanyanya lembut
“Gak ko k…mulai sekarang aku berusaha untuk ngelupain Adrian!”jawabku semangat
“Oke…aku pasti dukung kamu.
Oh…y,nanti malam ada acara gak?tanyanya
“Kayanya gak ada deh,emang kenapa…?
“Saya pengen kamu main lagi ke kosan saya,mau y…?pintanya memohon
“Y nanti aku hubungi lagi,sekarang aku mau masuk kelas dulu k,kayanya dah telat banget neh.
“oke….jawabnya sambil mengacungkan ibu jarinya
Ở
Pukul 13.00
Seharian ini aku mengikuti semua mata kuliah terbaruku,tetapi semester ini cukup menenangkanku karena mata kuliah yang kuambil tidak membuatku.Aku pulang setelah semua selesai,dan aku m sibuk intuk semester ini.Sesampainnya di kosan,aku menjatuhkan badanku keatas kasur sampai akhirnya aku terlelap tidur.
Tit..tit…tit sms masuk
K rion: Si…sy jadi gak kekosan saya,skrg dah jm 7.Saya tunggu ditempat biasa y..
Oppss..aku terbangun dari tidurku ketika sms k Rion masuk.Dan aku teringat kalau aku memang punya janji dengannya.Akhirnya aku langsung bangun dan membereskan semuanya.Aku terburu-buru karena takut k Rion menungguku lama.Sampai akhirnya aku selesai dan aku langsung menemui k Rion didepan jalan.Dia tersenyum manis padaku dan sangat menyambut kedatanganku.Kami berjalan menuju kosannya,jaraknya tidak terlalu jauh dari kosanku.Sampai di kosannya,kulihat kamarnya terlihat gelap tidak seperti biasanya.
“K..ko mati se lampunya?”tanyaku aneh
“Ehmm…tadi saya dari kosan temen dan langsung ketempat kamu,jadi saya matiin lampunya.Y udahlah gak usah dipikirin sekarang masuk aja!”pintanya
Pada saat aku masuk dan membuka pintu kamar k Rion ternyata sebuah tar kecil yang cantik dengan hiasan lilin berukir usiaku yang 19 tahun terpajang rapi di sebuah meja kecil ditengah ruangan.Dan tiba-tiba semua teman-teman k Rion mengagetkanku dari setiap sudut ruangan,karena lampu kamar mati maka dari itu aku tidak melihat mereka ada didalam ruangan juga.Disitu mereka langsung menyambutku dengan nyanyian Happy birthday, hatiku sangat terharu,karena baru kali ini aku mendapatkan kejutan dari seseorang yang bahkan aku baru kenal tidak lama ini. Aku hanya bisa melihat senyum k Rion yang aku sadar bahwa ini adalah hadiah ulang tahun terindah darinya.Kami menikmati malam ini dengan sangat meriah,aku gak peduli kosanku dikunci beberapa menit lagi yang penting aku bisa bersama mereka merayakan hari ulang tahunku sekarang.Aku tau hari ini ulang tahunku,dari pagi ucapan ulang tahun teman-temanku memenuhi layar ponselku dan yang terlebih tadi malam,beberapa orang menghubungiku hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun,termasuk ucapan dari Alenimo.
Dan sekarang aku diberikan kejutan oleh K Rion,yang bahkan aku tidak sadari sebelumnya.Perayaan inipun berakhir tepat jam 12 malam,akhirnya setelah acara selesai aku meminta k Rion mengantarkanku pulang.
“K Rion,makasih y…hari ini aku seneng banget.”ungkapku ketika dia mengantarkanku pulang
“Sama-sama Sy…saya hanya pengen bikin hari ini special banget buat kamu.
“Pokoknya k,hari ini gak akan pernah aku lupapain.Menurut aku hadiah ini adalah hadiah terbesar dalam hidupku.
Kamipun sampai dikosan,di penghujung jalan ucapan terimakasih kuulang kembali dan seulas senyum mengiringi ucapan terimakasihku itu.
Ở
Sepulang dari kampus tadi aku,ana,dan Inca berencana makan siang bareng disalah satu tempat makan favorit kami,sekalian merayakan hari ulang tahunku kemarin.Letaknya memang agak jauh dari kami dan dengan sekali naik bis kami bisa sampai ketempat itu.Setengah jam berlalu akhirnya kamipun sampai ke tempat itu,suasana didalam terlihat sangat classic,sehingga membuat kami betah berlama-lama disana.
“Sy…kayanya lo makin deket aja sama si Rion?”tanya ana tiba-tiba
“Ehmmm…biasa ja lagi Na,emang seh dia itu baik banget,tapi lo tau sendiri kan gw lagi pengen sendiri and masih pengen ngumpul gitu sama kalian.
“Alah…lo gak usah boong deh sama kita,kayanya dia tuh sayang banget sama lo dan salahnya lo juga seh ngasih harapan banget ma si Rion,kalau lo masih pengen sendiri gak kaya gitu sy caranya,enak di elo gak enak didia tau.”sambung Inca
“Y seh gw juga kadang gak mau terlalu deket sama dia,tapi gw tuh sering bête dan kalau misalnya gw dah ngobrol ma dia,bête gw langsung ilang gitu.
“Itu sama aja lo ngasih harapan sama dia sy…dan lo tau ndiri kan kalau dia tuh udah nunjukin kalo dia tuh minta yang lebih dari lo sedangkan loenya sendiri masih gak jelas gitu sama dia.”tanggap ana
“Udah deh sekarang,lo jujur sama kita.Lo sayang kan sama dia?”tanya Inca serius
“Gw mohon guys,jangan tanyain itu lagi sama gw,jujur gw bingung sama perasaan gw juga,kadang gw ngerasa nyaman disamping dia tapi gw juga ngerasa gak cocok sama dia.
“Terus kalo lo kaya gini terus tanpa ada kepastian dari lo,bisa-bisa dia hilang rasa sama lo.Karena bisa aja dia mikir kalo lo hanya pengen maenin dia doang.”timpal Ana
“Iya si,..meningan lo pikirin deh, lama-lama gw juga kasian sama dia.”Lanjut inca
“Tapi ko,pada maksa gw seh,kalian tau sendiri gw sama dia gak ada jadian sama sekali,nembak gw juga gak pernah.Terus kenapa gw harus buru-buru nyatain perasaan gw?”tanyaku geram
“Tapi kan sy… orang-orang tuh dah tau kalo dia sayang banget sama lo,secara gito loh si Rion cukup tenar dikampus kita,dan gak mungkin orang gak tau gimana dia sama lo,lo tau kan dia juga banyak temennya dan yang pastinya dia pasti ngomong ma temen-temennya.”sambung Ana
“Lo pada gila y…mentang-mentang dia tenar jadi mesti gw yang harus nembak dia duluan.Asal kalian tau walaupun sekarang Emansipasi cewek tapi kalau masalah ini gw gak setuju.
Mereka akhirnya diam dengan ketetapanku,mereka tahu mungkin aku akan lebih marah kalo mereka tetep memaksaku.Lagipula memang aku dan K Rion nggak ada suatu pernyataan kita pacaran,makannya aku ngerasa bingung dengan keharusanku memastikan perasaanku ini.
Pukul 19.30
Tadi sore aku baru pulang dari tempat kami makan,dan pada saat aku sampai kosan,aku langsung terlelap tidur tanpa mengganti pakaianku dulu.Sampai akhirnya aku terbangun pukul setengah 7 malam,aku langsung membersihkan badanku dan bersiap-siap untuk ke Atm,karena persediaan uangku mulai menipis.Ketika aku berjalan menyusuri jalan,aku cukup yakin kalau aku benar-benar sadar,dan ketika aku menyebrangpun aku juga yakin nggak ada satupun mobil yang melintas dijalan itu,sampai akhirnya aku nyebrang dengan santai,tetapi dari arah kiriku tiba-tiba sebuah mobil sedan kecil melaju dengan kecepatan tinggi,dan hanya suara yang terekam kuat ditelingaku sampai akhirnya aku jatuh terbanting ditengah jalan.
Buukk…suara hantaman mobil membanting badanku sekitar 30 cm,dari depan mobil sedan kecil itu,aku meringis kesakitan dan semua orang berhenti dan menatapku dalam beberapa detik,aku tau merekapun kaget melihatku.Tapi dilain sisi akupun merasa sakit tapi untungnya nggak ada yang berdarah,yang aku rasakan hanya perih disekitar sikut dan lebam disekitar kaki bawa
Tiba-tiba beberapa detik kemudian,seseorang datang dengan bantuannya.Kulihat dia sangat mirip dengan sosok Adrian,aku meyakinkan diriku bahwa aku sedang tidak bermimpi tapi setelah kuyakinkan diriku ini memang kenyataan.Aku tidak menghiraukan yang lainnya dalam membantu membawaku kepinggir jalan,yang aku lihat hanya seseorang yang mirip dengan Adrian itu.Tapi pandanganku beralih ketika orang yang menabrakku tadi memohon maaf padaku,mereka memintaku untuk membawaku kerumah sakit tapi aku menolaknya,sampai akhirnya mereka menyerah memaksaku pergi kesana dan hanya permintaan maaf yang mereka berikan padaku.Ketika pandanganku alihkan kembali kepada seserang yang mirip Adrian ternyata dia sudah pergi dari hadapanku,kini aku mencari,melihat sekelilingku dan menanyakan pada setiap orang akan keberadaan orang itu,tapi mereka sama sekali tidak melihatnya.Aku terus mencari dan menyakan setiap orang-orang yang berada saat kejadian itu, sampai akhirnya aku melihat sosok itu disebuah toko,dia menghadap kearah belakang dan membeli beberapa minuman di tasnya,aku mencoba mendekatinya untuk memastikan keberadaanya sekalian meminta kenalan dengannya.Ketikaku sapa dia dari belakang,dia menoleh kearahku tapi ternyata orang itu bukan yang aku maksud,akhirnya aku hanya meminta maaf dan berlalu pergi meniggalkannya.Setelah aku kembali mengambil uang,akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kosannya k Rion,mungkin disana aku bisa lebih tenang dan melupakan semuanya.
Kosan Rion 20.00
“ka…sakit.”keluhku sambil menangis
“udah sabar bentar lagi ko,makannya kalau nyebrang liat jalan biar gak ketabrak lagi.”katanya menenangkanku sambil mencuci lukaku dan mengobatinya.
“Makannya pelan-pelan dong k,akukan bukan anak gajah kasar banget se.”ketusku
“Ini udah pelan banget sy…kamu aja yang berlebihan.”timpalnya
“Oh iya…k,tadi pas aku ketabrak,aku ngeliat orang yang mirip banget sama Adrian,pokoknya mirip banget deh gak ada beda-bedanya.Tapi perbedaannya orang itu hanya gak ada tai lalat dideket bibirnya,rambutnya sama,bentuk badannya juga sama apalagi cara dia senyum k…sama banget semuanya.Sayang aku kehilangan jejak dia.
“Udah…deh itu hanya alusinasi kamu aja,gak mungkinkan orang meninggal hidup lagi.kata k Rion
“KK…aku tuh ga bercanda,dia itu nyata k.Malah kalau kk tau dia yang menggotongku ke pinggir jalan,kalo dia setan gak mungkin dong k dia bisa pangku aku kaya gitu.Dan gak mungkin orang-orang juga gak ngeliat dia.
“Sekarang kamu istirahat,luka kamu udah kk obtain.KK gak mau denger lagi ocehan kamu.K yakin itu hanya bayangan kamu aja.Kamu kan dah janji Sy…bakal lupain Adrian.
Akhirnya aku diam dan berhenti menceritakan tentang Adrian,karena aku memang sudah berjanji untuk bisa melupakannya.Selesai diobati oleh k Rion,aku beranjak pulang dari kosannya dan dia mengantarkanku pulang,aku dipapah olehnya karena kakiku mulai terasa sakit ketika berjalan.Hari ini nggak akan pernah aku lupakan, sebuah peristiwa yang membawaku juga bertemu seorang yang mirip Adrian,aku yakin dia itu pasti malaikatnya Adrian,dia datang hanya untuk menolongku.Aku hanya bisa tersenyum kecil ketika mengingatnya,dan aku berharap aku bisa bertemu dengannya lagi.
Ở
Mata kuliah hari ini adalah Kewarganegaraan,dan setiap kelompok harus membuat satu makalah mengenai judul-judul yang sudah ditentukan oleh dosenku yang akan dipersentasikan setiap minggunya.Dan aku mendapatkan judul mengenai Hubungan ekonomi dengan pancasila,cukup membuatku bingung karena mungkin aku harus belajar memahami harga saham,naik turunnya dolar,hubungan politik ekonomi antar Negara dan pengaruh minyak dunia yang dimana semua itu hal yang tidak pernah ingin aku pedulikan, tapi karena tuntutan pelajaran ini aku terpaksa untuk mempelajarinya.Kami dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang,kini aku sekelompok dengan temanku yang namanya Doni.Dia salah satu anak yang konyol dikelasku dan karena dia kelasku nggak pernah terdengar sepi.Pasti selalu ada saja hal yang bisa dia bahas menjadi sesuatu yang lucu,untungnya aku cukup akrab dengannya sehingga aku pasti nyaman bekerja sama dengannya walaupun cemilannya harus selalu dia bawa.Badannya memang gemuk tinggi,kaca mata yang kini silinder menghiasi matanya.Hobinya bermain game membuatnya harus memakai kacamata dari dia duduk di kelas 2 smp.Setelah kami berkumpul untuk membagi-bagi tugas,dia dan aku mendapatkan tugas menyusun makalah itu agar pada saat persentasi berjalan teratur sesuai teks,dan akhirnya kami harus mengerjakannya besok setelah temanku yang lain memberikan sumbernya pada kami.
Keesokan harinya…
Hari ini aku akan menemui Doni dikosannnya,kami berencana untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ditempatnya karena ada satu ruangan besar dimana sering digunakan untuk menyelesaikan tugas kelompok.Disaat aku sampai di kosannya,dia sudah menunggu di depan kosannya dengan beberapa bungkus cemilan dipangkuannya.Aku mendekatinya dan memberi salam padanya,akhirnya akupun mengusulkan untuk mulai mengerjakan tugas kami karena ternyata sumber yang diberikan pada kami cukup banyak dan akan memakan banyak waktu,setelah memasuki tempat itu kulihat ruangan itu memang cukup luas untuk porsi beberapa orang,tapi karena kita berdua jadinya terkesan ruangan itu terasa sangat luas,sampai akhirnya aku duduk dan langsung membuka file kami yang sudah Doni masukan kekomputernya.Aku dan Donipun langsung mengerjakannya dan saling memberi usul akan letak teks yang cocok untuk dibacakan nanti,kami mengerjakan ini sampai akhirnya aku sadar kalau hari sudah mulai gelap, aku memang sudah memberitahu Doni kalau aku nggak bisa melanjutkan tugas ini lewat setengah 8 malam,dengan alasan yang sering aku berikan pada K Rion.Ditengah penyelesaian tahap akhir,tiba-tiba seseorang memanggil Doni dari luar dan dia membuka pintu ruangan kami,seketika itu aku menolehnya dan berhenti ketika kulihat siapa dia.Aku terus menatapnya dan tanpa kusadari aku berdiri mendekatinya,dan dia juga menatapku seolah kami memang pernah bertemu.
“Lo yang kemaren bantuin gw kan,pas gw tabrakan?”tanyaku gugup
“Oh…iya,waktu depan kampus kan!”tebaknya setelah mengingat-ngingat sebelumnya.
“Lo dah pada kenal nih jadinya?”sambung Doni
Sebelumnya gw kenalin sy…diasepupu gw dari Jakarta,namaya Reza.Disini dia hanya sementara doang,y…udah gw suruh aja dia diem dikosan gw.”ungkap Dodi
“Oh…lo Reza,kenalin nama gw Sisy.”sapaku
Gw hanya pengen ngucapin makasih sama lo,karena lo dah nolongin gw,kemaren gak sempet gw ngucapin itu karena lo cepet baget perginya.
“Oke…gak masalah.
“Lo…
“Sy…udahlah entar aja sambung lagi ngobrolnya,kerjaan kita belum selesai neh,ntar keburu kosan lo dikunci lagi.”potong Dodi
“Y…udahlah sy…entar kalo lo balik bareng aja sama gw,sekalian gw juga mau beli sesuatu gitu.”usulnya
Yesss…akhirnya gw bisa ngobrol juga sama dia.Pokoknya gw bakal tanyain sama dia,kalo dia itu mirip banget sama Adrian.Jangan-jangan dia emang saudaraan lagi sama Adrian.”batinku
Akhirnya aku melanjutkan tugas kuliahku dan aku mengerjakannya lebih cepat dari sebelumnya,aku ingin cepet-cepet pulang supaya aku bisa ngobrol sama Reza.Setelah dua jam kemudian akhirnya aku berhasil menyelesaikannya,dan aku langsung bilang sama Doni,kalau aku mau pulang sekarang.
“Don,gw kan dah selesai,tolong panggilin Reza donk,gw mau balik neh,kan dia mau bareng sama gw!”pintaku memohon
“y…elah,genit lu.Pantesan aja lo ngerjain ini semua cepet banget.”tanggap Doni
“Udah ah,lo jangan bawel,meningan buruan deh lo panggilin dia.!paksaku
“Iya…iya,cerewet amat se.
Tidak lama kemudian,akhirnya Rezapun datang.Dia terlihat lebih segar dari sebelumnya.Dia terlihat cakep banget,mirip banget sama Adrian.
“Sy…ayo kita pulang,sorry ya nunggu lama.
“Gak apa-apa ko za,kosan gw juga belum ditutup jam segini.
“Y udah...,ayo.Don gw pergi dulu ya sama Sisy,kalo ada yang telpon gw,bilang aja kalo gw lagi keluar,masalahnya gw gak bawa hp.ok…cuy!pinta Reza
“Y udah…,ati-ati dijalan lo berdua,sekalian Za jagain sisy di jalan.”pinta Dodi
“Makasih ya Dod,sekarang gw balik dulu.”kataku sambil berlalu meninggalkannya.
Di perjalanan…
“Za…kalau boleh tau,lo punya sodara kembar gak?”tanyaku
“Maksud lo apa sy?
“Dulu gw pernah punya cowok yang mirip sama loe dan muka loe berdua mirip banget.”ungkapku
“Kebetulan kali.”jawabnya singkat
“Tapi,masa se,orang mirip banget.”batinku
“Kenapa Sy…ko bengong?”tanyannya sambil menatapku
“ Oh…gak kenapa-napa ko.Kayanya kosan gw bentar lagi deh,tuh yang warna pagernya kuning.”jawabku sedikit gugup
Sebelumnya makasih yah,udah anterin gw pulang
“Met malem yah,moga lo mimpi indah.”katanya ramah
“Oh…ya abis ini lo mau kemana?”tanyaku sebelum dia pergi
“Ada yang perlu gw beli,penting banget deh.
“Oh…y udah hati-hati kalau gitu.
Setelah aku masuk kosan ternyata aku gak bisa tidur karena hanya bayangan Reza yang ada didalam pikiranku.Sampai akhirnya suara ponselku berbunyi menandakan sms masuk.
Tit…tit..tit sms masuk
Dari Reza
“Sy…mimpi indah yah!”
Aku terkejut ketika tiba-tiba sms itu dari Reza.akhirnya semalam ini aku smsan dengannya,sampai akhirnya aku ngantuk dan tertidur sampai tidak sempat membalasnya lagi.Sampai akhirnya disaat pagi hari kubuka ponselku beberapa sms masuk dari Reza yang tidak sempat kubalas dan satu sms dari K Rion.
Ở
Pagi ini aku menjalankan rutinitasku kuliah sampai akhirnya aku pulang di sore hari dan langsung kekantin dekat kampusku untuk bertemu dengan k Rion.Sampainya disana k Rion sudah menungguku di salah satu meja kantin kampus,senyuman manisnya menyambut kedatanganku,
“Maaf y…k udah nunggu aku lama.”pintaku memohon
“Gak ko Sy…saya aja baru nyampe tadi,malah saya kira kamu yang nungguin saya lama disini.
“Oh…untungnyalah jadi gak ada yang bête akhirnya.”jawabku sambil tersenyum
“y…udah,sekarang jalan yo!”katanya sambil menarik tanganku
“Loh…mau kemana seh k,bukannya kk mau ngomong sama aku disini.
“Udah ikut aja deh…saya yakin pasti kamu suka deh tempatnya!paksanya sambil menarikku
Akhirnya aku mengikutinya,dan menaiki motornya.Kami berjalan ke suatu tempat yang belum aku datengin sebelumna.Tempat itu naik ke daerah dataran tinggi daerah kampusku, kalau dilihat kebawah kami seperti ada di gunung dan bisa melihat kota dan kampus kami dibawah.Beberapa menit kemudian kamipun sampai ditempat k Rion tuju.Dia menghentikan motornya ditempat yang sangat indah,disana aku bisa melihat hamparan sawah yang begitu luas,angin semilir sesekali meniupkan kesejukan padaku,langit yang terasa begitu dekat denganku,dan beberapa rumah penduduk yang bisa ku lihat dari atas ini.
“Gimana baguskan tempatnya?”tanya k Rion menghentikan lamunanku
“Indah banget pemandangannya beneran deh.”jawabku senang
“Saya dan teman-teman kalau lagi bête suka datang kesini,disini kami bisa membuang kepenatan kami,jadinya tempat yang membuat kami kembali segar hanya disini,dan kalau kamu mau tau sy…disini tempat kami biasanya lihat bulan,dan tau gak Sy…disini tuh kalau ngeliat bulan kaya deket banget sama kita ?”
“Lebay deh…tapi emang bener se,langit kayanya deket banget sama kita, jadi pengen banget ngeliat bulan sekarang.”pintaku
“Oke…kita tunggu aja,bentar lagi ko.
Sambil menunggu bulan itu muncul,aku sangat menikmati pemandangan ini.Aku sangat senang ketika k Rion membawaku kesini,dan aku rasa hanya tempat ini yang membuatku merasa nyaman.
“Sy…liat deh ke atas bulannya udah muncul,bagus dan deket bangetkan.
“Oh…iya k,bagus banget,aku bisa liat jelas banget bulannya.
“Sy..ada yang ingin saya omongin sama kamu.”katanya
“Apaan?”
“S..a..ya”katanya gugup
Lama sekali aku nunggu dia ngomong ,aku gak tau apa yang sebenarnya mau dia omongin sama aku.Kulihat wajahnya agak merah dan diapun terlihat sangat grogi gak bisa diem.
“kenapa se K,kayanya susah banget ngomongnya?”tanyaku semakin aneh
“Saya sayang sama kamu sy…”ungkapnya lega
Opss…akhirnya dia ngomong gitu juga,tapi gimana coba aku belum ada perasaan sama dia.Sampai sekarang aku hanya nganggap dia sebagai kk,aku sadar dia pasti bakal ngomong kaya tapi aku juga gak bisa bohongin diri aku untuk saat ini,aku gak mau terima dia karena aku kasihan sama dia,tapi aku gak tega juga buat bilang ini semua sama K Rion.
“Sy…kenapa ko jadinya kamu bengong gitu se?”tanyanya
“gak apa-apa ko,hanya kaget aja.”jawabku singkat
“jadinya gimana donk,perasaan kamu sama saya?”tanyannya penasaran
“Aku…masih pengen sendiri k,lagipula aku mau jujur sama kk kalau aku lagi suka sama orang.”jawabku ringan
Aku sampai saat ini mengganggap kk hanya sebagai seorang kk,gak lebih dari itu k.
“Sa…ya tau sy…saya juga sebelumnya tau akan jawaban kamu,tapi saya hanya mastiin kamu aja.Saya bakal terima itu semua kalau memang itu keputusan kamu.Tapi saya ingin minta satu permintaan sama kamu?”pintanya memohon
“Permintaan apa?”
“Saya ingin terus mencoba berusaha sebelum kamu punya cowok lain.”
“Tapi k…aku gak mau kk berharap yang nggak pasti sama aku,aku gak mau nanti kk lebih sakit dari sekarang.”
“Sekarangpun saya sudah merasa sakit sy… biar waktu yang ngejawab semuanya.
Aku hanya bisa melihat keyakinan dan keberaniannya,aku tau terlalu jahat aku menggatakan ini semua kepadanya,dia selalu ada untukku,kapanpun itu.Seharusnya aku nggak perlu mengenalnya jika aku malah menyakitinya.Aku sadar dia sangat tulus mencintaiku,tapi akupun sadar terlalu sulit menerimanya jika aku nggak merasakan hal yang sama dengannya.
“Sy…udah malam,gak bagus angin malam untuk perempuan.”katanya menghentikan lamunanku
“ta..pi k,sebelumya aku minta maaf!”pintaku memohon
“Tenang aja sy…ini resiko cowok yang nyatain perasaannya sama perempuan yang mereka sukai,antara diterima dan tidak.Jadi apapun jawabannya cowok itu harus nerima baik atau buruknya.
Akhirnya malam itupun kami pulang dari tempat itu,tempat kami melihat bulan dan temapt K Rion menyatakan perasaanya padaku.Kami jalan dengan keheningan,nggak ada yang saling memulai pembicaraan.Dia terus menancap gas dengan kecepatan tinggi,aku tau apa yang dia rasakan,dan diapun sadar karena nggak ada hak untuk membenciku karena nggak nerima cintanya.Malam ini aku memang merasakan menjadi perempuan yang sangat jahat,tega mempermainkan perasaannya.Padahal selama ini dia sangat tulus mencintaiku,tapi aku malah menyukai orang yang baru aku kenal,orang yang belum tentu dia menyukaiku juga,hanya karena dia mirip dengan Adrian,akupun tega menolak cinta K Rion yang sebelumnya aku kenal lebih awal daripada Reza.
Sesampainya di kosanku,hanya anggukan senyum kecil menghiasi bibirnya,akupun tidak sanggup mengatakan apa-apa padanya.akhirnya diapun berlalu pergi meninggalkanku,aku terus memperhatikannya dari belakang sampai akhirnya bayangannya hilang dari padanganku.
Keesokan harinya
Kantin 10.30
“hah…parah banget lo sy,cowok setulus gitu sayang sama lo,tapi malah lo tolak dia!”kata Ana setengah berteriak
“shuuutt…jangan keras-keras dong ngomongnya,ntar orang-orang pada ngeliat kesini tau.”jawabku menenangkannya
“Lo tuh jahat banget tau gak sy…apa seh kurangnya dia buat lo.”sambung Inca
“Gw gak bisa boongin diri gw sendiri,untuk saat ini gw emang gak ada taste sama dia,wajar dong gw kaya gitu.Daripada gw nerima dia karena kasian.
“Tapi sy…lo tuh gak tau perjuangan dia untuk dapetin lo,dan lo tuh gak ngerti gimana dia tuh bener-bener sayang sama loe.”kata Ana meyakinkan
“Emang lo tau apa se Na,tentang perasaan dia,ko lo sewot banget sama gw.Dari awal gw dah bilang kan sama kalian semua kalau gw tuh mang gak ada rasa sama dia.
“Gak lo boong sy…lo tuh gak kaya gini,gw kenal siapa lo sy,sisy yang plin-plan yang kadang gak bisa milih yang terbaik buat jalan hidup lo sendiri.”sambung inca
“Sy…sekarang gw mau jujur sama lo.Selama ini asal lo tau y…Rion itu bela-balain ngedeketin gw hanya karena pengen tau informasi tentang lo,dia pengen tau apa yang lo suka bahkan apa yang lo gak suka sekalipun.Dia juga selalu nanyain kabar lo,karena dia takut ganggu lo kalau dia terus sms lo nanya macem-macem soal itu.Sampai dia juga selau nanya sama gw kapan lo punya waktu kalau dia ajak lo makan dan yang lainnya.Sampai akhirnya dia juga nanya ke gw,gimana sebenernya perasaan lo sama dia,karena dia hanya pengen mastiin aja supaya dia punya keberaniaan buat nyatain perasaanya sama lo,dan akhirnya tadi malem itu puncak keberaniaan dia untuk nyatain itu semua.
Sekarang jujur sama gw dan inca,apa yang ngebuat lo nolak dia?”tekan Ana
“maafin gw…”keluhku sambil mengusap air mataku
“Sy…kita berdua sayang sama lo,tapi seharusnya lo pikir apa yang terbaik buat lo.”jawab Ana sambil memelukku
“gw…tau Na tapi gw juga gak bisa maksain diri gw,karena sekarang gw suka sama orang laen.”jawabku gugup
“Lo suka sama siapa sy…?”tanya Inca
“Dia bukan anak kampus ini,gw kenal dia waktu gw kerja kelompok sama Doni,dia itu sepupuan sama Doni.Disini dia hanya liburan doang,gw suka sama dia karena dia mirip banget sama Adrian,gw juga sebelumnya gak percaya,tapi ini bener-bener mirip dan gw rasa dia pasti kembar identik sama Adrian.
“y ampun sy…lo suka sama orang yang baru kenal dan hanya gara-gara dia mirip mantan lo si Adrian,ayo donk sy…lo tuh sadar belum tentu dia sebaik Adrian sama lo,oke…muka bisa sama tapi hati,orang gak bisa nebak kalau masalah hati.
“LO BERDUA EMANG GAK BISA NGERTI PERASAAN GW…GW SAYANG BANGET SAMA ADRIAN DAN SAMPAI SAAT INIPUN GW BELUM BISA NGERELAIN DIA PERGI,SAMPAI AKHIRNYA GW BISA NEMUIN REZA SEKARANG.”teriakku marah sambil berlalu pergi meninggalkan mereka
Mereka memanggilku dari belakang dan aku sama sekali tidak menghiraukanny,aku terus berjalan sambil sesekali menghapus air mataku.Kini aku kembali kekamarku,aku hanya bisa menangis sendiri disana sambil memandangi foto Adrian.Aku tau ini semua hanya sebuah khayalan jika Adrian menemuiku kembali,tapi aku yakin Tuhan pasti mengirimkan Reza sebagai pengganti Adrian
Tit…tit..tit sms masuk
Sy…jangan lupa makan yah!!
Sms dari k Rion,aku jadi teringat kalau aku belum makan,tadi di kantin aku keburu marah sama Ana dan Inca,perutku tiba-tiba bersuara,ternyata aku memang lapar dan akhirnya akupun turun kebawah dan memenggil ibu kosan untuk memasakan sedikit makanan untukku.K Rion masih memperhatikanku,dia memang nggak marah sama aku,aku tau dia masih berjuang untuk mendapatkanku.
Beberapa menit kemudian akhirnya ibu kosan memanggilku,kalau makanan telah siap.Akupun menemuinya dan mengambil makananku.
“”Neng,ne makananya udah siap.”panggil bu tuti
“Oh…ya,makasih bu.”balasku
“Eh..eh..tunggu deh,ko mata kamu bengkak seh,abis nangis yah?”tanyanya sambil menarik lembut tanganku.
“gak apa-apa ko bu,biasa kelilipan.”jawabku asal
“Ehh…gak mau cerita ya sama ibu,wong kamu anak kosan ibu to,jadinya kalau ada apa-apa sama ank ibu ndak maulah ibu diemin gitu aja.”jelasnya dengan logatnya jawanya.
Ayo Cerita sama ibu,sambil nonton TiPi gitu.
Akhirnya aku mengikuti kemauan bu tuti,beliau sangat peduli dengan kondisi anak-anak kosan,dia aku anggap seperti ibuku sendiri,walaupun dia agak cerewet tapi dia sangat menyayangi kami semua disini.Apalagi kalau ada anak kosan yang sakit,pasti beliau rela menjaganya sampai dia sembuh.Bu Tuti memang gak punya anak padahal beliau sudah berusaha kesana kemari untuk dikaruniai anak.Jadi kami semua sangat menyukai bu tuti,dan kami anggap seperti orang tua kami sendiri.
“Ada apa to de sisy,ceritalah sama ibu,masalah cowok ya?”tebaknya
“Ko ibu bisa tau seh….”jawabku
“Ya ibu ne,juga perempuan toh,ngerti masalah anak perempuan kosan sini tu apa aja.
Akhirnya aku menceritakan masalahku selama ini dari mulai Adrian meninggal dan aku mencarinya bersama K Rion sampai ke Surabaya,terus kejadian aku bertemu dengan reza,dan kejadian pada saat aku bertengkar dengan teman-temanku tadi.
“Oh…begitu,ibu ngerti sekarang,ibu juga ngerti perasaan kamu bagaimana.Tapi kamu seharusnya jangan marah sama teman-teman kamu,karena mereka tuh sebenarnya sayang sama kamu,mereka hanya gak mau kamu salah dengan pilihan kamu sendiri.De Sisy juga harusnya tau menurut ibu Kk kelas kamu itu sayang sekali sama kamu,tapi ibu juga ngerti kalo De Sisy ndak ada rasa sama dia.Inget lo de,kita ntu jangan pernah ninggalin orang yang mencintai kita demi orang yang kita cintai,karena kenapa?...karena kadang orang yang mencintai kita adalah orang yang terbaik untuk kita dibanding orang yang kita cinta.De Sisy juga tau kan penyesalan itu gak akan pernah muncul di awal selalu dia itu diakhir.Tapi kalo memang De Sisy menyukai Reza,dan yakin dengan pilihan kamu sendiri,kamu harus tetap berjuang jangan sampai plin-plan,ndak enak lo De,kalo nyakitin dua hati laki–laki sekaligus..jangan to De,dosa..”terang bu tuti menasihatiku
Sekarang aku sadar tidak seharusnya aku marah sama Ana dan Inca,mereka tuh sahabat aku,aku tau mereka sayang sama aku dan mereka mengatakan itu semua sama aku karena mereka gak mau aku salah pilih.Kini aku harus menegaskan diriku kalau aku memang sayang sama Reza,aku gak peduli sekarang dia sayang sama aku atau nggak, karena dengan berjalanya waktu aku pasti bisa buat dia sayang sama aku,sama kaya Adrian dulu.
“De,ko ngelamun se…?”tanya bu Tuti
“Oh…gak ko bu.”jawabku gugup
“Ya…sudah ibu tinggal pergi dulu y,kamu udah ngerasa baik kan sekarang.Kalau butuh ibu lagi panggil saja y,jangan sungkan-sungkan sama ibu.Sekarang lanjutin saja makannya,ibu mau masak dulu.
Akhirnya aku melanjutkan makanku,setelah selesai makan aku kembali ke kamarku,dan kulihat kembali foto Adrian bersamaku.Sampai akhirnya ponselku berdering
“Halo…sy,ne gw Reza.Kita bisa ketemuan gak?
“Bisa-bisa dimana?jawabku semangat
“Nanti gw tunggu lo didepan kosan lo ya.
“Oke..gw siap-siap dulu deh kalo gitu
“Sampe ketemu Sy..
Akupun menutup ponselku,aku bersiap-siap untuk menemui Reza,aku bilas wajah dan mataku yang bengkak oleh air mata agar dia nggak tau kalau aku habis menangis.Aku memakai gaun berwarna hitam,dengan kalung pemberian ibuku,dan sepatu high heals milikku.Ini pasti dating pertamaku,aku harus tampil cantik depan Reza,pasti dia suka deh aku pakai gaun ini.
Sesampainya aku di depan,dia sudah menungguku didalam mobilnya.Diapun keluar dengan kaos dan celana jinsnya disana dia terus menatapku,dia membuka pintu mobilnya untukku,dan diapun mempersilhkanku masuk layaknya seorang putri.
“Sy…lo mau kemana seh,lucu banget tau ?”tanyanya sambil tertawa mengejekku
Tapi lumayanlah,malam ini lo keliatan cantik banget.
Sebelumya aku malu banget pas Reza menertawakanku,dan seolah aku ini emang badut yang pantas diketawain,tapi untungnya diakhir dia memujiku,yang akhirnya aku bisa mereda amarahku.
“Emang kita mau kemana?”tanyaku polos
“Gw minta anterin lo,nonton band metal kesukaan gw,seru loh sy…gw suku banget lagu-lagunya..nge-punk-abis deh.”jawabnya setengah berteriak
“Kenapa lo gak bilang kalau kita mau kesana?”tanyaku kaget
“Lagian ngapain juga lo pake baju begituan,emang kita mau kekawinan.
Oppss…gw malu banget,gw udah cantik-cantik gini dia bilang mau ke ondangan.Reza ngeselin banget se,gak ngehargain gw banget.betee!!!!!!
“Udah ah,gw mau turun disini aja.GW BETE SAMA LOE!”bentakku
Diapun langsung menahanku dan menggenggam tanganku
“Oke…oke,maafin gw yah,gw tadi gak sengaja ko.Bener deh,lo cantik banget malem ini.Entar gw kenalin deh lo ketemen-temen gw.Sekarang lo jangan marah y..Sy,gw minta maaf banget.”pintanya memohon sambil sesekali menatapku.
“Awas lo ya kalo lo rese lagi sama gw!”ketusku
Beberapa menit kemudian akhirnya sampailah kami di salah satu tempat konser band metal yang Reza maksud,dan ketika kulihat keluar,gila…semuanya serba hitam mata dan bibir merekapun semua dicat hitam,gaya mereka gak sesuai dengan baju yang ku kenakan.Aduuh…aku semakin nggak PD buat keluar bersama Reza.
“Sy…ayo cepetan,bandnya dah mau mulai tuh.”ajaknya
“Za,lo masuk aja deh.Gw tunggu disini,gak apa-apa ko beneran.”jawabku grogi
“Aduhhh…sisy cantik,ayo donk,kan aku sengaja ngajak kamu supaya kamu nonton bareng aku,percuma dong aku ajakin kamu.”jawabnya memelas
“Tapi…za..
“Udahlah,lo gak usah malu sama baju yang lo pake,untungnya item coba lo pake merah,baru gw malu.’jawabnya asal
Akhirnya aku menuruti kemauan Reza,dia menggandeng lenganku dan mulai memasuki ruangan itu.Beberapa orang sesekali memperhatikan kami dan ada juga yang mengacuhkan kami,dan terkadang aku harus sesekali menutup telingaku dari music-musik yang membuat kepalaku pusinng dan gendang telinga yang hampir mau pecah.Aku juga nggak ngerti kenapa orang-orang menyukai lagu-lagu seperti ini,walaupun menurut Reza lagu-lagu ini tuh membuat dirinya merasa tenang.Yang ada malah bikin aku tambah stress.
“Halo,guys…pa kabar neh?”sapa salah satu teman Reza.
“Hi…kemane aje lu,baru sekarang keliatan.Oh y…kenalin ini cewek gw!”sapanya mengenalkanku.
Ya ampun,Reza menganggapku pacarnya,aduhhh…aku seneng banget,coba ini kenyataan,coba aku bener pacarnya.
“Hi…kenalin nama gw AMBRI,tp temen-temen gw biasanya panggil gw Abenk”sapanya sambil menjabat lembut tanganku
“Gw sisy..”jawabku singkat sambil melepas jabatannya
“Oh…nama yang cantik sama kaya orangnya.
“Makasih…”
Penampilannya menakutiku, sebagian mukanya dia cat pake warna hitam kepalanya gundul tapi kepala belakangnya ditumbuhi rambut panjang yang dia kepang.Badannya gendut sampai perutnya terlihat buncit.
“Y…udah gw,nonton dulu yah? sambung Reza
“Oke…have fun y.”jawab Abenk
“Sy…seru kan tempatnya,asik banget lagunya.”kata Reza seengah berteriak karena kerasnya suara music
“iya...iya seru banget.”jawabku maksa
Kami menghabiskan malam ini dengan mendengarkan lagu-lagu yang jujur aku sangat tidak menyukainya,tapi hanya untuk menyenangkan hati Reza,akhirnya aku harus bertahan.Walaupun terkadang kepalaku pusing bangeta tapi sayangnya aku gak berani bilang sama Reza,aku takut ngerusak acaranya.Sesekali dia menawariku minum tapi aku selalu berusaha menolaknya,sampai akhirnya dia semakin tidak terkendali akibat alcohol yang terlalu banyak,aku memang sudah melarangnya untuk tidak minum tapi dia tetap memaksa.Akhirnya dengan memapahnya,aku membawa Reza keluar,aku memutuskan untuk membawanya pulang,Aku memasukan badannya kedalam mobil,bau nafasnya sangat bau dengan Alkohol.Aku menjalankan mobilnya,jalanan sudah semakin sepi dangan jarangnya mobil yang lewat,akhirnya aku menambah kecepatan dan segera mengantarkan Reza ketempat kosannya Doni.Setelah semuanya selesai Doni meminta maaf karena Reza telah merepotkanku,sampai akhirnya Donipun mengantarkanku pulang.
“Sy…makasih yah udah nolongin Reza.’kata Doni sebelum aku keluar dari mobilnya
“Sama-sama Don.”jawabku singkat,sampai akhirnya aku turun dari mobilnya.
Aku sampai dikosan tepat pukul 00.00,dan untungnya aku telah meminta izin sama bu Tuti.Setelah beberapa kali aku menekan bel pagar kosannku,akhirnnya bu tuti keluar dengan jaket wolnya.Aku dipersilahkan masuk dan meminta maaf padanya karena aku pulang sampai larut malam.Beliaupun menyuruhku bergegas masuk kamar dan tidur.
Keesokan harinya…
Kepalaku terasa sangat pusing,hari ini aku libur kuliah.Aku terbangun dari tidur pukul 08.00 pagi,karena semalam ponselku mati tetapi setelah semaleman ini aku charging,akhirnya beberapa sms masuk dari teman-temanku, dan termasuk k Rion.Dia meminta janjiku untuk membantunya membersihkan kosannya,akhiranya aku membalas smsnya kalau sekitar jam setengah tiga aku akan datang ketempatnya.Yang lainnya dari Inca dan Ana,mereka meminta maaf atas kejadian kemaren.
Akupun kembali tidur sampai akhirnya aku terbangun pukul setengah 12 karena aku merasa lapar.Akhirnya aku mandi,membersihkan badanku dan turun ke bawah meminta Bu Tuti memasakan makanan untukku.Setelah aku memesan,selang beberapa menit kemudian Ana datang ke kosanku.Aku menceritakan kejadian semalam antara aku dan Reza,dia nampaknya sangat marah tapi dia berusaha menyembunyikannya karena takut pertengkaran kami berlanjut kembali.
“Sy…semalem Rion,sms gw mulu.Dia khawatir sama lo,katanya hp loe gak aktif-aktif.”kata Ana
“Iya semalem hp gw low gitu,baru aja selesai gw charging,mang berapa kali dia sms lo?”tanyaku penasaran
‘Semaleman tau Sy..,ampe gw gak bisa tidur,diintrogasi mulu tentang lo,untungnya gw gak kasih tao lo dimana.?jelasnya
“Lagian ngapain seh tuh anak,sok perhatian banget sama gw,udah tau gw udah nolak dia.”jawabku ketus
“Sisy…dia tuh gak mau kehilangan loe,makanya dia kaya gitu.”
“Tapi gw kasian sama loe,kalau tiap hari dia nanyain gw sama loe.”belaku
“Santai aja lagi sy,gw dukung dia ko…selama loe belum jadian sama si Reza itu dia tetep berjuang tuk dapetin loe.
“Ngarep..”jawabku ketus
“Oh…ya kita dapet project neh dari k Leo
“Tentang apaan?”tanyaku penasaran
“Entar hari minggu besok,club kita dapet job neh ngebagiin susu gratis ke desa-desa.
“Wah…pasti seru banget deh,gw jadi pengen cepet-cepet neh.
“Nah..tapi kita berangkatnya hari sabtu pagi,karena kita bakal nginep di desa itu,dan kita bakal ngeliat pemandangan yang indah banget.”terang Ana dengan semangat
“Siapa aja tuh yang ikut?”tanyaku
“Yang pastinya banyakanlah,dan kita pasti happy disana.Lo mau ikut gak?
“Ya…pastinyalah,orang gw gak da kerjaan.”jawabku
Aku seneng banget karena aku bakal jalan-jalan sama anak-anak kampus,pasti pemandangannya indah banget.Jadi inget waktu gw jalan sama K Rion deh waktu liat bulan.Tapi k Rion ikut gak yah kesana?...gengsi ah nanya si Ana,ntar dia sangka gw suka lagi ma Si Rion,dan ntar malah si Rion yang kegeeran.Tapi dia tau gak yah kalo gw lagi deket sama Reza.Aduuhh…jadi kangen nih ama dia,dia lagi ngapain yah…apa masih tidur jam segini gara-gara dia mabuk semalam?
Pukul 15.00
Kosan k Rion
“k…bangun,katanya mau bersihin kosan.Ini malah tidur!!!”panggilku membangunkannya
“huawwft…sory sy,tadi ketiduran lagian ningguin kamu lama banget datangnya.”jawab k Rion setengah sadar
“Ayo donk k bangun,cuci muka gih!!biar seger ngeliatnya.Ini kamar lagi kaya kapal pecah!!
“Iya.. bawel banget se.”jawabnya sambil berlalu ke kamar mandi
Beberapa jam ini kami kerja bakti memberesakan kamar K Rion,disana aku membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh k Rion,kami memindahkan dan membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.Kamar k Rion tidak terlalu luas jadi kalau ditaruh terlalu banyak barang terlihat sangat sempit,dan kadang akupun merasa pengap jika dikosannya karena tumpukan barang miliknya.Hampir mendekati malam akhirnya kami menyelesaikan pekerjaan ini,aku dan k Rion beristirahat saking kecapean.Walaupun nggak terlalu rapi tapi lebih baik dari sebelumya.Kesibukannya di kampus dan berbagai macam organisasi yang dia ikuti membuat dia tidak terlalu peduli dengan kondisi kamarnya yang kalau dilihat mungkin tidak seperti kamar melainkan sebuah gudang.
“HUuuh…akhirnya selesai juga y k…”kataku
“iya,lumayan rapilah daripada sebelumnya…”katanya menimpali
Oh…y sy,makasih y,kamu dah mau bantuin saya beresin kamar saya.
“ Tenang aja lagi k,Kan sisy dah janji sama k..”jawabku
“Kamu capek banget yah?”tanyanya
“Biasa aja,aku masih kuat ko.Aku kan calon anak lapangan jadi gak boleh gampang capek.”jawabku semangat
Oh…y k,sekarang dah agak malem,aku pulang dulu.Biasa ntar kosanku malah dikunci lagi.
“Y udah kk anterin yah…?”pintanya
“Y…udah,buruan kalo gitu,gak usah mandi dulu,kelamaan nunggunya!”pintaku buru-buru
“Oke..!
Akhirnya aku pulang dianterin sama K Rion,dia menggenggam tanganku saat menyebrang jalan menuju kosanku,dia berulang kali mengucapkan terima kasih padaku.Aku hanya mengangguk akan jawabanku,sebenarnya badanku pegel-pegel tapi aku berusaha menutupinya didepan k Rion,kalau aku sampai ke kamar pasti aku langsung tidur,karena dari kosan k Rionpun beberapa kali aku menguap karena ngantuk.
Ở
Hari ini aku bangun pagi,karena aku mulai kuliah kembali,walaupun sedikit badanku agak pegal terpaksa kuliah karena mata kuliahku hari ini bakal ada quiz,kalau gak masuk bisa-bisa nilaiku jelek lagi.Dosenku sekarang terkenal sadis namanya pak Ridho,kalau misalnya ada yang ketehuan nyontek,dia bakal dikeluarin dari kelas dan kertasnya ulangannya disobek,jadi kalau misalnya Pa Ridho ngajar gak ada yang berani membuat masalah,semua berjalan tenang da tegang.Beberapa soal aku berhasil kerjakan,tapi aku semakin bingung ketika waktu hampir lima menit lagi,masih ada sepuluh soal yang belum aku kerjakan.Akhirnya aku mempercepat tulisannku,karena tidak ada waktu lagi jika harus bertanya samping kanan-kiriku,lagipula untuk kali ini tidak ada yang selamat kalau ada yang mau curang.Waktupun selesai dan semua harus menyimpan alat tulisnya lalu keluar meninggalkan ruangan.
Tit..tit..tit sms masuk
Sy…lo ada acara gak sekarang,temenin gw ngeband?
Sms dari Reza,dia mengajakku menemaninya ngeband.Untungnya aku dah selesai ujian.Akhirnya akupun menyetujui untuk menemaninya Nge-band.Dia menjemputku ditempat biasa,kami pergi ke studio tempat biasa Doni nge-band,disana ternyata ada Abenk sedang menunggunya diluar.Ternyata Reza memang janjian sama orang-orang yang malam kemarin ada di konser tempat kami menonton konser favoritnya Reza.
Aduuhh…ketemuan lagi ma si Abenk,sumpeh nyeremin banget lagi temen-temennya.Mana ada botol minuman lagi di dalem,aduhh..tapi akukan dah janji nemenin Reza ngeband,kalau misalnya aku pergi ntar dia marah lagi.
“Sy…ayo duduk,tenang aja disini lo aman ko,temen-temen gw gak bakal macem-macem sama loe.”kata Reza meyakinkanku
“I..ya Za,tenang aja ko”jawabku agak risih
Lantunan lagu-lagu yang kemarin malam kini aku dengarkan lagi distudio ini.Jantungku terasa bergerak cepat,kepalaku mulai pusing,dan telingaku mulai terasa ingin pecah.Aku hanya mengangguk dan menjawab senyum Reza sesekali ketika dia meliha kearahku.Aku memang sadar kalau Adrian jauh beda dengan Reza,Adrian memiliki kesamaan denganku masalah musik,dan kami tidak pernah mendengar musik-musik yang seperti ini.Adrian juga gak pernah mabuk-mabukan dan pasti megajakku jalan gak lebih dari jam tujuh malam.Tapi Reza,dia begitu jauh dengan Adrian.Tapi kenapa aku harus menyukainya,apa karena wajahnya mirip dengan Adrian??
“Sy…capek juga tau.”katanya sambil duduk disebelahku
“loe bisa main Drum dari kapan?”tanyaku kagum
“Dari gw SMP tapi karena nyokap gak suka gw ngeband,akhirnya gw vakum hampir 2 taun.
“Hebat donk.Oh…ya ne minum,tadi dikampus gw belinya.
‘thanks…”jawabnya singkat
Rezapun melanjutan kembali permainanya,sampai dua jam,akhirnya merekapun selesai.Sebenarnya aku bosan banget,tapi demi Reza aku relain lama-lama disini.Wajahnya selalu membuatku ingat akan Adrian
“Sy…balik yo!”ajaknya
“Oke…jawabku semangat,karena akhirnya aku meninggalkan tempat ini
Di mobil
“Za…loe suka ce tipe kaya gimana se?”tanyaku gugup
“Wah…cerdas banget lo sy,gw tunggu tau pertanyaan ini.’jawabnya acuh
“Maksud loe?”tanyaku aneh
“Euhh..gak,ya maksudnya gw seneng aja lo nanya gitu sama gw.”jawabnya gugup
“Jadinya tipe gimana?”
“Yang pasti gw gak suka cewek yang so feminime gitu,cengeng.Gw suka tipe cewek tomboy karena bisa gw ajak gila-gilaan.
‘Kenapa lo bisa bilang cewek feminime itu cengeng?”tanyaku aneh
“Y…emang kaya gitu,mereka tuh manja,gak ada mandiri-mandirinya.Bisanya nyusahin doang,bentar-bentar nangis.Pokoknya ngerepotin deh.
“Tapi kan gak semuanya kaya gitu,lo jangan nyamain semua cewek dong.Buktinya gw gak kaya gitu banget deh.”ketusku
“Lah..ko lo marah sih sy,katanya tadi lo nanya tipe cewek gw kaya gimana?
“Iya…seh,sorry deh.”pintaku memohon maaf
Diapun langsung mengelus kepalaku,dan tersenyum manis kearahku,Aku gugup ketika dia melakukan itu,aku merasa sangat senang ketika dia mengelus kepalaku.Kebiasaan yang sering Adrian lakukan padaku.Aku merasa sekarang sedang menikmati malam dengan Adrian,walaupun aku sadar perbedaan sangat jauh diantara mereka.Akhirnya aku dan Reza kembali kekosanku,dia mengantarku pulang tetapi sebelum dia pergi meniggalkanku,dia mencium lembut keningku,dan senyum itupun dia berikan kembali padaku.
Kamar pukul 20.00
“Hari ini aku sangat bahagia sekali karena hari ini aku merasa Reza sangat berbeda dari sebelumnya,aku langsung memikirkan tipe perempuan yang reza suka.Aku memang feminime,aku tidak setomboy seperti ami,adik angkatnya Adrian.Aku lebih berprasaan dan aku nggak bisa jika harus keras.Tapi reza suka perempuan seperti itu.Lagipula akukan anak Lapangan jadi seharusnya aku nggak manja dan nggak seharusnya aku memaki baju yang terlali cewek.Besok aku pasti mulai merubah penampilanku dan aku yakin pasti Reza tambah suka sama aku,aku juga bakal potong rambutku sampai sebahu,jadi aku gak akan keliatan feminime lagi,aku juga sayang kalau harus motong rambutku sampai pendek banget,masalahnya rambutku ini panjang banget sayang kalau dibuang”batinku sambil memandang wajahku didepan kaca
Aku tertidur lelap malam ini,aku mungkin tidur lebih awal daripada sebelumnya karena malam ini aku bebas tugas dari sebelumnya.Ketika aku harus tertidur lelap ditengah malam suara ponselku berdering keras tepat pukul 00.30.Nama k Rion muncul di layar ponselku,aku berusaha terbangun dari tidurku dan mengangkat panggilan dari k Rion.Dia mencoba membangunkanku dan berusaha agar aku bisa duduk dan menemaninya hanya untuk sekedar ngobrol denganku,awalnya aku ingin marah tapi karena aku tahu malam ini dia butuh bantuanku untuk menemaninya,jadinya aku berusaha untuk bertahan bangun dan menanggapi semua yang dia tanyakan padaku.Kami ngobrol hampir semalaman sampai akhirnya aku tidak merasakan lagi ngantuk.Setelah aku sadar dia menghubungiku sampai pukul tiga,akhirnya aku memintanya untuk mengakhiri pembicaraan kami.Sebenarnya apa yang kami bicarakan malam ini terasa tidak penting menurutku.Akhirnya aku baru bisa tertidur pulas pada pukul tiga dini hari.
Kampus pukul 10.00
Hari ini aku hanya satu mata kuliah,sehingga aku keluarlebih awal dari sebelumnya.Aku nggak mau langsung ke kosan,karena aku tau disana juga aku nggak ada kerjaan.Akhirnya aku menuju kantin kampus,disana banyak mahasiswa baik itu lagi makan ataupun hanya sekedar kumpul-kumpul.Aku kesana sendirian dan dari tadi tidak melihat Ana dan Inca.Aku berulang menghubungi mereka tapi ponsel mereka sama-sama tidak aktif,makannya aku memberanikan diri untuk pergi kekantin sendirian.Setibanya di kantin aku bertemu dengan senior dua tingkat diatasku,kami saling mengenal ketika Acara pengenalan kampus dulu,dia salah satu pengurus pemuliaan sapi perah dikampusku,akhirnya aku menyapanya dan ngobrol bareng disampingnya.
“Lagi ngapain k?”tanyaku sambil duduk disampingnya
“Gak ngapa-ngapain,lagi gak ada kerjaan aja.”jawabnya
“Emang gak ada kelas?”tanyaku aneh
“Udah tadi pagi,terus dosen yang jam sekarang gak masuk,katanya seh sakit jadinya,kk nitip absen aja.
“Oh…gitu.”jawabku menimpali
“Kamu sendiri lagi gak ada kelas atau udah selesai?”tanyanya balik
“Udah selesai,makannya kalau balik kosan gak ada kerjaan,ya …udah kesini aja,Ehh…disini ketemu kk deh.
“Oh…gitu,iya juga se,jam segini balik kosan ngapain coba?”tanggapnya
“Oh…iya k,gimana kalau kita main ke kandang sapi aja,aku kan rada baru neh disini jadi aku pengen deh ngeliat sapi sama merah susunya?”pintaku
“Beneran mau main kesana,ntar ngomongnya bau lagi!”jawabnya
“Y…gaklah,ngapain juga coba aku mau masuk peternakan,tapi aku takut bau.”jawabku semangat menimpalinya
“Bagus…bagus,y…udah gimana kalau kita sekarang kesana?”ajaknya
“Boleh!
Dikampus kami ada beberapa kandang yang cukup besar dan macam-macam hewan ada disana,termasuk sapi.Ada puluhan sapi disana,dan yang terbanyak adalah sapi perah,keturunan dari Frisiand Holand Belanda.Sapi jenis itu memang sering menghasilkan susu yang lebih banyak dari sapi-sapi yang lain.Sehingga setiap perusahaan-perusahaan susu di Indonesia lebih memilih sapi keturunan itu.Jarak kandang dari kampusku sangatlah dekat,karena fakultasku memang paling ujung letaknya sehingga dekat dengan kandang,agar para mahasiswa lebih dekat pada saat praktek lapangan.Sesampainya disana awan mulai mendung,dan pada saat aku sampai ditempat itu,akhirnya hujan turun sangat deras.
“K…ujan besar banget?”ungkapku
“Y…untungnya kita udah nyampe?”jawabnya sambil mengibaskan rambutnya yang basah
“Terus kita ngapain neh disini.”tanyaku sok polos
“Lah tadi mintanya kesini,katanya mau belajar merah sapi?”jawabnya
“Oh…iya,bukannya sapi diperah setiap jam empat,sekarangkan masih jam setengah tiga?”jawabku sok tau
“Emang jam segitu,tapi kamu liat deh kandangnya,sapi itu kalau diperah,kandangnya harus dibersihin dulu.
“ohh…gitu,intinya sekarang kita bersihin kandang dong?”
“Yupzzz….
“Berdua k…?”ungkapku heran
“IYa siapa lagi,disinikan kitakan hanya berdua,petugas-petugas disini tugasnya merah,kalo kita bagian bersihin kandangnya.Sapi-sapi disini udah terbiasa dengan tangan petugasnya,jadi kalau langsung diganti produksi susunya menurun.
“Terus akukan pengen belajar merah susu k!”pintaku memohon
“Y…udah gampang,ntar kk ngomong sama petugasnya.
Akhirnya aku disuruh memakai wearpack oleh k Erdi,dia terlihat sangat profesional dalam menjalankan semuanya.Aku disuruh mandiin sapi,terkadang sapi-sapi itu gak mau aku mandiin,ekornya selalu dikabaskan dan mengenai mukaku,terpaksa aku harus cuci muka untuk membersihkannya.K Erdi menyuruhku untuk mendekatinya dan menggosak badannya.Mulanya aku takut tapi K Erdi mendorongku agar lebih berani,karena sebenarnya sapi itu jinak sama dengan menusia kalau mereka itu mamalia.Lebihnya lagi sapi-sapi disini kebanyakan betina sedangkan jantan hanya satu.Aku berdiri disamping badan sapi dan berusaha lembut untuk menggosok badannya,sebenarnya aku takut kalau dia gak suka aku mandiin tapi lama-lama mereka mulai jinak kepadaku.Ada satu sapi yang tidak mau aku mandiin,badannya gak mau dia gerakkan,lalu k Erdi menyuruhku untuk menendang kakinya,mulanya aku kasihan kalau harus ditendang tapi K Erdi bilang itu salah saru cara agar sapi itu mau bergerak.Akhirnya aku mengikuti saran k Erdi ternyata sapi itu memang bergerak pindah,dan aku senang aku bisa melakukannya.Kami mengerjakan ini hampir satu jam,kandangnya sangat luas.Aku memandikan 12 sapi,kalau aku mandiin anak kecil mungkin aku mandiin sekitar 60 anak,ya…ampun pokoknya aku beber-bener capek.Kalu k Erdi dia hanya bersihin lantai dari kotoran-kotaorannya dan menyiram serta menyapunya agar kotoran-kotoran itu jatuh kesaluran pembuangan.K erdi melihatku kecapean akhirnya dia menyuruhku untuk istirahat.Beberapa lama kemudian akhirnya pekerjaan kami selesai,ak membuka wearpack dan sepatu bootku,untungnya sapinya hanya ada 12 coba kalau seratus,pasti aku langsung nyerah.Setelah itu aku K Erdi memberiku susu hasil perahan sapi kemaren yang ditaruh freezer,agar lebih awet,setelah kucoba susunya memang enak.
“K…ternyata capek juga y tugas peternak tuh?”keluhku
“Ini belum seberapa Sy…makannya kalo peternak itu harus kuat,mereka awalnya memang harus tekun dan ulet serta sabar menjalankan kebiasaan ini.Tapi kalau misalnya udah ada hasilnya bisa sampai 10x lipat.
“Tapi tetep aja k,kita gak bisa sendiri ngerjain kaya gini.Bisa-bisa pingsan duluan tau gak!
K Erdi hanya bisa tersenyum mendengar keluhanku,dia mungkin paham kalau aku baru pertama kali mandiin yang namanya sapi.Setelah lama aku mengobrol dengan K Erdi ternyata sekarang sudah waktunya aku mencoba memerah salah sapi disini dan untungnya aku mendapatkan ijin dari petugasnya untuk mencoba yang namanya merah sapi.Awalnya aku takut karena kakinya selalu bergerak,aku takut dia menendangan mukaku.Akhirnya petugas tiu bilang kalau semua akan baik-baik saja,karena ternyata ekor sapi itu sudah diikat agar tidak mengganggu proses pemerahan,Cara pemerahanpun tidak asal kita perah,petugas itu memberitahuku cara-cara penekanannya agar susu itu bisa keluar,setelah aku mencobanya ternyata putingnya itu sangat lunak dan besar,aku tertawa geli memegangnya,dan petugas itupun tertawa melihat kekonyolanku.Aku menekannya dari atas dan menariknya kebawah,mulanya dia tidak mengeluarkan susu,tapi petugas it uterus membantuku,yang akhirnya aku berhasil melakukannya dan aku berterimakasih pada petugas itu karena telah mengajarkanku.
Setelah aku bermain-main lama di kandang itu dan mengobrol panjang lebar dengan K Erdi,aku cukup mengerti bagaimana pemeliharaan sapi sebenarnya.K Erdi sangat membantuku dalam hal ini,dia cukup ramah kepadaku.Sampai kahirnya aku merasa kami mulai akrab,kami bercanda dan membahas apapun yang membuat kami tertawa,dia kuajarkan bermain mainan nak kecil sampai kuliha dia benar-benar tetawa akan tingkah laku kekanak-kanakanku.Aku senang dia bisa tertawa,karena sebenarnya dia itu terlihat sangar.Akhirnya hari sudah semakin sore,aku harus kembali kekosanku.Dan K erdi mengantarkanku sampai depan kosan,sebelum dia pergi aku mengucapkan terima kasih padanya.
“K…makasih y,udah nemenin aku hari ini.”ungkapku
“Sama-sama Sy…kk juga seneng ko.”jawabnya sambil tersenyum padaku.
Akhirnya diapun pergi meninggalkanku,badanku terasa pegal-pegal,aku sangat capek.Aku mau mandi dan langsung tidur.
Keesokan harinya
Di salon…
“Mau dipotong gaya apa mba?”tanyanya sambil mengibas-ngibaskan rambutku
“Aku pengen pendek sebahu,tapi potongannya terserah mba,pkoknya yang sesuai dengan wajahku.”jawabku
Aku kini ada di salon,memotong rambutku,aku berencana untuk mengubah penampilanku sesuai yang Reza mau,jadinya dia pasti lebih sayang sama aku.Aku berusaha agar tidak feminime lagi dihadapannya,aku harus terlihat kuat,dan aku juga harus bisa mengenal lagu-lagu yang dia suka walaupun harus melatih kepalaku agar tidak gampang pusing mendengarnya.Nanti malam dia akan mengajakku jalan lagi jadi aku harus tampil setomboy mungkin.Seteah beberapa lama aku tunggu,akhirnya aku selesai dipotong.Aku terlihat sangat berbeda,ini bukan diri aku,aku rela berubah untuk Reza.Aku hanya bilang selamat tinggal sama Sisylianty yang dulu,cewek feminime,penuh perasaan,dan gampang nangis.Setelah itu aku kembali kekosan dan bersiap-siap karena sebentar lagi aku bakal dijemput sama Reza,aku memakai kaos dan celana jins yang agak belel,aku tidak peduli orang mau bilang apa tentangku,apalagi ketika Bu Tuti melihat perubahanku,dan aku hanya tersenyum tipis melewatinya,walaupun aku tahu dia terlihat aneh melihat penampilanku sekarang.Sesampainya aku didepan pagar kosanku,Reza tersenyum manis kearahku.Dia menatapku takjub karena perubahan yang aku lakukan.Dia membukakan mobil yang biasa dia lakukan sebelumnya.
“Lo cantik banget Sy,pokoknya keren deh!”sapanya
“Serius,gw keren??Lo suka gak gw kaya gini?”tanyaku penuh harap dia akan menyukaiku.
“Iya…serius,masa gw boong seh.”jawabnya senang
“Oh…y biar lo lebih keren,gimana kalau kita bareng-bareng pake tindik di lidah.Lo mau gak?”ajaknya
“Ihh…gak ah,gw takut.Itukan sakit za?”keluhku
“Ya elah…katanya mau keren,ditindik aja lo masih takut.”ungkapnya mengejekku
“Mau ya Sy…biar kita jadi pasangan serasi gitu.
Haaahh…pasangan,emang sejak kapan kita jadian nembak gw aj dia gak pernah.Dia bilang gw pasangannya?’batinku
“Maksud lo pasangan za?”tanyaku gugup
“Iya…mang kenapa,gw gak boleh jadi pasangan lo.Udahlah sy…sekarang udah zaman modern,ngapain she harus nembak-nembak segala,kita berduakan emang ada rasa,jadinya gak perlukan gw nembak lo?”ungkapnya
“Tapi kan…
“Sekarang lo resmi jadi cewek gw,maukan lo?”potongnya
Akuu hanya bisa menatapnya tanpa mengatakan apa-apa,diapu langsung membelai pipiku,dan tersenyum manis kearahku.Dan hanya bayangan Adrian kita melintas dikepalaku setiap dia tersenyum padaku.Setelah itu sampailah kami di suatu tempat penuh dengan anak berandalan,komunitas yang selalu aku jauhi sebelumya.Banyak anak gangster yang hanya sekedar ngobrol,minum,bahkan pacaran ditempat itu.Aku berharap Reza bisa melindungiku ditempat ini.Kamipun masuk kedalam dan disambut ramah oleh salah satu pemilik tempat itu,badannya kurus tinggi setiap badannya dipenuhi oleh tato dan tindikan.Aku seperti masuk dalam markas setan.Ruangannya gelap dan dihiasi dengan lampu-lampu warna merah.Dia dan Reza sedang berrbicara dan aku dilarang untuk mendengarnya.Akhirnya dia menyuruhku duduk dan mulai melakukan proses tindikannya.Mulanya aku takut dan memegang erat tangan Reza,tapi dia berusaha meyakinkanku kalau ini semua akan baik-baik saja.Aku kadang meringis kesakitan ketika jarum itu menusuk lidahku tapi Reza menyuruhku untuk tenang.Sampai akhirnya prosespun selesai,aku bernafas lega dan meminta segelas minum padanya.Setelah aku selesai kini giliran Reza melakukannya,diapun terlihat kesakitan tapi aku mencoba membantunya untuk tenang.Akhirnya prosespun berjalan lancar dan Reza berterimakasih padanya,setelah itu kami pun keluar dan meninggalkan tempat itu.Di perjalanan Reza dihubungi seseorang beberapa kali tapi selalu dia tutup.
“Za…kenapa se,ko gak diangkat-angkat?”tanyaku penasaran
“Gak penting Sy…biasa orang aneh.”jawabnya
“Emang siapa?”
“UDAHLAH…DIBILANGIN BUKAN SIAPA-SIAPA JUGA!!”bentaknya
Reza membentakku karena aku menanyakan hal itu,tapi tiba-tiba dia menggenggamku dan meminta maaf padaku.
“Maafin aku y Sy…tadi aku lagi emosi aja!”ungkapnya
“Iya…gak apa-apa ko.”jawabku tenang
Aku penasaran tentang siapa yang menghubunginnya,tapi penasaranku berhenti ketika dia bilang kita sudah sampai ditempat Reza maksud.Sebuah diskotik dipusat kota,sebenarnya aku kaget karena aku sama sekali tidak pernah menginjakkan kakiku ketempat ini.Dia mengajakku kedalam tanpa menghiraukan ekspresi mukaku yang tidak mau kalau kita harus masuk kedalam.Akupun tidak bisa menolak ketika dia membawaku kedalam,ketika aku masuk ketempat itu.Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan,minuman dimana-mana,sesak dengan orang,bau rokok yang menyengat.Aku berusaha berteriak ke Reza untuk kembali keluar tapi karena suara music yang sangat keras membuatnya sama sekali tidak mendengarku.Kamipun duduk di salh satu sofa kosong ditempat itu,seorang pelayan mendatangi kami dan menawarkan minuman pada kami,ketika aku hanya meminta juice,Reza hanya tertawa.
“Za…kenapa seh,harus ketempat ginian.Emang gak ada yang lain apa?”tanyaku setengah berteriak padanya
“Disini oke Sy…tempatnya!”jawabnya sambil menggerakan badannya mengikuti alunan music tempat itu.
“Tapi aku pusing za…?”keluhku
“Tenang Sy…lo bakal happy deh disini.”jawabnya acuh
Tiba-tiba ponselnyapun berdering lagi dan ketika Reza melihatnya,dia menutupnya lagi,dan ini berulang hampir tiga kali.Sampai akhirnya aku memohon kepadanya untuk mengangkat panggilan itu,karena takutnya itu hal yang penting yang Reza harus ketahui,diapun meminta izin padaku untuk pergi keluar sebentar untuk mengangkat teleponnya.Lama aku menunggu dia menelpon diluar,akhirnya aku memutuskan untuk menyusulnya keluar.
Diluar….
“Nek REZA BILANG,KALAU REZA GAK MAU BALIK,REZA PENGEN DISINI BARENG DONI,REZA GAK MAU PEDULI LAGI SAMA MAMA.DIA LEBIH SAYANG SAMA ANAK SIALAN ITU,REZA UDAH TAU KALO PAPA MENINGGAL GARA-GARA DIA.COBA KALO DIA NURUT WAKTU ITU PASTI JANTUNG PAPA GAK BAKALAN KAMBUH KAYA GITU.POKOKNYA JANGAN GANGGU REZA LAGI,REZA BENCI MAMA…”bentaknya.
Aku langsung masuk kadalam setelah aku mendengar sebagian percakan reza dengan neneknya,kini aku tahu kalau dia anak brokenhome di rumahnya.Papanya meninggal dan ibunya pergi meniggalkannya,tapi anak itu siapa.Aku terus memikirkan itu sampai akhirnya Reza datang dengan senyuman yang ia paksakan padaku.
“Udah za…nelponnya?”tanyaku
“Sorry y Sy…jadi nunggu lama!”jawabnya mencoba tenang
Tiba-tiba pelayanpun datang menghampiri meja kami dan memberikan minuman yang kami pesan.Aku hanya minum juice,karena aku tidak terbiasa minum yang Reza pesan.
“Sy…cobain donk minuman aku,masa hanya minum juice doank se!”pintanya
“Aku gak biasa Za..minum begituan.”
“Y…kan sekali-kali,kapan lagi coba,yakin deh kamu pasti suka.”katanya meyakinkanku
“Gak…ah Za,aku gk suka.”
“Please y sayang,cobain deh…”pintanya memaksaku
Reza terus memaksaku untuk mencoba minumannya,sebenarnya aku sudah berusaha untuk menolaknya,tapi dia tetap memaksaku.Dia meyakinkanku kalau minuman ini tidak berbahaya untukku.Akhirnya aku menyerah dan mencoba minuman yang Reza tawarkan,awalnya aku memuntahkan minumannya karena rasanya pahit banget,tapi Reza terus memberiku dia bilang kalau aku minum mminuman ini aku bakal ngerasa bebas.Akhirnya aku minum berulang kali sampai aku menghabiskan setengah botol minuman,aku memang merasakan hal yang Reza katakana tapi aku juga merasa kepalaku sangat berat,aku mulai pusing sampai akhirnya aku pingsan dan tidak sadarkan diri.
Pagi hari,pukul 11.30
Aku terbangun dari tidurku,dan kini aku ada disebuah kamar.Aku sangat takut dan hal yang aku periksa adalah pakaianku,ternyata aku masih mengenakan pakaian tadi malam.Aku melihat sekelilingku dan aku rasaaku tempat ini,sampai akhirnyaReza datang dengan secangkir teh hangat untukku.
“Sy…minum dulu,semalem kamu mabuk berat,udah gitu kamu pingsan.”jelasnya
“Terus sekarang aku ada dimana?”tanyaku penasaran
“Tenang aja aku gak ngpa-ngapain kamu ko,sekarang kamu ada di Kosannya Doni.”katanya menenangkanku
“Terus Doni sekarang kemana?”tanyaku
“Dia kuliah sy…tapi aku suruh dia untuk isi absen kamu.”
“Ka…mu jahat…Za..!”ungkapku kesal hampir menangis
Tapi Reza langsung memelukku dan mencium keningku.Dia meminta maaf atas kesalahannya semalam.Dia bilang kalau dia sayang banget sama aku.Dia memohon agar aku tidak marah sama dia.Dia janji tidak akan membawaku lagi ketempat itu,dia janji akan terus menjagaku.Akhirnya aku percaya kata-katanya, akupun memaafkan kesalahannya.Setelah itu dia mengantarku pulang,dia berpesan supaya aku beristirahat.
Setibanya aku dikosan aku mandi membersihkan semuanya,kepalaku masih terasa pusing mungkin akibat minuman semalam.Setelah mandi aku kembali beristirahat sampai akhirnya Ana dan Inca datang,dia tidak mengetuk pintu kamarku dan langsung masuk kedalam kamarku.
“Sisy…kemana lo semalem?”tanya Ana setengah berteriak
“Apa-apaan se,gak sopan banget dateng-dateng marah-marah kaya gitu.”timpalku
“Udahlah,lo ngomong sama kita ngapain aja lo sama si Reza semalem?”sambung Inca
“Gw gak ada ngapa-ngapain..!”jawabku acuh
“Oh…gak ngapa-ngapain sampe lo mabok terus tidur di tempatnya si Doni.”kata Ana sambil memegang kedua pundakku
“ITU URUSAN GW,GW MAU MABOK ATAU APA,LO PADA GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GW.SOK PERHATIAN…TAPI GAK PERNAH BISA NGERTI PERASAAN GW.”bentakku sambil menepis tangan Ana dari pundakku.
“Sy…lo tuh sadar donk,lo tuh udah mulai ancur sama si Reza,gw ngerti kalo emang dia ngingetin lo sama Adrian,tapi sikap Adrian yang selalu lo ceritain sama kita jauh beda ama apa yang dilakuin Reza sama elo.”terang Inca
“Gw gak peduli,dia sayang sama gw,dan gw juga sayang sama dia.”tegasku
“Sy…kita itu temen lo,kita gak mau temen kita ancur hanya gara-gara cowok brengsek kaya dia,gw mohon sy…lo harus sadar.”pinta Ana memohon
“Sekarang lo berdua pergi deh dari kamar gw,coz gw mau istirahat!”cetusku mengusirnya
Ana dan inca terlihat sedih melihat kelakuanku,mereka melihat perbedaan yang jauh berbeda dariku.Dulu aku seorang yang lembut,feminime,dan ramah kini berubah jadi perempuan yang kasar dan tomboy.Aku ingin menangis tapi aku harus kuat,aku gak boleh nangis hanya gara-gara masalah ini.
Tit..tit..tit sms masuk
Sy…lagi ngapain,udah makan belum?”
Sms dari k Rion,aku sengaja tidak membalasnya.Aku bosan sama dia,selalu bertanya soal itu.Aku gak mau peduli lagi sama dia,lagipula sekarang aku udah jadian sama Reza,dia lebih perhatian dan sayang sama aku daripada K rion yang bisanya hanya memperhatikanku dari jauh.
Keesokan harinya…
Di kampus
Seseorang menarikku dari belakan dan membawaku kesamping ruangan yang mulai sepi dari anak-anak.Dia k Rion,dia menatapku tajam,seolah dia akan menerkamku.Ekspresi mukanya terlihat kalau dia sedang kesal sama aku,mungkin gara-gara sms semalem yang tidak aku balas,atau penampilanku yang mirip preman,atau gara-gara aku jadian sama Reza.
“Sisy…kk kecewa sama kamu,dulu kamu gak kaya gini sy…!”keluhnya
“Terus apa hubungannya sama kk,lagipula kk tuh bukan siapa-siapa sisy,jadi jangan ikut campur y,sama hidup Sisy.”ketusku
“Kk bukannya ikut campur,kk hanya gak mau kamu ancur gara-gara cowok itu.”jawabnya
“Denger ya k…Reza gak ngancurin hidup Sisy,dan asal kk tau aku ngelakuin ini semua karena aku sayang sama Reza.”timpalku
“Tapi dia itu gak baik buat kamu.”
“Jaga y mulut kk,baik buruknya dia hanya aku yang tau,jadi kk jangan sok tau.Lagian nyadar dong,kalau aku tuh gak suka sama kk,yang kemaren itu aku hanya manfaatin kk doank.”bentakku
“Sy…saya gak peduli,saya gak ngeliat kejujuran dari mata kamu,sisy yang dulu tuh gak kaya gini.
“Terserah,oh…ya aku hanya mau kasih tau supaya lupain aku karena aku udah jadi ceweknya Reza.”jawabku ketus sambil pergi meninggalkannya.
Akupun pulang kekosanku,aku mengusap air mataku ketika aku pergi m eninggalkannya.Rasa bersalah yang sangat membuatku merasa jadi perempuan yang sangat jahat,gak punya hati, dan gak tau berterimakasih.Tapi aku gak peduli karena aku bakal lebih tenang kalo k Rion tau dari aku sendiri dan aku yakin pasti sekarang K Rion marah banget,bête,kesel campur aduk,aku harap dia bisa ngelupain aku.
Tit...tit..tit sms masuk
Sy…kita jalan yok!!Aku jemput dikosan kamu ya…
Sms dari Reza,aku harus menghapus air mataku,aku gak mau Reza tau kalau aku habis nangis,dan aku gak mau kalau dia tahu aku nangis gara-gara K Rion.
Tidak lama kemudian Reza sudah berdiri didepan pagar rumahku,dia tersenyum seperti biasa dan membuka pintu mobilnya untukku.Kini dia memintaku menemaninya jalan kesalah satu mall,yang agak jauh dari kosanku.Di jalan aku terus memikirkan semua yang kukatakan tadi sama K Rion,hatiku terasa tidak tenang,jujur apa yang kukatakan tadi gak sesuai dengan isi hatiku,aku gak hanya gak mau dia mengharapkan sesuatu yang gak pasti dari aku,aku gak mau terus nyakitin orang sebaik dia.Aku hanya mau dia dapat yang terbaik dan yang benar-benar mencintainya.Aku gak mau jadi benalu dalam hidupnya dan aku hanya ingin meyakinkannya kalau aku memang memanfaatkannya.
“Sy…ko ngelamun,kebiasaan deh.Oh…y tuh bentar lagi kita nyampe.”sapa Reza membangunkanku
“Oh…maaf tadi aku agak pusing,jadinya aku pengen diem aja.”jawabku gugup
“Y…udah kita ke dokter aja y,takutnya kamu kenapa-kenapa.”ajaknya
“Y…ampun ini hanya pusing biasa ko,gak kenapa-napa Za.”jawabku tersenyum tenang
“Bener y sy…aku gak mau loh kamu sakit.”
“Tenang aja…”jawabku
Akhirnya kamipun sampai disana,dia terus menggenggam tanganku seolah takut aku pergi meninggalkannya.Dia terlihat tidak peduli dengan disekitarnya,dia membuatku masuk dalam suasananya.Sepanjang perjalanan kami selalu bercanda,tidak ada rasa bosan saat aku selalu ada disampingnya.Semua dia bahas dan dari situ aku merasa nyaman dengannya,dia bisa membuat suasana menjadi lebih lucu,apapun itu pasti dibahas menjadi sesuatu yang lucu.Aku juga bingung sebenernya apa yang dia cari disini,atau mungkin dia hanya sekedar mengajakku jalan kesini.Tapi walaupun begitu aku tetap merasa bahagia dengannya.Sampai akhirnya ketika kami berjalan didepan bioskop,seseorang melihatku tajam dan berdiri disana dengan teman-temannya.Dia terus menatapku dengan Reza,akupun salah tingkah aku gak tau apa yang harus aku lakukan,Reza terus menggengam tanganku sampai akhirnya aku mendekati K Rion,dan disitu Rezapun menatapnya dia melihat sikapku dan tersenyum kecut didepannya.Aku semakin bingung darimana Reza tau kalau itu K Rion,dan akupun hanya melaluinya acuh tanpa kulihat tatapannya saat aku berjalan tepat dihadapannya.Reza langsung membawaku kedalam bioskop dan mengantri tiketnya.Aku hanya bisa mencuri pandang memperhatikan K Rion,dia Nampak sangat kecewa padaku,tapi tiba-tiba k Rion tersenyum padaku dan seolah dia akan baik-baik saja tanpaku.Aku hanya bisa menahan air mataku,aku gak mau Reza tau perasaanku sekarang.Kami menoton salah satu film laga disana,aku dan Reza memang memilki kesamaan dalam masalah film,tapi gak termasuk masalah lagu.Reza tampak serius memperhatikan film itu,sampai akhirnya aku merasa ada orang yang memperhatikanku,ketika kulihat dia tampak seperti seorang wanita.Aku tidak melihat jelas siapa dia,karena gelapnya bioskop saat itu,dan posisi tmpat duduknya disebrang tempat duduknya.Yang jelas aku hanya melihat rambutnya yang panjang diikat kebelakang,dan ketika aku melihatnya dia langsung memalingkan mukannya.Akupun semakin curiga dengan orang itu,aku serasa diintai,sampai akhirnya film selesai aku menyuruh Reza untuk segera pulang dan aku menceritakan keadaan itu pada Reza,tapi dia tidak terlalu menanggapinya,yang ada dia hanya menyalahkanku karena aku yang sering melamun.Tapi setelah kupikir apa hubungannya,jelas-jelas itu nyata,orang itu memang duduk gak mungkin itu hanya halusinasi.
Akupun pulang kejadian tadi terus membayangiku,Tapi karena Reza selalu menghiburku di mobil rasa takutku semakin hilang,aku harap yang dikatakan Reza memang benar,aku hanya sering ngelamun jadinya aku sering berfikir macam-macam.
Ở
Disebuah tempat yang agak sepi,disebuah lorang yang agak gelap dua laki-laki saling baku hantam,mereka bergulaing kesana kemari.Salah satu dari mereka jatuh terbanting dan satunya menghantam wajah dan kepalanya,kini laki-laki yang terbanting tadi membela diri dan kini dia diposisi atas dan menghantamkan pukulannya ke muka laki-laki tadi.Mereka saling mengumpat dan menyalahkan satu sama lain.Pertengkaran semakin berlanjut ketika salah satu mereka keluar cairan meah kental dari daerah pelipis dan satu lagi dari daerah hidung,mereka berguling-guling kesana kemari.Mereka saling mendorong,terpengkal sampai jatuh.Salah satu dari mereka menarik kaos dan membantingnya,dia hampir tersungkur lemas sampai akhirnya dia menggigit salah satu telinga laki-laki yang membantingnya,diapun tersungkur lemas.Mereka berdua berusaha berdiri,mempertahankan diri,tetapi ketika mereka saling mendekat dan akan kembali beradu,beberapa orang datang dan meneriaki mereka.Orang-orang itu menyuruh mereka pergi,dan menghentikan perkelahiannya.Tetapi kedua orang itu tidak menghiraukannya,mereka semakin marah dan saling menghantam kembali.Sampai akhirnya orang-orang itu membantu untuk memisahkannya.Orang-orang itu memaksa agar mereka pulang dan menghentikan perkelahian tadi.Dengan kasar salah satu dari mereka menghempaskan tangan orang-orang yang memisahkannya dan berlalu pergi sambil mengumpat kelawannya.Dia berlalu dengan wajah marah dan darah yang yang mengucur segar dari hidungnnya.
Kantin…
Pukul 15.30
“Gimana kabarnya Sy…?”tanya Ana
“Gw baek,kenapa lo manggil gw kesini.”jawabku ketus
“Lo jangan sewot dulu donk,gw ngajak lo kesini…
“Jangan ngomongin K Rion lagi,gw gak mau denger lagi tentang dia.”potongku
“Nggak ko,gw disini hanya mau ngomongin masalah ntar sabtu yang pernah gw omongin sama loe.
“Oh…ya gw tau,gw usahain dateng.”jawabku singkat
“Sy…lo jangan gini terus dong sama kita,kitakan sahabat loe.Gw janji deh gak bakalan maksa loe lagi buat deket-deket lagi sama K Rion.”jelasnya meyakinkanku
“Kenapa loe tiba-tiba kaya gini?”tanyaku bingung
“Gw sama Inca gak mau persahabatan kita ancur gara-gara ini,kita sadar kalo kita selama ini gak ngertiin perasaan loe,gw tau lo sayang banget sama Reza gara-gara dia mirip Adrian.Dan kalo emang Reza dah bikin loe senek kita juga bakal seneng ko.
Aku sangat bahagia ketika Ana mengatakan itu semua padaku,aku senang akhirnya dia mau ngertiin aku.Tapi aku sedih Inca gak ada disini,dia sedang dirumah sakit,kata Ana lambungnya kambuh lagi.Inca memang punya penyakit maag,perutnya sangat rawan jika dia sampai telat makan,menurutnya maag Inca sudah agak kronis jadi haru dirawat secara intensif.Aku memeluk Ana,aku sangat menyayangi teman-temanku.Dan aku yakin dengan dukungan dengan teman-temanku pasti aku sama Reza bisa lebih tenang dari sebelumnya.
“Na…gymana kalau kita sekarang jengukin Inca di rumah sakit?”ajakku
“Boleh juga,tadinya emang gw mau ajakin lo kesana.”jawabnya
“Ya..udah,yo keburu malem.’
Akhirnya kamipun pergi kerumah sakit menjenguk Ana,ketika kami menanyakan pada resepsionist di RSnya,ternyata Ana di ruangan viv lantai dua.Akhirnya kami ke atas menaiki lift,setelah sampai ada dua jalan antara kiri dan kanan,ketika kulihat nomor ruangan Ana menuju kearah Kanan,akhirnya aku mengajak Ana agar berjalan menyusuri koridor sebelah kanan,kulihat beberapa kamar yang sedang terbuka sebelum aku sampai dikamar Inca,dan ketika aku melihat salah satu kamar denagn terbuka agak lebar kulihat seorang wanita yang dengan rambut yang sesuai dengan yang aku lihat dibioskop sedang mencium kening orang yang dirawat itu,tetapi aku tidak trlalu jelas melihat pasien itu karena badan perempuan itu menghalangi wajahnya dari arah pintu.Tapi aku sangat kaget ketika kulihat rambutnya pasien itu mirip dengan orang yang aku kenal.ketika aku ingin semakin memperhatikannya,Ana menarik tanganku sehinnga aku tidak sempat melihat wajah pasien itu.
“Halo inca…”sapa Ana saat kami sampai diruangannya.
“Hi…”jawab Inca lemah
“Ca..maafin gw yah?”sambungku
“Oh…gak apa-apa ko Sy,kita udah ngomongin ko sebelumnya.”jelas Ana
“Ca…gw ikut sedih,maag lo kambuh lagi.”keluhku
“Gak apa-apa lagi Sy…bentar lagi juga sembuh,yang penting kita bisa ngumpul lagi kaya sekarang.
Aku menetesakan air mataku,aku terharu ketika Inca mengatakan itu,akupun langsung memeluknya dan Anapun ikut memeluknya.Kami sangat bahagia persahabatan kami mulai akur lagi.
“Friendship forever.”bisik Ana
Kamipun tersenyum dan melepaskan pelukan kami dari Inca.Kami menghibur Inca agar dia tetap semangat dan percaya kalau dia akan sembuh dari penyakitnya.Kami menemani Inca sampai Ana mengingatkanku kalau sekarang waktunya pulang karena dia tau pagarku tertutup sebentar lagi.Aku dan Ana berpamitan pada Inca dan mengucapkan salam,kami berjanji padanya kalau kami pasti akan kembali untuk menjenguknya lagi.Setelah kami keluar dari kamar Ana,aku memintanya agar menemaniku kekamar 218,ada sesuatu yang harus aku pastikan,tapi ketika aku membuka pintu itu ternyata kamar itu sudah kosong,pasien yang tadi sudah pulang dan aku telat melihatnya.
Akhirnya kamipun pulang dan Anapun pulang ketempat kosannya.Aku masih memikirkan tentang pasien tadi,sosok itu mirip dengan Reza.Tapi kalau itu Reza siapa perempuan itu?Aku semakin meyakinkan diri kalau itu pasti bukan Reza,apa yang menyebabkan Reza masuk rumah sakit.Lagipula sekarang juga aku gak dapat kabar dari Reza kalau dia sekarang lagi sakit.Aku masuk kekamarku dan aku langsung membaringkan badanku.
Tiga hari ini aku tidak mendapatkan kabar apa-apa dari Reza,setiap aku menghubunginya ponsselnya selalu tidak aktif.Aku tanyakan sama Doni keadaanya,Doni juga gak tau dimana dia karena Doni bilang Reza sudah tidak pulang kekosannya hampir 3hari.Aku sangat mengahawatirkannya sampai selama tiga hari itu,aku terus mencari keberadaan Reza.Sampai akhirnya sore hari ketika aku sedang ditemani Ana makan disalh satu tempat makan dekat kampusku,bunyi ponselku berdering dan nama Reza memanggilku diasana.
Halo za…kamu da dimana?tanyaku khawatir
Sy…aku mo..ho..n tolo..ngin ak..u!”pintanya terbata-bata
Iya..tapi kamu dimana?”tanyaku semakin khawatir
Akhirnya Reza memberi tahu alamatnya padaku,di salh satu komplek perumahan,dan yang paling membuatku cemas dia ada disalah satu rumah kosong dikomplek itu.Akhirnya Aku dan Ana langsung menuju kesana,dan mencari nama komplek yang dimaksud oleh Reza.Kami mencari tau ke setiap penduduk di komplek itu mengenai rumah kosong didaerah itu,hari semakin sore dan kami belum medepatkan informasi tentang rumah kosong itu.Sampai akhirnya aku bertanya kepada salah satu tukang ojek dan menanyakan tentang rumah kosong dikomplek ini,dan ternyata bapak itu bilang kalau rumah itu dipinggir komplek ini,aku dan Ana disuruhnya terus jalan sampai akhirnya aku menemukan belokan kearah kiri menuju ke sebeah rumah penduduk biasa.Akhirnya aku berterima kasih pada bapa itu dan langsung pergi kearah rumah itu.Jalanan agak becek karena hujan semalam yang akhirnya aku harus mengangkat sebagian celanaku keatas.Ketika tidak jau dari tempat kami menanyakan rumah itu ke bapa tadi,akhirnya kami menemukan rumah itu sesuai yang dimaksud oleh Reza.Aku memberanikan dengan Ana untuk masuk didalamnya,tidak ada tanda-tanda kalau Reza diculik ataupun dianiaya karena keadaan rumah ini terlihat sangat sepiSetelah sebagian ruangan kami masuki dan meneriaki nama Reza ke setiap kamar akhirnya berakhirlah kami disuatu ruangan yang tertutup rapat pintunya,Aku mencoba membukanya,dan perasaan takut menyelimuti seluruh tubuhku,sampai akhirnya aku membuka tempat itu dan ternyata Reza menggigil kedinginan disalah sudut tempat tidur,dengan beberapa kain dimulutnya dan beberapa suntikan disekitarnya.Aku bener-bener kaget ketika tau kalau Reza adalah pecandu,aku lansung memeluk Ana dan menangis dipelukannya.Kamipun mendekati Reza dan berusaha menyadarkannya,
“Za…kamu kenapa kaya gini ?”tanyaku sambil terisak nangis
Dia hanya menggigil tanpa menjawab pertanyaanku,dia melihatku seperti orang ketakutan.Dia terus melipat tubuhnya karena rasa sakit yang ia rasakan.Aku terus menangis melihat keadaannya sekarang.
“Za…sadar..sadar,aku mohon Za!!!Aku sisy,kenapa za kamu tega ngelakuin ini sama aku…”tanyaku keras
“Sy…udah dia gakkan sadr kalo loe,tanyain terus kaya gini.Meningan kita bawa aja dia kerumah sakit,biar dokter yang nanganin dia.
“GW GAK MAU KE RUMAH SAKIT,JANGAN BAWA GW KESANA!!!”bentak Reza
Kami terkejut ketika Reza,sadar kalau dia bakal dibawa kerumah sakit.Aku terus memaksanya agar dia mau mengikuti saran Ana.Tapi dia tetap tidak mau,akhirnya aku mengusulkan untuk membawanya kekosan Doni saudaranya,dan akhirnya Rezapun mau dengan usulanku.Kami berdua memepah Reza dari kamar itu,aku tidak bisa menghentikan tangisanku,rasanya hatiku sangat sakit ketika aku tau kenyataan tentang Reza.Beberapa kali Ana menenangkanku,dan berusaha menghiburku.Akhirnya mobilpun melaju kearah kosan Dodi,kami berusaha menutupi wajah Reza agar dia ada yang tau soal dia.Setelah aku berulang kali mengetuk pintu kamar Doni,akhirnya Doni keluar dan melihat keadaan Reza yang sedang sakau.Kami dipersilahkannya masuk dan membawanya kekamar Doni.Aku membaringkannya dan terus membantunya untuk tenang,Ana menungguku diluar dan menjelaskan semuanya sama Doni.Lama aku menunggu Reza disana sampai dia merasa baikan.Aku menyuruhnya tidur ketika sesekali dia ingin bergerak bangun.Aku menyuapinya,aku membantu membuka kaosnya yang kotor,aku membersihkan badannya,aku mengompres kepalanya karena badannya agak panas,dan aku memberinya obat penenang sampai akhirnya dia tertidur pulas.Aku meminta izin kepada Doni untuk mengijinkanku menemani Reza disini.
“Don,gw mohon…gw pengen nemenin Reza disini,male mini aja?”pintaku memohon
“Terus lo tidur dimana?”tanya Doni bingung
“Tenang aja,lo gak usah khawatir soal itu.Seharian ini gw bakal jagain Reza supaya cepet sembuh.”jawabku meyakinkan Doni
“Y…udah terserah lo aja Sy.”ugkap Dodi mengiyakan
“Ya…udah kalo gitu gw balik dulu y sy…ntar besok pagi-pagi gw kesini lagi bawa makanan buat lo sama Reza.”sambung Ana
“Makasih ya… Na,ati-ati diajalan.”kataku pada Ana sambil mengantarnya kedepan
Semaleman ini aku ga bisa tidur,aku terus melihat wajah Reza.Aku memohon agar aku tidak kehilangan orang yang aku sayangi utuk yang kedua kalinya.Aku terus terbangun untuk mengawasi Reza,aku takut kalau aku tidur nanti Reza membutuhkan bantuanku.Sampai akhirnya keesokan harinya saat matahari mulai muncul lagi Dodi masih tertidur,akupun langsung mencuci mukaku agar terlihat segar dihadapan Reza.Sebelum aku kembali kekamar Reza,seseorang menekan bel rumah kontrakan Doni.Dia memanggil namaku dari luar,ternyata Ana yang mencariku dengan beberapa bungkus makanan yang kemarin dia janjkan padaku.
“Met pagi Na…”sapaku saat kubuka pintu rumah kontrakan Doni
“Ne Sy,gw bawa makanan buat lo sama Reza.”katanya sambil masuk dan meletakkannya diatas meja
“Makasih ya Na…lo dah banyak bantuin gw.”ungkapku padanya
“Y udahlah,nyantai aja.Gwkan sahabat loe,jadi loe gak usah lebay gitu.”katanya meyakinkanku
Sekarang meningan lo piringin deh makanan buat si Reza,suruh dia makan tuh!”suruhnya padaku
“Tapi dia belom bangun Na..”
“Bentar lagi juga dia bangun ko,loe gak usah ssedih lagi ya.”ungkapnyasambil memelukku
Akhirnya aku dan Ana masuk kedalam kamar Reza,disana dia masih tertidur,sampai akhirnya ketika aku duduk disampingnya tiba-tiba dia bergerak dan sedikit demi sedikit membuka matanya.Akhirnya Rezapun terbangun dan berusaha bergerak bangun tapi aku bilang untuk tetap istirahat,diapun mematuhinya.Akupun langsung membuatkannya susu hangat dan mencoba untuk meminumkannya pada Reza.Awalnya dia gak mau,tapi aku paksa biar dia cepat sembuh.
“Sy…aku kenapa?”tanyanya
“Kemarin kamu sakau za…,tapi untungnya kamu telepon aku jadinya aku sama Ana bisa kesana bantuin kamu.”jawabku sambil tersenyum padanya
“Sy…sekarang kamu udah taukan siapa aku,aku pecandu Sy…”keluhnya
“Ya…udah,aku bakal bantu kamu untuk sembuh lagi.”jawabku semangat
Dia hanya tersenyum melihatku dan menatapku lembut.Aku tau pergaulan Reza,terlalu bebas untukku.Dan kini aku ada didalam lingkupnya.Aku hanya ingin Reza bisa membatasi dirinya dari obat-obatan dan minum keras.Aku gak akan melarangnya untuk bergaul dengan siapapun tapi yang aku inginkan dia bisa membatasi dirinya.
“Sekarang makan dulu yah…”pintanya
“Aku gak laper Sy…,kamu aja yah yang makan.
“Oh…gak usah,kamu aja yang makan.Siapa coba yang sakit,kalau aku yang sakit baru aku yang makan,sekarangkan kamu yang sakit jadi kamu harus makan.”paksaku sambil mengambil makanan yang dibawakan Ana tadi
“Ayo makan…!”suruhku sambil menyuapinya
Setelah aku dan Ana lama menemaninya,Reza terlihat mulai baikan.Akupun meminta izin untuk pulang karena siang ini aku ada kelas.
“Za…aku pulang dulu ya,jaga diri kamu baik-baik.Aku gak mau kamu kaya kemarin lagi!”pintaku
“Makasih ya…Sy,kamu udah nolongin aku.”jawabnya
“Gak masalah…”ungkapku
Akhirnya akupun pamit pulang sebelum aku pergi meninggalkannya,dia mencium keningku dan tersenyum hangat padaku.Aku dan Ana pun pamitan pulang.Dijalan aku sempat memikirkan Reza,sampai akhirnya Ana melihatku sedih dan menghiburku.
“Oh…y,ntar jam satu kitakan ada kelas,gimana kalau kita berangkat bareng!”ajaknya
“Boleh…lagian pasti gw juga bête sendirian.”
“Ya udah gimana kalo udah siap,gw sms loe ok!”
“Ok…!!
Akupun kembali kekosan ada sekitar dua jam lagi,aku beristirahar.Tapi sebelumya aku mau mandi dulu,rambut dan badanku terasa lengket dan aku ingin membersihkannya.Setelah tidur akupun beristirahat sekitar satu jam karena satu jam sebelumya aku membersihkan badanku.Aku merasakan kelelahan yang sangat,seolah aku ingin tetap tidur tapi aku ada kelas jadinya aku terpaksa harus bangun,walau bagaimanapun aku harus kuliah.
Sms masuk dari Ana,dia bilang kalau dia sudah siap berangkat.Akhiranya aku bergegas bangun,merapikan semuanya,dan siap untuk berangkat.Aku hanya memakai t-shirt dan celana jins,rambutku kuikat kebelakang,aku tidak sempat memakai apa-apa hanya parfum dan bedak.Aku pun berangkat seperti biasanya,ya…Sisy yang baru,sisy yang tomboy walaupun itu bukan diriku.
“Sy…ternyata sekarang kita ada quiz ne!”celetuk Ana
“HAAAHH…quiz apa lagi seh,gw kan gak belajar sama sekali!”kataku setengah berteriak
“Shuuuutt…berisik tau,Sy…beneran tw gw bohong hehehe.”ledelknya membohongiku
“Iiiihhh dasaR jelek,ngeselin….”balasku
Ana menghiburku di perjalanan,dia gak mau aku sedih lagi.Apapun dia bahas untuk membuatku bisa tertawa.Akupun sejenak ingin keluar dari masalah-masalhku dan ikut dalam suasana Ana.Aku hanya ingin bercanda seperti yang sering aku,ana dan Inca lakukan.Kemana-mana pasti ada saja hal yang lucu yang selalu kami bahas.Dan kini akupun merindukan Inca,aku harap dirumah sakit dia baik-baik saja dan bisa ngumpul bareng kita lagi.
Kampus,pukul 13.00
Siang ini tidak terlalu panas untuk pergi kuliah.Bulan ini hampir tiap hari hujan,makannya aku membawa payung ke kampus.Cuaca diluarpun agak mendung dan mungkin sebentar lagi juga akan turun hujan.Aku masuk kelas teknologi hasil ternak,disana kami hanya mendengar dosen menjelaskan.Ada beberapa anak kelasku yang ngantuk karena suasana yang mendukung untuk tidur,termasuk Ana.Nampaknya Ana juga ngantuk,matanya seakan tidak tahan untuk berusaha membuka normal.Setelah lama dosen itu menjelaskan dan keluar dari kelas kami,Aku membangunkan Ana.Dia Nampak sangat terkejut dan menganggapku dosen yang membangunkannya.
“ANA…bangun!”bisikku agak keras ditelinganya
“Iya..Pa!”jawabnya terperanjat kaget sambil berdiri
Aku tertawa lucu melihat tingkahnya,aku disangkanya dosen.Lalu aku memberitahukannya kalau kelas udah selesai.Tadinya dia marah tidak aku bangunkan tapi karena aku bilang aku kasian melihatnya diapun memaafkanku.
“Lagian nagapain juga lo mesti kasian tadi gw tidur.”ketusnya
“Gw kan kasian sama loe,pasti tadi pagi loe bangun kepagian banget gara-gara nganter makan buat gw sama Reza.”belaku
“Ya…se,tapi gw gak enak neh sama dosennya.”keluhnya
“Tenang aja.loe aman ko.Tadi kita kan paling belakang,lagian gak lo sendiri ko,banyak yang kaya loe juga di kelas.”
“Oh..y,kita ke ruangan rapat yok,katanya ada yang perlu diomongin but berangkat besok!”ajakk Ana
“Oh…ya udah.”tanggapku
Akhirnya kamipun menuju keruang rapat tempat biasa anak mahasiswa diskusi.Disana semua sudah hampir kumpul dan siap dengan alat tulis untuk mencatat alat-alat yang mesti dibawa besok.Aku dan Ana mendengar ketua panitianya membagikan tugas dan membagikan alat-alat yang mesti kita bawa, yang untungnya aku dan Ana tidak disuruh membawa apa-apa karena kebanyakan laki-laki yang harus membawa peralatan.Kami rapat sampai sore,tadinya aku mulai kesal diam lama ditempat itu,tapi aku juga gak bisa keluar karena dipintu keluar ada K Rion duduk memperhatikan kami dari belakang,akhirnya rencanaku keluar hanya menunggu sampai rapat selesai.Setelah selesai dan kami semua dipersilhkan pulang akhirnya aku lega karena aku merasa pegal duduk terus dan juga karena K Rion sudah tidak ada di dekat pintu keluar tadi.Akupun menarik Ana agar cepat keluar dari ruangan itu sebelum k Rio nada lagi di dekat pintu tadi.
“Aduuhh…Sy,ngapain se loe narik-narik gw kaya gini,sakit tau!”ketusnya
“Udahh…cepetan ah,gw hanya bête aja di dalem,ketua panitianya gak up to date,nyadar gak se loe tuk omongan muter-muter dari tadi.”keluhku
“Y…namanya juga ketua,biar keliat eksis gitu.”jawabnya asal
“Nah,,,itu loe tau,makannya gw pengen cepet balik,lagipula gw laper banget.”
“Ya…bener gw juga laper.”tanggapnya
Kamipun pulang dari kampus dan langsung ketempat makan langganan kami.Tempat makan yang nggak jauh dari kampus,dia terletak pas didepan kampus.Mahasiswa dikampusku sudah menjadi kewajiban makan disini,selain rasaya enak harganya juga sesuai dengan kantong mahasiswa.Banyak makanan yang bisa kita pilih dari makanan perpaket sampai makanan yang bisa kita ambil sendiri.Aku memilih makanan yang bisa aku ambil sendiri,karena ada semur ikan mas kesukaanku,Sedangkan Ana memilih Makanan perpaket,dia lebih memilih bakar ayam.Tidak terlalu lama kami menunggu akahirnya pesanan kami sampai juga,disana kami makan cukup lahap.Apalagi tempatnya sangat mendukung dan nyaman.Kamipun makan dan akhirnya selesai pas adzan magrib,kami berpisah ditempat makan itu karena kosan Ana dekat didepan rumah makan tadi walaupun harus nyebrang dulu sedangkan aku masih harus tetap berjalan kearah kiri.
Aku sampai dikosan beberapa menit kemudian,sebelumnya aku tidak lupa membeli makanan untuk besok hari dan beberapa peralatan perempuan yang memang wajib dibawa.Setibanya dikosan aku meletakan barang-barang belanjaanku,aku merentangkan badanku diatas kasurku.Selama seminggu ini pasti tidak ada hari yang mengijinkanku untuk sekedar istirahat diam dikamar,dan besok aku harus pergi lagi,lagipula aku gak enak sama janjiku ke Ana,pasti dia berharap aku ikut menemaninya,coba kalau ada Inca pasti aku bisa istirahat.Aku hanya berharap besok jadi perjalananku yang tidak membosankan.Lama aku terus menghayal dan memikirkan semuanya akhirnya lama-kelamaan mataku mulai menutup badanku mulai lemas aku menguap beruang kali,yang akhirnya aku terlelap tidur dengan baju yang belum aku ganti.
Keesokan harinya…
Pukul 05.00
Pagi ini Ana sudah membangunkanku,dia menyuruhku mandi dan bersiap-siap karena kita akan berangkat pukul 06.00 pagi.Aku hanya mengiyakan perintah Ana,sedangkan aku masih terlentang tidur diatas tempat tidurku,dan Ana juga tau aku belum beranjak sebelum dia berteriak ditelingaku.
“SISYYYYY………….BANGUUUUUUNNN!!!!teriaknya
“AAAHHH sakit tau”keluhku
“Lagian se loe,dah hampir sepuluh kali gw bangunin loe,masih aja loe gak bangun.”
“iya…ne gw bangun,bwel!”ketusku
“Buruan gw tunggu digerbang!”perintahnya
“iya..”jawabku singkat
Akhirnya aku beranjak bangun,aku tau kalau Ana udah kaya gitu dia pasti dia udah marah sama aku.Makannya aku bangun dan langsung mandi.Air dikosanku dingin banget,kata Bu Tuti kosanku airnya langsung dari gunung jadi kami nggak takut mati air dan yang parahnya airnya dingin banget.
Gerbang
Pukul 06.00
Aku berjalan kearah gerbang kearah kampusku setelah aku berjuang menahan dinginnya air kosanku.Disana Ana sudah menungguku dengan seseorang yang ternyata dia sudah sembuh dari sakitnya.Aku seneng banget ternyata Inca bisa ikut sama kita,akhirnya setelah aku dekat dengan mereka,aku langsung memeluk Inca aku seneng kita bisa ngumpul lagi.
“Ko loe gak bilang se kalo loe udah sembuh.”keluhku
“Kan gw mau bikin surprise buat loe,dan sekarang gw udah disini bareng kalian berdua.”jawabnya
“Ya…udah yok kita kesana,yang lain udah pada baris lho!”ajak Ana mengingatkan kami
Hari ini memang tidak akan membosankan karena aku,Ana,dan Inca sudah ngumpul lagi kaya dulu.Akhirnya kami bisa pergi bareng-bareng,setelah kami diberikan arahan oleh ketua panitia akhirnya kami mulai masuk ke bis kami masing-masing.Dan kami bertiga memang satu bis,kami memilih yang tiga kursi supaya kita bisa sama-sama.Di bis sebelum pergipun aku sudah mulai makan,tapi aku gak berani minum karena aku takut dijalan minta buang air kecil.Aku dan Ana menceritakan masalahku dengan Reza waktu Inca sakit dan Inca memberiku semangat karena apapun masalahnya Ana atau Inca pasti akan menolongku.Di setiap bis kami dipandu oleh setiap Pembina dan ternyata Pembina bisku itu k Rion,aku langsung mengganti posisi tempat dudukku yang tadinya paling pinggir kini minta tukar dengan Ana yang diposisi dekat kaca,aku gak mau nanti dia mengajakku ngobrol,aku selalu mencoba menghindar darinya.
“Ana buruan donk,gw gak mau disini!”pintaku
“ya udah buruan.”kata Ana
Akhirnya kami berganti posisi,dan akupun kini ada di posisi Ana,aku merasa tenang karena dia pasti tidak melihatku.Tapi ternyata sebelum kita pergi k Rion mengabsen anak-anak satu persatu.Ya…ampun akhirnya dia tau kalau aku ada disini.Satu persatu anak diabsen,sampai akhirnya namakupun disebut,aku mengangkat tanganku asal dan dia tersenyum kearah kami.
Lama perjalanan kami habiskan dengan mengobrol,sesekali K Rion mendatangi kami bertiga hanya sekedar bertanya kabar kami.Aku hanya menjawab singkat sesuai pertannyaanya,dan kadang Ana mencubitku karena sikapku itu,
“Sy…gimana kabarnya?”sapanya
“Baik..”jawabku
“Tadi pagi udah makan?”
“Belum dua kali..”jawabku asal
“Y…udah nikmatin ya perjalanannya.”katanya sambil berlalu
“Sisy…lo tuh parah banget tau gak se.”bentak Ana sambil mencubitku
“Auww…sakit tau!”keluhku
“Udah…udah,gak enak tuh diliatin orang.”lerai Inca
Akhirnya kamipun kembali seperti biasa,semua sibuk sendiri-sendiri.Ana smsan,Inca tidur,aku sendiri bengong.Tidur gak bisa,sma gak da pulsa,makan udah kenyang.Beberapa saat kemudian K Rion memberitahu kalau kami sudah sampai di tempat yang kami tuju,sebuah desa kecil dengan pemandangan yang sangat indah dihiasai dengan kabut diatasnya yang terpaksa membuatku harus memakai jaket karena aku tau diluar pasti sangat dingin.Aku membangunkan Inca kalau kita sudah sampai,aku sangat suka tempatnya ternyata sesuai dengan yang aku harapkan.Kamipun disuruh turun dan langsung berkumpul disuatu pos salah satu desa itu.Setelah semuanya kumpul dari dua bis itu,akhirnya aku mendapatkan bagian didesa bagian selatan,dengan pembimbing K Rion.Aku langsung terkejut pasti ini disengaja supaya k Rion bisa terus sama aku.Aku terpisah dengan Ana dan Inca,mereka ke desa bagian barat dan timur.Akhirnya setelah dibagi kelompok dan membawa susu yang akan dibagikan,aku harus mengikuti K Rion,aku selalu mencoba menghindarinya,aku gak mau ngobrol sama dia.Aku pura-pura sibuk membagikan susu dan ngobrol dengan salah sau teman seangkatanku.Kami membagikan kesetiap penduduk yang mengantri kepos kami setelah mereka mendapatkan kupon yang sebelumnya telah kami berikan.Antrian di pos kami sangat panjang dan kami harus tetap melayani dan berusaha seramah mungkin kepada penduduk desa itu.Sampai akhirnya semua antrian telah habis dan selesai tepat pukul 19.00 malam.Akhirnya aku beristirahat disalah satu kios penduduk penjual jagung bakar dan minuman hangat yang ada di pinnggir jalan,disitu aku memesan satu cangkir coklat panas dan satu jagung bakar.Badanku terasa sangat pegal dan terasa lumayan terobati ketika aku menyeruput secangkir coklat panasku.Aku menikmati malam sambil menyeruput coklat panas dengan ditemani beberapa penduduk yang kuajak mengobrol.Lama saat aku asyik mendengarkan mereka bercerita,datanglah K Rion dan duduk disampingku.Dia tersenyum padaku dan mengajakku untuk mengobrol dengannya.
“Sy…bolehkan saya duduk disini?”tanyanya
“Mau ngapain emang.”jawabku ketus
“Sy…aku tau kamu marah sama saya gara-gara,saya berantemkan sama Reza?”tebaknya
“Haah..berantem,emang iya?”tanyaku kaget
“Saya kira kamu udah tau makannya kamu marah sama saya.”
“Jadi luka kk itu gara-gara berantem sama Reza?”
“y…gitu,maafin saya ya…Sy.”pintanya memohon
Jangan-jangan yang kemaren dirumah sakit itu Reza lagi,tapi kalau memang Reza kenapa dia gak ngasih tau aku,terus siapa perempuan yang ada di rumah sakit kemaren.”batinku
“Sy…kamu baek-baek aja kan?”tanya K Rion membangunkanku
Akupun terbangun dari lamunanku…
“Lagian ngapain se kk berantem sama dia,aku bilang jangan ikut campur lagi sama urusan aku dan Reza,karena hati aku sekarang hanya buat Reza jadi kk ga usah ngarepin aku lagi.”bentakku sambil berlalu darinya
“Sy…”teriaknya dari belakang
Aku menghubungi Reza melalui ponselku,tapi ponselnya Reza tidak aktif.Beberapa kali aku menghubunginya tapi tetap ponselnya tidak aktif.Malam ini aku sangat mengkhawatirkannya,aku juga kesal padanya karena tidak memberitahuku kalau dia berkelahi dengan K Rion.Rasanya aku ingin segera besok pagi untuk pulang hanya karena untuk melihat keadaan Reza.Ketika aku tidur,akupun gelisah memikirkan Reza.Aku takut terjadi apa-apa dengannya.
Keesokan harinya…
Aku terbangun dari tidurku dan aku melihat jam sudah pukul 07.00 pagi,aku langsung bergegas mandi dan mengepak pakainku.Aku tau sekarang kami akan pulang.Setelah aku siap ternyata tiak ada satupun anak yang sudah bangun,termasuk Ana dan Inca.Mereka semua tertidur lelap karena semalam mereka memang tidur larut,alhasil aku hanya bisa menunggu mereka.Aku ingin pulang duluan tapi aku sama sekali tidak tau jalan pulang.Desa itu tidak ada kendaraan umum yang melewatinya sehingga aku terpaksa menunggu.Aku merasa bosan didalam kamar,akhirnya aku jalan-jalan keluar.Udara disana pagi itu sangat dingin,aku terpaksa memakai jaket agar tidak kedinginan.Embun pagi membasahi setiap daun-daun disana.Suara burung yang terdengar jelas mengurangi rasa khawatirku kepada Reza karena keindahan alam yang kunikmati pagi ini.Sampai seseorang mendekatiku dan meyapaku dari belakang,aku terperanjat kaget mendengar sapaannya dekat dengan telingaku
“Sy…saya cari kamu tadi katanya kamu nggak ada dikamar.”kata K Rion
“Ngapain lagi se nyari-nyari Sisy…Aku bilang kalau aku gak mau lagi ngomong sama kk.”bentakku
Tanpa menjawab pertanyaanku dia langsung memelukku.Dia tidak peduli aku berusaha untuk melepaskan pelukannya dariku.Dia memelukku sangat erat,dia terus mengucapkan maaf padaku.Aku tau aku sangat egois,padahal sebelum Reza dia adalah orang yang selalu ada untukku.Aku sadar aku juga menyayanginya,tapi kali ini hanya ada Reza dihatiku.Aku tau ini gak adil buat K Rion,seharusnya aku tidak membencinya .
“Sy…saya mohon jangan marah lagi.”pintanya memohon
“Kk lepasin…iya aku maafin tapi jangan kaya gini.”
“Janji ya…kamu maafin saya.”sambil melepaskan pelukannya
“Iya...”jawabku singkat
Akhirnya kamipun ngobrol disana.aku tau aku udah salah sama dia.Kini aku merasa seharusnnya aku seperti ini tanpa ada rasa benci terhadapnya.Dia menghiburku disana dan dia bilang kalau dia juga bahagia kalau memang melihatku bahagia dengan Reza.Dia tidak akan memaksakan lagi kehendaknya untuk mendekatiku.
“Sy…saya janji,gak bakal deketin kamu lagi.Saya tau itu semua hak kamu untuk mencintai Reza.Saya hanya terlalu takut untuk kehilangan kamu,sampai akhirnya saya seperti itu.
“Aku ngerti k,kk emang sayang banget sama aku dan aku tau aku pasti menyesal nyia-nyiakan cinta kk.
“Santai aja Sy…kalo cowok mau jatuh cinta dia juga harus mau buat sakit hati,dan itu memang resiko buat semua cowok.
“iya juga se…”
Lama kami ngobrol akhirnya waktunya kami pulang,kami menyiapkan barang-barang kami.Saat ini aku merasa tenang karena aku gak usah takut lagi ketemu sama K Rion.Dia udah ngerelain aku sama Reza,walaupun aku tau dia sangat kecewa.Di bis aku terus memikirkan Reza dan aku mau ngeliat keadaannya sekarang.Aku berfikir mungkin Reza gak mau buat aku sedih untuk memberitahukannya padaku.Diperjalanan aku hanya ingin tidur walaupun beberapa kali Ana dan Inca mengajakku ngobrol.Aku gak mau menunggu lamanya perjalanan.
Ở
Disebuah jalanan yang agak sepi dengan mobil yang melaju.Sebuah mobil metalik hitam melaju dengan kece[atan maksimal.Seorang yang mengalami depresi.Dia terus melaju dengan sangat cepat,pikirannya kacau,api cemburu yang sangat besar.Dia ingin menyusulnya ketempat dimana kekasihnya kini bersama orang itu.Jalanan memang sepi hanya satu dua mobil melaju dalam keadaan santai.Kabut yang kadang menghalangi perjalannya,membuat dia harus beberapa kali mengelap kaca dalam mobilnya.Dia terus menerobos jalan yang dihalangi oleh kabut,beberapa belokan dia lalui,dia tidak hiraukan dengan rambu-rambu yang mengharuskannya agar mengurangi kecepatan,sampai akhiranya ketika di suatu belokan yang agak curam,sebuah mobil melaju dari arah yang berlawanan,hanya lampu mobil yang dapat memberitahu keberadaan mobil itu,pemuda itu terus melaju dia tidak tahu kalau ada mobil yang berlawanan mendekatinya,dia terkejut dan panic ketika mobil itu tepat dihadapannya,sehingga tanpa tersadar dentuman kedua mobil itu terdengengar sangat keras,satu pengemudi meloncatkan diri keluar,sedang pemuda itu terjepit didalam mobilnya.Kini seluruh badan mereka bersimbah darah,pemuda itupun berusaha untuk keluar mobil tapi keadaanya yang lemah hanya bisa menahan rasa sakit yang menimpanya, sekarang yang mereka tunggu adalah hanya pertolongan
Di bis…
“Sy…gw minta sms donk,mau nelpon nyokap neh!’pinta Ana
“Yah…dari tadi ni HP habis batrenya.”jawabku
“Ne pake punya gw aja.”tawar Inca
Akhirnya Ana meminjam ponsel Inca.Perjalanan kami masih agak jauh,aku semakin mengkhawatirkan Reza,aku takut terjadi apa-apa dengannya.Diperjalanan kabut semakin tebal,kaca jendelakupun tertutupi oleh tebalanya kabut dijalan itu,setiap belokan kami lalui dengan hati-hati dan aku selalu berdoa kalau kami akan baik-baik saja.Selama perjalanan kami semua merasa nyaman dengan jalan yang sangat mulus dan tidak adanya macet.Kami pun harus melewati beberapa jurang yang dibawahnya terdapat hamparan sawah yang sangat luas.Tapi tiba-tiba bus kami berhenti aku tidak tau apa yang terjadi,semua mengeluh karena ini pasti akan banyak membuang waktu,tapi ternyata setelah aku menanyakan pada K Rion,dia menjawab ada kecelekaan didepan dan bus kami tidak bisa melewatinya.Akhirnya kami terpaksa untuk menunggu sampai petugas kecelakaan mengangkat mobil mereka.Akupun melihat kekursi paling depan bersam K Rion,kecelakaannya memang sangat mengerikan,kedua mobilnya sangat hancur dibagian depan,tapi aku sama sekali tidak melihat pengemudi kedua mobil itu.Sampai akhirnya mataku tertuju pada salah satu mobil yang sangat kukenal,mobil metalik hitam dengan kode yang hampir sama dengan mobil Reza,ini gak mungkin berulang kali aku memperjelas penglihatanku tapi tetap nomor itu yang muncul.Dan akhirnya aku memastikan untuk keluar melihat siapa pemilik mobil itu,tapi k Rion mencegahku.
“Pokoknya aku mau keluar!’bentakku
“Sisy kalau kamu keluar,nanti yang lain ikut keluar.”jawabnya setengah berteriak
“Aku gak peduli.”teriakku
Semua anak terlihat aneh dan takut melihatku,termasuk juga K Rion.Dia memegang tanganku dan berusaha mencegahku keluar.Akupun menggigit tangannya yang akhinya dia meringis kesakitan dan melepaskan pegangannya.Akupun keluar dari bis dan langsung lari menghampiri kerumunan warga.
“Bu maaf kalau boleh tau siapa yah,yang mengalami kecalakaan ini “tanyaku penasaran
“Katanya mah neng pemuda,tapi yang satu lagi mah kabur gak tau kemana.”jawab salah satu warga disana
“Terus ibu tau siapa pemuda itu?”tanyaku semakin penasaran
“Gak tau ibu juga,neng liat aj ke rumah itu,katanya pemudanya disana karena ambulannya belum datang.”kata ibu itu sambil menunjuk sebuah rumah yang ramai oleh warga
Akupun lansung menuju rumah itu dan K Rion,Ana dan Inca memanggilku dari belakang.Tapi aku tidak menghiraukannya,aku tetap ingin tau siapa pemuda itu.Setelah aku sampai dirumah itu,bercakan darah ada dimana-dimana dan dia dibaringkan didepan rumah itu dengan warga yang mengerumuninya.Aku berusaha masuk dalam kerumunan itu,dan ternyata aku terperanjat kaget ketika kulihat siapa dia.Aku terduduk lemas dan hanya bisa terkapar tidak berdaya.
“Rezaaa…..!”teriakku histeris sambil memeluknya
Semua orang melihatku menangis memanggil-manggil nama Reza,aku berusaha membuatnya kuat sampai ambulan datang,sayangnya dia masih terkapar lemas dengan darah diseluruh tubuhnya.K Rionpun mengahmpiriku dan menenangkanku agar aku sabar.Ana dan incapun ikut terkejut melihat keadaan Reza.
Beberapa lama kemudian,ambulanpun datang aku berusa membuat orang-orang menghindar untuk memberi jalan petugasnya membawa Reza.Aku memaksa k Rion supaya aku bisa menemani Reza di Ambulan,diapun mengijinkannya dan ditemani olehnya.K Rion menitipkan anak-anak pada pembibimng yang lain dibis kami.Ana dan Inca menyuruhku sabar dan berusaha berjenti manangis.Akhirnya aku dan K rion masuk dalam ambulan bersama Reza.Didalam aku terus menangis melihat Reza yang bersimbah darah dan terkapar lemas.Aku menangis dalam dekapan K Rion,dia berusaha menenangkanku dan memberitahuku kalau Reza pasti akan sembuh.Lama perjalan kerumah sakit semakin membuatku khawatir denagn keadaan Reza yang semakin kritis,aku hanya bisa menangis dan berusaha membuar Reza kuat untuk melalui masa kritisnya.Setelah setengah jam berlalu akhirnya kami sampai disebuah rumah sakit dan Rezapun langsung dibawa kesalah satu ruang UGD rumah sakit itu.Aku dan k Rion ikut mengantarkan Reza masuk dalam rumah sakit tapi kami dicegahnya masuk ketika Reza harus masuk dalam Ruang UGD itu.Akhirnya kami menunggunya diluar dan aku hanya berserah diri supaya Reza bisa kuat melalui masa kritisnya.Aku dan k Rion menunggu beberapa jam dilluar,beberapa kali k Rion menawarkanku makan tapi selalu aku tolak.Aku hany ingin makan ketika ketika aku tau keadaan Reza.
“Sy…kamu jangan maksain diri gitu dong,nanti malah kamu juga ikut sakit!”kata k Rion
Aku hanya menggeleng lemas tidak menghiraukan ajakan k Rion untuk makan
“Sy…saya mohon jangan maksain diri kamu kaya gini.”pintanya memohon
Aku masih tetap diam,pikiranku kosong,air mataku terus keluar.
“Sy…
“KK BERHENTI BUAT NYURUH SISY MAKAN,SISYKAN DAH BILANG KALAU SISY MAU MAKAN KALO SISY UDAH TAU KEADAAN REZA,KK NGERTI GAK SEH PERASAAN SISY…SISY TUH SEDIH K,ORANG YANG SELALU SISY SAYANG SELALU KAYA GINI.”bentakku
K Rionpun hanya bisa terdiam ketika aku membentaknya.Aku gak mau lagi kalau memang nant I aku harus kehilangan Reza kaya waktu aku kehilangan Adrian.Aku jga bingung kenapa Reza ada dijalan itu waktu dia mengalami tabrakan.Aku terus malamun diam dalam keheningan,aku menunggu ada dokter yang keluar dari ruangan UGD itu dan memberitahukanku kalau Reza baik-baik saja.Akhirnya beberapa lam kemudian salah satu dokter keluar dari ruangan itu,dan aku langsung menghampirinya dan menanyakan kabar Rea didalam.
“Dok,gimana keadaanya?”tanyaku khawatir
“Mari keruanganku.”jawabnya tenang
Aku dan k Rionpun akhirnya mengikuti dokter itu keruangannya,aku berharap dokter itu member kabar yang baik untukku.
“Bagaimana dok keadaan Reza?”tanyaku semakin khawatir ketika aku duduk dihadapannya
“Reza kini harus mendapatkan perawatan yang sangat intensif dulu,karena keadaaanya sekarang masih sangat kritis,benturan yang sangat keras membuat kepalanya mengalami gegar otak.
Aku sangat terkejut mendengarnya,aku tidak percaya kalau Reza akan mengalami gegar otak.K Rion menenangkanku,dia memberitahuku agar aku sabar menghadapinya.
“Terus apa yang nanti akan terjadi sama Reza dok?”tanya k Rion
“Reza hanya butuh bertahan dari masa kritis kalau dia mampu keluar, peluang sembuh akan lebih besar untuknya tapi sayang usianya tidak bisa bertahan lama akibat gegar otak yang dialaminya…”jawab dokter itu sambil menghela nafas
Aku semakin terkejut ketika dokter itu memberitahu kami kalau Reza hanya harus bertahan sehingga dengan kata lain kalau Reza tidak mampu dia pasti akan meninggal dan yang lebih parahnya Reza kini dibatasi oleh waktu untuk hidupnya.K Rion menenangkanku kalau kita pasti bisa bantu Reza buat bertahan.Aku dan K Rion keluar dari ruangan dokter,dan kami melihat Reza terbaring lemah disuatu ruangan.Selang oksigen, dan infusan menghiasi sebagian tubuh Reza.Reza yang kulihat selalu caria dan kuat kini hanya terbasing lemah di tempat tidur itu.Aku dan K Rion pun masuk kedalam,aku terus memandang wajah Reza,air mati ini serasa tidak akan berhenti sebelum Reza bisa sembuh dari ini semua.
“Sy…kamu harus kuat yah,percaya sama KK,Reza pasti berjuang untuk sembuh.”katanya meyakiniku.
“Ya…aku juga yakin,Reza pasti sembuh.”jawabku semangat
Tidak lama kemudian selagi kami menunggu keadaan Reza didalam,beberapa masuk kedalam ruangan itu.Ana,inca,dan Doni kini menginjungi kani dan Reza disini.Mereka membawa sekantong buah-buahan untuk Reza.
“Sy…gimana keadaan Reza?”tanya Doni
“Don…Reza hanya harus berjuang dari masa kritisnya,kalau misalanya dia mampu,peluang buat sembuh pasti besar.”jawabku sambil terisak nagis
“Sabar yah…Sy.”ungkap Inca
“Sy…Reza pasti sembuh,dia juga pasti pengen ketemu lagi sama loe,jadi dia pasti bertahan buat sembuh.”sambung Ana
Mereka semua terus memberiku semangat,mereka meyakiniku kalau Reza pasti sembuh dari masa kritisnya.
“Sy…meningan lo sam K Rion pulung dulu ih,biar gw yang jagain si Reza.”pinta Doni
“Gak !! gw mau disini terus temenin Reza.”tolakku
“Sy…loe butuh istirahat,kalau loe terus disini ntar malah loe yang sakit,terus gak bisa lagi deh nungguin Reza.”sambung Ana
“Ya...udah Sy,pulang aja yo…ntar besok kita kesini lagi.”ajak K Rion
Akhiranya ak mengikuti saran mereka semua,aku pulang bersama K Rion.Aku tau kalau misalnya aku terus diam disana yang ada aku mungkin sakit karena seharian ini juga aku gak ada makan sama sekali,dan seharusnya aku menghubungi keluarganya sekarang untuk member itahu keadaan Reza sekarang tapi yang jadi masalahnya aku sama sekali tidak tau siapa ora tuanya Reza.
“Sy…ko kamu bengong gitu se,udahlah jangan mikirin terus Reza,saya tuh takut kamu malah sakit terus mikirin Reza,”kata K Rion membangunkan lamunanku.
“Gak…ko k,aku hanya mikirin seharusnya kita kasih tau keadaan Reza sama orang tuanya.”jawabku
“Ya…udah besok kita suruh Doni aja menghubungi orang tuanya,supaya orang tuanya tau keadaan Reza sekarang.
Aku hanya mengangguk setuju atas usul K Rion,kini aku merasakan kelelahan yang sangat pada diriku.tanpa sadar aku tertidur dalam pelukan K Rion,dia mengusap kepalaku seakan dia menenangkanku agar sebentar membuang semua masalahku sekarang.Aku tertidur lama di pelukannya sampai akhirnya aku sampai dikosanku.Dia mengantarkanku masuk dan memapahku masuk karena aku tidak kuat jalan sendir,rasanya kepalaku sangat berat ketika aku berdiri untuk berjalan.Dia menidurkanku di tempat tidurku dan sebelum pergi dia mengusap kembali kepalaku dan memberikanku senyuman terlembut padaku.
Keesokan harinya….
Aku terbangun dari tidurku,aku merasa lebih baik dari sebelumnya.Kini aku bersiap untuk kembali ke RS menemui Reza,tak selang berapa menit akhirnya K Rion menghubungi karena dia sudah menungguku didepan kosanku.Akupun mengunci kosanku dan lagsung bergegas pergi menemuinya.Perjalanan kami tidak terlalu jauh dari rumah sakit yang kini merawat Reza,hanya butuh dua jam perjalanan akhirnya kamipun sampai kesana dan langsung menuju kamar Reza.Disana kini hanya ada Doni yang tertidur disalah satu kursi diruangan Reza dirawat sekarang.Kami masuk kedalam tanpa membangunkan Doni disana.Aku melihat kondisi Reza sekarang tanpa tabung oksigen,dan aku tau kalau Reza pasti baikan dari sebelumya.Aku mencoba berkomunikasi dengan Reza walaupun aku tidak tau dia bisa mendengarkanku atau tidak,yang pasti aku ingindia tau kalau aku sangat mencintainya,
“Za…aku gak tau kamu bisa mendengarku atau ngggak,yang pasti aku hanya pengen bilang kalau aku sayang banget sama kamu,aku gak mau kamu terus-terusan kaya gini.Aku kangen za ngeliat senyuman kamu lagi,aku kangen kita bercanda,aku pengen za kita kaya dulu.Za…aku mohon kamu sembuh yah…kalau sampai kamu kenapa-napa kau gak akan bisa maafin diri aku sendiri.Aku gak mau za kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya,jadi tolong jangan tinggalin aku,kamu harus kuat,kamu harus bisa sembuh.Aku janji aku bakal jagain kamu,dan aku bakal terus ada buat kamu.”kataku sambil terisak nangis
“Sy…sabar!”pinta K Rion
K Rion memelukku dan memberitatahuku kalau Reza pasti sembuh dari sakitnya.Aku hanya menangis dalam pelukan K Rion.Tidak ada yang bisa menenangkanku selain K Rion dan aku sangat bersyukur ketika K Rion selalu ada disamping.
“Sy…Sorry,gw ketiduran.”ungkap Doni
“Oh…gak apa-apa lagi Don,gw tau pasti lo cape.”jawabku sambil mengahapus air mataku dan melepaskan pelukanku dari K Rion
“Dari kapan loe pada ada disini?”tanyanya
“Gak lama banget se Don.Oh…iya,gw mau nanya sama loe tentang orang tuanya Reza lo pasti taukan secara loekan saudaranya dia?”tanyaku
“Euhhh…gimana ya,gw jelasinnya.”jawabnya gugup
“Kenapa se Don,kayanya loe nyembuntiin sesuatu gitu dari gw?”tanyaku penasaran
“”Sy…sebelumnya gw mau minta maaf sama loe,selama ini gw dah bohongin loe,kalo sebenernya Reza itu bukan saudara gwdan gw juga gak tau kenapa dia nyuruh gw buat bilang sama Loe kalau dia itu saudara gw.”ungkapnya bersalah
“Jadi Reza bukan saudara loe…?”tanyaku terkejut
“Iya…maafin gw ya..”pintnya
“Terus sebenernya dia itu siapa loe?”tanyaku
Tapi ketika Doni akan menjawab pertanyaanku kami mendengar Reza mengeluh,mengatakan sesuatu,ketika kami mendekatinya,aku mendengar namaku disebutkan.
“Za…kamu bangun?”tanyaku sambil memegang telapak tangannya
“Sy…”keluhnya
“K tolong panggil dokter kesini cepetan!”suruhku pada ka Rion
Tidak lama kemudian dokter datang bersama satu susternya,dia memeriksa keadaan Reza.Ketika susuter mencatat perkembangannya dan dokter selesai memeriksanya,akupun menanyakan keadaannya.
“Dok…bagaimana keadaanya sekarang?”tanyakku penuh harap Reza baik-baik saja
“Perkembangan Reza sangat bagus dia berhasil keluar dari masa kritisnya.”jawab dokternya
“Haah…beneran dok.”sambutku senang
“Reza,akhirnya kamu sembuh juga.Aku seneng banget.”ungkapku
“Dok…ko kakiku gak berasa,kenapa y Dok?”tanya Reza
Aku hanya bisa melihatnya sedih karena ternyata selain Rion gegar otak dia juga akan mengalami cacat pada kakinya.
“Haahh…saya cacat dok,maksud dokter saya gak akan bisa jalan lagi.”tanyanya sedih
“Za…sabar yah.”ungkapku sambil memeluknya
“Sy…aku cacat,aku gak mau sy,aku gak akan bisa ngapa-ngapain Sy,aku akan jadi mayat hidup,lebih baik aku mati dari pada aku harus nglamin ini semua….”ungkapnya kesal
Beberapa lama kemudian,suara ketukan pintu membuat kami melepaskan pelukan kami,tapi Reza terus menangis kesal denagn semua yang terjadi dengan dirinya,dia merasa kini hidupnya tidak berguna lagi.akhirnya orang-orang itu masuk,setelah aku melihatnya betapa terkejutnya aku ketika Ami dan tante Rita masuk kedalam ruangan kami.Aku semakin yakin kalau Reza memang saudara kembarnya Adrian tapi aku semaki bingung ketika Ami ikut bersam tante Rita.
“Tante…”sapaku kaget
“Sisy…”jawabnya ikut terkejut melihatku
“Ngapain mama kesini?”bentak Reza
“Nak…maafin mama nak,mama sadar mama salah.”ungkap tante Ratna menangis mendekati Reza
“Aku gak peduli sama mama,sekarang mama keluar,Reza gak mau liat mama lagi”bentak Reza
Aku hanya bisa melihat kemarahan Reza,dia terlihat sangat membenci tante Ratna.Smpai akhirnya tante Ratnapun keluar ditemani oleh Doni.Tante Ratna menangis ketika Reza mengusirnya keluar,dan kini aku hanya bisa melihat Reza dengan amarahnya mengusir tante Ratna keluar.Aku tidak apa yang terjadi antara Reza dengan tante Ratna,tapi sekarang yang jadi pertanyaan Aku adalah mengenai keberadaan Ami disini.
“Za…maafin gw bawa nyokap loe kesini,semalem Doni telpon gw,suruh ngasih tau nyokap loe kalau loe tabrakan.”kata Ami
“Loe tuh,dah tau gw benci banget sama dia,kenapa loe kasih tau dia.”bentak Reza
“za..sabar biarin Ami jelasin semuanya.”potongku
“Gw semalem bingung mau kasih tau siapa lagi,gw gak tega kalau harus ngasih tau nenek loe.karena gw tau nenek loe sekarang juga ada di rumah sakit,sakit mikirin loe kabur dari rumahnya.”terang Ami
“Alesan lloe,gak mungkin nenek gw sakit,loe hanya pengen cewek itu ngetawain gw kalau gw kaya gini sekarang.”kata Reza setengah berteriak pada Ami
“REZA…JAGA MULUT KAMU,GAK ADA ORANG TUA YANG NGETAWAIN ANAKNYA WAKTU ANAKNYA SEDIH.”bentakku.Kamu sadar Za…apa kamu gak liat tadi mama kamu nangis ngeliat kamu kaya gini.”
“K Sisy…kk tuh gak nyadar kalau selama ini kk dibohongin sama Reza.”cetus Ami tiba-tiba
Aku semakin terkejut ketika Ami mengatakan itu semua padaku.Akupun langsung melihat Reza,dan diapun terlihat sangat terkejut ketika Ami mengatakan itu kepadaku.
“AMI…KELUAR KAMU!”bentak Reza
“Gak za…sekarang semua udah terlambat,aku udah capek kaya gini terus.”keluh Ami
“Mi…gw sadar gw salah,tapi sekarang gw sadar kalau gw sekarang sayang sama Sisy,dan loe tau gw tabrakan kaya gini hanya buat jemput sisy di desa karena gw gak mau di deket sama Rion.”jelas Reza
“Kalian ngomongin apa se,aku gak ngerti?”tanyaku bingung
“Sy…sekarang aku mau jujur sama kamu.Sebenernya aku udah bikin scenario tentang ini semua.Aku dan Adrian memang saudara kembar.Jujuar aku sangat membenci Adrian karena dia udah bunuh papa,dia selalu bikin papa marah.Papagak suka sama orang yang ngerokok karena papa udah trauma dengan keadaan kakek dulu sebagai perokok berat sampai akhirnya kakek meninggal dan dari situ papa gak mau ada anggota kelurga kami yang ngerokok,tapi papa tau Adrian tau papa perokok berat dan jantung papa kambuh ketika papa marahin Adrian sampai akhirnya papa meninggal.Tapi mama lebih sayang sama Adrian,selama papa ada mama selalu ngebelain Adrian dibanding aku sampai akhirnya papa meninggal mama lebih merhatiin Andrian sampe harus pindah kesurabaya dan ninggalin aku sama nenek dijakarta.Aku semakin membenci mama dan Adrian dan aku bersumpah waktu itu untuk membalasnya,tapi karena aku tau Adrian meninggal makannya aku mencari kamu yang waktu itu aku tau dari Ami adik angkatnya Adrian sebelum Rere adik paling kecilku lahir.Aku meminta bantuannya untuk mengantarkanku ke tempat kamu,dan aku berpura-pura jadi saudarnya Doni.Aku tau kalau kamu perempuan yang feminime,lembut dan baik dimata teman-teman kamu.Makanya aku selalu ngajakin kamu bahkan ngubah kamu menjadi seseorang yang sebenernya bukan diri kamu.Waktu aku sangat membenci kamu,aku ingin buat kamu rusak.Tapi aku pura-pura sayang sama kamu,supaya kamu gak curiga sama aku.Sampai akhirnya aku merasa sangat cemburu ketika ada laki-laki yang sangat menyayangi kamu,sampai waktu itu aku dan Rion berkelahi,waktu itu aku sadar kalau kamu tulus sayang sama aku,waktu kamu bantu aku dari narkoba.Dan akhirnya waktu aku disuruh pulang sama nenek karena nenek sakit,aku ingin jujur ngomong ini sama kamu sebelum pergi,tapi dijalan akhirnya aku harus nagalmin ini.
Setelah aku mendengar semua pernyataan Reza kini aku hanya bisa menitikkan air mataku,nggak ada kata-kata yang bisa aku ungkapkan kepadanya dan aku sama sekali tidak percaya,karena yang kuanggap Reza memang mencintaiku ternyata hanya mempermainkanku.Aku cukup sangat tertekan ketika aku tau semua tentang Reza.Aku hanya dipermainkan dan aku sangat kecewa. Tanpa kulihat dirinya aku keluar dari kamarnya dan aku berlari ke luar rumah sakit,aku ingin pulang,aku hanya ingin beberapa saat menenangkan diriku dari masalah ini.
Ở
Aku masih tertidur cape di tempat tidurku dan ternyata di dalam kamar sudah ada Ana dan Inca,mereka semua menungguku bangun setelah seharian aku tidak terbangun dari tidurku.
Tiba-tiba aku merasa baikan hari ini,pelan-pelan aku membuka mataku dan berusaha jelas melihat sekelilingku,semua orang tersenyum padaku.Mereka Ana,Inca ,dan K Rion serta Dion.Mereka membantuku duduk…
“Sy…gimana keadaan loe,kayanya loe capek banget?”tanya Ana
“Banget Na.”jawabku
Gw dah diceritain ko sama K Rion,ternyata Reza jahat banget yah sama loe.”
“iya,,,Sy,gw juga jadi sedih dengernya.”sambung Inca
“Gak apa-apa lagi,gw ngerti perasaan Reza,dia hanya gak bisa nerima bocapnya meninggal gara-gara Adrian.Dan kemaren itu mungkin gw syok dan kecapean jadinya gw pingsan deh,tapi…kalau gw udah bener baekan gw juga bakal nengokin dia lagi ko.”terangku
“Tapi Sy…pagi-pagi banget mereka udah pergi ke Jakarta,Reza minta pindah Rumah sakit dia gak mau nyusahin kamu lagi,katanya dia gak pantes buat kamu,masih ada cowok yang lebih sayang sama kamu.Dan dia juga makasih karena kamu udah nyadarin dia kalau selama ini dia salah.Oh…ya ini ada surat dari dia sebelum dia pergi.”kata Doni
“Jadi Reza ninggalin gw sekarang?”tanyaku
Hanya anggukan kepala dari Doni kalau dia memang sudah pergi,akupun menerima surat pemberian dari Reza,surat yang sederhana dengan makna yang sangat dalam.
To:
Sisy
Sy…aku adalah laki-laki terbodoh telah melakukan hal ini padamu.Cintaku memang tidak sebesar cinta Rion,tapi aku sadar bahwa hatikupun memiliki cinta walaupun itu sangat sederhana.Aku sangat bahagia ketika aku dicintai dan kini aku sadar cinta itu akan datang ketika kita juga belajar untuk mencintai.Sisy,dengan bertemunya aku dengan kamu membuatku sadar kalau kebencian itu mengakhiri semua hidup kita,dan aku gak mau ini terulang dengan terus menyakitimu.Aku dan mama udah baikan,makasih telah mengajarkanku arti cinta.Pernah mencintaimu adalah anugrah bagiku,sekarang cobalah untuk mencintai Rion karena aku tau betapa besarnya cintanya padamu,jangan pernah meninggalkan orang yang mencintaimu karena ketika kamu ditinggalkan kamu akan merasakan hampanya diri kamu..
Reza winata
Aku menangis terharu setelah selesai membaca surat dari Reza,Ana memberiku tissue untuk menghapus air mataku.Aku melipatnya dan menyimpan surat itu.Aku tersenyum sedih kepada teman-temanku,aku tau ini bukanlah akhir dari segalanya,dan aku tau masih jauh perjalananku untuk lebih mengerti makna sebuah cinta.
Kampus 08.00
“Ciee…yang udah jadian,berdua mulu kemana-mana.”cetus Inca
“lo sirik ja ca…makanya jangan jutek mulu ma cowok jadinya ampe sekarang gak adakan yang deketin loe?”potong Ana
Kami bertigapun akhirnya tertawa melihat tingkah Inca yang cemberut. Kini aku jadian sama K Rion ,ternyata bukan orang lain yang kini jadi pacarku,tapi seorang Rion yang tanpa ku sadari selalu ada untukku. Dan masalah Reza dia sudah sembuh dari vonisnya dengan masa hidup yang sangat singkat karena ternyata gegar otak yang dia alami tidak begitu parah dengan beberapa kali oprasi,dan kini akhirnya dia sudah sembuh sedangkan hubungannya denagan mamanya sudah mulai baikan kembali dan kini dia sibuk mempersiapkan S2 nya di tempat omnya yang kini tinggal di Australia.
THE END
Hari ini awal aku masuk kuliah,dan awal dimana aku harus terbiasa dengan segala macam aktivitas yang menurutku baru di hadapanku.Kini aku menjadi mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negri fakultas peternakan.Aku memilih fakultas ini karena aku suka dengan hewan.Hari-hariku sebelumnya biasa saja tanpa ada perbedaan.Hubunganku dengan Alen masih seperti biasa.Alen adalah cowok pertamaku disekolah dulu,aku masih berhubungan baik dengannya walaupun kami harus menempuh jarak jauh karena dia harus menempuh pendidikan di luar kota.Disisi lain aku punya seseorang yang lain dihatiku,dia kk kelasku dan kami berhubungan tanpa Alen ketahui.Aku kenal Adrian cukup lama sebelum aku lulus dari SMAku dulu,tapi untungnya Alen gak tau hubunganku dengan Adrian,kami memang belum berpacaran tapi aku merasa kami berdua memang punya rasa yang sama.Akhirnya sampai aku luluspun kami masih berhubungan tanpa Alen ketahui dan pada saat aku masuk kuliah untuk yang pertama kalinya,diapun akan datang ke bandung menemuiku. Pertama kuliah berjalan dengan lancar,aku hanya baru menggenal satu orang dari teman kelasku dan dia bernama inca,anaknya seru pintar dan bergaul .Pukul 13.00 kuliahpun selesai,dan tidak ada yang harus aku kerjakan karena hari ini hanya pengenalan pelajaran dan dosen-dosen yang mengajar,aku kira bangku kuliah itu bangku yang sangat menyeramkan bagiku denagn setumpuk tugas dan praktikum yang membosankan tapi setelah aku kenal dosen-dosen yang akan mengajarku ramah dan terbuka maka aku merasa nyaman kuliah di fakultas ini.Akhirnya aku menuju ke tempat kosanku yang tidak jauh letaknya dengan kampus,kosanku terasa sangat nyaman dibanding kosan yang lainnya.Aku bisa melihat langsung pemandangan keluar dibanding kosan yang lain yang berhimpit dalam sebuah rumah.Kosanku berpetak-petak mengelilingi sebuah kolam besar ditengah-tengahnya,jadi setiap kamar kosan langsung dapat melihat kolam itu didalmnya.Aku menempati kosan dilantai dua disana ada satu tempat dimana aku bisa melihat semua pemandangan yang sangat indah,yang hanya kosan lantai dua dapat melihatnya.Untuk pertama kalinya aku harus membereskan semua ruangan kosanku sendirian,aku menata setiap tata letak barang-barangku agar lebih terlihat sangat rapi,dan yang paling aku merasa jadi anak kosan adalah karena kini aku adalah seorang mahasisiwi,yang harus siap dengan semua tugas yang mungkin akan lebih berat aku hadapi pada saat ini.Setelah seharian ini aku membereskan kosanku,aku menghela nafas lega karena semua sudah terlihat rapi dan aku bisa lebih tenang untuk beristirahat,dan yang kini dalam pikiranku adalah waktu dimana besok aku bertemu dengan Adrian.Kedatangannya udah yang ke tiga kalinya dan saat ini dia menunggu jawaban atas sebuah pernyataan darinya tentang perasaannya padaku.Aku gak tau harus ngomong apa sama dia sedangkan aku masih ada hubungan dengan Alen,dan aku gak bisa mutusin Alen gitu aja tanpa alasan yang jelas.Tapi disisi lain perasaanku sekarang ke Adrian cukup kuat dibanding dengan Alen.Selama aku beristirahat aku hanya memikirkan apa yang semetinya aku jawab jika memang Adrian menanyakan hal itu besok.
Esok hari…
Di perjalanan
‘dia gymana y sekarang?hampir dua bulan ini aku gak ada ketemu sama Adrian.Yang pastinya aku kangen banget sama dia.Aku tau gak seharusnya aku kaya gini,toh dia bukan siapa-siapa aku,ntar aku malh kepedean lagi.Ayo donk Sy…kamu tuh sadar bukan siapa-siapa dia juga,lagian kamu jugakan udah punya Alen,mau dikemanain dia kalau kamu sama Adrian.”batinku
Sampai tiba-tiba seorang kondektur membangunkan lamunanku…
Neng…neng”seseorang menyapaku dari pinggir.
“i..ya pa”..aku terbangun dari lamunanku.
“ne dah abis mw turun di kampus kan?
Aku berdiri dari tempat dudukku
“oh…y pa makasih.
“oh..my god kenapa coba aku ngelamun,untung aja bapanya bangunin aku.Pokoknya Sy…kamu gak boleh salting depan Adrian,kamu harus bersikap biasa aja,ok Sy…pasti kamu bisa.”ungkapku
Tit..tit..tit sms masuk
“si..kamu dimana??aku dah xampe lho..
Pesan dari Adrian, aku mempercepat langkahku kearah tempat itu,aku gak mau Adrian nunggu lama.Selang 5 menit kemudian akupun sampai di tempat itu.Adrian masih sama kaya dulu.Dia masih terlihat lucu dan manis,rambutna yang kribo masih menutupi sebagian keningnya.
Sambil tersenyum dan menjabat tanganku…
“Pa..kabar si??
“baik..!jawabku gugup
“Kamu nunggu lama yah?”
“Santai ja la si,orang aku juga baru nyampe ko?jawabnya tenang sambil memperhatikanku.
Aduh,kenapa neh ko aku salting banget se,Ayo…Sy kamu pasti bisa jangan malu-malu gitu donk!!”batinku
“Sekarang kia pergi kemana neh?”
“Aduuh…kemana yah,aku juga gak tau.”jawabku sok polos
“Terus,gimana donk?”
“Gimana kalo kita makan aja,pasti kamu laper kan?
Adrian menggaruk kepala bagian belakang sambil tertawa malu
“Kamu tau aja aku lapar,ya udah…kita makan aja sekarang!”
Kami makan di salah satu tempat yang nggak jauh dari tempat kami bertemu.Kami makan disalah satu tempat duduk yang terletak lebih tenang dari yang lainnnya.Makanan kami pesan,dan butuh beberapa menit makanan yang kami pesan tersaji.Dia mencairkan suasana dan mulai menanyakan kesibukanku sekarang.
“Si…aku datang kesini nemuin kamu,satu emang aku kangen sama kamu.Tapi ada satu hal yang mau aku tanyain sama kamu?
“Tentang apa?”jawabku gugup
Adrian mulai gugup menanyakannya
“Ehmmm….tentang perasanaku sama kamu selama ini?”
Tuh kan beneran dia minta kepastian,gymana dunk…akukan bingung.ma alen kan aku belum putus ntar kalau Alen tau pasti dia marah deh,tapi aku juga suka sama dia.tapi bukannya si adri juga jauh ntar ma aku,sama aja donk kalo gitu sama si Alen.
“SI…?sapa Adrian menghentikan lamunanku.
Aku terbangun dari lamunanku..
“oh…y,gimana ya...aku juga bingung neh
“Sy…aku tuh udah ngerasa cocok sama kamu,dan aku ngerasa nyaman dekat kamu.Dan aku sadar kalau aku sayang banget sama kamu.”ungkapnya
“Dri…kamu tau kan sebelumnya aku udah punya Alen,aku bingung harus milih siapa?”
“Aku gak peduli Sy…kamu dah punya cowok atau belum,yang pasti aku hanya berusaha jujur sama perasaan aku.
“Tapi aku gak bisa Dri…aku bingung,aku harus ngomong apa sama Alen kalau kita sampai jadian?”
“Aku sayang banget sama kamu,pertama aku kenal kamu rasa ini emang udah ada.Selama ini aku hanya bisa liat kamu dari jauh,dan aku hanya bisa berharap bisa ketemu sama kamu walaupun itu hanya sehari.
“Adrian tolong kasih aku waktu untuk bikin keputusan ini?”pintaku
Nggak terasa akhirnya waktu menunjukan kalau aku harus pulang.Adrian memaksa untuk mengantarkanku.Perjalanan kekosanku sekitar dua jam dan dia nggak peduli kalau dia harus sampai ketempat penginapannya larut malam.Dia perjalanan dia berharap agar aku bisa menerimanya,dia tidak memperdulikan keberadaan Alen selama ini,karena yang kini dia harapkan adalah aku memutuskan Alen.
Kosan pukul 05.00
Semalaman aku memikirkan keputusan yang harus aku buat,aku harus memilih antara Alen dan Adrian,gak mungkin kalau aku harus memilih dua-duanya.Mereka berdua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,tapi yang kini aku rasakan dari Adrian adalah karena dia memberikan hal yang jarang aku dapetin dari Alenimo.Dalam hal ini mungkin aku gak adil sama Alen,karena seharusnya aku bisa nerima semua kekurangan Alen selama ini.Aku dan Alen pacaran lumayan lama,udah hampir tiga tahun,tapi kenal Adrian yang hanya enam bulan ngebuat aku sadar kalau hubungan yang lama itu belum pasti ngebuat kita bahagia.Satu hal yang Alenimo gak punya dari Adrian adalah rasa humor,yang dimana Adrian lebih memilki itu semua dibanding Alenimo.
Tiba-tiba suara panggilan telpon dengan nama alen ada di layar hpku
“Halo…kenapa len?tanyaku gugup
“Si..kamu dah bangun,maaf y baru kasih kabar.”
“Gak apa-apa ko,disini juga aku baek-baek aja.
“Gimana kuliahnya?
“Ampe sekarang,gak ada masalah dan aku ngerasa nyaman.
“Oh…y Sy,ada yang perlu aku omongin sama kamu masalah hubungan kita?
“Emang kenapa?
“Sy sebenernya aku gak mau ngomongin ini ditelpon tapi aku gak bisa harus datang ke Bandung nemuin kamu disana,karena kamu tau sendirikan sekarang aku sibuk kerja.
“Iya,terus masalahnya kenapa ama hubungan kita.
Dia terdiam agak lama
“Maafin aku Sy…
“Kenapa si Len?”tanyaku khawatir
“Aku dijodohin Sy…,dan aku gak bisa nolak lagi karena ayah akan semakin kritis di rumah sakit kalau aku sampai menolak perjodohan ini.
Aku terdiam kaget,ketika Alen memberitahu tentang perjodohannya oleh orang tuanya.Aku dan Alen udah hampir tiga tahun,dan aku selalu berusaha untuk mempertahankan hubungan kami.Sampai saat ini pun aku belum bisa nerima Adrian hanya karena aku masih mau mempertahankan hubunganku dengan Alen.Tapi kini aku hanya bisa menahan air mataku,dan berusaha untuk tetap tegar dengan berita perjodohan Alen.
“Sy…maafin aku yah,aku emang jahat banget sama kamu.Tapi aku juga gak bisa ngeliat ayahku terus-terusan bolak-balik rumah sakit gara-gara aku nolak perjodohan ini.
“Kamu ..masih sayang sama aku Len?”tanyaku sambil menahan tangisanku
“Sy,,,aku nolak perjodohan ini karena aku sayang sama kamu,tapi aku juga gak bisa ngeliat kondisi ayah kaya gini gara-gara aku.
“Jadi keputusan kamu gimana?
“Satu-satunya jalan,kita akhiri hubugankan kita sampai disini,karena aku yakin masih ada cowok yang lebih baik buat kamu dari pada aku.
Arrghhh…rasanya aku pengen teriak dengan keputusan yang Alen buat.Hatiku sakit karena ini keputusan yang sangat berat aku terima.Hubungan kita lumayan lama,dan aku percaya banget kalau Alen itu cowok yang tepat buat aku,tapi pagi ini dia malah ngebuat keputusan diluar pikiranku.Selama ini Alen itu sayang banget sama aku,dan aku tau gimana dia,makannya aku yakin sama dia.Tapi ternyata semua hanya mimpi,aku berharap terlalu tinggi sama Alen.
Setelah kita bicara agak lama,akhirnya kita mutusin kalau kita akhiri semua hubungan kita.Aku juga gak bisa marah sama Alen karena ini semua tanpa Alen ketahui sebelumnya dan ini juga menyangkut kesehatan ayahnya.Aku hanya berharap keputusan ini terbaik untuk kita berdua karena kalau terlalu dipaksain juga aku gak mau bikin kesehatan ayah Alen lebih parah lagi.
Ở
Jam delapan aku masuk kuliah,aku berangkat kuliah dengan mata yang agak bengkak.Beberapa temanku menyakan keadaanku sekarang.Mereka tau kalau aku habis nangis tapi aku berusaha untuk menutupinya karena aku gak mau mereka tau masalahku.Aku emang rada tertutup dengan semua orang,aku gak mau teman-temanku tau tentang masalahku.Aku selalu berusaha tampak ceria didepan mereka semua padahal dibali itu semua aku menyembunyikan semua masalahku.Orang mengenalku sebagai perempuan yang ceria dan bisa dibilang heboh,tapi yang aku rasakan sebenarnya adalah kalau aku itu perempuan yang pendiam,yang lebih suka menyendiri.Dengan sendirinya aku,aku bisa lebih menenangkan diriku,aku bisa lebih berjalan bebas tanpa ada orang yang membatasi aku harus pergi kemana.Tapi kadang kesendirian itu yang menjadi masalah dalam hidupku,maknnya pas aku kenal Adrian aku ngerasa kalau aku nyaman sama dia,dia selalu buat aku ketawa.Dia nggak nuntut aku untuk bisa mencairkan suasana.Karena sebenarnya selama aku berhubungan dengan Alen,yang selalu membuat hubungan kami hidup adalah sikap yang aku paksaan untuk terlihat cerewet dan lucu,supaya aku dan Alen punya bahan obrolan,tapi dengan Adrian kini aku dapetin apa yang aku mau,sesuatu yang hilang selama dengan Alen.
Inca duduk disampingku dan menyapa keadaannku
“Sy…kenapa mata loe bengkak,abis nangis yah?
“Nggak ko,gw kelilipan tadi dijalan ampe perih banget,mata gwkan sensitive.”ungkapku membohongi Inca
“Y…elah,loe kira gw anak kecil yang gampang diboongin.”cetusnya
“Gw gak kenapa-napa ko.”belaku
“Sy…gw temen loe,cerita napa Sy kali aja gitu gw bisa nolongin loe
Alhasil karena Inca terus memaksaku bercerita,akirnya aku menjelaskan kepadanya
“Parah banget si Alen,loe ditinggal tunangan gitu…
“Tapi ini juga buat kebaikan ayahnya,dia gak mau bikin penyakit ayahnya lebih parah lagi.”belaku
“Terus loe percaya gitu aja,bisa aja ini akal-akalan dia aja.
“Terserah loe deh yang pasti kalau cowok udah sayang banget sama ceweknya,apapun pasti dia lakuin untuk mempertahankan hubungan mereka.”
“Udahlah Ca,gw gak mau nangis lagi,gw capek terus-terusan mikirin soal dia.Lagian dia dah jauh dari gw,mungkin dengan adanya cewek yang deket ma dia disana bikin dia lebih baek.
“Aduh Sy…loe tuh sabar banget se.Jarang tau ada cewek yang yang sabar kaya loe,malah yang ngerelain cowoknya pergi bahagia ama cewek laen.”
“Y..udahlah biarin aja,karena gw dah sadar arti dari cinta itu apa,gak mungkin kalau gw harus maksain kehendak.
“Sabar ya Sy…gw yakin pasti loe dapetin yang lebih baik dari Alen
Aku hanya tersenyum dengan harapan Inca,aku juga yakin pasti suatu saat nanti aku bakalan nemuin orang yang lebih baik lagi daripada Alen.Ini hanya masalah waktu,aku hanya harus menunggu dan gak harus percaya dengan semua janji yang sebenernya gak tentu.Aku dan Alen memang cukup lama mungkin sekitar tiga tahun,dan aku memang merasa cocok dengannya.Dia sangat perhatian dan sangat mengenal siapa diriku.Awalnya aku yakin kalau kita akan bersama terus tapi semua hanya khayalan.Kini dia bersama orang lain,dan mungkin akan terus dengannya sampai nanti mereka menikah.Aku hanya bisa berharap dia bahagia dengannya,aku juga gak bisa maksain kehendakku jika harus terus dengannya,karena ini semua udah jadi keputusan keluarganya dan aku gak mau dia nyakitin ayahnya hanya gara-gara aku,karena aku yakin semua keputusan yang dibuat orang tua itu pasti lebih baik buat anaknya.
Kosan 20.00 wib
Malam ini aku masih menangis,membayangkan saat aku dan Alen masih sama-sama dulu.Dia selalu ada saat aku benar-benar membutuhkannya.Dia rela melakukan apapun yang aku inginkan.Dia selalu mengalah dan selalu mengikuti apa yang jadi mauku.Sikapku yang keras kepala,tidak membuatnya pergi meninggalkanku.Walaupun dia terkadang ngebosenin tapi dia selalu bisa membuat suasana menjadi lebih baik.Aku yang cerewet kadang membuatnya harus sabar.Hal yang kadang membuatku jenuh ketika sikap cueknya kambuh.Dia nggak mau menampakan rasa sayangnya padaku,tapi dari banyaknya perbedaan ini aku bisa bertahan dengannya dalam waktu yang lama.
Aku hanya memandangi fotonya dan sesekali melihat sekeliling kamar kosanku.Kamar yang tidak terlalu luas dan nampak sangat mungil.Ditempat inilah aku bisa menenangkan diriku dari segala kepenatan yang aku alami.Walaupun tidak luas tapi aku sangat merasa nyaman,karena ruangan ini tempat aku mencurahkan semua isi hatiku.Terkadang aku bicara dengan tembok,guling bahkan boneka kesanyanganku,karena mereka adalah teman dalam kesendirianku.Malam ini aku memandangi fotonya dan aku bicara dengan boneka pemberiannya,aku mengatakan semua isi hatiku,seandainya boneka ini hidup mingkin dia akan memarahiku karena telah menangisi orang yang tidak pantas aku tangisi.Dia telah meninggalkanku dengan semua janjin-janjinya.
“Teddy…kenapa ya Alen tuh,jahat banget sama gw,masa aku ditinggal gitu aja.Dia kan dah janji sama gw kalau kita bakal sama-sama terus.Tapi dia bohong dia malah tunangan sama orang lain.Gw tau ko Ted…ini juga buat kebaikan ayahnya.Tapi kenapa se harus ada perjodohan segala,sekarang kan dah zaman modern bukan zaman siti nurbaya lagi,jadi anak bebas dong nentuin pilihan hidupnya.Coba dia ngerti Ted…perasaan gw,emang se gw sok kuat gitu,padahal sebenernya gw kan gak rela dia ama orang lain,masa gw harus narik lagi omongan gw sama si Alen kalau gw rela dia bahagia sama tunangannya,ntar yang ada dia malah bingung lagi terus ntar bokapnya tambah sakit lagi.”
Selama aku berbicara dengan boneka kesayanganku yang kuberi nama Teddy,mayaku mulai perih,kulihat jam tanganku menunjukan pukul 12 malam.Aku harus segera tidur karena besok aku harus bangun pagi dan jadwal mata kuliahku besok pukul 8 pagi.
Pukul 07.00
Pagi ini aku bangun kesiangan,tanpa santai-santai lagi,aku langsung mengambil handuk dan masuk kamar mandi.Aku sangat terburu-buru pagi ini karena hal yang paling aku tidak suka akan aku alami kalau aku sampai kampus mendekati jam delapan.Aku menutup kosanku dan langsung berlari menuju kampusku yang cukup dekat dari kosanku sehingga dapat kucapai dalam 10 menit aku bisa langsung sampai di gerbang kampusku.Ternyata setelah aku sampai sesuatu itu memang sudah terjadi,sederatan mahasisiwa yang menunggu mobil angkutan kampus.Di kampusku menuju setiap fakultas memang ada yang namanya angkutan mobil yang dimana mahasisiwa gratis menaikinya.Kampus mengadakan mobil angkutan kampus ini selain gratis agar dapat menghemat waktu dan para mahasisiwa tidak ada yang telat masuk ke kelas karena jarak dari gerbang ke setiap fakultas lumayan capek kalau harus jalan kaki,apalagi fakultasku yang terletak paling ujung dari fakultas-fakultas lainnya.Akhirnya akupun terpaksa masuk dalam deretan itu untuk masuk kedalam mobil yang datang lebih awal setelah mengantarkan mahasiswa-mahasiswa sebelumnya,tapi walaupun begitu aku merasa sangat lucu ketika semua orang menunggu gilirannya masuk dan berusaha untuk masuk memperebutkan kursi mobil angkutan itu.Setelah aku menunggu sekitar lima menit akhirnya aku mendapatkannya.Aku duduk paling depan dan merasa tenang karena aku tidak akan telat masuk kelas kali ini karena ternyata waktu menunjukan kurang sepuluh menit dari pukul 08.00.Setibanya di fakultas suasana terasa seperti biasa,aku masuk kelas dan mendengarkan dosen menjelaskan,sampai akhirnya tiga mata kuliah aku lalui.
Hari-hari terus aku lalui seperti biasanya,Adrian masih terus menunnggu jawabanku.Aku masih belum bisa melupakan Alen,dia adalah orang pertama dalam hidupku.Aku tau dia tidak seperti yang aku harapkan,dia meninggalkanku begitu saja dengan alas an bahwa ayahnya kini dirawat dirumah sakit.Selama ini aku menceritakan keadaan ini pada Adrian,dia sangat memperdulikanku.Awalnya aku berfikir Adrian mungkin lebih baik untukku,karena pada saat aku butuh dorongan dari orang lain,Adrian selalu siap membantuku.Adrian memang sangat berbeda dengan Alen,dia lebih mengerti perasaan yang aku alami walaupun sebelumnya aku tidak memberitahu masalahku padanya.Dia tau ketika aku memang sedang butuh dirinya.Aku dipertemukan dengan Adrian tanpa aku bayangkan sebelumnya.Dia adalah salah satu kk kelasku yang hobi sebagai Fotografer,pada saat itu sekolahku sedang mengadakan bazar terbuka dan disana dia bertugas mengambil gambar sebagai fotografer.Aku dan ketiga teman SMA ku salah satu peserta yang mengikuti Bazar itu,disana dia sangat mahir dalam mengotak-ngatik kameranya. Bazarku salah satu sasaran kameranya, dia mengambil gambar dari setiap sisi secara detail.
disaat standku sepi pengunjung dengan tiba-tiba dia menyapaku,dia menyakan semua mengenai bazaar yang kami dirikan,dengan modal yang agak sedikit karena dari uang saku kami berempat membuatnya bangga akan keberanian aku dan teman-temanku.Selama kita mengobrol banyak hal yang dia ceritakan tentang hobinya sekaligus dia menanyakan semua tentang diriku,obrolan kami cukup menyenangkan dan aku merasa sangat nyaman bersamannya,yang dimana sampai akhirnya para pengunjung datang dan membuatku kembali sibuk melayani mereka.
Diperjalanan pulang……..
Aku pulang dari kampus sendirian,disaat sampai gerbang luar kampusku aku berpapasan dengan senior yang membimbingku,ketika dia melewatiku aku jadi teringat ketika dua minggu yang lalu aku masih menjalani ospek.Awalnya aku tidak menyangka bahwa kami akan diospek oleh para senior yang sebagian dari mereka selalu membuatku kesal,tetapi untungnya senior yang berpapasan denganku tadi adalah orang yang menjadi ketua panitia dalam acara itu.Aku membayangkan betapa lucunya aku ketika aku berpenampilan waktu itu.Aku memakai kemeja kotak-kotak,dengan rok A-line lengkap dengan ikat pinggang.Selain itu rambutku dikuncir dua dengan pita coklat sebagai warna khas fakultas kami.Aku dan mahasiswa-mahasiswa baru yang lain harus jalan berbaris menuju tempat fakultasku yang lumayan sangat jauh.Kami semua diwajibkan membawa segala perlatan yang diwajibkan untuk dibawa,seperti tiga botol aqua berbeda warna,alat ibadah,buku tulis,makanan berat,obat-obatan pribadi dan yang lainnya,sehingga dengan terpaksa aku harus menggunakan tas ransel setiap aku mengikuti acara itu,yang kurang lebih selama empat hari.Selama ospek kami dididik untuk berdisiplin dan intinya tidak membuat kesalahan,karena jika kami melanggar sedikit saja dari kewajiban yang mesti dilakukan,maka senior-senior yang kami anggap sangat galak akan berdiri tepat satu jengkal didepan muka kami,memelototi,dan membentak kami sesuai kesalahan yang kami buat,tapi untungnya tidak ada kekerasan disaat ospek saat itu,tidak ada unsur dendam pada hati mereka karena yang mereka inginkan dari kami agar bisa lebih baik dari mereka dan kami bisa menumbuhkan rasa solidaritas angkatan kami.Aku tidak peduli senior itu kenal apa tidak karena dia juga terus memperhatikanku,dan aku kira dia mungkin familiar dengan wajahku sebagai adik kelasnya,alhasil aku terpaksa senyum kearahnya dan ternyata yang membuatku senang dia membalas senyumanku,dan untungnya aku senyumanku direspon olehnya karena kalau tidak aku pasti malu dan dia menyangka pasti aku cewek aneh.Selama diperjalanan aku terus membayangkan kejadian tadi dan kadang aku tertawa dalam hati jika senyumanku tidak direspon olehnya,yang pasti aku tidak tahu harus aku simpan dimana mukaku.Sesampainya di kamarku,aku merasa sangat capek dan akhirnya aku membantingkan badanku ke tempat tidur dan dalam hitungan menit dimana sebelumya aku mencoba untuk menutup mata akhirnya aku benar-benar terlelap tidur.
Ở.
Tit..tit..sms masuk
“sy.. buruan ke kampus ada acra angkatan ne” –inca-
Aduh males banget lagi,udah diluar panas.Kalau aku gak datang gak enak ma inca pasti dikampus dia sendirian.
Akhirnya aku terpaksa datang ke kampus,dan disana ternyata semua teman seangkatanku sudah hadir dan berkumpul di aula,disana kita dibagi beberapa kelompok untuk mengikuti pakem atau pengenalan kampus bagi mahasiswa baru yang akan diadakan setiap hari sabtu.Aku menndapatkan kelompok 5 yang dimana salah satunya adalah teman sekelasku.Dia anaknya asyik,gendut,dan lucu,namanya Ananda tapi biasanya dipanggil Ana,untungnya aku bisa langsung akrab gitu sama dia.Sedangkan kk kelas pembimbingku lebih kocak dan santai anaknya dia berbeda sama pembimbing yang lainnya.Dan pada saat kita berkumpul perkelompok saling memperkenalkan diri,ketua pelaksana pakem datang menghampiri kelompokku,dia terkenal pintar ngomong,cerdas,dan ramah.Dan jujur aku memang salut dengannya karena selama aku melaksanakan ospek penerimaan mahasiswa baru pada waktu itu,dia mengajak kami ngobrol dan menanyakan masing-masing nama kami,dan semua berjalan dengan lancar sampai akhirnya kami merasa akrab dengannya.
Pada setiap kegiatan pakem itu aku selalu menemukan kesulitan dan satu-satunya yang selalu membantuku adalah k Andre kk pembimbingku,dia yang selalu ada disaat aku membutuhkan bantuannya sampai akhirnya dia memintaku membantunya mengerjakan tugas kuliahnya.Akhirnya aku memenuhi keinginannya dan datang ke kosannya sampai akhirnya aku bertemu dengan k rion,yaitu kk yang menjadi ketua pelaksanaan pengenalan kampus untuk angkatanku,awalnya aku senang bertemu dengannya tapi kayaknya dia anaknya serius banget,aku ajakin senyum malah dicuekin dan pas aku perhatiin ternyata k rion baru bangun tidur,rambutnya acak-acakan.kaosnya berantakan,kayanya dia gak sadar gitu deh pergi ke luar.
“Kenalan ion,ne anak didik gw ?kata k Andre mencairkan suasana
“Iya saya dah tau dia ko,bukannya kelompok kamu tadi ngobrol sama saya Ndre?tanyanya dingin
“ehmm..,kali ja kk lupa nama aku…Aku Sisy.
“ohh…”tanggapnya acuh
Ih ngeselin banget se ne orang,gak friendly banget gak welcome lagi,padahalkan waktu digerbang kemaren dia senyum ko sama aku,tapi kenapa disini dia berubah jutek gitu…tapi untungnya aku sabar dan untung aja pembinaku bukan k Rion,kalau bener dia pasti aku gak pernah datang pakem..dasar cowok aneh”batinku
“si..kenapa kamu ngelamun?tanya k Andre
“ohh..gak-gak ko k,kebiasaan ne!!jawabku gugup
“Ya,udah sekarang kita masuk yok,ntar keburu kemaleman deh!”ajak k Andre
“Ayo k…”jawabku semangat,
karena aku juga gak mau lama-lama deket sama orang yang menurutku aneh seperti k Rion,tapi masa se dia bisa lupa cepet banget sama aku,kemaren kan dia baru ketemu sama aku.”batinku
“ion,aku masuk duluan yah..mau ngerjain tugas dulu.
“Y…udah ampe ketemu besok di kampus ndre”jawabnya sambil berlalu
Akhirnya dia pergi juga, coba kalau dia ikut belajar,euh…pastinya aku kaku abis.Dan aku pasti gak bisa bergerak bebas apalagi aku anaknya cuek pasti dia langsung ilfill deh sama aku
Sudah hampir sebulan ini Adrian masih memperhatikanku,dia sama sekali tidak menyerah untuk jawabannya dariku.Aku tau mungkin ini terlalu lama untuknya menunggu jawaban dariku,dan sebenarnya aku sudah tau akan jawabanku,aku hanya ingin tau seberapa lama dia bersabar dengan jawabanku.Akhirnya karena besok dua hari aku libur aku menyuruhnya datang lagi ke Bandung,awalnya aku sadar dia tidak akan datang walaupun jarak perjalanan hanya dua jam,karena waktu kuliahnya yang padat jadinya aku bisa lebih santai untuk member jawabannya,tapi ternyata Adrian rela datang ke Bandung untuk tau jawabannya,dan aku sempat kaget ketika dia menyetujuinya.
Jam 11 siang dia sudah sampai di stasiun Bandung karena dia dari Jakarta dari pagi pukul tujuh,aku juga gak tau kenapa keretanya bisa sampai lama.Aku mencarinya disekitar stan minuman karena ternyata disana dia sedang membeli beberapa botol minuman.Setelah aku sedikit mendekatinya akhirnya dia melihatku dan tersenyum padaku sambil meneguk salah satu minumannya.Dia memakai kaus putih celana jins dan sepatu yang belel kesayangannya.
Dia menggaruk kepalanya dan tersenyum padaku
“Sy…pa kabar??
Aku balas senyumannya
“Baik…gimana udah lama nunggu aku disini?”tanyaku
“Nggak ko,baru aja aku nyampe.”jawabnya sambil meneguk lagi minumannya
“Terus sekarang bagusnya kita kemana?”tanyaku
“Gimana kalau tempat biasa kita ngobrol,tempatnya kan seru banget disitu.”
“Ya…udah kita kesana sekarang.”
Di Perjalanan dia terus membuatku tertawa,sikapnya yang cuek membuatnya lucu dengan semua tingkahnya aku hanya bisa mendengarnya bercerita dan kini aku tau ternyata dia bolos dari kuliahnya hanya karena aku menyuruhnya datang ke Bandung.Selang berapa menit dari stasiun akhirnya kami pun sampai ditempat café biasa kami datangi kalau dia ke Bandung,kami memesan beberapa minuman dan cemilan.Dia terlihat sangat begitu gelisah,mungkin karena takut akan jawabannku nanti
“Kamu kenapa se,gak bisa diem gitu??
Dia menggaruk kepala.Salah satu kebiasaannya yang aku tau sebenarnya dia tidak gatal
“Gak ada ko,hanya sedikit capek aja.”jawabnya mencoba tenang
Tidak lama kemudian pesanan kami datang,dengan spontan dia langsung mengambil salah saah satu minumannya dan meneguk setengahnya.
“Hari ini kamu aneh banget.”kataku sambil menatapnya aneh
“Oh…aus banget,tadi tiga botol gak cukup makannya aku langsung minum.
Aku menyantap cemilanku dan mencoba tenang untuk mengatakannya.
“Ndr…maafi aku yah udah ngerepoti kamu,dan gara-gara aku kamu jadi bolos gitu kuliah.”
“Y…elah nyantai aja napa Sy…jarang-jarang aku ke Bandung juga.
“Aku meneguk minumanku,karena sekarang aku yang grogi.
“Ndri…kamu mau tau jawabannya ya?”tanyaku sambil menatapnya
“Y…iyalah,itu yang aku tunggu-tunggu dari tadi.”jawabnya semangat
“Aku tau kamu sayang banget sama aku,dan kamu baik banget.Kamu juga perhatian,pokoknya semuanya deh.Tapi sayang aku nggak bisa Ndri…
Dia spontan terdiam,dia hanya terus menatapku,tatapan yang sangat lesu tidak ada semangat yang sebelumnya tidak pernah aku lihat.Dia hanya bisa mengangguk dan mencoba menerima jawabanku.Dia meneguk kembali minumannya dan mengalihkan pandangannya dariku.
Aku menyentuh pundaknya,untuk kembali menatapku
“Aku nggak nyangka kamu tega banget sama aku.”keluhnya sambil menunduk
“Aku tau Ndri,tapi bukan itu maksud aku karena sebenernya aku gak bisa untuk nolak kamu,aku juga sayang sama kamu Ndri..
Dia langsung terperanjat dari putus asanya,dan dia langsung menatapku kembali raut muka yang kulihat sangat sedih kini tersenyum bahagia,kini dia tertawa tidak percaya karena aku menerimanya.Dengan tiba-tiba dia langsung memelukku,dia berulang kali mengucapkan terimakasih padaku.
Dia memegang pundakku
“Sy…kamu nggak bercanda kan?”
“Iya…beneran ko,emang aku keliatan boong.”
“Makasih y Sy,maksih banget.”ungkapnya sambil mencium telapak tanganku
“Tapi kamu janji satu hal sama aku?”pintaku sambil mengarahkan telunjukku kearahnya
“Janji apa?”tanyanya sedikit heran
“Kamu janji harus berhenti ngerokok,aku nggak mau denger kamu masuk rumah sakit gara-gara paru-paru kamu kambuh lagi.
“Aku usahai Sy…kamu tau ndiri aku perokok berat.”
“Ya…udah aku nggak jadi nerima kamu.”ketusku
“Iy,,,iya gitu aja marah,aku janji bakal berhenti ngerokok.
Akhirnya kami merayakan hari jadian kami tanggal 16 oktober hari ini,selama dua hari ini aku jalan-jalan terus dengannya.Kami makan,melihat pemandangan.bercanda,jalan sore,dan yang lainnya yang dimana membuatku sangat bahagia sampai aku berharap dia tidak pulang esok hari.Awalnya aku meminta agar dia menetap di Bandung beberapa hari tapi jadwalnya dia ujian lusa siang,dan aku tidak punya alasan untuk terus melarangnya pulang.
Stasiun
Pikul 08.00
“Kasih kabar yah…kalau udah liburan kamu temuin aku lagi disini.”pintaku
“Pokoknya kamu tungguin aku aku janji pasti balik lagi kesini.”
Dia mengusap air mataku,dan tersenyum padaku
“Jaga diri baik-baik y Sy…”
“Kamu juga hati-hati di jalan.
Pangiilan kereta api jurusan Jakartapun telah datang,waktunya aku dan Adrian berpisah sebelum dia naik keatas kereta,dia memelukku dan mencium keningku.Aku sangat berat melepaskannya karena sekarang aku benar-benar sayang terhadapnya,dan sulit untukku unuk membiarkannya pergi.Dia melepaskan genggamanku dan masuk kekereta itu,dijendela kaca tempat duduknya dia terus menatap tersenyum ke arahku,sampai tidak lama kemudian kereta itu melaju sedikit demi sedikit,yang akhirnya aku melambaikan tanganku kearahnya dan diapun menbalas lambaian tanganku sambil tetap tersenyum padaku.
2 bulan kemudian…………..
Hampir 2 bulan ini aku sama sekali tidak mendapatkan kabar dari Adrian,aku gak tahu apa yang terjadi dengannya.Semua orang yang aku coba untuk hubungi gak ada yang tahu soal Adrian.Sibuknya jam kuliah membuatku sedikit melupakan tentang Adrian,mungtkin dia lagi pengen sendiri tanpa harusku ganggu. Tapi rasa penasaran ini terkadang membuat hatiku tergerak untuk mencari apa yang terjadi dengannya.Pagi hari ini akhirnya aku mencoba untuk menghubungi teman satu kampusnya,berulang kali aku menghubunginya tapi gak diangkat sama sekali,aku merasa kecewa dan sedih dengan caranya meninggalkanku,kenapa dia harus menghindariku tanpa ada kabar sama sekali.Hal ini yang membuat hari-hariku di kampus merasa sedih,karena ini semua mengganggu hidupku,aku selalu merasakan sendiri walaupun aku dalam sebuah keramaian,dan sekarang aku hanya bisa menunggu kabar darinya.
“Sy…ko ngelamun se,mikirin apa.Kitakan lagi happy disini”tanya Ana
“gak da ko na,”jawabku terbangun dari lamunanku
“Loe tuh gak bisa bohong sama gw,loe pasti lagi sedih kan si..”selidiknya
“Udahlah..lo gak usah mikiriin gw,ne kan ulang tahun lo,masa gw bikin lo sedih juga.
“Tapi gw kan temen lo si,temen itu bakal selalu ada disaat lo sedih atau disaat lo seneng juga.
“Makasih ya…Na,lo dah mau perhatian sama gw, gw janji ko pasti gw cerita sama lo,tapi gak sekarang.
“oh..gitu,ya udah janji ya Si…lo ntar cerita sama gw.
“Siiip…”Jawabku semangat karena aku gak mau ngebuatnya sedih dihari ulang tahunnya.
Ananda yang biasa aku panggil Ana adalah teman sekelompokku yang sudah aku anggap menjadi sahabatku sendiri,dia memang anak yang cuek tapi sebenarnya dia sangat peduli dengan segala yang ada di sekelilingnya.Terkadang aku juga marah sama dia kalau waktu buat temennya sekarang udah mulai dibagi sama pacarnya,tapi aku sebagai temennya selalu seneng jika itu bisa membuat dia nyaman.Dan sekarang adalah hari ulang tahunnya yang ke 19,dia rayakan dengan sangat meriah,sebagian anak fakultas kami diundang dalam acaranya.Aku dan Inca selalu ada di samping Ana, dan kami habiskan malam ini dengan sangat meriah,..
Pukul 09.00 di kosan Ana
“Si…bangun,udah siang”teriak Ana sambil membuka gorden kosannya
“Aduuh..gila pala gw pusing tau?jawabku sambil memegangi kepalaku.
“Oh..y Si,tadi ada yang nelpon lo gitu,tapi nomornya gak dikenal,y…udah lo kan masih tidur jadi gw yang angkat.
“Siapa Na…?tanyaku penasaran
“Gak tau Si…yang pasti dia cowok,dan dia nanya kabar lo gitu?
Aduuhh,…siapa y tadi,apa mungkin si Adrian.Tapi kenapa dia harus pake private number.Tapi masa se dia udah hampir setahun ini gak da hubungi aku.Apa dia kangen sama aku gitu,aduuhh….jadi penasaran neh”batinku.
“Si…kebiasaan banget se lo,ngelamun tiba-tiba gitu.”kata Ana membangunkanku.
“Sorry...gw gak kenapa-kenapa ko,hanya sedikit inget orang ja”.
“Emang apaan se,kayanya ada sesuatu deh dari semalem yang lo sembunyiin dari gw?selidiknya
“gak ada ko,gw hanya kangen ja sama orang tua gw..
“lo bohongkan sama gw??
“Ngapain juga gw bohong sama lo”jawabku acuh
“Gw tau lo anaknya gak bisa terbuka sama setiap orang,tapi gw ini temen lo,malah gw dah nganggap Lo kaya sahabat gw sendiri.Dan gw mohon lo jangan kaya gini terus,lo harus cerita apa yang jadi masalah lo.
Akhirnya karena Ana memaksaku akhirnya aku menceritakan apa yang jadi masalahku selama ini ,aku tahu dia sangat ingin membantuku,aku ceritakan kalau aku kangen banget sama Adrian dan udah satu tahun ini gak pernah ada kabar darinya.Aku sedih karena aku gak tau apa yang terjadi sama dia,semua teman-temannya gak ada yang mau memberitahuku bahkan keberdaannyapun gak ada seorangpun yang tahu.Pas aku hubungi keluarganya ternyata telepon rumahnya gak berfungsi lagi.Aku ingin datang menemuinya tapi aku gak tau harus kemana.
“Sekarang gw ngerti yang jadi masalah lo apa.”kata Ana sambil memelukku dan mengusap air mataku.Sabar yah..gw pasti bantu lo
“Makasih ya Na..,hanya lo yang tau masalah gw jangan sampe Inca tau karena gw takut dia sedih karena gw.
“Tenang aja gw bakal jaga rahasia ini.
Hari ini aku,inca,dan Ana berniat jalan-jalan ke peternakan sapi di daerah lembang,disana kami akan melihat cara kerja peternak sambil sedikit mencari ilmu yang kami belum tahu prakteknya di lapangan.Pada saat kami akan pergi meninggalkan kosan,seseorang mengirimiku sms.
Dari:08572058xxx
Sisi..kita jadi ujian tekpankan sekarang??
Akoe:kita gak ada ujian ko besok,mang ini siapa y?
08572058xxx: Ko kamu sama temen kamu sendiri lupa se.
Akoe:Udah cptan ne spa se??
Beberapa menit kemudian nomor itu menghubungiku,dan menanyakan siapa aku, dia tetep menganggapku SiSy teman sekelasnya,sedangkan aku sudah menegaskan kalau aku itu mahasiswa baru.Akhirnya dia sadar kalau dia salah sambung,setelah aku tanyakan siapa dirinya,ternyata aku bener-bener kaget karena orang yang mengaku salah sambung itu ternyata orang yang aku kenal yaitu K Rion,kk kelasku sendiri tapi anehnya kenapa bisa nyambung ke nomor aku,apa ini hanya kebetulan,tapi aku gak ada pikiran macem-macem tentangnya aku percaya ini mungkin hanya kebetulan,gak mungkin k Rion pura-pura salah sambung hanya untuk minta kenalan sama aku.Setelah dia tau nomorku,akhirnya dia minta maaf dan sedikit basa-basi untuk menutupi kesalahannya.
“Siapa Si..?tanya Inca penasaran
“Tau gak se,yang nelepon gw tadi K Rion,disangkanya ne nomor punya sisi temennya itu,terus gw bilang aja kalau g.Untungnya dia perca bukan Sisy yang dia maksud ya… kalo gak kaya gitu dia nanya-nanya apalah yang gw gak ngerti masalah mata kuliah dia tadi.
“Tapi ko bisa nomornya lo ada di ponsel dia?lanjut Ana
“Nah…ntu dia yang gw juga gak ngerti,y udahlah biarin aja..mungkin ini juga kebetulan doank.’jawabku acuh
Akhirnya kami langsung menuju ke lembang,tempat peternakan yang akan kami kunjungi.Pemandangannya begitu indah,kebun teh terhampar luas di sepanjang jalan kiri dan kanan,selain itu kios buah-buahan dan jagung bakar ikut menghiasi indahnya jalan di lembang.Setelah hampir satu jam diperjalanan sampailah kami pada tempat yang kami tuju.Tempatnya sangat luas dan ditata sangat rapi,mulai dari kandang pedet(anak sapi) dan induknya.Badan-badannya sangat besar,termasuk anak-anak yang baru beberapa bulan yang kini mencapai berat yang sangat ideal,menurut peternak disana pedet-pedet disini sudah mereka jadikan sebagai bibit unggul,sehingga semua proses pemeliharaan pedet-pedet itu dan sapi sapi yang lain harus diberikan secara teratur agar dapat memberikan produksi yang baik bagi konsumen,kunjungan kami tidak hanya menanyakan seluk beluk sapi tapi kami bertiga mencoba ikut dalam setiap proses pemeliharaannya misalnya membantu sapi yang akan melahirkan,memandikannya,dan membersihkan kandangnya,kalau masalah memerah susu kami tidak diperbolehkan karena menurut petugas disana hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan memerah sapi-sapi itu disebabkan akan berpengaruh terhadap produksi susunya,alhasil kami hanya bisa melihat cara petugas-petugasnya memerah sapi unggul itu.
Dari perjalanan kami ini banyak yang kami lakukan,dan kami yakin ini sangat berguna bagi kami,karena jika nanti dosen kami menanyakan hal ini pada kami,pastinya kami tidak terlalu buta akan dunia peternakan.
Setelah hampir seharian ini aku dan teman-temanku mengunjungi peternakan itu,tepat pukul 21.00 malam,aku baru kembali dari perjalanan.Badanku terasa pegal-pegal,akhirnya aku mandi,sholat,dan lansung tidur karena aku benar-benar ngantuk dan capek seharian ini.Tapi sebelum itu ponselku berdering,menandakan sms masuk.
Dari Rion: Hi..sy,gy ngapain.?Dah tdur y..
Ternyata K Rion,huu..bodo amat ah,aku gak kuat lagi.Besok aja lagi deh aku balasnya”batinku.
Akhirnya beberapa menit kemudian,aku mencoba untuk menenangkan pikiranku yang akhirnya aku bisa untuk tidur dan sejenak melupakan semua yang menjadi masalahku hari ini.
Perjalanan semalam membuat badanku pegal-pegal,penyakit leherku kini kambuh kembali,sedangkan banyak sekali pekerjaan yang belum aku kerjakan dari mulai membuat laporan kemarin,mencuci pakaian,dan membersihkan kosan ku.Akhirnya dengan sekuat tenaga aku beranjak bangun dari tempa tidurku,aku harus bergerak karena aku merasakan sakit yang lebih jika terus tidur seharian ini.Dalam menyelesaikan pekerjaanku ini berulang kali k Rion menanyakan kabarku, sambil menyelesaikan pekerjaanku itu aku membalas sms yang masuk darinya,ternyata dia itu dibalik sikap juteknya dia sangat perhatian,dia asyik diajak ngobrol,tapi kadang sedikit gak nyambung dengan apa yang aku tanyakan.Kami terus menceritakan pengalaman kami masing-masing,dan diapun mendengarkan perjalananku kemarin dengan teman-temanku.
Beberapa hari ini kami terus smsan,mungkin hampir tiap hari,terkadang juga dia menghubungiku,dan dia juga menyuruhku selalu membawa ponsel ke kampus padahal membawa ponsel ke kampus itu hal yang tidak pernah aku lakukan.Sampai akhirnya aku dan k Rion satu sama lain merasa akrab,yang akhirnya membawa kami untuk bertemu.Dia mengajakku makan makanan kesukaannya di salah satu warung tempat dekat kosanku,kami sangat menikmati malam itu,aku merasa nyaman dengannya karena terkadang dia membuat suasana kami penuh dengan canda,pembicaraan kami terus berlanjut semakin seru sampai akhirnya aku menyadari bahwa saatnya aku harus kembali ke kosannku karena waktu telah menunjukan pukul 20.45,dan sekitar 15 menit lagi mungkin pagar kosanku akan dikunci.Akhirnya aku dan dia pulang,kami berdua berharap bisa bertemu lagi.Dia memberikan senyum dan mengucapkan salam selamat tidur sebagai akhir perpisahan dan awal pertemuan kami pada malam itu.Aku merasa sangat beruntung karena aku bisa mengenalnya,padahal dia adalah orang yang tidak kusukai pada saat itu,kebiasaannya pidato panjang lebar dan membuang banyak waktu pada saat aku baru menjadi mahasiswa baru membuatku membenci dirinya,tapi karena aku mulai akrab dengannya,akhirnya tanggapanku kini berubah tentangnya.
Kosan k Rion 16.00
Hari ini aku diajak k Rion untuk mengunjungi kosannya,dia ingin aku tahu kosannya yang jaraknya memang tidak jauh dari kosanku.
“K…tenyata kamar kk memang cukup buat satu orang aja y??”tannyaku sambil melihat-lihat kamar k Rion yang memang sangat sempit dan penuh dengan barang-barang.
“Y..iyalah memang buat siapa lagi,kecuali aku ajak semua keluargaku kesini,pasti kk juga gak betah tinggal disini”jawabnya acuh
“Maaf y Sy…kalu rada berantakan karena saya gak punya waktu banyak untuk tinggal lama-lama dikosan.Tiap hari saya selalu ada rapat dan urusan lain mengenai kampus.”jelasnya
“O..gitu,kayanya sibuk banget y,ampe gak ada waktu gitu”tanggapku
Hari-harinya memang gak pernah absen dengan yang namanya RAPAT,dan kadang k Rion gak pulang karena itu.Aku memang gak tahu apa aja yang dibicarakan dalam rapat itu,tapi yang pastinya mengenai segala hal yang menyangkut kegiatan mahasiswa.Dia adalah salah saru pengurus di organisasi kemahasiswaan bagian organisasi mahasiswa,dan karena itu dia ditunjuk menjadi ketua pelaksana kegiatan pengenalan kampus untuk mahasiswa baru.
“Sy…kamu tuh beda tau gak dari yang lain.”katanya tiba-tiba
K Rion selalu mengatakan hal itu kepaku,aku juga gak tahu apa yang membuatku beda dihadapannya,aku memang cuek dalam segala hal aku gak peduli dengan semua yang aku lakukan selama aku gak ngebuat orang disekitarku ngerasa rugi deket aku.
“Kk tu kebiasaan deh,ngomong gitu..apa seh yang membuat aku beda,memang aku aneh??tanyaku bingung
“Saya juga gak tahu apa yang membuat kamu beda,tapi saya seneng kalau kamu deket saya.
Arrghhh….maksud k Rion apa se??aduh..kayanya mulai gak beres deh!!jangan-jangan ini tanda-tanda lagi.gimana donkk…”batinku
“Si,,,kamu kenapa,ko ngelamun??tanyanya membangunkanku
“Oh.. gak kenapa-napa ko k,hanya sedikit keinget masa lalu.
“Ohh..y untung aku gak lupa, emang kamu udah punya pacar.??
Tuhkan…kaya begini nih yang aku gak suka..”batinku jengkel
“Pa..car k.”jawabku gugup
“Sebenernya aku masih punya tapi sejak setahun ini gak ada kabar darinya,aku juga gak tahu dimana dia,aku udah berusaha mencarinya tapi gak ada seorangpun yang tahu dimana dia dan keluarganya.Aku memang butuh kepastian darinya untuk memperjelas hubungan kami.”jelasku.
K Rion hanya bisa berdeham dengan penjelasanku.Dia tahu mungkin aku telah membohonginya dengan segala harapan yang aku berikan padanya.Aku dan dia memang terasa sangat dekat dan aku tau ada perasaan lebih darinya.Dia telah mengerti banyak tenteng aku,dia mengerti apa yang aku mau.Contohnya aja dia rela membelikanku makan ditengah malam karena aku merasa lapar dan aku gak bisa keluar dari kosan jika lewat pukul 20.30,dia rela berjuang berhenti merokok karena gara-gara aku gak suka cowok perokok,dia mau memberiku apa aja padahal waktu itu dia sudah kehabisan uang,dan banyak hal yang seharusnya aku sadar untuk bisa mencoba mencintainya.Sayangnya sampai saat ini aku belum bisa ngelupai Adrian.
-Ở-
Hari ini adalah hari tenang bagi semua mahasiswa dan semua harus belajar demi ujian akhir,termasuk aku yang harus berjuang disemester pertamaku.Semua mahasiswa kembali ke kosannya bahkan ada yang pulang ke kampung halamannya.Salah satunya adalah K Rion,dimana dia pulang ke kempung halamannya diSulawesi.Dia sangat merindukan mamanya dan dia sangat ingin bertemu dengannya.Lagipula pada saat itu kaka pertamanya akan menikah dan dia harus datang sebagai saksinya dikarenakan beberapa tahun yang lalu ayahnya k Rion meninggal dunia,maka dari itu hanya ibunya sendiri yang berjuang menghidupi ketiga anaknya.Hingga kini aku tahu kalau k Rion adalah anak piatu tanpa seorang ayah.
Di Palembang dia hampir tiap hari menghubungiku ntah itu sms ataupun telepon,dia menceritakan semua yang menjadi hari-harinya disana mengenai pesta perkawinan kakanya yang dimana persiapannya dimulai dari tiga minggu sebelumnya.
Pukul 20.30 di rumahku
Suara ponselku berdering pada saat aku sedang menonton tv.Nama k Rion muncul di layar ponselku…
“Sy…apa kabar.??tanyanya di sana
“Baik..!!jawabku.Tumben tau k,jam segini udah nelpon…
“Emang gak boleh??tanyanya
“Saya hanya ingin tau kabar kamu disana,…saya pengen banget ketemu kamu dan saya pengen banget balik ke kampus biar bisa ngeliat kamu lagi..
‘Tuhkan…kk mulai deh ngomongnya aneh lagi!!tanggapku kesal
“Ko aneh se…emang bener ko,saya kangen Sy sama kamu.”gombalnya
“kk kenapa se,gak kaya biasanya banget.”tanyaku aneh
“Masa seh aneh,orang kk kaya biasanya,kamu aja tuh yang mikirnya macem-macem.
“Dasar ngeselin banget se…lagian kk se ngomongnya kaya kita pacaran aja.”jawabku cuek
Oh…iya k,boleh gak aku minta tolong??pintaku
“Minta tolong apaan,,,??tanyanya penasaran
“Nanti pas kk balik lagi ke sini,aku minta kk anterin aku cari Adrian.Aku pengen tau dimana dia sebenernya,aku gak bisa terus digantungin gini sama dia.
“oh…gitu,y..nanti kk usahain untuk pulang lebih awal,supaya kita bisa mencari Adrian.”jawabnya meyakinkanku
Haripun berganti hari sudah hampir seminggu lebih aku sibuk mempersiapkan semua yang menjadi bahan ujian,aku berusaha sebaik mungkin dalam belajar karena aku gak mau nilai awal semesterku jelek.Ternyata k Rion sudah kembali ke kosannya,dan aku diminta untuk menemuinya,disana kami saling bercerita,kami menceritakan semua kegiatan kami selama di rumah dan kesibukan kami dalam mempersipkan semua ujian yang akan kami hadapi.
Senin 08.00
Hari ini adalah hari pertamaku ujian,aku berusaha untuk setenang mungkin karena aku takut semua rumus yang sudah aku hapalkan tiba-tiba lupa.Maka dari itu ketika aku mulai menerima soal dari dosen yang kukenal galak ,aku gak mau wajahnya membuatku gak yakin akan usahaku selama ini.Hampir 2 jam kami terus menyelesaikan ujian yang sekarang kami hadapi,aku bersukur karena sebagian soal berhasil aku kerjakan,dan akhirnya setelah beberapa orang menyelesaikan soal-soalnya dan keluar dari ruangan ujian akupun ikut keluar karena kuanggap semua soal telah aku selesaikan dan aku hanya berharap agar nilai yang aku dapatkan tidak membuatku harus mengulang kembali mata kuliah itu di tahun depan.Selama seminggu penuh aku terus melaksakan ujian,sampai akhirnya pada hari terkhir aku mengikuti ujian aku merasa sangat bebas karena esok tidak ada lagi yang mesti aku pikirkan kecuali pencarian untuk menemukan Adrian dan meminta penjelasan akan hubungan kami.Akhirnya pagi hari sekali aku dan K Rion pergi ke Jakarta dan mencari setiap alamat yang aku dapatkan dari teman-temannya,tetapi setiap rumah yang aku datangi tidak ada satupun yang mengetahui kepindahan keluarga Adrian,kami terus mencari sampai akhirnya aku memutuskan untuk mencari makan dulu dan melanjutkannya setelah itu.Sehabis aku dan K Rion makan kami mencobba untuk mencari kembali keberadaaan Adrian,sampai akhirnya aku teringat dengan adik angkatnya Adrian yang pernah dikenalkan kepadaku waktu dulu.Dia tinggal di daerah yang cukup jauh dari tempat diamana kami berada.Akhirnya aku langsung menghubunginya dan mengajaknya ketemuan di tempat yang tidak jauh dari rumahnya.Aku dan k Rion menunggu sekitar setengah jam,ada perasaan bersalah membuat kRion sibuk akan masalahku.Tidak lama kemudian Ami yang menjadi adik angkat Adrian akhirnya datang.Dia masih seperti dulu gayanya yang tomboy dan sikapnya yang cuek membuatku yakin kalau dia pasti membantuku menemukan Adrian.Sampai akhirnya aku mendengar bahwa Ami pernah dihubungi oleh Adrian bahwa pada saat itu dia sedang berada di rumah sakit karena penakit paru-parunya akibat rokok yang sering dia konsumsi,dan Ami menceritakan kalu Ami tidak bisa menemuinya pada saat itu karena sedang melaksakan Ujian akhir di sekolahnya.Tapi yang membuatku terharu ketika Ami mendapatkan pesan dari Adrian kalau dia tidak boleh memberitahukan kondisinya padaku dan tidak boleh memberitahukan keberadaanya waktu itu.
“Aku mohon mi,bantu kk untuk nemuin dia udah hampir satu tahun kk nggak pernah tau kabar Adrian!!’pintaku memohon
“K maafin tapi Ami juga gak tau K Adrian dimana??jawabnya memelas
Aku sudah hampir putus asa,aku tidak tau sama siapa lagi aku meminta pertolongan untuk mencari dimana Adrian.Karena hanya Ami satu-satunya orang yang menrutku bisa aku andalkan.
“Sy…sabar y,pasti kita punya jalan lain ko.”kata k Rion menenangkanku dan megusap sedikit air mataku.
“Kk bingung mi,kalau kamu jadi kk apa kamu mau dengan tiba-tiba pacar kamu ninggalin kamu tanpa sebab dan kabar sama sekali.??tanyaku berharap dia mau memnerikan sedikit informasi yang dia punya
“Aku ikut sedih k,tapi aku pasti jujur sama kk kalau memang aku tau keberadaan k Adrian sekarang.
“Kalau kamu memang gak tau dimana K Adrian sekarang,apa kamu tau dimana waktu itu k Adrian dirawat?”tanya k Rion yang sedikit memberiku semangat kalau dari situ aku bisa tau didaerah mana dia tinggal.
Ami terlihat mengingat sesuatu,dia berusaha memejamkan mata untuk mengingat dimana Adrian dirawat.
“Kalau Ami gak salah waktu itu k Adrian bilang kalau dia ada di Surabaya,dan rumah sakit yang merawat dia aku udah lupa yang pastinya dia bilang kalau rumah sakit itu tempat kakeknya dirawat.
“Dia bilang gak di Surabaya daerah mana dia dirawat??tanyaku semakin penasaran
“Aduuh k,kalau itu aku gak tau.Hanya itu yang aku tahu.”jawabnya memelas
K Rion terus menghiburku dan memberiku semangat,kalau dia yakin kita bisa menemukan Adrian.K Rion tau aku sudah putus asa,dia merasakan bagaimana sedihnya kehilangan orang yang sangat kita cintai.Aku tau dia sangat menyayangiku dan rela melakukan apapun untuk membuatku bahagia.Seharusnya aku sadar akan perasaan ini tapi hati ini masih untuk Adrian dan aku hanya ingin bertemu dengannya dan meminta penjelasan mengapa dia meninggalkanku.
“Sy…kamu masih mau mencari Adrian?”tanya K Rion menghentikan lamunanku
“Y…k,aku gak mau kita berhenti sampai disini.Aku ingin bertemu dengan Adrian.”jawabku tegas
Akhirnya hari itupun kami pergi ke Surabaya,dan kami sampai disana pukul 2 dini hari.Aku dan K Rion akhirna mencari penginapan dan langsung beristirahat untuk persiapan esok hari.
Surabaya pukul 09.00
Hari ini aku dan K Rion ada di salah satu rumah sakit di daerah Surabaya,dan hampir semua rumah sakit tidak pernah merawat pasien yang namannya Adrian Winata.Terkadang nama itu Adrian tapi bukan yang aku maksud.Sudah hampir 6 Rumah sakit aku masuki tapi tidak ada satupun yang mirip dengan Adrian.Akhirnya cuaca semakin panas,aku dan k Rion memutuskan untuk makan siang.Aku makan banyak banget,aku gak peduli k Rion menatapku karena aku makan sangat lahap.K Rion memahamiku kerena dia tau aku capek dan stress mencari Adrian.
“Sy…seberapa besar seh cinta kamu sama Adrian??tanyanya serius
“Aku juga bingung kenapa aku sayang sama dia.Hanya karena dia selalu membuatku tertawa dan menjadikan hariku ceria,maka aku sadar kalau kita punya banyak kesamaan.
Aku menerusakan makan siangku dan aku tidak menghiraukan ekpresi muka k Rion ketika aku menjawab pertannyaanya.
“Emang gak ada yang bisa ngegantiin Adrian di hati kamu??tanyanya sambil menatapku tajam
Aku mengalihkan pembicaraanku,karena aku melihat seseorang yang aku kenal masuk ke rumah makan tempat kami berdua makan.Dia terlihat seperti familiar dihadapanku,dan aku yakin kalau kita pernah bertemu sebelumnya.Setelah aku mengingat-ingat ternyata memang benar aku pernah bertemu dengannya.Dimana waktu itu aku Adrian pernah mengenalkan teman-temannya kepadaku pada saat dia datang menemuiku di Bandung.
“Sy…kenapa seh,ko kamu ngeliatin orang itu kaya gitu seh?tanya k Rion menatapku aneh.
“k..aku inget sekarang,orang itu yang tadi baru masuk temennya Adrian.Waktu itu aku pernah kenalan sama dia waktu Adrian datang ke Bandung.”bisikku didekat k Rion.
“Terus rencana kamu apa??tanyanya
“Aku mau datengin dia,dan mudah-mudahan dia tau dimana Adrian.
Setelah aku menghabiskan makan siangku,aku langsung menghampirinya.Aku tidak peduli dia masih ingat aku atau bahkan sudah lupa siapa aku.Dan k Rion mengkutiku dari belakang.Seingatku namanya Nino,dia pernah satu kelas dengan Adrian.Badannya lebih tinggi daripada Adrian tapi Adrian lebih gemuk dibanding dia.Kebiasaannya memakai topi masih kaya dulu.
“Halo…??sapaku
Dia menatapku penuh curiga,mungkin memang dia lupa siapa aku.Dia terus menatapku,seolah-olah dia mengingat sesuatu tentangku.
“e..lo..Si..sy kan, ceweknya Adrian??”tanyanya gugup
“Dan lo Ninokan,temennya Adrian yang pernah datang bareng ke B andung.”jawabku yakin
“Boleh gw duduk??pintaku
“Silahkan..”jawabnya mengiyakan
Akhirnya aku duduk dihadapannya dan k Rion disebelahku.Aku menanyakan kabar dan kesibukannya di Surabaya.Ternyata dia sama denganku seorang mahasiswa negri di salah satu perguruan tinggi negri di Surabaya fakultas komunikasi.Aku memperkenalkan k Rion kepadanya.Aku berbasi-basi dengannya cukup lama,sampai akhirnya akupun bertanya keberadaan Adrian.
“Kalau boleh tau,lo sering ketemuan sama Adrian??tanyaku rada gugup
Tiba-tiba dia menatapku dan berhenti dari makannya,dia melihatku dalam seolah ingin memberitahuku bahwa selama ini aku kehilangan informasi tentang dirinya.
“Gak pernah..”jawabnya singkat
“Nino lo taukan gw sayang banget sama dia,selama setaon ini gw nunggu dia.Dan tiba-tiba dia ninggalin gw gitu aja,gak ada berita dan gak ada orang yang tau dimana dia.Gw pernah No sebelumnya cari dia sampai gw ke rumah lamanya di Jakarta yang kalo lo tau sekarang tuh rumah udah jadi lapangan tenis meja.Gw bingung nyari kemana lagi,gw tanya temen-temenya gak ada satupun yang tau dimana Adrian,sampai akhirnya gw ketemu si Ami adek angkatnya yang katanya terakhir dia dapet kabar Adrian di salah satu rumah sakit di Surabaya.Dan sekarang gw ketemu lo disini,yang dimana gw tau lo itu temen baeknya Adrian,gak mungkin banget lo gak tau dimana Adrian.”jelasku yang tanpa aku sadari aku telah menagis dihadapannya,dan aku berharap dia mengerti apa yang aku rasakan.
“Maafn gw Sy…gw ngerti perasaan lo sebagai ceweknya Adrian.Tapi lo harus percaya sama gw,dia pasti punya sebab buat ninggalin loe karena gw juga tau dia sayang banget sama loe.
“Kalau dia sayang sama gw,kenapa dia tinggalin gw gitu aja??tanyaku sedikit berteriak,yang akhirnya k Rion harus sedikit menenangkanku.
“Saya mohon,kamu kasih tau Sisy dimana Adrian.Kasian… dia udah capek beberapa hari ini mencari Adrian,dan demi Adrian dia rela datang kesini??pinta K rion memohon.
Adrian sedikit berfikir untuk mengambil keputusan untuknya dan sampai akhirnya tiba-tiba Adrian beranjak dari kursinya dia mengajak kami untuk ikut dengannya.Tidak ada alasan yang Nino ucapkan pada kami untuk mengikutinya,yang kini ada dalam pikiranku mungkin dia akan mempertemukan aku dengan Adrian.Kami diajaknya pergi kesuatu rumah yang terlihat sangat rimbun dengan banyaknya pohon-pohon di halaman rumahnya.Setelah aku tanyakan rumah yang kami kunjungi ini ternyata Nino memberitahukanku kalau ini adalah tempat ibu dan adiknya Adrian.Perasaanku sudah semakin penasaran ingin langsung bertemu dengan Adrian,sudah hampir setahun aku menunggu hari ini,hari dimana aku bisa bertemu dengan Adrian.Aku tersenyum kepada K Rion,kalau usaha kita berhasil.Aku yakin Adrian sibuk kuliah sama kaya Nino,dan dia ingin serius dengan sekolahnya.
“Sy…ini rumah nyokapnya Adrian,sorry gw gak kasih tau lo kalau Adrian udah pindah kesini.
“y…udahlah No,yang penting sekarang gw bakal ketemu Adrian,…!”jawabku pada Nino
Akhirnya Nino berusaha memanggil sebuah nama yang aku yakin itu nama ibunya. Tante Ratna yang Nino panggil-panggil untuk keluar.Akhirnya tidak lama kemudia keluarlah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik tersenyum kearah Nino.
“Pagi,tante…??sapa Nino
“Eh..nak Nino,ada apa ni?tumben datang kemari.”jawabnya lembut
Ninopun memperkenalkan kami ke tante Ratna yaitu ibunya Adrian,dia sangat lembut dan begitu ramah pada kami.Kamipun disuruh masuk dan duduk sambil menunggunya membuat minuman untuk kami.
“Tante…aku Sisy,dan ini temanku Rion.”sapaku pada tante Ratna
“Si…sy.”sapanya gugup
“Kenapa tante??Aku kesini mau ketemu Adrian,sudah hampir setahun kami tidak ada komunikasi,Adriannya ada tante??”tanyaku penuh harap
“Kamu Si..sy pacarnya Adrian kan?”tanyanya
“Iya tante,Adrian cerita y sama tante?”tanyaku semakin penasaran
“Si…sy,maafin tante y.Waktu itu tante sudah putus asa dengan Adrian.Dia itu perokok berat,hampir setiap rumah sakit di Jakarta sudah kami masuki,sampai akhirnya tante sudah tidak punya apa-apa lagi.Tapi untungnya omnya Adrian yang berprofesi sebagai dokter menyuruh kami untuk pindah ke Surabaya,dan beliaulah yang akan membiayai segala biaya rumah sakit Adrian serta perawatannya.Adrianpun memohon pada tante untuk tidak memberitahu hal ini kepada teman-temannya termasuk kamu Sy…Diaa gak mau orang-orang yang ada didekatnya sedih dengan apa yang dia alami sekarang.”jelasnya meyakinkan ku
“Tapi dia baek-baek ajakan sekarang,aku kangen banget tante.”sekarang dia ada dimana”tanyaku semakin penasaran
Airmatapun jatuh dari kedua mata tante Ratna,dan aku melihat kesedihan yang sangat dari raut mukanya.Akupun memeluknya dengan lembut karena aku jua bingung dengan semua yang terjadi.Aku semakin curiga dengan sikap tante Ratna seolah dia menangis karena kehilangan seseorang.
“Tante sebenarnya apa yang terjadi,tante ngomong donk.Aku bingung tante??”tanyaku memohon
Akhirnya tante Ratna beranjak dari duduknya,dia masuk kedalam kamarnya tanpa mengatakan apa-apa padaku.Aku menangis,aku tau ada yang disembunyikan dariku.Aku berusaha menanyakan pada Nino,apa yang sebenarnya tejadi tapi hanya gelengan kepala yang dia berikan padaku.Aku hanya bisa menangis dipelukan k Rion,dia menenangkanku kalau ini semua akan baik-baik aja.K Rion meyakinkanku kalau Adrian pasti baik-baik saja.Beberapa menit kemudian tante Ratna keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah amplop surat,dan dia memberitahukan Nino untuk mengajakku ketempatnya Adrian sambil menyerahkan surat itu padaku.
“Sy…ini surat yang Adrian titipkan pada tante,kalau kamu sudah sampai di tempat Adrian baru kamu baca surat itu.
Akhirnya kami bertiga melanjutkan perjalanan kami ketempat Adrian,aku ingin sekali cepat-cepat membaca surat yang diberikan Adrian padaku.Tapi kenapa harus ditempat Adrian aku membacanya.
“Nino,kita mau kemana seh sebenernya?”tanyaku
“lo bakal ngeliat sendiri Sy…!jawabnya
Perjalanan kami menuju ke tempat yang tidak aku bayangkan sebelumnya,tempat para manusia mengakhiri masa hidup mereka,sebuah pemakaman dengan jalan jalan setapak yang harus kami lalui.Pohon-pohon yang rimbun membuat pemakan terasa sejuk,sampai akhirnya Nino menghentikan perjalanan kami dan menunjuk sebuah pemakaman.Pemakaman Adrian winata,seseorang yang aku cari,seseorang yang selama ini aku anggap dia masih ada,kini aku hanya bisa tersungkur lemas menatatap pusaran tanah yang menimbun jasad Adrian.Aku hanya bisa menangis,aku menyesali semuanya aku benci karena hanya kuburannya yang bisa aku lihat,K Rion menenangkanku dan memelukku,dia berusaha membuatku tegar.Ketika itu aku teringat dengan surat yang diberikan Adrian kepadaku,aku lagsung membacanya
To:my lovely girl
Sisilianty rahma aulia… sejuta maaf aku sampaikan untukmu.Aku sadar terlalu pecundang aku meninggalkanmu tanpa alasan.Aku tidak mau mau membuatmu sedih dengan apa yang aku alami sekarang.Terlalu sering kamu memberitahu aku untuk berhenti merokok,tapai betapa bodohnya aku ketika aku tidak menghiraukan apa yang terbaik untukku.Mengenalmu adalah berkah untukku,menjalaninya adalah kebahagiann untukku.Rasa sayang ini membuatku sadar akan kenakalan aku selama ini.Aku berharap cinta ini tidak akan pernah hilang dari hatimu,dimanapun aku berada cinta ini akan selalu aku simpan.Maafakan aku jika aku tidak memberitahumu,aku menyayangimu dengan seluruh hidupku.Percalah padaku hidupmu harus tetap berjalan,dimanapun kamu aku akan selalu berada disampingmu…Selamanya.
Your love
Badanku tiba-tiba begitu lemas,pandanganku perih dan mataku menutup seiring kututup surat itu.
Pukul 20.00
Kepalaku pusing,terasa sulit membuka mataku.Ketika kucoba untuk membukanya pandanganku sedikit kabur,dan aku berusaha agar semua menjadi jelas kembali.Pada saat kulihat semuanya K rion ada di sampingku,dan ketikaku benar-benar sadar kini aku berada di rumah sakit.
“K,ko bisa seh kita disini??”tanyaku sambil melihat sekelilingku aneh
“Kamu pingsan lama banget,hampir seharian ini.Kata dokter kamu kecapean,katanya kamu harus banyak istirahat.
“Adrian mana k…?”tanyaku
“Si…sy sabar yah,kk ngerti ko perasaan kamu sekarang.
“A..ku..
Sebelum aku menyelesaikan ucapanku,K Rion menutup lembut mulutku dengan telunjuk jarinya dan berusaha mencegahku untuk menangis,dia menenangkanku.Dia berusaha membuatku tegar dan mencoba untuk membuatku kuat tanpa Adrian lagi.
Ở
Kini aku sudah kembali ke Bandung,begitu sedihnya jika harus kuingat kejadian kemarin.Aku mencari hal yang mustahil untuk kembali,tapi selalu kuingat surat dari Adrian bahwa hidupku harus tetap berjalan,gak ada gunanya aku menunggu hal yang gak mungkin untuk kembali lagi.
Jalanan kampusku agak banjir karena jalan yang berlubang,semalam hujan sangat deras sampai akhirnya aku harus mencari jalan yang agak kering.Hari ini aku masuk ke kampus sekitar pukul 08.00.Ini hari pertamaku masuk kuliah kembali,dimana sebelumnya aku libur 2 minggu lebih dan aku hanya mengisi liburanku dengan mengenang masa-masa ketika aku masih dengan Adrian.Tapi hari ini aku berusaha untuk berdiri,dan melanjutkan hidupku.Sesampainya aku dikampus,seseorang mendekatiku dan menyapaku dari belakang.
“Eh…k Rion,apa kabar k?”tanyaku ramah
“Kamu sendiri gimana?jawabnya dengan senyum manisnya.
Kalau saya seh seperti biasa,kamu masih sedih dengan Adrian?tanyanya lembut
“Gak ko k…mulai sekarang aku berusaha untuk ngelupain Adrian!”jawabku semangat
“Oke…aku pasti dukung kamu.
Oh…y,nanti malam ada acara gak?tanyanya
“Kayanya gak ada deh,emang kenapa…?
“Saya pengen kamu main lagi ke kosan saya,mau y…?pintanya memohon
“Y nanti aku hubungi lagi,sekarang aku mau masuk kelas dulu k,kayanya dah telat banget neh.
“oke….jawabnya sambil mengacungkan ibu jarinya
Ở
Pukul 13.00
Seharian ini aku mengikuti semua mata kuliah terbaruku,tetapi semester ini cukup menenangkanku karena mata kuliah yang kuambil tidak membuatku.Aku pulang setelah semua selesai,dan aku m sibuk intuk semester ini.Sesampainnya di kosan,aku menjatuhkan badanku keatas kasur sampai akhirnya aku terlelap tidur.
Tit..tit…tit sms masuk
K rion: Si…sy jadi gak kekosan saya,skrg dah jm 7.Saya tunggu ditempat biasa y..
Oppss..aku terbangun dari tidurku ketika sms k Rion masuk.Dan aku teringat kalau aku memang punya janji dengannya.Akhirnya aku langsung bangun dan membereskan semuanya.Aku terburu-buru karena takut k Rion menungguku lama.Sampai akhirnya aku selesai dan aku langsung menemui k Rion didepan jalan.Dia tersenyum manis padaku dan sangat menyambut kedatanganku.Kami berjalan menuju kosannya,jaraknya tidak terlalu jauh dari kosanku.Sampai di kosannya,kulihat kamarnya terlihat gelap tidak seperti biasanya.
“K..ko mati se lampunya?”tanyaku aneh
“Ehmm…tadi saya dari kosan temen dan langsung ketempat kamu,jadi saya matiin lampunya.Y udahlah gak usah dipikirin sekarang masuk aja!”pintanya
Pada saat aku masuk dan membuka pintu kamar k Rion ternyata sebuah tar kecil yang cantik dengan hiasan lilin berukir usiaku yang 19 tahun terpajang rapi di sebuah meja kecil ditengah ruangan.Dan tiba-tiba semua teman-teman k Rion mengagetkanku dari setiap sudut ruangan,karena lampu kamar mati maka dari itu aku tidak melihat mereka ada didalam ruangan juga.Disitu mereka langsung menyambutku dengan nyanyian Happy birthday, hatiku sangat terharu,karena baru kali ini aku mendapatkan kejutan dari seseorang yang bahkan aku baru kenal tidak lama ini. Aku hanya bisa melihat senyum k Rion yang aku sadar bahwa ini adalah hadiah ulang tahun terindah darinya.Kami menikmati malam ini dengan sangat meriah,aku gak peduli kosanku dikunci beberapa menit lagi yang penting aku bisa bersama mereka merayakan hari ulang tahunku sekarang.Aku tau hari ini ulang tahunku,dari pagi ucapan ulang tahun teman-temanku memenuhi layar ponselku dan yang terlebih tadi malam,beberapa orang menghubungiku hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun,termasuk ucapan dari Alenimo.
Dan sekarang aku diberikan kejutan oleh K Rion,yang bahkan aku tidak sadari sebelumnya.Perayaan inipun berakhir tepat jam 12 malam,akhirnya setelah acara selesai aku meminta k Rion mengantarkanku pulang.
“K Rion,makasih y…hari ini aku seneng banget.”ungkapku ketika dia mengantarkanku pulang
“Sama-sama Sy…saya hanya pengen bikin hari ini special banget buat kamu.
“Pokoknya k,hari ini gak akan pernah aku lupapain.Menurut aku hadiah ini adalah hadiah terbesar dalam hidupku.
Kamipun sampai dikosan,di penghujung jalan ucapan terimakasih kuulang kembali dan seulas senyum mengiringi ucapan terimakasihku itu.
Ở
Sepulang dari kampus tadi aku,ana,dan Inca berencana makan siang bareng disalah satu tempat makan favorit kami,sekalian merayakan hari ulang tahunku kemarin.Letaknya memang agak jauh dari kami dan dengan sekali naik bis kami bisa sampai ketempat itu.Setengah jam berlalu akhirnya kamipun sampai ke tempat itu,suasana didalam terlihat sangat classic,sehingga membuat kami betah berlama-lama disana.
“Sy…kayanya lo makin deket aja sama si Rion?”tanya ana tiba-tiba
“Ehmmm…biasa ja lagi Na,emang seh dia itu baik banget,tapi lo tau sendiri kan gw lagi pengen sendiri and masih pengen ngumpul gitu sama kalian.
“Alah…lo gak usah boong deh sama kita,kayanya dia tuh sayang banget sama lo dan salahnya lo juga seh ngasih harapan banget ma si Rion,kalau lo masih pengen sendiri gak kaya gitu sy caranya,enak di elo gak enak didia tau.”sambung Inca
“Y seh gw juga kadang gak mau terlalu deket sama dia,tapi gw tuh sering bête dan kalau misalnya gw dah ngobrol ma dia,bête gw langsung ilang gitu.
“Itu sama aja lo ngasih harapan sama dia sy…dan lo tau ndiri kan kalau dia tuh udah nunjukin kalo dia tuh minta yang lebih dari lo sedangkan loenya sendiri masih gak jelas gitu sama dia.”tanggap ana
“Udah deh sekarang,lo jujur sama kita.Lo sayang kan sama dia?”tanya Inca serius
“Gw mohon guys,jangan tanyain itu lagi sama gw,jujur gw bingung sama perasaan gw juga,kadang gw ngerasa nyaman disamping dia tapi gw juga ngerasa gak cocok sama dia.
“Terus kalo lo kaya gini terus tanpa ada kepastian dari lo,bisa-bisa dia hilang rasa sama lo.Karena bisa aja dia mikir kalo lo hanya pengen maenin dia doang.”timpal Ana
“Iya si,..meningan lo pikirin deh, lama-lama gw juga kasian sama dia.”Lanjut inca
“Tapi ko,pada maksa gw seh,kalian tau sendiri gw sama dia gak ada jadian sama sekali,nembak gw juga gak pernah.Terus kenapa gw harus buru-buru nyatain perasaan gw?”tanyaku geram
“Tapi kan sy… orang-orang tuh dah tau kalo dia sayang banget sama lo,secara gito loh si Rion cukup tenar dikampus kita,dan gak mungkin orang gak tau gimana dia sama lo,lo tau kan dia juga banyak temennya dan yang pastinya dia pasti ngomong ma temen-temennya.”sambung Ana
“Lo pada gila y…mentang-mentang dia tenar jadi mesti gw yang harus nembak dia duluan.Asal kalian tau walaupun sekarang Emansipasi cewek tapi kalau masalah ini gw gak setuju.
Mereka akhirnya diam dengan ketetapanku,mereka tahu mungkin aku akan lebih marah kalo mereka tetep memaksaku.Lagipula memang aku dan K Rion nggak ada suatu pernyataan kita pacaran,makannya aku ngerasa bingung dengan keharusanku memastikan perasaanku ini.
Pukul 19.30
Tadi sore aku baru pulang dari tempat kami makan,dan pada saat aku sampai kosan,aku langsung terlelap tidur tanpa mengganti pakaianku dulu.Sampai akhirnya aku terbangun pukul setengah 7 malam,aku langsung membersihkan badanku dan bersiap-siap untuk ke Atm,karena persediaan uangku mulai menipis.Ketika aku berjalan menyusuri jalan,aku cukup yakin kalau aku benar-benar sadar,dan ketika aku menyebrangpun aku juga yakin nggak ada satupun mobil yang melintas dijalan itu,sampai akhirnya aku nyebrang dengan santai,tetapi dari arah kiriku tiba-tiba sebuah mobil sedan kecil melaju dengan kecepatan tinggi,dan hanya suara yang terekam kuat ditelingaku sampai akhirnya aku jatuh terbanting ditengah jalan.
Buukk…suara hantaman mobil membanting badanku sekitar 30 cm,dari depan mobil sedan kecil itu,aku meringis kesakitan dan semua orang berhenti dan menatapku dalam beberapa detik,aku tau merekapun kaget melihatku.Tapi dilain sisi akupun merasa sakit tapi untungnya nggak ada yang berdarah,yang aku rasakan hanya perih disekitar sikut dan lebam disekitar kaki bawa
Tiba-tiba beberapa detik kemudian,seseorang datang dengan bantuannya.Kulihat dia sangat mirip dengan sosok Adrian,aku meyakinkan diriku bahwa aku sedang tidak bermimpi tapi setelah kuyakinkan diriku ini memang kenyataan.Aku tidak menghiraukan yang lainnya dalam membantu membawaku kepinggir jalan,yang aku lihat hanya seseorang yang mirip dengan Adrian itu.Tapi pandanganku beralih ketika orang yang menabrakku tadi memohon maaf padaku,mereka memintaku untuk membawaku kerumah sakit tapi aku menolaknya,sampai akhirnya mereka menyerah memaksaku pergi kesana dan hanya permintaan maaf yang mereka berikan padaku.Ketika pandanganku alihkan kembali kepada seserang yang mirip Adrian ternyata dia sudah pergi dari hadapanku,kini aku mencari,melihat sekelilingku dan menanyakan pada setiap orang akan keberadaan orang itu,tapi mereka sama sekali tidak melihatnya.Aku terus mencari dan menyakan setiap orang-orang yang berada saat kejadian itu, sampai akhirnya aku melihat sosok itu disebuah toko,dia menghadap kearah belakang dan membeli beberapa minuman di tasnya,aku mencoba mendekatinya untuk memastikan keberadaanya sekalian meminta kenalan dengannya.Ketikaku sapa dia dari belakang,dia menoleh kearahku tapi ternyata orang itu bukan yang aku maksud,akhirnya aku hanya meminta maaf dan berlalu pergi meniggalkannya.Setelah aku kembali mengambil uang,akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kosannya k Rion,mungkin disana aku bisa lebih tenang dan melupakan semuanya.
Kosan Rion 20.00
“ka…sakit.”keluhku sambil menangis
“udah sabar bentar lagi ko,makannya kalau nyebrang liat jalan biar gak ketabrak lagi.”katanya menenangkanku sambil mencuci lukaku dan mengobatinya.
“Makannya pelan-pelan dong k,akukan bukan anak gajah kasar banget se.”ketusku
“Ini udah pelan banget sy…kamu aja yang berlebihan.”timpalnya
“Oh iya…k,tadi pas aku ketabrak,aku ngeliat orang yang mirip banget sama Adrian,pokoknya mirip banget deh gak ada beda-bedanya.Tapi perbedaannya orang itu hanya gak ada tai lalat dideket bibirnya,rambutnya sama,bentuk badannya juga sama apalagi cara dia senyum k…sama banget semuanya.Sayang aku kehilangan jejak dia.
“Udah…deh itu hanya alusinasi kamu aja,gak mungkinkan orang meninggal hidup lagi.kata k Rion
“KK…aku tuh ga bercanda,dia itu nyata k.Malah kalau kk tau dia yang menggotongku ke pinggir jalan,kalo dia setan gak mungkin dong k dia bisa pangku aku kaya gitu.Dan gak mungkin orang-orang juga gak ngeliat dia.
“Sekarang kamu istirahat,luka kamu udah kk obtain.KK gak mau denger lagi ocehan kamu.K yakin itu hanya bayangan kamu aja.Kamu kan dah janji Sy…bakal lupain Adrian.
Akhirnya aku diam dan berhenti menceritakan tentang Adrian,karena aku memang sudah berjanji untuk bisa melupakannya.Selesai diobati oleh k Rion,aku beranjak pulang dari kosannya dan dia mengantarkanku pulang,aku dipapah olehnya karena kakiku mulai terasa sakit ketika berjalan.Hari ini nggak akan pernah aku lupakan, sebuah peristiwa yang membawaku juga bertemu seorang yang mirip Adrian,aku yakin dia itu pasti malaikatnya Adrian,dia datang hanya untuk menolongku.Aku hanya bisa tersenyum kecil ketika mengingatnya,dan aku berharap aku bisa bertemu dengannya lagi.
Ở
Mata kuliah hari ini adalah Kewarganegaraan,dan setiap kelompok harus membuat satu makalah mengenai judul-judul yang sudah ditentukan oleh dosenku yang akan dipersentasikan setiap minggunya.Dan aku mendapatkan judul mengenai Hubungan ekonomi dengan pancasila,cukup membuatku bingung karena mungkin aku harus belajar memahami harga saham,naik turunnya dolar,hubungan politik ekonomi antar Negara dan pengaruh minyak dunia yang dimana semua itu hal yang tidak pernah ingin aku pedulikan, tapi karena tuntutan pelajaran ini aku terpaksa untuk mempelajarinya.Kami dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang,kini aku sekelompok dengan temanku yang namanya Doni.Dia salah satu anak yang konyol dikelasku dan karena dia kelasku nggak pernah terdengar sepi.Pasti selalu ada saja hal yang bisa dia bahas menjadi sesuatu yang lucu,untungnya aku cukup akrab dengannya sehingga aku pasti nyaman bekerja sama dengannya walaupun cemilannya harus selalu dia bawa.Badannya memang gemuk tinggi,kaca mata yang kini silinder menghiasi matanya.Hobinya bermain game membuatnya harus memakai kacamata dari dia duduk di kelas 2 smp.Setelah kami berkumpul untuk membagi-bagi tugas,dia dan aku mendapatkan tugas menyusun makalah itu agar pada saat persentasi berjalan teratur sesuai teks,dan akhirnya kami harus mengerjakannya besok setelah temanku yang lain memberikan sumbernya pada kami.
Keesokan harinya…
Hari ini aku akan menemui Doni dikosannnya,kami berencana untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ditempatnya karena ada satu ruangan besar dimana sering digunakan untuk menyelesaikan tugas kelompok.Disaat aku sampai di kosannya,dia sudah menunggu di depan kosannya dengan beberapa bungkus cemilan dipangkuannya.Aku mendekatinya dan memberi salam padanya,akhirnya akupun mengusulkan untuk mulai mengerjakan tugas kami karena ternyata sumber yang diberikan pada kami cukup banyak dan akan memakan banyak waktu,setelah memasuki tempat itu kulihat ruangan itu memang cukup luas untuk porsi beberapa orang,tapi karena kita berdua jadinya terkesan ruangan itu terasa sangat luas,sampai akhirnya aku duduk dan langsung membuka file kami yang sudah Doni masukan kekomputernya.Aku dan Donipun langsung mengerjakannya dan saling memberi usul akan letak teks yang cocok untuk dibacakan nanti,kami mengerjakan ini sampai akhirnya aku sadar kalau hari sudah mulai gelap, aku memang sudah memberitahu Doni kalau aku nggak bisa melanjutkan tugas ini lewat setengah 8 malam,dengan alasan yang sering aku berikan pada K Rion.Ditengah penyelesaian tahap akhir,tiba-tiba seseorang memanggil Doni dari luar dan dia membuka pintu ruangan kami,seketika itu aku menolehnya dan berhenti ketika kulihat siapa dia.Aku terus menatapnya dan tanpa kusadari aku berdiri mendekatinya,dan dia juga menatapku seolah kami memang pernah bertemu.
“Lo yang kemaren bantuin gw kan,pas gw tabrakan?”tanyaku gugup
“Oh…iya,waktu depan kampus kan!”tebaknya setelah mengingat-ngingat sebelumnya.
“Lo dah pada kenal nih jadinya?”sambung Doni
Sebelumnya gw kenalin sy…diasepupu gw dari Jakarta,namaya Reza.Disini dia hanya sementara doang,y…udah gw suruh aja dia diem dikosan gw.”ungkap Dodi
“Oh…lo Reza,kenalin nama gw Sisy.”sapaku
Gw hanya pengen ngucapin makasih sama lo,karena lo dah nolongin gw,kemaren gak sempet gw ngucapin itu karena lo cepet baget perginya.
“Oke…gak masalah.
“Lo…
“Sy…udahlah entar aja sambung lagi ngobrolnya,kerjaan kita belum selesai neh,ntar keburu kosan lo dikunci lagi.”potong Dodi
“Y…udahlah sy…entar kalo lo balik bareng aja sama gw,sekalian gw juga mau beli sesuatu gitu.”usulnya
Yesss…akhirnya gw bisa ngobrol juga sama dia.Pokoknya gw bakal tanyain sama dia,kalo dia itu mirip banget sama Adrian.Jangan-jangan dia emang saudaraan lagi sama Adrian.”batinku
Akhirnya aku melanjutkan tugas kuliahku dan aku mengerjakannya lebih cepat dari sebelumnya,aku ingin cepet-cepet pulang supaya aku bisa ngobrol sama Reza.Setelah dua jam kemudian akhirnya aku berhasil menyelesaikannya,dan aku langsung bilang sama Doni,kalau aku mau pulang sekarang.
“Don,gw kan dah selesai,tolong panggilin Reza donk,gw mau balik neh,kan dia mau bareng sama gw!”pintaku memohon
“y…elah,genit lu.Pantesan aja lo ngerjain ini semua cepet banget.”tanggap Doni
“Udah ah,lo jangan bawel,meningan buruan deh lo panggilin dia.!paksaku
“Iya…iya,cerewet amat se.
Tidak lama kemudian,akhirnya Rezapun datang.Dia terlihat lebih segar dari sebelumnya.Dia terlihat cakep banget,mirip banget sama Adrian.
“Sy…ayo kita pulang,sorry ya nunggu lama.
“Gak apa-apa ko za,kosan gw juga belum ditutup jam segini.
“Y udah...,ayo.Don gw pergi dulu ya sama Sisy,kalo ada yang telpon gw,bilang aja kalo gw lagi keluar,masalahnya gw gak bawa hp.ok…cuy!pinta Reza
“Y udah…,ati-ati dijalan lo berdua,sekalian Za jagain sisy di jalan.”pinta Dodi
“Makasih ya Dod,sekarang gw balik dulu.”kataku sambil berlalu meninggalkannya.
Di perjalanan…
“Za…kalau boleh tau,lo punya sodara kembar gak?”tanyaku
“Maksud lo apa sy?
“Dulu gw pernah punya cowok yang mirip sama loe dan muka loe berdua mirip banget.”ungkapku
“Kebetulan kali.”jawabnya singkat
“Tapi,masa se,orang mirip banget.”batinku
“Kenapa Sy…ko bengong?”tanyannya sambil menatapku
“ Oh…gak kenapa-napa ko.Kayanya kosan gw bentar lagi deh,tuh yang warna pagernya kuning.”jawabku sedikit gugup
Sebelumnya makasih yah,udah anterin gw pulang
“Met malem yah,moga lo mimpi indah.”katanya ramah
“Oh…ya abis ini lo mau kemana?”tanyaku sebelum dia pergi
“Ada yang perlu gw beli,penting banget deh.
“Oh…y udah hati-hati kalau gitu.
Setelah aku masuk kosan ternyata aku gak bisa tidur karena hanya bayangan Reza yang ada didalam pikiranku.Sampai akhirnya suara ponselku berbunyi menandakan sms masuk.
Tit…tit..tit sms masuk
Dari Reza
“Sy…mimpi indah yah!”
Aku terkejut ketika tiba-tiba sms itu dari Reza.akhirnya semalam ini aku smsan dengannya,sampai akhirnya aku ngantuk dan tertidur sampai tidak sempat membalasnya lagi.Sampai akhirnya disaat pagi hari kubuka ponselku beberapa sms masuk dari Reza yang tidak sempat kubalas dan satu sms dari K Rion.
Ở
Pagi ini aku menjalankan rutinitasku kuliah sampai akhirnya aku pulang di sore hari dan langsung kekantin dekat kampusku untuk bertemu dengan k Rion.Sampainya disana k Rion sudah menungguku di salah satu meja kantin kampus,senyuman manisnya menyambut kedatanganku,
“Maaf y…k udah nunggu aku lama.”pintaku memohon
“Gak ko Sy…saya aja baru nyampe tadi,malah saya kira kamu yang nungguin saya lama disini.
“Oh…untungnyalah jadi gak ada yang bête akhirnya.”jawabku sambil tersenyum
“y…udah,sekarang jalan yo!”katanya sambil menarik tanganku
“Loh…mau kemana seh k,bukannya kk mau ngomong sama aku disini.
“Udah ikut aja deh…saya yakin pasti kamu suka deh tempatnya!paksanya sambil menarikku
Akhirnya aku mengikutinya,dan menaiki motornya.Kami berjalan ke suatu tempat yang belum aku datengin sebelumna.Tempat itu naik ke daerah dataran tinggi daerah kampusku, kalau dilihat kebawah kami seperti ada di gunung dan bisa melihat kota dan kampus kami dibawah.Beberapa menit kemudian kamipun sampai ditempat k Rion tuju.Dia menghentikan motornya ditempat yang sangat indah,disana aku bisa melihat hamparan sawah yang begitu luas,angin semilir sesekali meniupkan kesejukan padaku,langit yang terasa begitu dekat denganku,dan beberapa rumah penduduk yang bisa ku lihat dari atas ini.
“Gimana baguskan tempatnya?”tanya k Rion menghentikan lamunanku
“Indah banget pemandangannya beneran deh.”jawabku senang
“Saya dan teman-teman kalau lagi bête suka datang kesini,disini kami bisa membuang kepenatan kami,jadinya tempat yang membuat kami kembali segar hanya disini,dan kalau kamu mau tau sy…disini tempat kami biasanya lihat bulan,dan tau gak Sy…disini tuh kalau ngeliat bulan kaya deket banget sama kita ?”
“Lebay deh…tapi emang bener se,langit kayanya deket banget sama kita, jadi pengen banget ngeliat bulan sekarang.”pintaku
“Oke…kita tunggu aja,bentar lagi ko.
Sambil menunggu bulan itu muncul,aku sangat menikmati pemandangan ini.Aku sangat senang ketika k Rion membawaku kesini,dan aku rasa hanya tempat ini yang membuatku merasa nyaman.
“Sy…liat deh ke atas bulannya udah muncul,bagus dan deket bangetkan.
“Oh…iya k,bagus banget,aku bisa liat jelas banget bulannya.
“Sy..ada yang ingin saya omongin sama kamu.”katanya
“Apaan?”
“S..a..ya”katanya gugup
Lama sekali aku nunggu dia ngomong ,aku gak tau apa yang sebenarnya mau dia omongin sama aku.Kulihat wajahnya agak merah dan diapun terlihat sangat grogi gak bisa diem.
“kenapa se K,kayanya susah banget ngomongnya?”tanyaku semakin aneh
“Saya sayang sama kamu sy…”ungkapnya lega
Opss…akhirnya dia ngomong gitu juga,tapi gimana coba aku belum ada perasaan sama dia.Sampai sekarang aku hanya nganggap dia sebagai kk,aku sadar dia pasti bakal ngomong kaya tapi aku juga gak bisa bohongin diri aku untuk saat ini,aku gak mau terima dia karena aku kasihan sama dia,tapi aku gak tega juga buat bilang ini semua sama K Rion.
“Sy…kenapa ko jadinya kamu bengong gitu se?”tanyanya
“gak apa-apa ko,hanya kaget aja.”jawabku singkat
“jadinya gimana donk,perasaan kamu sama saya?”tanyannya penasaran
“Aku…masih pengen sendiri k,lagipula aku mau jujur sama kk kalau aku lagi suka sama orang.”jawabku ringan
Aku sampai saat ini mengganggap kk hanya sebagai seorang kk,gak lebih dari itu k.
“Sa…ya tau sy…saya juga sebelumnya tau akan jawaban kamu,tapi saya hanya mastiin kamu aja.Saya bakal terima itu semua kalau memang itu keputusan kamu.Tapi saya ingin minta satu permintaan sama kamu?”pintanya memohon
“Permintaan apa?”
“Saya ingin terus mencoba berusaha sebelum kamu punya cowok lain.”
“Tapi k…aku gak mau kk berharap yang nggak pasti sama aku,aku gak mau nanti kk lebih sakit dari sekarang.”
“Sekarangpun saya sudah merasa sakit sy… biar waktu yang ngejawab semuanya.
Aku hanya bisa melihat keyakinan dan keberaniannya,aku tau terlalu jahat aku menggatakan ini semua kepadanya,dia selalu ada untukku,kapanpun itu.Seharusnya aku nggak perlu mengenalnya jika aku malah menyakitinya.Aku sadar dia sangat tulus mencintaiku,tapi akupun sadar terlalu sulit menerimanya jika aku nggak merasakan hal yang sama dengannya.
“Sy…udah malam,gak bagus angin malam untuk perempuan.”katanya menghentikan lamunanku
“ta..pi k,sebelumya aku minta maaf!”pintaku memohon
“Tenang aja sy…ini resiko cowok yang nyatain perasaannya sama perempuan yang mereka sukai,antara diterima dan tidak.Jadi apapun jawabannya cowok itu harus nerima baik atau buruknya.
Akhirnya malam itupun kami pulang dari tempat itu,tempat kami melihat bulan dan temapt K Rion menyatakan perasaanya padaku.Kami jalan dengan keheningan,nggak ada yang saling memulai pembicaraan.Dia terus menancap gas dengan kecepatan tinggi,aku tau apa yang dia rasakan,dan diapun sadar karena nggak ada hak untuk membenciku karena nggak nerima cintanya.Malam ini aku memang merasakan menjadi perempuan yang sangat jahat,tega mempermainkan perasaannya.Padahal selama ini dia sangat tulus mencintaiku,tapi aku malah menyukai orang yang baru aku kenal,orang yang belum tentu dia menyukaiku juga,hanya karena dia mirip dengan Adrian,akupun tega menolak cinta K Rion yang sebelumnya aku kenal lebih awal daripada Reza.
Sesampainya di kosanku,hanya anggukan senyum kecil menghiasi bibirnya,akupun tidak sanggup mengatakan apa-apa padanya.akhirnya diapun berlalu pergi meninggalkanku,aku terus memperhatikannya dari belakang sampai akhirnya bayangannya hilang dari padanganku.
Keesokan harinya
Kantin 10.30
“hah…parah banget lo sy,cowok setulus gitu sayang sama lo,tapi malah lo tolak dia!”kata Ana setengah berteriak
“shuuutt…jangan keras-keras dong ngomongnya,ntar orang-orang pada ngeliat kesini tau.”jawabku menenangkannya
“Lo tuh jahat banget tau gak sy…apa seh kurangnya dia buat lo.”sambung Inca
“Gw gak bisa boongin diri gw sendiri,untuk saat ini gw emang gak ada taste sama dia,wajar dong gw kaya gitu.Daripada gw nerima dia karena kasian.
“Tapi sy…lo tuh gak tau perjuangan dia untuk dapetin lo,dan lo tuh gak ngerti gimana dia tuh bener-bener sayang sama loe.”kata Ana meyakinkan
“Emang lo tau apa se Na,tentang perasaan dia,ko lo sewot banget sama gw.Dari awal gw dah bilang kan sama kalian semua kalau gw tuh mang gak ada rasa sama dia.
“Gak lo boong sy…lo tuh gak kaya gini,gw kenal siapa lo sy,sisy yang plin-plan yang kadang gak bisa milih yang terbaik buat jalan hidup lo sendiri.”sambung inca
“Sy…sekarang gw mau jujur sama lo.Selama ini asal lo tau y…Rion itu bela-balain ngedeketin gw hanya karena pengen tau informasi tentang lo,dia pengen tau apa yang lo suka bahkan apa yang lo gak suka sekalipun.Dia juga selalu nanyain kabar lo,karena dia takut ganggu lo kalau dia terus sms lo nanya macem-macem soal itu.Sampai dia juga selau nanya sama gw kapan lo punya waktu kalau dia ajak lo makan dan yang lainnya.Sampai akhirnya dia juga nanya ke gw,gimana sebenernya perasaan lo sama dia,karena dia hanya pengen mastiin aja supaya dia punya keberaniaan buat nyatain perasaanya sama lo,dan akhirnya tadi malem itu puncak keberaniaan dia untuk nyatain itu semua.
Sekarang jujur sama gw dan inca,apa yang ngebuat lo nolak dia?”tekan Ana
“maafin gw…”keluhku sambil mengusap air mataku
“Sy…kita berdua sayang sama lo,tapi seharusnya lo pikir apa yang terbaik buat lo.”jawab Ana sambil memelukku
“gw…tau Na tapi gw juga gak bisa maksain diri gw,karena sekarang gw suka sama orang laen.”jawabku gugup
“Lo suka sama siapa sy…?”tanya Inca
“Dia bukan anak kampus ini,gw kenal dia waktu gw kerja kelompok sama Doni,dia itu sepupuan sama Doni.Disini dia hanya liburan doang,gw suka sama dia karena dia mirip banget sama Adrian,gw juga sebelumnya gak percaya,tapi ini bener-bener mirip dan gw rasa dia pasti kembar identik sama Adrian.
“y ampun sy…lo suka sama orang yang baru kenal dan hanya gara-gara dia mirip mantan lo si Adrian,ayo donk sy…lo tuh sadar belum tentu dia sebaik Adrian sama lo,oke…muka bisa sama tapi hati,orang gak bisa nebak kalau masalah hati.
“LO BERDUA EMANG GAK BISA NGERTI PERASAAN GW…GW SAYANG BANGET SAMA ADRIAN DAN SAMPAI SAAT INIPUN GW BELUM BISA NGERELAIN DIA PERGI,SAMPAI AKHIRNYA GW BISA NEMUIN REZA SEKARANG.”teriakku marah sambil berlalu pergi meninggalkan mereka
Mereka memanggilku dari belakang dan aku sama sekali tidak menghiraukanny,aku terus berjalan sambil sesekali menghapus air mataku.Kini aku kembali kekamarku,aku hanya bisa menangis sendiri disana sambil memandangi foto Adrian.Aku tau ini semua hanya sebuah khayalan jika Adrian menemuiku kembali,tapi aku yakin Tuhan pasti mengirimkan Reza sebagai pengganti Adrian
Tit…tit..tit sms masuk
Sy…jangan lupa makan yah!!
Sms dari k Rion,aku jadi teringat kalau aku belum makan,tadi di kantin aku keburu marah sama Ana dan Inca,perutku tiba-tiba bersuara,ternyata aku memang lapar dan akhirnya akupun turun kebawah dan memenggil ibu kosan untuk memasakan sedikit makanan untukku.K Rion masih memperhatikanku,dia memang nggak marah sama aku,aku tau dia masih berjuang untuk mendapatkanku.
Beberapa menit kemudian akhirnya ibu kosan memanggilku,kalau makanan telah siap.Akupun menemuinya dan mengambil makananku.
“”Neng,ne makananya udah siap.”panggil bu tuti
“Oh…ya,makasih bu.”balasku
“Eh..eh..tunggu deh,ko mata kamu bengkak seh,abis nangis yah?”tanyanya sambil menarik lembut tanganku.
“gak apa-apa ko bu,biasa kelilipan.”jawabku asal
“Ehh…gak mau cerita ya sama ibu,wong kamu anak kosan ibu to,jadinya kalau ada apa-apa sama ank ibu ndak maulah ibu diemin gitu aja.”jelasnya dengan logatnya jawanya.
Ayo Cerita sama ibu,sambil nonton TiPi gitu.
Akhirnya aku mengikuti kemauan bu tuti,beliau sangat peduli dengan kondisi anak-anak kosan,dia aku anggap seperti ibuku sendiri,walaupun dia agak cerewet tapi dia sangat menyayangi kami semua disini.Apalagi kalau ada anak kosan yang sakit,pasti beliau rela menjaganya sampai dia sembuh.Bu Tuti memang gak punya anak padahal beliau sudah berusaha kesana kemari untuk dikaruniai anak.Jadi kami semua sangat menyukai bu tuti,dan kami anggap seperti orang tua kami sendiri.
“Ada apa to de sisy,ceritalah sama ibu,masalah cowok ya?”tebaknya
“Ko ibu bisa tau seh….”jawabku
“Ya ibu ne,juga perempuan toh,ngerti masalah anak perempuan kosan sini tu apa aja.
Akhirnya aku menceritakan masalahku selama ini dari mulai Adrian meninggal dan aku mencarinya bersama K Rion sampai ke Surabaya,terus kejadian aku bertemu dengan reza,dan kejadian pada saat aku bertengkar dengan teman-temanku tadi.
“Oh…begitu,ibu ngerti sekarang,ibu juga ngerti perasaan kamu bagaimana.Tapi kamu seharusnya jangan marah sama teman-teman kamu,karena mereka tuh sebenarnya sayang sama kamu,mereka hanya gak mau kamu salah dengan pilihan kamu sendiri.De Sisy juga harusnya tau menurut ibu Kk kelas kamu itu sayang sekali sama kamu,tapi ibu juga ngerti kalo De Sisy ndak ada rasa sama dia.Inget lo de,kita ntu jangan pernah ninggalin orang yang mencintai kita demi orang yang kita cintai,karena kenapa?...karena kadang orang yang mencintai kita adalah orang yang terbaik untuk kita dibanding orang yang kita cinta.De Sisy juga tau kan penyesalan itu gak akan pernah muncul di awal selalu dia itu diakhir.Tapi kalo memang De Sisy menyukai Reza,dan yakin dengan pilihan kamu sendiri,kamu harus tetap berjuang jangan sampai plin-plan,ndak enak lo De,kalo nyakitin dua hati laki–laki sekaligus..jangan to De,dosa..”terang bu tuti menasihatiku
Sekarang aku sadar tidak seharusnya aku marah sama Ana dan Inca,mereka tuh sahabat aku,aku tau mereka sayang sama aku dan mereka mengatakan itu semua sama aku karena mereka gak mau aku salah pilih.Kini aku harus menegaskan diriku kalau aku memang sayang sama Reza,aku gak peduli sekarang dia sayang sama aku atau nggak, karena dengan berjalanya waktu aku pasti bisa buat dia sayang sama aku,sama kaya Adrian dulu.
“De,ko ngelamun se…?”tanya bu Tuti
“Oh…gak ko bu.”jawabku gugup
“Ya…sudah ibu tinggal pergi dulu y,kamu udah ngerasa baik kan sekarang.Kalau butuh ibu lagi panggil saja y,jangan sungkan-sungkan sama ibu.Sekarang lanjutin saja makannya,ibu mau masak dulu.
Akhirnya aku melanjutkan makanku,setelah selesai makan aku kembali ke kamarku,dan kulihat kembali foto Adrian bersamaku.Sampai akhirnya ponselku berdering
“Halo…sy,ne gw Reza.Kita bisa ketemuan gak?
“Bisa-bisa dimana?jawabku semangat
“Nanti gw tunggu lo didepan kosan lo ya.
“Oke..gw siap-siap dulu deh kalo gitu
“Sampe ketemu Sy..
Akupun menutup ponselku,aku bersiap-siap untuk menemui Reza,aku bilas wajah dan mataku yang bengkak oleh air mata agar dia nggak tau kalau aku habis menangis.Aku memakai gaun berwarna hitam,dengan kalung pemberian ibuku,dan sepatu high heals milikku.Ini pasti dating pertamaku,aku harus tampil cantik depan Reza,pasti dia suka deh aku pakai gaun ini.
Sesampainya aku di depan,dia sudah menungguku didalam mobilnya.Diapun keluar dengan kaos dan celana jinsnya disana dia terus menatapku,dia membuka pintu mobilnya untukku,dan diapun mempersilhkanku masuk layaknya seorang putri.
“Sy…lo mau kemana seh,lucu banget tau ?”tanyanya sambil tertawa mengejekku
Tapi lumayanlah,malam ini lo keliatan cantik banget.
Sebelumya aku malu banget pas Reza menertawakanku,dan seolah aku ini emang badut yang pantas diketawain,tapi untungnya diakhir dia memujiku,yang akhirnya aku bisa mereda amarahku.
“Emang kita mau kemana?”tanyaku polos
“Gw minta anterin lo,nonton band metal kesukaan gw,seru loh sy…gw suku banget lagu-lagunya..nge-punk-abis deh.”jawabnya setengah berteriak
“Kenapa lo gak bilang kalau kita mau kesana?”tanyaku kaget
“Lagian ngapain juga lo pake baju begituan,emang kita mau kekawinan.
Oppss…gw malu banget,gw udah cantik-cantik gini dia bilang mau ke ondangan.Reza ngeselin banget se,gak ngehargain gw banget.betee!!!!!!
“Udah ah,gw mau turun disini aja.GW BETE SAMA LOE!”bentakku
Diapun langsung menahanku dan menggenggam tanganku
“Oke…oke,maafin gw yah,gw tadi gak sengaja ko.Bener deh,lo cantik banget malem ini.Entar gw kenalin deh lo ketemen-temen gw.Sekarang lo jangan marah y..Sy,gw minta maaf banget.”pintanya memohon sambil sesekali menatapku.
“Awas lo ya kalo lo rese lagi sama gw!”ketusku
Beberapa menit kemudian akhirnya sampailah kami di salah satu tempat konser band metal yang Reza maksud,dan ketika kulihat keluar,gila…semuanya serba hitam mata dan bibir merekapun semua dicat hitam,gaya mereka gak sesuai dengan baju yang ku kenakan.Aduuh…aku semakin nggak PD buat keluar bersama Reza.
“Sy…ayo cepetan,bandnya dah mau mulai tuh.”ajaknya
“Za,lo masuk aja deh.Gw tunggu disini,gak apa-apa ko beneran.”jawabku grogi
“Aduhhh…sisy cantik,ayo donk,kan aku sengaja ngajak kamu supaya kamu nonton bareng aku,percuma dong aku ajakin kamu.”jawabnya memelas
“Tapi…za..
“Udahlah,lo gak usah malu sama baju yang lo pake,untungnya item coba lo pake merah,baru gw malu.’jawabnya asal
Akhirnya aku menuruti kemauan Reza,dia menggandeng lenganku dan mulai memasuki ruangan itu.Beberapa orang sesekali memperhatikan kami dan ada juga yang mengacuhkan kami,dan terkadang aku harus sesekali menutup telingaku dari music-musik yang membuat kepalaku pusinng dan gendang telinga yang hampir mau pecah.Aku juga nggak ngerti kenapa orang-orang menyukai lagu-lagu seperti ini,walaupun menurut Reza lagu-lagu ini tuh membuat dirinya merasa tenang.Yang ada malah bikin aku tambah stress.
“Halo,guys…pa kabar neh?”sapa salah satu teman Reza.
“Hi…kemane aje lu,baru sekarang keliatan.Oh y…kenalin ini cewek gw!”sapanya mengenalkanku.
Ya ampun,Reza menganggapku pacarnya,aduhhh…aku seneng banget,coba ini kenyataan,coba aku bener pacarnya.
“Hi…kenalin nama gw AMBRI,tp temen-temen gw biasanya panggil gw Abenk”sapanya sambil menjabat lembut tanganku
“Gw sisy..”jawabku singkat sambil melepas jabatannya
“Oh…nama yang cantik sama kaya orangnya.
“Makasih…”
Penampilannya menakutiku, sebagian mukanya dia cat pake warna hitam kepalanya gundul tapi kepala belakangnya ditumbuhi rambut panjang yang dia kepang.Badannya gendut sampai perutnya terlihat buncit.
“Y…udah gw,nonton dulu yah? sambung Reza
“Oke…have fun y.”jawab Abenk
“Sy…seru kan tempatnya,asik banget lagunya.”kata Reza seengah berteriak karena kerasnya suara music
“iya...iya seru banget.”jawabku maksa
Kami menghabiskan malam ini dengan mendengarkan lagu-lagu yang jujur aku sangat tidak menyukainya,tapi hanya untuk menyenangkan hati Reza,akhirnya aku harus bertahan.Walaupun terkadang kepalaku pusing bangeta tapi sayangnya aku gak berani bilang sama Reza,aku takut ngerusak acaranya.Sesekali dia menawariku minum tapi aku selalu berusaha menolaknya,sampai akhirnya dia semakin tidak terkendali akibat alcohol yang terlalu banyak,aku memang sudah melarangnya untuk tidak minum tapi dia tetap memaksa.Akhirnya dengan memapahnya,aku membawa Reza keluar,aku memutuskan untuk membawanya pulang,Aku memasukan badannya kedalam mobil,bau nafasnya sangat bau dengan Alkohol.Aku menjalankan mobilnya,jalanan sudah semakin sepi dangan jarangnya mobil yang lewat,akhirnya aku menambah kecepatan dan segera mengantarkan Reza ketempat kosannya Doni.Setelah semuanya selesai Doni meminta maaf karena Reza telah merepotkanku,sampai akhirnya Donipun mengantarkanku pulang.
“Sy…makasih yah udah nolongin Reza.’kata Doni sebelum aku keluar dari mobilnya
“Sama-sama Don.”jawabku singkat,sampai akhirnya aku turun dari mobilnya.
Aku sampai dikosan tepat pukul 00.00,dan untungnya aku telah meminta izin sama bu Tuti.Setelah beberapa kali aku menekan bel pagar kosannku,akhirnnya bu tuti keluar dengan jaket wolnya.Aku dipersilahkan masuk dan meminta maaf padanya karena aku pulang sampai larut malam.Beliaupun menyuruhku bergegas masuk kamar dan tidur.
Keesokan harinya…
Kepalaku terasa sangat pusing,hari ini aku libur kuliah.Aku terbangun dari tidur pukul 08.00 pagi,karena semalam ponselku mati tetapi setelah semaleman ini aku charging,akhirnya beberapa sms masuk dari teman-temanku, dan termasuk k Rion.Dia meminta janjiku untuk membantunya membersihkan kosannya,akhiranya aku membalas smsnya kalau sekitar jam setengah tiga aku akan datang ketempatnya.Yang lainnya dari Inca dan Ana,mereka meminta maaf atas kejadian kemaren.
Akupun kembali tidur sampai akhirnya aku terbangun pukul setengah 12 karena aku merasa lapar.Akhirnya aku mandi,membersihkan badanku dan turun ke bawah meminta Bu Tuti memasakan makanan untukku.Setelah aku memesan,selang beberapa menit kemudian Ana datang ke kosanku.Aku menceritakan kejadian semalam antara aku dan Reza,dia nampaknya sangat marah tapi dia berusaha menyembunyikannya karena takut pertengkaran kami berlanjut kembali.
“Sy…semalem Rion,sms gw mulu.Dia khawatir sama lo,katanya hp loe gak aktif-aktif.”kata Ana
“Iya semalem hp gw low gitu,baru aja selesai gw charging,mang berapa kali dia sms lo?”tanyaku penasaran
‘Semaleman tau Sy..,ampe gw gak bisa tidur,diintrogasi mulu tentang lo,untungnya gw gak kasih tao lo dimana.?jelasnya
“Lagian ngapain seh tuh anak,sok perhatian banget sama gw,udah tau gw udah nolak dia.”jawabku ketus
“Sisy…dia tuh gak mau kehilangan loe,makanya dia kaya gitu.”
“Tapi gw kasian sama loe,kalau tiap hari dia nanyain gw sama loe.”belaku
“Santai aja lagi sy,gw dukung dia ko…selama loe belum jadian sama si Reza itu dia tetep berjuang tuk dapetin loe.
“Ngarep..”jawabku ketus
“Oh…ya kita dapet project neh dari k Leo
“Tentang apaan?”tanyaku penasaran
“Entar hari minggu besok,club kita dapet job neh ngebagiin susu gratis ke desa-desa.
“Wah…pasti seru banget deh,gw jadi pengen cepet-cepet neh.
“Nah..tapi kita berangkatnya hari sabtu pagi,karena kita bakal nginep di desa itu,dan kita bakal ngeliat pemandangan yang indah banget.”terang Ana dengan semangat
“Siapa aja tuh yang ikut?”tanyaku
“Yang pastinya banyakanlah,dan kita pasti happy disana.Lo mau ikut gak?
“Ya…pastinyalah,orang gw gak da kerjaan.”jawabku
Aku seneng banget karena aku bakal jalan-jalan sama anak-anak kampus,pasti pemandangannya indah banget.Jadi inget waktu gw jalan sama K Rion deh waktu liat bulan.Tapi k Rion ikut gak yah kesana?...gengsi ah nanya si Ana,ntar dia sangka gw suka lagi ma Si Rion,dan ntar malah si Rion yang kegeeran.Tapi dia tau gak yah kalo gw lagi deket sama Reza.Aduuhh…jadi kangen nih ama dia,dia lagi ngapain yah…apa masih tidur jam segini gara-gara dia mabuk semalam?
Pukul 15.00
Kosan k Rion
“k…bangun,katanya mau bersihin kosan.Ini malah tidur!!!”panggilku membangunkannya
“huawwft…sory sy,tadi ketiduran lagian ningguin kamu lama banget datangnya.”jawab k Rion setengah sadar
“Ayo donk k bangun,cuci muka gih!!biar seger ngeliatnya.Ini kamar lagi kaya kapal pecah!!
“Iya.. bawel banget se.”jawabnya sambil berlalu ke kamar mandi
Beberapa jam ini kami kerja bakti memberesakan kamar K Rion,disana aku membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh k Rion,kami memindahkan dan membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.Kamar k Rion tidak terlalu luas jadi kalau ditaruh terlalu banyak barang terlihat sangat sempit,dan kadang akupun merasa pengap jika dikosannya karena tumpukan barang miliknya.Hampir mendekati malam akhirnya kami menyelesaikan pekerjaan ini,aku dan k Rion beristirahat saking kecapean.Walaupun nggak terlalu rapi tapi lebih baik dari sebelumya.Kesibukannya di kampus dan berbagai macam organisasi yang dia ikuti membuat dia tidak terlalu peduli dengan kondisi kamarnya yang kalau dilihat mungkin tidak seperti kamar melainkan sebuah gudang.
“HUuuh…akhirnya selesai juga y k…”kataku
“iya,lumayan rapilah daripada sebelumnya…”katanya menimpali
Oh…y sy,makasih y,kamu dah mau bantuin saya beresin kamar saya.
“ Tenang aja lagi k,Kan sisy dah janji sama k..”jawabku
“Kamu capek banget yah?”tanyanya
“Biasa aja,aku masih kuat ko.Aku kan calon anak lapangan jadi gak boleh gampang capek.”jawabku semangat
Oh…y k,sekarang dah agak malem,aku pulang dulu.Biasa ntar kosanku malah dikunci lagi.
“Y udah kk anterin yah…?”pintanya
“Y…udah,buruan kalo gitu,gak usah mandi dulu,kelamaan nunggunya!”pintaku buru-buru
“Oke..!
Akhirnya aku pulang dianterin sama K Rion,dia menggenggam tanganku saat menyebrang jalan menuju kosanku,dia berulang kali mengucapkan terima kasih padaku.Aku hanya mengangguk akan jawabanku,sebenarnya badanku pegel-pegel tapi aku berusaha menutupinya didepan k Rion,kalau aku sampai ke kamar pasti aku langsung tidur,karena dari kosan k Rionpun beberapa kali aku menguap karena ngantuk.
Ở
Hari ini aku bangun pagi,karena aku mulai kuliah kembali,walaupun sedikit badanku agak pegal terpaksa kuliah karena mata kuliahku hari ini bakal ada quiz,kalau gak masuk bisa-bisa nilaiku jelek lagi.Dosenku sekarang terkenal sadis namanya pak Ridho,kalau misalnya ada yang ketehuan nyontek,dia bakal dikeluarin dari kelas dan kertasnya ulangannya disobek,jadi kalau misalnya Pa Ridho ngajar gak ada yang berani membuat masalah,semua berjalan tenang da tegang.Beberapa soal aku berhasil kerjakan,tapi aku semakin bingung ketika waktu hampir lima menit lagi,masih ada sepuluh soal yang belum aku kerjakan.Akhirnya aku mempercepat tulisannku,karena tidak ada waktu lagi jika harus bertanya samping kanan-kiriku,lagipula untuk kali ini tidak ada yang selamat kalau ada yang mau curang.Waktupun selesai dan semua harus menyimpan alat tulisnya lalu keluar meninggalkan ruangan.
Tit..tit..tit sms masuk
Sy…lo ada acara gak sekarang,temenin gw ngeband?
Sms dari Reza,dia mengajakku menemaninya ngeband.Untungnya aku dah selesai ujian.Akhirnya akupun menyetujui untuk menemaninya Nge-band.Dia menjemputku ditempat biasa,kami pergi ke studio tempat biasa Doni nge-band,disana ternyata ada Abenk sedang menunggunya diluar.Ternyata Reza memang janjian sama orang-orang yang malam kemarin ada di konser tempat kami menonton konser favoritnya Reza.
Aduuhh…ketemuan lagi ma si Abenk,sumpeh nyeremin banget lagi temen-temennya.Mana ada botol minuman lagi di dalem,aduhh..tapi akukan dah janji nemenin Reza ngeband,kalau misalnya aku pergi ntar dia marah lagi.
“Sy…ayo duduk,tenang aja disini lo aman ko,temen-temen gw gak bakal macem-macem sama loe.”kata Reza meyakinkanku
“I..ya Za,tenang aja ko”jawabku agak risih
Lantunan lagu-lagu yang kemarin malam kini aku dengarkan lagi distudio ini.Jantungku terasa bergerak cepat,kepalaku mulai pusing,dan telingaku mulai terasa ingin pecah.Aku hanya mengangguk dan menjawab senyum Reza sesekali ketika dia meliha kearahku.Aku memang sadar kalau Adrian jauh beda dengan Reza,Adrian memiliki kesamaan denganku masalah musik,dan kami tidak pernah mendengar musik-musik yang seperti ini.Adrian juga gak pernah mabuk-mabukan dan pasti megajakku jalan gak lebih dari jam tujuh malam.Tapi Reza,dia begitu jauh dengan Adrian.Tapi kenapa aku harus menyukainya,apa karena wajahnya mirip dengan Adrian??
“Sy…capek juga tau.”katanya sambil duduk disebelahku
“loe bisa main Drum dari kapan?”tanyaku kagum
“Dari gw SMP tapi karena nyokap gak suka gw ngeband,akhirnya gw vakum hampir 2 taun.
“Hebat donk.Oh…ya ne minum,tadi dikampus gw belinya.
‘thanks…”jawabnya singkat
Rezapun melanjutan kembali permainanya,sampai dua jam,akhirnya merekapun selesai.Sebenarnya aku bosan banget,tapi demi Reza aku relain lama-lama disini.Wajahnya selalu membuatku ingat akan Adrian
“Sy…balik yo!”ajaknya
“Oke…jawabku semangat,karena akhirnya aku meninggalkan tempat ini
Di mobil
“Za…loe suka ce tipe kaya gimana se?”tanyaku gugup
“Wah…cerdas banget lo sy,gw tunggu tau pertanyaan ini.’jawabnya acuh
“Maksud loe?”tanyaku aneh
“Euhh..gak,ya maksudnya gw seneng aja lo nanya gitu sama gw.”jawabnya gugup
“Jadinya tipe gimana?”
“Yang pasti gw gak suka cewek yang so feminime gitu,cengeng.Gw suka tipe cewek tomboy karena bisa gw ajak gila-gilaan.
‘Kenapa lo bisa bilang cewek feminime itu cengeng?”tanyaku aneh
“Y…emang kaya gitu,mereka tuh manja,gak ada mandiri-mandirinya.Bisanya nyusahin doang,bentar-bentar nangis.Pokoknya ngerepotin deh.
“Tapi kan gak semuanya kaya gitu,lo jangan nyamain semua cewek dong.Buktinya gw gak kaya gitu banget deh.”ketusku
“Lah..ko lo marah sih sy,katanya tadi lo nanya tipe cewek gw kaya gimana?
“Iya…seh,sorry deh.”pintaku memohon maaf
Diapun langsung mengelus kepalaku,dan tersenyum manis kearahku,Aku gugup ketika dia melakukan itu,aku merasa sangat senang ketika dia mengelus kepalaku.Kebiasaan yang sering Adrian lakukan padaku.Aku merasa sekarang sedang menikmati malam dengan Adrian,walaupun aku sadar perbedaan sangat jauh diantara mereka.Akhirnya aku dan Reza kembali kekosanku,dia mengantarku pulang tetapi sebelum dia pergi meniggalkanku,dia mencium lembut keningku,dan senyum itupun dia berikan kembali padaku.
Kamar pukul 20.00
“Hari ini aku sangat bahagia sekali karena hari ini aku merasa Reza sangat berbeda dari sebelumnya,aku langsung memikirkan tipe perempuan yang reza suka.Aku memang feminime,aku tidak setomboy seperti ami,adik angkatnya Adrian.Aku lebih berprasaan dan aku nggak bisa jika harus keras.Tapi reza suka perempuan seperti itu.Lagipula akukan anak Lapangan jadi seharusnya aku nggak manja dan nggak seharusnya aku memaki baju yang terlali cewek.Besok aku pasti mulai merubah penampilanku dan aku yakin pasti Reza tambah suka sama aku,aku juga bakal potong rambutku sampai sebahu,jadi aku gak akan keliatan feminime lagi,aku juga sayang kalau harus motong rambutku sampai pendek banget,masalahnya rambutku ini panjang banget sayang kalau dibuang”batinku sambil memandang wajahku didepan kaca
Aku tertidur lelap malam ini,aku mungkin tidur lebih awal daripada sebelumnya karena malam ini aku bebas tugas dari sebelumnya.Ketika aku harus tertidur lelap ditengah malam suara ponselku berdering keras tepat pukul 00.30.Nama k Rion muncul di layar ponselku,aku berusaha terbangun dari tidurku dan mengangkat panggilan dari k Rion.Dia mencoba membangunkanku dan berusaha agar aku bisa duduk dan menemaninya hanya untuk sekedar ngobrol denganku,awalnya aku ingin marah tapi karena aku tahu malam ini dia butuh bantuanku untuk menemaninya,jadinya aku berusaha untuk bertahan bangun dan menanggapi semua yang dia tanyakan padaku.Kami ngobrol hampir semalaman sampai akhirnya aku tidak merasakan lagi ngantuk.Setelah aku sadar dia menghubungiku sampai pukul tiga,akhirnya aku memintanya untuk mengakhiri pembicaraan kami.Sebenarnya apa yang kami bicarakan malam ini terasa tidak penting menurutku.Akhirnya aku baru bisa tertidur pulas pada pukul tiga dini hari.
Kampus pukul 10.00
Hari ini aku hanya satu mata kuliah,sehingga aku keluarlebih awal dari sebelumnya.Aku nggak mau langsung ke kosan,karena aku tau disana juga aku nggak ada kerjaan.Akhirnya aku menuju kantin kampus,disana banyak mahasiswa baik itu lagi makan ataupun hanya sekedar kumpul-kumpul.Aku kesana sendirian dan dari tadi tidak melihat Ana dan Inca.Aku berulang menghubungi mereka tapi ponsel mereka sama-sama tidak aktif,makannya aku memberanikan diri untuk pergi kekantin sendirian.Setibanya di kantin aku bertemu dengan senior dua tingkat diatasku,kami saling mengenal ketika Acara pengenalan kampus dulu,dia salah satu pengurus pemuliaan sapi perah dikampusku,akhirnya aku menyapanya dan ngobrol bareng disampingnya.
“Lagi ngapain k?”tanyaku sambil duduk disampingnya
“Gak ngapa-ngapain,lagi gak ada kerjaan aja.”jawabnya
“Emang gak ada kelas?”tanyaku aneh
“Udah tadi pagi,terus dosen yang jam sekarang gak masuk,katanya seh sakit jadinya,kk nitip absen aja.
“Oh…gitu.”jawabku menimpali
“Kamu sendiri lagi gak ada kelas atau udah selesai?”tanyanya balik
“Udah selesai,makannya kalau balik kosan gak ada kerjaan,ya …udah kesini aja,Ehh…disini ketemu kk deh.
“Oh…gitu,iya juga se,jam segini balik kosan ngapain coba?”tanggapnya
“Oh…iya k,gimana kalau kita main ke kandang sapi aja,aku kan rada baru neh disini jadi aku pengen deh ngeliat sapi sama merah susunya?”pintaku
“Beneran mau main kesana,ntar ngomongnya bau lagi!”jawabnya
“Y…gaklah,ngapain juga coba aku mau masuk peternakan,tapi aku takut bau.”jawabku semangat menimpalinya
“Bagus…bagus,y…udah gimana kalau kita sekarang kesana?”ajaknya
“Boleh!
Dikampus kami ada beberapa kandang yang cukup besar dan macam-macam hewan ada disana,termasuk sapi.Ada puluhan sapi disana,dan yang terbanyak adalah sapi perah,keturunan dari Frisiand Holand Belanda.Sapi jenis itu memang sering menghasilkan susu yang lebih banyak dari sapi-sapi yang lain.Sehingga setiap perusahaan-perusahaan susu di Indonesia lebih memilih sapi keturunan itu.Jarak kandang dari kampusku sangatlah dekat,karena fakultasku memang paling ujung letaknya sehingga dekat dengan kandang,agar para mahasiswa lebih dekat pada saat praktek lapangan.Sesampainya disana awan mulai mendung,dan pada saat aku sampai ditempat itu,akhirnya hujan turun sangat deras.
“K…ujan besar banget?”ungkapku
“Y…untungnya kita udah nyampe?”jawabnya sambil mengibaskan rambutnya yang basah
“Terus kita ngapain neh disini.”tanyaku sok polos
“Lah tadi mintanya kesini,katanya mau belajar merah sapi?”jawabnya
“Oh…iya,bukannya sapi diperah setiap jam empat,sekarangkan masih jam setengah tiga?”jawabku sok tau
“Emang jam segitu,tapi kamu liat deh kandangnya,sapi itu kalau diperah,kandangnya harus dibersihin dulu.
“ohh…gitu,intinya sekarang kita bersihin kandang dong?”
“Yupzzz….
“Berdua k…?”ungkapku heran
“IYa siapa lagi,disinikan kitakan hanya berdua,petugas-petugas disini tugasnya merah,kalo kita bagian bersihin kandangnya.Sapi-sapi disini udah terbiasa dengan tangan petugasnya,jadi kalau langsung diganti produksi susunya menurun.
“Terus akukan pengen belajar merah susu k!”pintaku memohon
“Y…udah gampang,ntar kk ngomong sama petugasnya.
Akhirnya aku disuruh memakai wearpack oleh k Erdi,dia terlihat sangat profesional dalam menjalankan semuanya.Aku disuruh mandiin sapi,terkadang sapi-sapi itu gak mau aku mandiin,ekornya selalu dikabaskan dan mengenai mukaku,terpaksa aku harus cuci muka untuk membersihkannya.K Erdi menyuruhku untuk mendekatinya dan menggosak badannya.Mulanya aku takut tapi K Erdi mendorongku agar lebih berani,karena sebenarnya sapi itu jinak sama dengan menusia kalau mereka itu mamalia.Lebihnya lagi sapi-sapi disini kebanyakan betina sedangkan jantan hanya satu.Aku berdiri disamping badan sapi dan berusaha lembut untuk menggosok badannya,sebenarnya aku takut kalau dia gak suka aku mandiin tapi lama-lama mereka mulai jinak kepadaku.Ada satu sapi yang tidak mau aku mandiin,badannya gak mau dia gerakkan,lalu k Erdi menyuruhku untuk menendang kakinya,mulanya aku kasihan kalau harus ditendang tapi K Erdi bilang itu salah saru cara agar sapi itu mau bergerak.Akhirnya aku mengikuti saran k Erdi ternyata sapi itu memang bergerak pindah,dan aku senang aku bisa melakukannya.Kami mengerjakan ini hampir satu jam,kandangnya sangat luas.Aku memandikan 12 sapi,kalau aku mandiin anak kecil mungkin aku mandiin sekitar 60 anak,ya…ampun pokoknya aku beber-bener capek.Kalu k Erdi dia hanya bersihin lantai dari kotoran-kotaorannya dan menyiram serta menyapunya agar kotoran-kotoran itu jatuh kesaluran pembuangan.K erdi melihatku kecapean akhirnya dia menyuruhku untuk istirahat.Beberapa lama kemudian akhirnya pekerjaan kami selesai,ak membuka wearpack dan sepatu bootku,untungnya sapinya hanya ada 12 coba kalau seratus,pasti aku langsung nyerah.Setelah itu aku K Erdi memberiku susu hasil perahan sapi kemaren yang ditaruh freezer,agar lebih awet,setelah kucoba susunya memang enak.
“K…ternyata capek juga y tugas peternak tuh?”keluhku
“Ini belum seberapa Sy…makannya kalo peternak itu harus kuat,mereka awalnya memang harus tekun dan ulet serta sabar menjalankan kebiasaan ini.Tapi kalau misalnya udah ada hasilnya bisa sampai 10x lipat.
“Tapi tetep aja k,kita gak bisa sendiri ngerjain kaya gini.Bisa-bisa pingsan duluan tau gak!
K Erdi hanya bisa tersenyum mendengar keluhanku,dia mungkin paham kalau aku baru pertama kali mandiin yang namanya sapi.Setelah lama aku mengobrol dengan K Erdi ternyata sekarang sudah waktunya aku mencoba memerah salah sapi disini dan untungnya aku mendapatkan ijin dari petugasnya untuk mencoba yang namanya merah sapi.Awalnya aku takut karena kakinya selalu bergerak,aku takut dia menendangan mukaku.Akhirnya petugas tiu bilang kalau semua akan baik-baik saja,karena ternyata ekor sapi itu sudah diikat agar tidak mengganggu proses pemerahan,Cara pemerahanpun tidak asal kita perah,petugas itu memberitahuku cara-cara penekanannya agar susu itu bisa keluar,setelah aku mencobanya ternyata putingnya itu sangat lunak dan besar,aku tertawa geli memegangnya,dan petugas itupun tertawa melihat kekonyolanku.Aku menekannya dari atas dan menariknya kebawah,mulanya dia tidak mengeluarkan susu,tapi petugas it uterus membantuku,yang akhirnya aku berhasil melakukannya dan aku berterimakasih pada petugas itu karena telah mengajarkanku.
Setelah aku bermain-main lama di kandang itu dan mengobrol panjang lebar dengan K Erdi,aku cukup mengerti bagaimana pemeliharaan sapi sebenarnya.K Erdi sangat membantuku dalam hal ini,dia cukup ramah kepadaku.Sampai kahirnya aku merasa kami mulai akrab,kami bercanda dan membahas apapun yang membuat kami tertawa,dia kuajarkan bermain mainan nak kecil sampai kuliha dia benar-benar tetawa akan tingkah laku kekanak-kanakanku.Aku senang dia bisa tertawa,karena sebenarnya dia itu terlihat sangar.Akhirnya hari sudah semakin sore,aku harus kembali kekosanku.Dan K erdi mengantarkanku sampai depan kosan,sebelum dia pergi aku mengucapkan terima kasih padanya.
“K…makasih y,udah nemenin aku hari ini.”ungkapku
“Sama-sama Sy…kk juga seneng ko.”jawabnya sambil tersenyum padaku.
Akhirnya diapun pergi meninggalkanku,badanku terasa pegal-pegal,aku sangat capek.Aku mau mandi dan langsung tidur.
Keesokan harinya
Di salon…
“Mau dipotong gaya apa mba?”tanyanya sambil mengibas-ngibaskan rambutku
“Aku pengen pendek sebahu,tapi potongannya terserah mba,pkoknya yang sesuai dengan wajahku.”jawabku
Aku kini ada di salon,memotong rambutku,aku berencana untuk mengubah penampilanku sesuai yang Reza mau,jadinya dia pasti lebih sayang sama aku.Aku berusaha agar tidak feminime lagi dihadapannya,aku harus terlihat kuat,dan aku juga harus bisa mengenal lagu-lagu yang dia suka walaupun harus melatih kepalaku agar tidak gampang pusing mendengarnya.Nanti malam dia akan mengajakku jalan lagi jadi aku harus tampil setomboy mungkin.Seteah beberapa lama aku tunggu,akhirnya aku selesai dipotong.Aku terlihat sangat berbeda,ini bukan diri aku,aku rela berubah untuk Reza.Aku hanya bilang selamat tinggal sama Sisylianty yang dulu,cewek feminime,penuh perasaan,dan gampang nangis.Setelah itu aku kembali kekosan dan bersiap-siap karena sebentar lagi aku bakal dijemput sama Reza,aku memakai kaos dan celana jins yang agak belel,aku tidak peduli orang mau bilang apa tentangku,apalagi ketika Bu Tuti melihat perubahanku,dan aku hanya tersenyum tipis melewatinya,walaupun aku tahu dia terlihat aneh melihat penampilanku sekarang.Sesampainya aku didepan pagar kosanku,Reza tersenyum manis kearahku.Dia menatapku takjub karena perubahan yang aku lakukan.Dia membukakan mobil yang biasa dia lakukan sebelumnya.
“Lo cantik banget Sy,pokoknya keren deh!”sapanya
“Serius,gw keren??Lo suka gak gw kaya gini?”tanyaku penuh harap dia akan menyukaiku.
“Iya…serius,masa gw boong seh.”jawabnya senang
“Oh…y biar lo lebih keren,gimana kalau kita bareng-bareng pake tindik di lidah.Lo mau gak?”ajaknya
“Ihh…gak ah,gw takut.Itukan sakit za?”keluhku
“Ya elah…katanya mau keren,ditindik aja lo masih takut.”ungkapnya mengejekku
“Mau ya Sy…biar kita jadi pasangan serasi gitu.
Haaahh…pasangan,emang sejak kapan kita jadian nembak gw aj dia gak pernah.Dia bilang gw pasangannya?’batinku
“Maksud lo pasangan za?”tanyaku gugup
“Iya…mang kenapa,gw gak boleh jadi pasangan lo.Udahlah sy…sekarang udah zaman modern,ngapain she harus nembak-nembak segala,kita berduakan emang ada rasa,jadinya gak perlukan gw nembak lo?”ungkapnya
“Tapi kan…
“Sekarang lo resmi jadi cewek gw,maukan lo?”potongnya
Akuu hanya bisa menatapnya tanpa mengatakan apa-apa,diapu langsung membelai pipiku,dan tersenyum manis kearahku.Dan hanya bayangan Adrian kita melintas dikepalaku setiap dia tersenyum padaku.Setelah itu sampailah kami di suatu tempat penuh dengan anak berandalan,komunitas yang selalu aku jauhi sebelumya.Banyak anak gangster yang hanya sekedar ngobrol,minum,bahkan pacaran ditempat itu.Aku berharap Reza bisa melindungiku ditempat ini.Kamipun masuk kedalam dan disambut ramah oleh salah satu pemilik tempat itu,badannya kurus tinggi setiap badannya dipenuhi oleh tato dan tindikan.Aku seperti masuk dalam markas setan.Ruangannya gelap dan dihiasi dengan lampu-lampu warna merah.Dia dan Reza sedang berrbicara dan aku dilarang untuk mendengarnya.Akhirnya dia menyuruhku duduk dan mulai melakukan proses tindikannya.Mulanya aku takut dan memegang erat tangan Reza,tapi dia berusaha meyakinkanku kalau ini semua akan baik-baik saja.Aku kadang meringis kesakitan ketika jarum itu menusuk lidahku tapi Reza menyuruhku untuk tenang.Sampai akhirnya prosespun selesai,aku bernafas lega dan meminta segelas minum padanya.Setelah aku selesai kini giliran Reza melakukannya,diapun terlihat kesakitan tapi aku mencoba membantunya untuk tenang.Akhirnya prosespun berjalan lancar dan Reza berterimakasih padanya,setelah itu kami pun keluar dan meninggalkan tempat itu.Di perjalanan Reza dihubungi seseorang beberapa kali tapi selalu dia tutup.
“Za…kenapa se,ko gak diangkat-angkat?”tanyaku penasaran
“Gak penting Sy…biasa orang aneh.”jawabnya
“Emang siapa?”
“UDAHLAH…DIBILANGIN BUKAN SIAPA-SIAPA JUGA!!”bentaknya
Reza membentakku karena aku menanyakan hal itu,tapi tiba-tiba dia menggenggamku dan meminta maaf padaku.
“Maafin aku y Sy…tadi aku lagi emosi aja!”ungkapnya
“Iya…gak apa-apa ko.”jawabku tenang
Aku penasaran tentang siapa yang menghubunginnya,tapi penasaranku berhenti ketika dia bilang kita sudah sampai ditempat Reza maksud.Sebuah diskotik dipusat kota,sebenarnya aku kaget karena aku sama sekali tidak pernah menginjakkan kakiku ketempat ini.Dia mengajakku kedalam tanpa menghiraukan ekspresi mukaku yang tidak mau kalau kita harus masuk kedalam.Akupun tidak bisa menolak ketika dia membawaku kedalam,ketika aku masuk ketempat itu.Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan,minuman dimana-mana,sesak dengan orang,bau rokok yang menyengat.Aku berusaha berteriak ke Reza untuk kembali keluar tapi karena suara music yang sangat keras membuatnya sama sekali tidak mendengarku.Kamipun duduk di salh satu sofa kosong ditempat itu,seorang pelayan mendatangi kami dan menawarkan minuman pada kami,ketika aku hanya meminta juice,Reza hanya tertawa.
“Za…kenapa seh,harus ketempat ginian.Emang gak ada yang lain apa?”tanyaku setengah berteriak padanya
“Disini oke Sy…tempatnya!”jawabnya sambil menggerakan badannya mengikuti alunan music tempat itu.
“Tapi aku pusing za…?”keluhku
“Tenang Sy…lo bakal happy deh disini.”jawabnya acuh
Tiba-tiba ponselnyapun berdering lagi dan ketika Reza melihatnya,dia menutupnya lagi,dan ini berulang hampir tiga kali.Sampai akhirnya aku memohon kepadanya untuk mengangkat panggilan itu,karena takutnya itu hal yang penting yang Reza harus ketahui,diapun meminta izin padaku untuk pergi keluar sebentar untuk mengangkat teleponnya.Lama aku menunggu dia menelpon diluar,akhirnya aku memutuskan untuk menyusulnya keluar.
Diluar….
“Nek REZA BILANG,KALAU REZA GAK MAU BALIK,REZA PENGEN DISINI BARENG DONI,REZA GAK MAU PEDULI LAGI SAMA MAMA.DIA LEBIH SAYANG SAMA ANAK SIALAN ITU,REZA UDAH TAU KALO PAPA MENINGGAL GARA-GARA DIA.COBA KALO DIA NURUT WAKTU ITU PASTI JANTUNG PAPA GAK BAKALAN KAMBUH KAYA GITU.POKOKNYA JANGAN GANGGU REZA LAGI,REZA BENCI MAMA…”bentaknya.
Aku langsung masuk kadalam setelah aku mendengar sebagian percakan reza dengan neneknya,kini aku tahu kalau dia anak brokenhome di rumahnya.Papanya meninggal dan ibunya pergi meniggalkannya,tapi anak itu siapa.Aku terus memikirkan itu sampai akhirnya Reza datang dengan senyuman yang ia paksakan padaku.
“Udah za…nelponnya?”tanyaku
“Sorry y Sy…jadi nunggu lama!”jawabnya mencoba tenang
Tiba-tiba pelayanpun datang menghampiri meja kami dan memberikan minuman yang kami pesan.Aku hanya minum juice,karena aku tidak terbiasa minum yang Reza pesan.
“Sy…cobain donk minuman aku,masa hanya minum juice doank se!”pintanya
“Aku gak biasa Za..minum begituan.”
“Y…kan sekali-kali,kapan lagi coba,yakin deh kamu pasti suka.”katanya meyakinkanku
“Gak…ah Za,aku gk suka.”
“Please y sayang,cobain deh…”pintanya memaksaku
Reza terus memaksaku untuk mencoba minumannya,sebenarnya aku sudah berusaha untuk menolaknya,tapi dia tetap memaksaku.Dia meyakinkanku kalau minuman ini tidak berbahaya untukku.Akhirnya aku menyerah dan mencoba minuman yang Reza tawarkan,awalnya aku memuntahkan minumannya karena rasanya pahit banget,tapi Reza terus memberiku dia bilang kalau aku minum mminuman ini aku bakal ngerasa bebas.Akhirnya aku minum berulang kali sampai aku menghabiskan setengah botol minuman,aku memang merasakan hal yang Reza katakana tapi aku juga merasa kepalaku sangat berat,aku mulai pusing sampai akhirnya aku pingsan dan tidak sadarkan diri.
Pagi hari,pukul 11.30
Aku terbangun dari tidurku,dan kini aku ada disebuah kamar.Aku sangat takut dan hal yang aku periksa adalah pakaianku,ternyata aku masih mengenakan pakaian tadi malam.Aku melihat sekelilingku dan aku rasaaku tempat ini,sampai akhirnyaReza datang dengan secangkir teh hangat untukku.
“Sy…minum dulu,semalem kamu mabuk berat,udah gitu kamu pingsan.”jelasnya
“Terus sekarang aku ada dimana?”tanyaku penasaran
“Tenang aja aku gak ngpa-ngapain kamu ko,sekarang kamu ada di Kosannya Doni.”katanya menenangkanku
“Terus Doni sekarang kemana?”tanyaku
“Dia kuliah sy…tapi aku suruh dia untuk isi absen kamu.”
“Ka…mu jahat…Za..!”ungkapku kesal hampir menangis
Tapi Reza langsung memelukku dan mencium keningku.Dia meminta maaf atas kesalahannya semalam.Dia bilang kalau dia sayang banget sama aku.Dia memohon agar aku tidak marah sama dia.Dia janji tidak akan membawaku lagi ketempat itu,dia janji akan terus menjagaku.Akhirnya aku percaya kata-katanya, akupun memaafkan kesalahannya.Setelah itu dia mengantarku pulang,dia berpesan supaya aku beristirahat.
Setibanya aku dikosan aku mandi membersihkan semuanya,kepalaku masih terasa pusing mungkin akibat minuman semalam.Setelah mandi aku kembali beristirahat sampai akhirnya Ana dan Inca datang,dia tidak mengetuk pintu kamarku dan langsung masuk kedalam kamarku.
“Sisy…kemana lo semalem?”tanya Ana setengah berteriak
“Apa-apaan se,gak sopan banget dateng-dateng marah-marah kaya gitu.”timpalku
“Udahlah,lo ngomong sama kita ngapain aja lo sama si Reza semalem?”sambung Inca
“Gw gak ada ngapa-ngapain..!”jawabku acuh
“Oh…gak ngapa-ngapain sampe lo mabok terus tidur di tempatnya si Doni.”kata Ana sambil memegang kedua pundakku
“ITU URUSAN GW,GW MAU MABOK ATAU APA,LO PADA GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GW.SOK PERHATIAN…TAPI GAK PERNAH BISA NGERTI PERASAAN GW.”bentakku sambil menepis tangan Ana dari pundakku.
“Sy…lo tuh sadar donk,lo tuh udah mulai ancur sama si Reza,gw ngerti kalo emang dia ngingetin lo sama Adrian,tapi sikap Adrian yang selalu lo ceritain sama kita jauh beda ama apa yang dilakuin Reza sama elo.”terang Inca
“Gw gak peduli,dia sayang sama gw,dan gw juga sayang sama dia.”tegasku
“Sy…kita itu temen lo,kita gak mau temen kita ancur hanya gara-gara cowok brengsek kaya dia,gw mohon sy…lo harus sadar.”pinta Ana memohon
“Sekarang lo berdua pergi deh dari kamar gw,coz gw mau istirahat!”cetusku mengusirnya
Ana dan inca terlihat sedih melihat kelakuanku,mereka melihat perbedaan yang jauh berbeda dariku.Dulu aku seorang yang lembut,feminime,dan ramah kini berubah jadi perempuan yang kasar dan tomboy.Aku ingin menangis tapi aku harus kuat,aku gak boleh nangis hanya gara-gara masalah ini.
Tit..tit..tit sms masuk
Sy…lagi ngapain,udah makan belum?”
Sms dari k Rion,aku sengaja tidak membalasnya.Aku bosan sama dia,selalu bertanya soal itu.Aku gak mau peduli lagi sama dia,lagipula sekarang aku udah jadian sama Reza,dia lebih perhatian dan sayang sama aku daripada K rion yang bisanya hanya memperhatikanku dari jauh.
Keesokan harinya…
Di kampus
Seseorang menarikku dari belakan dan membawaku kesamping ruangan yang mulai sepi dari anak-anak.Dia k Rion,dia menatapku tajam,seolah dia akan menerkamku.Ekspresi mukanya terlihat kalau dia sedang kesal sama aku,mungkin gara-gara sms semalem yang tidak aku balas,atau penampilanku yang mirip preman,atau gara-gara aku jadian sama Reza.
“Sisy…kk kecewa sama kamu,dulu kamu gak kaya gini sy…!”keluhnya
“Terus apa hubungannya sama kk,lagipula kk tuh bukan siapa-siapa sisy,jadi jangan ikut campur y,sama hidup Sisy.”ketusku
“Kk bukannya ikut campur,kk hanya gak mau kamu ancur gara-gara cowok itu.”jawabnya
“Denger ya k…Reza gak ngancurin hidup Sisy,dan asal kk tau aku ngelakuin ini semua karena aku sayang sama Reza.”timpalku
“Tapi dia itu gak baik buat kamu.”
“Jaga y mulut kk,baik buruknya dia hanya aku yang tau,jadi kk jangan sok tau.Lagian nyadar dong,kalau aku tuh gak suka sama kk,yang kemaren itu aku hanya manfaatin kk doank.”bentakku
“Sy…saya gak peduli,saya gak ngeliat kejujuran dari mata kamu,sisy yang dulu tuh gak kaya gini.
“Terserah,oh…ya aku hanya mau kasih tau supaya lupain aku karena aku udah jadi ceweknya Reza.”jawabku ketus sambil pergi meninggalkannya.
Akupun pulang kekosanku,aku mengusap air mataku ketika aku pergi m eninggalkannya.Rasa bersalah yang sangat membuatku merasa jadi perempuan yang sangat jahat,gak punya hati, dan gak tau berterimakasih.Tapi aku gak peduli karena aku bakal lebih tenang kalo k Rion tau dari aku sendiri dan aku yakin pasti sekarang K Rion marah banget,bête,kesel campur aduk,aku harap dia bisa ngelupain aku.
Tit...tit..tit sms masuk
Sy…kita jalan yok!!Aku jemput dikosan kamu ya…
Sms dari Reza,aku harus menghapus air mataku,aku gak mau Reza tau kalau aku habis nangis,dan aku gak mau kalau dia tahu aku nangis gara-gara K Rion.
Tidak lama kemudian Reza sudah berdiri didepan pagar rumahku,dia tersenyum seperti biasa dan membuka pintu mobilnya untukku.Kini dia memintaku menemaninya jalan kesalah satu mall,yang agak jauh dari kosanku.Di jalan aku terus memikirkan semua yang kukatakan tadi sama K Rion,hatiku terasa tidak tenang,jujur apa yang kukatakan tadi gak sesuai dengan isi hatiku,aku gak hanya gak mau dia mengharapkan sesuatu yang gak pasti dari aku,aku gak mau terus nyakitin orang sebaik dia.Aku hanya mau dia dapat yang terbaik dan yang benar-benar mencintainya.Aku gak mau jadi benalu dalam hidupnya dan aku hanya ingin meyakinkannya kalau aku memang memanfaatkannya.
“Sy…ko ngelamun,kebiasaan deh.Oh…y tuh bentar lagi kita nyampe.”sapa Reza membangunkanku
“Oh…maaf tadi aku agak pusing,jadinya aku pengen diem aja.”jawabku gugup
“Y…udah kita ke dokter aja y,takutnya kamu kenapa-kenapa.”ajaknya
“Y…ampun ini hanya pusing biasa ko,gak kenapa-napa Za.”jawabku tersenyum tenang
“Bener y sy…aku gak mau loh kamu sakit.”
“Tenang aja…”jawabku
Akhirnya kamipun sampai disana,dia terus menggenggam tanganku seolah takut aku pergi meninggalkannya.Dia terlihat tidak peduli dengan disekitarnya,dia membuatku masuk dalam suasananya.Sepanjang perjalanan kami selalu bercanda,tidak ada rasa bosan saat aku selalu ada disampingnya.Semua dia bahas dan dari situ aku merasa nyaman dengannya,dia bisa membuat suasana menjadi lebih lucu,apapun itu pasti dibahas menjadi sesuatu yang lucu.Aku juga bingung sebenernya apa yang dia cari disini,atau mungkin dia hanya sekedar mengajakku jalan kesini.Tapi walaupun begitu aku tetap merasa bahagia dengannya.Sampai akhirnya ketika kami berjalan didepan bioskop,seseorang melihatku tajam dan berdiri disana dengan teman-temannya.Dia terus menatapku dengan Reza,akupun salah tingkah aku gak tau apa yang harus aku lakukan,Reza terus menggengam tanganku sampai akhirnya aku mendekati K Rion,dan disitu Rezapun menatapnya dia melihat sikapku dan tersenyum kecut didepannya.Aku semakin bingung darimana Reza tau kalau itu K Rion,dan akupun hanya melaluinya acuh tanpa kulihat tatapannya saat aku berjalan tepat dihadapannya.Reza langsung membawaku kedalam bioskop dan mengantri tiketnya.Aku hanya bisa mencuri pandang memperhatikan K Rion,dia Nampak sangat kecewa padaku,tapi tiba-tiba k Rion tersenyum padaku dan seolah dia akan baik-baik saja tanpaku.Aku hanya bisa menahan air mataku,aku gak mau Reza tau perasaanku sekarang.Kami menoton salah satu film laga disana,aku dan Reza memang memilki kesamaan dalam masalah film,tapi gak termasuk masalah lagu.Reza tampak serius memperhatikan film itu,sampai akhirnya aku merasa ada orang yang memperhatikanku,ketika kulihat dia tampak seperti seorang wanita.Aku tidak melihat jelas siapa dia,karena gelapnya bioskop saat itu,dan posisi tmpat duduknya disebrang tempat duduknya.Yang jelas aku hanya melihat rambutnya yang panjang diikat kebelakang,dan ketika aku melihatnya dia langsung memalingkan mukannya.Akupun semakin curiga dengan orang itu,aku serasa diintai,sampai akhirnya film selesai aku menyuruh Reza untuk segera pulang dan aku menceritakan keadaan itu pada Reza,tapi dia tidak terlalu menanggapinya,yang ada dia hanya menyalahkanku karena aku yang sering melamun.Tapi setelah kupikir apa hubungannya,jelas-jelas itu nyata,orang itu memang duduk gak mungkin itu hanya halusinasi.
Akupun pulang kejadian tadi terus membayangiku,Tapi karena Reza selalu menghiburku di mobil rasa takutku semakin hilang,aku harap yang dikatakan Reza memang benar,aku hanya sering ngelamun jadinya aku sering berfikir macam-macam.
Ở
Disebuah tempat yang agak sepi,disebuah lorang yang agak gelap dua laki-laki saling baku hantam,mereka bergulaing kesana kemari.Salah satu dari mereka jatuh terbanting dan satunya menghantam wajah dan kepalanya,kini laki-laki yang terbanting tadi membela diri dan kini dia diposisi atas dan menghantamkan pukulannya ke muka laki-laki tadi.Mereka saling mengumpat dan menyalahkan satu sama lain.Pertengkaran semakin berlanjut ketika salah satu mereka keluar cairan meah kental dari daerah pelipis dan satu lagi dari daerah hidung,mereka berguling-guling kesana kemari.Mereka saling mendorong,terpengkal sampai jatuh.Salah satu dari mereka menarik kaos dan membantingnya,dia hampir tersungkur lemas sampai akhirnya dia menggigit salah satu telinga laki-laki yang membantingnya,diapun tersungkur lemas.Mereka berdua berusaha berdiri,mempertahankan diri,tetapi ketika mereka saling mendekat dan akan kembali beradu,beberapa orang datang dan meneriaki mereka.Orang-orang itu menyuruh mereka pergi,dan menghentikan perkelahiannya.Tetapi kedua orang itu tidak menghiraukannya,mereka semakin marah dan saling menghantam kembali.Sampai akhirnya orang-orang itu membantu untuk memisahkannya.Orang-orang itu memaksa agar mereka pulang dan menghentikan perkelahian tadi.Dengan kasar salah satu dari mereka menghempaskan tangan orang-orang yang memisahkannya dan berlalu pergi sambil mengumpat kelawannya.Dia berlalu dengan wajah marah dan darah yang yang mengucur segar dari hidungnnya.
Kantin…
Pukul 15.30
“Gimana kabarnya Sy…?”tanya Ana
“Gw baek,kenapa lo manggil gw kesini.”jawabku ketus
“Lo jangan sewot dulu donk,gw ngajak lo kesini…
“Jangan ngomongin K Rion lagi,gw gak mau denger lagi tentang dia.”potongku
“Nggak ko,gw disini hanya mau ngomongin masalah ntar sabtu yang pernah gw omongin sama loe.
“Oh…ya gw tau,gw usahain dateng.”jawabku singkat
“Sy…lo jangan gini terus dong sama kita,kitakan sahabat loe.Gw janji deh gak bakalan maksa loe lagi buat deket-deket lagi sama K Rion.”jelasnya meyakinkanku
“Kenapa loe tiba-tiba kaya gini?”tanyaku bingung
“Gw sama Inca gak mau persahabatan kita ancur gara-gara ini,kita sadar kalo kita selama ini gak ngertiin perasaan loe,gw tau lo sayang banget sama Reza gara-gara dia mirip Adrian.Dan kalo emang Reza dah bikin loe senek kita juga bakal seneng ko.
Aku sangat bahagia ketika Ana mengatakan itu semua padaku,aku senang akhirnya dia mau ngertiin aku.Tapi aku sedih Inca gak ada disini,dia sedang dirumah sakit,kata Ana lambungnya kambuh lagi.Inca memang punya penyakit maag,perutnya sangat rawan jika dia sampai telat makan,menurutnya maag Inca sudah agak kronis jadi haru dirawat secara intensif.Aku memeluk Ana,aku sangat menyayangi teman-temanku.Dan aku yakin dengan dukungan dengan teman-temanku pasti aku sama Reza bisa lebih tenang dari sebelumnya.
“Na…gymana kalau kita sekarang jengukin Inca di rumah sakit?”ajakku
“Boleh juga,tadinya emang gw mau ajakin lo kesana.”jawabnya
“Ya..udah,yo keburu malem.’
Akhirnya kamipun pergi kerumah sakit menjenguk Ana,ketika kami menanyakan pada resepsionist di RSnya,ternyata Ana di ruangan viv lantai dua.Akhirnya kami ke atas menaiki lift,setelah sampai ada dua jalan antara kiri dan kanan,ketika kulihat nomor ruangan Ana menuju kearah Kanan,akhirnya aku mengajak Ana agar berjalan menyusuri koridor sebelah kanan,kulihat beberapa kamar yang sedang terbuka sebelum aku sampai dikamar Inca,dan ketika aku melihat salah satu kamar denagn terbuka agak lebar kulihat seorang wanita yang dengan rambut yang sesuai dengan yang aku lihat dibioskop sedang mencium kening orang yang dirawat itu,tetapi aku tidak trlalu jelas melihat pasien itu karena badan perempuan itu menghalangi wajahnya dari arah pintu.Tapi aku sangat kaget ketika kulihat rambutnya pasien itu mirip dengan orang yang aku kenal.ketika aku ingin semakin memperhatikannya,Ana menarik tanganku sehinnga aku tidak sempat melihat wajah pasien itu.
“Halo inca…”sapa Ana saat kami sampai diruangannya.
“Hi…”jawab Inca lemah
“Ca..maafin gw yah?”sambungku
“Oh…gak apa-apa ko Sy,kita udah ngomongin ko sebelumnya.”jelas Ana
“Ca…gw ikut sedih,maag lo kambuh lagi.”keluhku
“Gak apa-apa lagi Sy…bentar lagi juga sembuh,yang penting kita bisa ngumpul lagi kaya sekarang.
Aku menetesakan air mataku,aku terharu ketika Inca mengatakan itu,akupun langsung memeluknya dan Anapun ikut memeluknya.Kami sangat bahagia persahabatan kami mulai akur lagi.
“Friendship forever.”bisik Ana
Kamipun tersenyum dan melepaskan pelukan kami dari Inca.Kami menghibur Inca agar dia tetap semangat dan percaya kalau dia akan sembuh dari penyakitnya.Kami menemani Inca sampai Ana mengingatkanku kalau sekarang waktunya pulang karena dia tau pagarku tertutup sebentar lagi.Aku dan Ana berpamitan pada Inca dan mengucapkan salam,kami berjanji padanya kalau kami pasti akan kembali untuk menjenguknya lagi.Setelah kami keluar dari kamar Ana,aku memintanya agar menemaniku kekamar 218,ada sesuatu yang harus aku pastikan,tapi ketika aku membuka pintu itu ternyata kamar itu sudah kosong,pasien yang tadi sudah pulang dan aku telat melihatnya.
Akhirnya kamipun pulang dan Anapun pulang ketempat kosannya.Aku masih memikirkan tentang pasien tadi,sosok itu mirip dengan Reza.Tapi kalau itu Reza siapa perempuan itu?Aku semakin meyakinkan diri kalau itu pasti bukan Reza,apa yang menyebabkan Reza masuk rumah sakit.Lagipula sekarang juga aku gak dapat kabar dari Reza kalau dia sekarang lagi sakit.Aku masuk kekamarku dan aku langsung membaringkan badanku.
Tiga hari ini aku tidak mendapatkan kabar apa-apa dari Reza,setiap aku menghubunginya ponsselnya selalu tidak aktif.Aku tanyakan sama Doni keadaanya,Doni juga gak tau dimana dia karena Doni bilang Reza sudah tidak pulang kekosannya hampir 3hari.Aku sangat mengahawatirkannya sampai selama tiga hari itu,aku terus mencari keberadaan Reza.Sampai akhirnya sore hari ketika aku sedang ditemani Ana makan disalh satu tempat makan dekat kampusku,bunyi ponselku berdering dan nama Reza memanggilku diasana.
Halo za…kamu da dimana?tanyaku khawatir
Sy…aku mo..ho..n tolo..ngin ak..u!”pintanya terbata-bata
Iya..tapi kamu dimana?”tanyaku semakin khawatir
Akhirnya Reza memberi tahu alamatnya padaku,di salh satu komplek perumahan,dan yang paling membuatku cemas dia ada disalah satu rumah kosong dikomplek itu.Akhirnya Aku dan Ana langsung menuju kesana,dan mencari nama komplek yang dimaksud oleh Reza.Kami mencari tau ke setiap penduduk di komplek itu mengenai rumah kosong didaerah itu,hari semakin sore dan kami belum medepatkan informasi tentang rumah kosong itu.Sampai akhirnya aku bertanya kepada salah satu tukang ojek dan menanyakan tentang rumah kosong dikomplek ini,dan ternyata bapak itu bilang kalau rumah itu dipinggir komplek ini,aku dan Ana disuruhnya terus jalan sampai akhirnya aku menemukan belokan kearah kiri menuju ke sebeah rumah penduduk biasa.Akhirnya aku berterima kasih pada bapa itu dan langsung pergi kearah rumah itu.Jalanan agak becek karena hujan semalam yang akhirnya aku harus mengangkat sebagian celanaku keatas.Ketika tidak jau dari tempat kami menanyakan rumah itu ke bapa tadi,akhirnya kami menemukan rumah itu sesuai yang dimaksud oleh Reza.Aku memberanikan dengan Ana untuk masuk didalamnya,tidak ada tanda-tanda kalau Reza diculik ataupun dianiaya karena keadaan rumah ini terlihat sangat sepiSetelah sebagian ruangan kami masuki dan meneriaki nama Reza ke setiap kamar akhirnya berakhirlah kami disuatu ruangan yang tertutup rapat pintunya,Aku mencoba membukanya,dan perasaan takut menyelimuti seluruh tubuhku,sampai akhirnya aku membuka tempat itu dan ternyata Reza menggigil kedinginan disalah sudut tempat tidur,dengan beberapa kain dimulutnya dan beberapa suntikan disekitarnya.Aku bener-bener kaget ketika tau kalau Reza adalah pecandu,aku lansung memeluk Ana dan menangis dipelukannya.Kamipun mendekati Reza dan berusaha menyadarkannya,
“Za…kamu kenapa kaya gini ?”tanyaku sambil terisak nangis
Dia hanya menggigil tanpa menjawab pertanyaanku,dia melihatku seperti orang ketakutan.Dia terus melipat tubuhnya karena rasa sakit yang ia rasakan.Aku terus menangis melihat keadaannya sekarang.
“Za…sadar..sadar,aku mohon Za!!!Aku sisy,kenapa za kamu tega ngelakuin ini sama aku…”tanyaku keras
“Sy…udah dia gakkan sadr kalo loe,tanyain terus kaya gini.Meningan kita bawa aja dia kerumah sakit,biar dokter yang nanganin dia.
“GW GAK MAU KE RUMAH SAKIT,JANGAN BAWA GW KESANA!!!”bentak Reza
Kami terkejut ketika Reza,sadar kalau dia bakal dibawa kerumah sakit.Aku terus memaksanya agar dia mau mengikuti saran Ana.Tapi dia tetap tidak mau,akhirnya aku mengusulkan untuk membawanya kekosan Doni saudaranya,dan akhirnya Rezapun mau dengan usulanku.Kami berdua memepah Reza dari kamar itu,aku tidak bisa menghentikan tangisanku,rasanya hatiku sangat sakit ketika aku tau kenyataan tentang Reza.Beberapa kali Ana menenangkanku,dan berusaha menghiburku.Akhirnya mobilpun melaju kearah kosan Dodi,kami berusaha menutupi wajah Reza agar dia ada yang tau soal dia.Setelah aku berulang kali mengetuk pintu kamar Doni,akhirnya Doni keluar dan melihat keadaan Reza yang sedang sakau.Kami dipersilahkannya masuk dan membawanya kekamar Doni.Aku membaringkannya dan terus membantunya untuk tenang,Ana menungguku diluar dan menjelaskan semuanya sama Doni.Lama aku menunggu Reza disana sampai dia merasa baikan.Aku menyuruhnya tidur ketika sesekali dia ingin bergerak bangun.Aku menyuapinya,aku membantu membuka kaosnya yang kotor,aku membersihkan badannya,aku mengompres kepalanya karena badannya agak panas,dan aku memberinya obat penenang sampai akhirnya dia tertidur pulas.Aku meminta izin kepada Doni untuk mengijinkanku menemani Reza disini.
“Don,gw mohon…gw pengen nemenin Reza disini,male mini aja?”pintaku memohon
“Terus lo tidur dimana?”tanya Doni bingung
“Tenang aja,lo gak usah khawatir soal itu.Seharian ini gw bakal jagain Reza supaya cepet sembuh.”jawabku meyakinkan Doni
“Y…udah terserah lo aja Sy.”ugkap Dodi mengiyakan
“Ya…udah kalo gitu gw balik dulu y sy…ntar besok pagi-pagi gw kesini lagi bawa makanan buat lo sama Reza.”sambung Ana
“Makasih ya… Na,ati-ati diajalan.”kataku pada Ana sambil mengantarnya kedepan
Semaleman ini aku ga bisa tidur,aku terus melihat wajah Reza.Aku memohon agar aku tidak kehilangan orang yang aku sayangi utuk yang kedua kalinya.Aku terus terbangun untuk mengawasi Reza,aku takut kalau aku tidur nanti Reza membutuhkan bantuanku.Sampai akhirnya keesokan harinya saat matahari mulai muncul lagi Dodi masih tertidur,akupun langsung mencuci mukaku agar terlihat segar dihadapan Reza.Sebelum aku kembali kekamar Reza,seseorang menekan bel rumah kontrakan Doni.Dia memanggil namaku dari luar,ternyata Ana yang mencariku dengan beberapa bungkus makanan yang kemarin dia janjkan padaku.
“Met pagi Na…”sapaku saat kubuka pintu rumah kontrakan Doni
“Ne Sy,gw bawa makanan buat lo sama Reza.”katanya sambil masuk dan meletakkannya diatas meja
“Makasih ya Na…lo dah banyak bantuin gw.”ungkapku padanya
“Y udahlah,nyantai aja.Gwkan sahabat loe,jadi loe gak usah lebay gitu.”katanya meyakinkanku
Sekarang meningan lo piringin deh makanan buat si Reza,suruh dia makan tuh!”suruhnya padaku
“Tapi dia belom bangun Na..”
“Bentar lagi juga dia bangun ko,loe gak usah ssedih lagi ya.”ungkapnyasambil memelukku
Akhirnya aku dan Ana masuk kedalam kamar Reza,disana dia masih tertidur,sampai akhirnya ketika aku duduk disampingnya tiba-tiba dia bergerak dan sedikit demi sedikit membuka matanya.Akhirnya Rezapun terbangun dan berusaha bergerak bangun tapi aku bilang untuk tetap istirahat,diapun mematuhinya.Akupun langsung membuatkannya susu hangat dan mencoba untuk meminumkannya pada Reza.Awalnya dia gak mau,tapi aku paksa biar dia cepat sembuh.
“Sy…aku kenapa?”tanyanya
“Kemarin kamu sakau za…,tapi untungnya kamu telepon aku jadinya aku sama Ana bisa kesana bantuin kamu.”jawabku sambil tersenyum padanya
“Sy…sekarang kamu udah taukan siapa aku,aku pecandu Sy…”keluhnya
“Ya…udah,aku bakal bantu kamu untuk sembuh lagi.”jawabku semangat
Dia hanya tersenyum melihatku dan menatapku lembut.Aku tau pergaulan Reza,terlalu bebas untukku.Dan kini aku ada didalam lingkupnya.Aku hanya ingin Reza bisa membatasi dirinya dari obat-obatan dan minum keras.Aku gak akan melarangnya untuk bergaul dengan siapapun tapi yang aku inginkan dia bisa membatasi dirinya.
“Sekarang makan dulu yah…”pintanya
“Aku gak laper Sy…,kamu aja yah yang makan.
“Oh…gak usah,kamu aja yang makan.Siapa coba yang sakit,kalau aku yang sakit baru aku yang makan,sekarangkan kamu yang sakit jadi kamu harus makan.”paksaku sambil mengambil makanan yang dibawakan Ana tadi
“Ayo makan…!”suruhku sambil menyuapinya
Setelah aku dan Ana lama menemaninya,Reza terlihat mulai baikan.Akupun meminta izin untuk pulang karena siang ini aku ada kelas.
“Za…aku pulang dulu ya,jaga diri kamu baik-baik.Aku gak mau kamu kaya kemarin lagi!”pintaku
“Makasih ya…Sy,kamu udah nolongin aku.”jawabnya
“Gak masalah…”ungkapku
Akhirnya akupun pamit pulang sebelum aku pergi meninggalkannya,dia mencium keningku dan tersenyum hangat padaku.Aku dan Ana pun pamitan pulang.Dijalan aku sempat memikirkan Reza,sampai akhirnya Ana melihatku sedih dan menghiburku.
“Oh…y,ntar jam satu kitakan ada kelas,gimana kalau kita berangkat bareng!”ajaknya
“Boleh…lagian pasti gw juga bête sendirian.”
“Ya udah gimana kalo udah siap,gw sms loe ok!”
“Ok…!!
Akupun kembali kekosan ada sekitar dua jam lagi,aku beristirahar.Tapi sebelumya aku mau mandi dulu,rambut dan badanku terasa lengket dan aku ingin membersihkannya.Setelah tidur akupun beristirahat sekitar satu jam karena satu jam sebelumya aku membersihkan badanku.Aku merasakan kelelahan yang sangat,seolah aku ingin tetap tidur tapi aku ada kelas jadinya aku terpaksa harus bangun,walau bagaimanapun aku harus kuliah.
Sms masuk dari Ana,dia bilang kalau dia sudah siap berangkat.Akhiranya aku bergegas bangun,merapikan semuanya,dan siap untuk berangkat.Aku hanya memakai t-shirt dan celana jins,rambutku kuikat kebelakang,aku tidak sempat memakai apa-apa hanya parfum dan bedak.Aku pun berangkat seperti biasanya,ya…Sisy yang baru,sisy yang tomboy walaupun itu bukan diriku.
“Sy…ternyata sekarang kita ada quiz ne!”celetuk Ana
“HAAAHH…quiz apa lagi seh,gw kan gak belajar sama sekali!”kataku setengah berteriak
“Shuuuutt…berisik tau,Sy…beneran tw gw bohong hehehe.”ledelknya membohongiku
“Iiiihhh dasaR jelek,ngeselin….”balasku
Ana menghiburku di perjalanan,dia gak mau aku sedih lagi.Apapun dia bahas untuk membuatku bisa tertawa.Akupun sejenak ingin keluar dari masalah-masalhku dan ikut dalam suasana Ana.Aku hanya ingin bercanda seperti yang sering aku,ana dan Inca lakukan.Kemana-mana pasti ada saja hal yang lucu yang selalu kami bahas.Dan kini akupun merindukan Inca,aku harap dirumah sakit dia baik-baik saja dan bisa ngumpul bareng kita lagi.
Kampus,pukul 13.00
Siang ini tidak terlalu panas untuk pergi kuliah.Bulan ini hampir tiap hari hujan,makannya aku membawa payung ke kampus.Cuaca diluarpun agak mendung dan mungkin sebentar lagi juga akan turun hujan.Aku masuk kelas teknologi hasil ternak,disana kami hanya mendengar dosen menjelaskan.Ada beberapa anak kelasku yang ngantuk karena suasana yang mendukung untuk tidur,termasuk Ana.Nampaknya Ana juga ngantuk,matanya seakan tidak tahan untuk berusaha membuka normal.Setelah lama dosen itu menjelaskan dan keluar dari kelas kami,Aku membangunkan Ana.Dia Nampak sangat terkejut dan menganggapku dosen yang membangunkannya.
“ANA…bangun!”bisikku agak keras ditelinganya
“Iya..Pa!”jawabnya terperanjat kaget sambil berdiri
Aku tertawa lucu melihat tingkahnya,aku disangkanya dosen.Lalu aku memberitahukannya kalau kelas udah selesai.Tadinya dia marah tidak aku bangunkan tapi karena aku bilang aku kasian melihatnya diapun memaafkanku.
“Lagian nagapain juga lo mesti kasian tadi gw tidur.”ketusnya
“Gw kan kasian sama loe,pasti tadi pagi loe bangun kepagian banget gara-gara nganter makan buat gw sama Reza.”belaku
“Ya…se,tapi gw gak enak neh sama dosennya.”keluhnya
“Tenang aja.loe aman ko.Tadi kita kan paling belakang,lagian gak lo sendiri ko,banyak yang kaya loe juga di kelas.”
“Oh..y,kita ke ruangan rapat yok,katanya ada yang perlu diomongin but berangkat besok!”ajakk Ana
“Oh…ya udah.”tanggapku
Akhirnya kamipun menuju keruang rapat tempat biasa anak mahasiswa diskusi.Disana semua sudah hampir kumpul dan siap dengan alat tulis untuk mencatat alat-alat yang mesti dibawa besok.Aku dan Ana mendengar ketua panitianya membagikan tugas dan membagikan alat-alat yang mesti kita bawa, yang untungnya aku dan Ana tidak disuruh membawa apa-apa karena kebanyakan laki-laki yang harus membawa peralatan.Kami rapat sampai sore,tadinya aku mulai kesal diam lama ditempat itu,tapi aku juga gak bisa keluar karena dipintu keluar ada K Rion duduk memperhatikan kami dari belakang,akhirnya rencanaku keluar hanya menunggu sampai rapat selesai.Setelah selesai dan kami semua dipersilhkan pulang akhirnya aku lega karena aku merasa pegal duduk terus dan juga karena K Rion sudah tidak ada di dekat pintu keluar tadi.Akupun menarik Ana agar cepat keluar dari ruangan itu sebelum k Rio nada lagi di dekat pintu tadi.
“Aduuhh…Sy,ngapain se loe narik-narik gw kaya gini,sakit tau!”ketusnya
“Udahh…cepetan ah,gw hanya bête aja di dalem,ketua panitianya gak up to date,nyadar gak se loe tuk omongan muter-muter dari tadi.”keluhku
“Y…namanya juga ketua,biar keliat eksis gitu.”jawabnya asal
“Nah,,,itu loe tau,makannya gw pengen cepet balik,lagipula gw laper banget.”
“Ya…bener gw juga laper.”tanggapnya
Kamipun pulang dari kampus dan langsung ketempat makan langganan kami.Tempat makan yang nggak jauh dari kampus,dia terletak pas didepan kampus.Mahasiswa dikampusku sudah menjadi kewajiban makan disini,selain rasaya enak harganya juga sesuai dengan kantong mahasiswa.Banyak makanan yang bisa kita pilih dari makanan perpaket sampai makanan yang bisa kita ambil sendiri.Aku memilih makanan yang bisa aku ambil sendiri,karena ada semur ikan mas kesukaanku,Sedangkan Ana memilih Makanan perpaket,dia lebih memilih bakar ayam.Tidak terlalu lama kami menunggu akahirnya pesanan kami sampai juga,disana kami makan cukup lahap.Apalagi tempatnya sangat mendukung dan nyaman.Kamipun makan dan akhirnya selesai pas adzan magrib,kami berpisah ditempat makan itu karena kosan Ana dekat didepan rumah makan tadi walaupun harus nyebrang dulu sedangkan aku masih harus tetap berjalan kearah kiri.
Aku sampai dikosan beberapa menit kemudian,sebelumnya aku tidak lupa membeli makanan untuk besok hari dan beberapa peralatan perempuan yang memang wajib dibawa.Setibanya dikosan aku meletakan barang-barang belanjaanku,aku merentangkan badanku diatas kasurku.Selama seminggu ini pasti tidak ada hari yang mengijinkanku untuk sekedar istirahat diam dikamar,dan besok aku harus pergi lagi,lagipula aku gak enak sama janjiku ke Ana,pasti dia berharap aku ikut menemaninya,coba kalau ada Inca pasti aku bisa istirahat.Aku hanya berharap besok jadi perjalananku yang tidak membosankan.Lama aku terus menghayal dan memikirkan semuanya akhirnya lama-kelamaan mataku mulai menutup badanku mulai lemas aku menguap beruang kali,yang akhirnya aku terlelap tidur dengan baju yang belum aku ganti.
Keesokan harinya…
Pukul 05.00
Pagi ini Ana sudah membangunkanku,dia menyuruhku mandi dan bersiap-siap karena kita akan berangkat pukul 06.00 pagi.Aku hanya mengiyakan perintah Ana,sedangkan aku masih terlentang tidur diatas tempat tidurku,dan Ana juga tau aku belum beranjak sebelum dia berteriak ditelingaku.
“SISYYYYY………….BANGUUUUUUNNN!!!!teriaknya
“AAAHHH sakit tau”keluhku
“Lagian se loe,dah hampir sepuluh kali gw bangunin loe,masih aja loe gak bangun.”
“iya…ne gw bangun,bwel!”ketusku
“Buruan gw tunggu digerbang!”perintahnya
“iya..”jawabku singkat
Akhirnya aku beranjak bangun,aku tau kalau Ana udah kaya gitu dia pasti dia udah marah sama aku.Makannya aku bangun dan langsung mandi.Air dikosanku dingin banget,kata Bu Tuti kosanku airnya langsung dari gunung jadi kami nggak takut mati air dan yang parahnya airnya dingin banget.
Gerbang
Pukul 06.00
Aku berjalan kearah gerbang kearah kampusku setelah aku berjuang menahan dinginnya air kosanku.Disana Ana sudah menungguku dengan seseorang yang ternyata dia sudah sembuh dari sakitnya.Aku seneng banget ternyata Inca bisa ikut sama kita,akhirnya setelah aku dekat dengan mereka,aku langsung memeluk Inca aku seneng kita bisa ngumpul lagi.
“Ko loe gak bilang se kalo loe udah sembuh.”keluhku
“Kan gw mau bikin surprise buat loe,dan sekarang gw udah disini bareng kalian berdua.”jawabnya
“Ya…udah yok kita kesana,yang lain udah pada baris lho!”ajak Ana mengingatkan kami
Hari ini memang tidak akan membosankan karena aku,Ana,dan Inca sudah ngumpul lagi kaya dulu.Akhirnya kami bisa pergi bareng-bareng,setelah kami diberikan arahan oleh ketua panitia akhirnya kami mulai masuk ke bis kami masing-masing.Dan kami bertiga memang satu bis,kami memilih yang tiga kursi supaya kita bisa sama-sama.Di bis sebelum pergipun aku sudah mulai makan,tapi aku gak berani minum karena aku takut dijalan minta buang air kecil.Aku dan Ana menceritakan masalahku dengan Reza waktu Inca sakit dan Inca memberiku semangat karena apapun masalahnya Ana atau Inca pasti akan menolongku.Di setiap bis kami dipandu oleh setiap Pembina dan ternyata Pembina bisku itu k Rion,aku langsung mengganti posisi tempat dudukku yang tadinya paling pinggir kini minta tukar dengan Ana yang diposisi dekat kaca,aku gak mau nanti dia mengajakku ngobrol,aku selalu mencoba menghindar darinya.
“Ana buruan donk,gw gak mau disini!”pintaku
“ya udah buruan.”kata Ana
Akhirnya kami berganti posisi,dan akupun kini ada di posisi Ana,aku merasa tenang karena dia pasti tidak melihatku.Tapi ternyata sebelum kita pergi k Rion mengabsen anak-anak satu persatu.Ya…ampun akhirnya dia tau kalau aku ada disini.Satu persatu anak diabsen,sampai akhirnya namakupun disebut,aku mengangkat tanganku asal dan dia tersenyum kearah kami.
Lama perjalanan kami habiskan dengan mengobrol,sesekali K Rion mendatangi kami bertiga hanya sekedar bertanya kabar kami.Aku hanya menjawab singkat sesuai pertannyaanya,dan kadang Ana mencubitku karena sikapku itu,
“Sy…gimana kabarnya?”sapanya
“Baik..”jawabku
“Tadi pagi udah makan?”
“Belum dua kali..”jawabku asal
“Y…udah nikmatin ya perjalanannya.”katanya sambil berlalu
“Sisy…lo tuh parah banget tau gak se.”bentak Ana sambil mencubitku
“Auww…sakit tau!”keluhku
“Udah…udah,gak enak tuh diliatin orang.”lerai Inca
Akhirnya kamipun kembali seperti biasa,semua sibuk sendiri-sendiri.Ana smsan,Inca tidur,aku sendiri bengong.Tidur gak bisa,sma gak da pulsa,makan udah kenyang.Beberapa saat kemudian K Rion memberitahu kalau kami sudah sampai di tempat yang kami tuju,sebuah desa kecil dengan pemandangan yang sangat indah dihiasai dengan kabut diatasnya yang terpaksa membuatku harus memakai jaket karena aku tau diluar pasti sangat dingin.Aku membangunkan Inca kalau kita sudah sampai,aku sangat suka tempatnya ternyata sesuai dengan yang aku harapkan.Kamipun disuruh turun dan langsung berkumpul disuatu pos salah satu desa itu.Setelah semuanya kumpul dari dua bis itu,akhirnya aku mendapatkan bagian didesa bagian selatan,dengan pembimbing K Rion.Aku langsung terkejut pasti ini disengaja supaya k Rion bisa terus sama aku.Aku terpisah dengan Ana dan Inca,mereka ke desa bagian barat dan timur.Akhirnya setelah dibagi kelompok dan membawa susu yang akan dibagikan,aku harus mengikuti K Rion,aku selalu mencoba menghindarinya,aku gak mau ngobrol sama dia.Aku pura-pura sibuk membagikan susu dan ngobrol dengan salah sau teman seangkatanku.Kami membagikan kesetiap penduduk yang mengantri kepos kami setelah mereka mendapatkan kupon yang sebelumnya telah kami berikan.Antrian di pos kami sangat panjang dan kami harus tetap melayani dan berusaha seramah mungkin kepada penduduk desa itu.Sampai akhirnya semua antrian telah habis dan selesai tepat pukul 19.00 malam.Akhirnya aku beristirahat disalah satu kios penduduk penjual jagung bakar dan minuman hangat yang ada di pinnggir jalan,disitu aku memesan satu cangkir coklat panas dan satu jagung bakar.Badanku terasa sangat pegal dan terasa lumayan terobati ketika aku menyeruput secangkir coklat panasku.Aku menikmati malam sambil menyeruput coklat panas dengan ditemani beberapa penduduk yang kuajak mengobrol.Lama saat aku asyik mendengarkan mereka bercerita,datanglah K Rion dan duduk disampingku.Dia tersenyum padaku dan mengajakku untuk mengobrol dengannya.
“Sy…bolehkan saya duduk disini?”tanyanya
“Mau ngapain emang.”jawabku ketus
“Sy…aku tau kamu marah sama saya gara-gara,saya berantemkan sama Reza?”tebaknya
“Haah..berantem,emang iya?”tanyaku kaget
“Saya kira kamu udah tau makannya kamu marah sama saya.”
“Jadi luka kk itu gara-gara berantem sama Reza?”
“y…gitu,maafin saya ya…Sy.”pintanya memohon
Jangan-jangan yang kemaren dirumah sakit itu Reza lagi,tapi kalau memang Reza kenapa dia gak ngasih tau aku,terus siapa perempuan yang ada di rumah sakit kemaren.”batinku
“Sy…kamu baek-baek aja kan?”tanya K Rion membangunkanku
Akupun terbangun dari lamunanku…
“Lagian ngapain se kk berantem sama dia,aku bilang jangan ikut campur lagi sama urusan aku dan Reza,karena hati aku sekarang hanya buat Reza jadi kk ga usah ngarepin aku lagi.”bentakku sambil berlalu darinya
“Sy…”teriaknya dari belakang
Aku menghubungi Reza melalui ponselku,tapi ponselnya Reza tidak aktif.Beberapa kali aku menghubunginya tapi tetap ponselnya tidak aktif.Malam ini aku sangat mengkhawatirkannya,aku juga kesal padanya karena tidak memberitahuku kalau dia berkelahi dengan K Rion.Rasanya aku ingin segera besok pagi untuk pulang hanya karena untuk melihat keadaan Reza.Ketika aku tidur,akupun gelisah memikirkan Reza.Aku takut terjadi apa-apa dengannya.
Keesokan harinya…
Aku terbangun dari tidurku dan aku melihat jam sudah pukul 07.00 pagi,aku langsung bergegas mandi dan mengepak pakainku.Aku tau sekarang kami akan pulang.Setelah aku siap ternyata tiak ada satupun anak yang sudah bangun,termasuk Ana dan Inca.Mereka semua tertidur lelap karena semalam mereka memang tidur larut,alhasil aku hanya bisa menunggu mereka.Aku ingin pulang duluan tapi aku sama sekali tidak tau jalan pulang.Desa itu tidak ada kendaraan umum yang melewatinya sehingga aku terpaksa menunggu.Aku merasa bosan didalam kamar,akhirnya aku jalan-jalan keluar.Udara disana pagi itu sangat dingin,aku terpaksa memakai jaket agar tidak kedinginan.Embun pagi membasahi setiap daun-daun disana.Suara burung yang terdengar jelas mengurangi rasa khawatirku kepada Reza karena keindahan alam yang kunikmati pagi ini.Sampai seseorang mendekatiku dan meyapaku dari belakang,aku terperanjat kaget mendengar sapaannya dekat dengan telingaku
“Sy…saya cari kamu tadi katanya kamu nggak ada dikamar.”kata K Rion
“Ngapain lagi se nyari-nyari Sisy…Aku bilang kalau aku gak mau lagi ngomong sama kk.”bentakku
Tanpa menjawab pertanyaanku dia langsung memelukku.Dia tidak peduli aku berusaha untuk melepaskan pelukannya dariku.Dia memelukku sangat erat,dia terus mengucapkan maaf padaku.Aku tau aku sangat egois,padahal sebelum Reza dia adalah orang yang selalu ada untukku.Aku sadar aku juga menyayanginya,tapi kali ini hanya ada Reza dihatiku.Aku tau ini gak adil buat K Rion,seharusnya aku tidak membencinya .
“Sy…saya mohon jangan marah lagi.”pintanya memohon
“Kk lepasin…iya aku maafin tapi jangan kaya gini.”
“Janji ya…kamu maafin saya.”sambil melepaskan pelukannya
“Iya...”jawabku singkat
Akhirnya kamipun ngobrol disana.aku tau aku udah salah sama dia.Kini aku merasa seharusnnya aku seperti ini tanpa ada rasa benci terhadapnya.Dia menghiburku disana dan dia bilang kalau dia juga bahagia kalau memang melihatku bahagia dengan Reza.Dia tidak akan memaksakan lagi kehendaknya untuk mendekatiku.
“Sy…saya janji,gak bakal deketin kamu lagi.Saya tau itu semua hak kamu untuk mencintai Reza.Saya hanya terlalu takut untuk kehilangan kamu,sampai akhirnya saya seperti itu.
“Aku ngerti k,kk emang sayang banget sama aku dan aku tau aku pasti menyesal nyia-nyiakan cinta kk.
“Santai aja Sy…kalo cowok mau jatuh cinta dia juga harus mau buat sakit hati,dan itu memang resiko buat semua cowok.
“iya juga se…”
Lama kami ngobrol akhirnya waktunya kami pulang,kami menyiapkan barang-barang kami.Saat ini aku merasa tenang karena aku gak usah takut lagi ketemu sama K Rion.Dia udah ngerelain aku sama Reza,walaupun aku tau dia sangat kecewa.Di bis aku terus memikirkan Reza dan aku mau ngeliat keadaannya sekarang.Aku berfikir mungkin Reza gak mau buat aku sedih untuk memberitahukannya padaku.Diperjalanan aku hanya ingin tidur walaupun beberapa kali Ana dan Inca mengajakku ngobrol.Aku gak mau menunggu lamanya perjalanan.
Ở
Disebuah jalanan yang agak sepi dengan mobil yang melaju.Sebuah mobil metalik hitam melaju dengan kece[atan maksimal.Seorang yang mengalami depresi.Dia terus melaju dengan sangat cepat,pikirannya kacau,api cemburu yang sangat besar.Dia ingin menyusulnya ketempat dimana kekasihnya kini bersama orang itu.Jalanan memang sepi hanya satu dua mobil melaju dalam keadaan santai.Kabut yang kadang menghalangi perjalannya,membuat dia harus beberapa kali mengelap kaca dalam mobilnya.Dia terus menerobos jalan yang dihalangi oleh kabut,beberapa belokan dia lalui,dia tidak hiraukan dengan rambu-rambu yang mengharuskannya agar mengurangi kecepatan,sampai akhiranya ketika di suatu belokan yang agak curam,sebuah mobil melaju dari arah yang berlawanan,hanya lampu mobil yang dapat memberitahu keberadaan mobil itu,pemuda itu terus melaju dia tidak tahu kalau ada mobil yang berlawanan mendekatinya,dia terkejut dan panic ketika mobil itu tepat dihadapannya,sehingga tanpa tersadar dentuman kedua mobil itu terdengengar sangat keras,satu pengemudi meloncatkan diri keluar,sedang pemuda itu terjepit didalam mobilnya.Kini seluruh badan mereka bersimbah darah,pemuda itupun berusaha untuk keluar mobil tapi keadaanya yang lemah hanya bisa menahan rasa sakit yang menimpanya, sekarang yang mereka tunggu adalah hanya pertolongan
Di bis…
“Sy…gw minta sms donk,mau nelpon nyokap neh!’pinta Ana
“Yah…dari tadi ni HP habis batrenya.”jawabku
“Ne pake punya gw aja.”tawar Inca
Akhirnya Ana meminjam ponsel Inca.Perjalanan kami masih agak jauh,aku semakin mengkhawatirkan Reza,aku takut terjadi apa-apa dengannya.Diperjalanan kabut semakin tebal,kaca jendelakupun tertutupi oleh tebalanya kabut dijalan itu,setiap belokan kami lalui dengan hati-hati dan aku selalu berdoa kalau kami akan baik-baik saja.Selama perjalanan kami semua merasa nyaman dengan jalan yang sangat mulus dan tidak adanya macet.Kami pun harus melewati beberapa jurang yang dibawahnya terdapat hamparan sawah yang sangat luas.Tapi tiba-tiba bus kami berhenti aku tidak tau apa yang terjadi,semua mengeluh karena ini pasti akan banyak membuang waktu,tapi ternyata setelah aku menanyakan pada K Rion,dia menjawab ada kecelekaan didepan dan bus kami tidak bisa melewatinya.Akhirnya kami terpaksa untuk menunggu sampai petugas kecelakaan mengangkat mobil mereka.Akupun melihat kekursi paling depan bersam K Rion,kecelakaannya memang sangat mengerikan,kedua mobilnya sangat hancur dibagian depan,tapi aku sama sekali tidak melihat pengemudi kedua mobil itu.Sampai akhirnya mataku tertuju pada salah satu mobil yang sangat kukenal,mobil metalik hitam dengan kode yang hampir sama dengan mobil Reza,ini gak mungkin berulang kali aku memperjelas penglihatanku tapi tetap nomor itu yang muncul.Dan akhirnya aku memastikan untuk keluar melihat siapa pemilik mobil itu,tapi k Rion mencegahku.
“Pokoknya aku mau keluar!’bentakku
“Sisy kalau kamu keluar,nanti yang lain ikut keluar.”jawabnya setengah berteriak
“Aku gak peduli.”teriakku
Semua anak terlihat aneh dan takut melihatku,termasuk juga K Rion.Dia memegang tanganku dan berusaha mencegahku keluar.Akupun menggigit tangannya yang akhinya dia meringis kesakitan dan melepaskan pegangannya.Akupun keluar dari bis dan langsung lari menghampiri kerumunan warga.
“Bu maaf kalau boleh tau siapa yah,yang mengalami kecalakaan ini “tanyaku penasaran
“Katanya mah neng pemuda,tapi yang satu lagi mah kabur gak tau kemana.”jawab salah satu warga disana
“Terus ibu tau siapa pemuda itu?”tanyaku semakin penasaran
“Gak tau ibu juga,neng liat aj ke rumah itu,katanya pemudanya disana karena ambulannya belum datang.”kata ibu itu sambil menunjuk sebuah rumah yang ramai oleh warga
Akupun lansung menuju rumah itu dan K Rion,Ana dan Inca memanggilku dari belakang.Tapi aku tidak menghiraukannya,aku tetap ingin tau siapa pemuda itu.Setelah aku sampai dirumah itu,bercakan darah ada dimana-dimana dan dia dibaringkan didepan rumah itu dengan warga yang mengerumuninya.Aku berusaha masuk dalam kerumunan itu,dan ternyata aku terperanjat kaget ketika kulihat siapa dia.Aku terduduk lemas dan hanya bisa terkapar tidak berdaya.
“Rezaaa…..!”teriakku histeris sambil memeluknya
Semua orang melihatku menangis memanggil-manggil nama Reza,aku berusaha membuatnya kuat sampai ambulan datang,sayangnya dia masih terkapar lemas dengan darah diseluruh tubuhnya.K Rionpun mengahmpiriku dan menenangkanku agar aku sabar.Ana dan incapun ikut terkejut melihat keadaan Reza.
Beberapa lama kemudian,ambulanpun datang aku berusa membuat orang-orang menghindar untuk memberi jalan petugasnya membawa Reza.Aku memaksa k Rion supaya aku bisa menemani Reza di Ambulan,diapun mengijinkannya dan ditemani olehnya.K Rion menitipkan anak-anak pada pembibimng yang lain dibis kami.Ana dan Inca menyuruhku sabar dan berusaha berjenti manangis.Akhirnya aku dan K rion masuk dalam ambulan bersama Reza.Didalam aku terus menangis melihat Reza yang bersimbah darah dan terkapar lemas.Aku menangis dalam dekapan K Rion,dia berusaha menenangkanku dan memberitahuku kalau Reza pasti akan sembuh.Lama perjalan kerumah sakit semakin membuatku khawatir denagn keadaan Reza yang semakin kritis,aku hanya bisa menangis dan berusaha membuar Reza kuat untuk melalui masa kritisnya.Setelah setengah jam berlalu akhirnya kami sampai disebuah rumah sakit dan Rezapun langsung dibawa kesalah satu ruang UGD rumah sakit itu.Aku dan k Rion ikut mengantarkan Reza masuk dalam rumah sakit tapi kami dicegahnya masuk ketika Reza harus masuk dalam Ruang UGD itu.Akhirnya kami menunggunya diluar dan aku hanya berserah diri supaya Reza bisa kuat melalui masa kritisnya.Aku dan k Rion menunggu beberapa jam dilluar,beberapa kali k Rion menawarkanku makan tapi selalu aku tolak.Aku hany ingin makan ketika ketika aku tau keadaan Reza.
“Sy…kamu jangan maksain diri gitu dong,nanti malah kamu juga ikut sakit!”kata k Rion
Aku hanya menggeleng lemas tidak menghiraukan ajakan k Rion untuk makan
“Sy…saya mohon jangan maksain diri kamu kaya gini.”pintanya memohon
Aku masih tetap diam,pikiranku kosong,air mataku terus keluar.
“Sy…
“KK BERHENTI BUAT NYURUH SISY MAKAN,SISYKAN DAH BILANG KALAU SISY MAU MAKAN KALO SISY UDAH TAU KEADAAN REZA,KK NGERTI GAK SEH PERASAAN SISY…SISY TUH SEDIH K,ORANG YANG SELALU SISY SAYANG SELALU KAYA GINI.”bentakku
K Rionpun hanya bisa terdiam ketika aku membentaknya.Aku gak mau lagi kalau memang nant I aku harus kehilangan Reza kaya waktu aku kehilangan Adrian.Aku jga bingung kenapa Reza ada dijalan itu waktu dia mengalami tabrakan.Aku terus malamun diam dalam keheningan,aku menunggu ada dokter yang keluar dari ruangan UGD itu dan memberitahukanku kalau Reza baik-baik saja.Akhirnya beberapa lam kemudian salah satu dokter keluar dari ruangan itu,dan aku langsung menghampirinya dan menanyakan kabar Rea didalam.
“Dok,gimana keadaanya?”tanyaku khawatir
“Mari keruanganku.”jawabnya tenang
Aku dan k Rionpun akhirnya mengikuti dokter itu keruangannya,aku berharap dokter itu member kabar yang baik untukku.
“Bagaimana dok keadaan Reza?”tanyaku semakin khawatir ketika aku duduk dihadapannya
“Reza kini harus mendapatkan perawatan yang sangat intensif dulu,karena keadaaanya sekarang masih sangat kritis,benturan yang sangat keras membuat kepalanya mengalami gegar otak.
Aku sangat terkejut mendengarnya,aku tidak percaya kalau Reza akan mengalami gegar otak.K Rion menenangkanku,dia memberitahuku agar aku sabar menghadapinya.
“Terus apa yang nanti akan terjadi sama Reza dok?”tanya k Rion
“Reza hanya butuh bertahan dari masa kritis kalau dia mampu keluar, peluang sembuh akan lebih besar untuknya tapi sayang usianya tidak bisa bertahan lama akibat gegar otak yang dialaminya…”jawab dokter itu sambil menghela nafas
Aku semakin terkejut ketika dokter itu memberitahu kami kalau Reza hanya harus bertahan sehingga dengan kata lain kalau Reza tidak mampu dia pasti akan meninggal dan yang lebih parahnya Reza kini dibatasi oleh waktu untuk hidupnya.K Rion menenangkanku kalau kita pasti bisa bantu Reza buat bertahan.Aku dan K Rion keluar dari ruangan dokter,dan kami melihat Reza terbaring lemah disuatu ruangan.Selang oksigen, dan infusan menghiasi sebagian tubuh Reza.Reza yang kulihat selalu caria dan kuat kini hanya terbasing lemah di tempat tidur itu.Aku dan K Rion pun masuk kedalam,aku terus memandang wajah Reza,air mati ini serasa tidak akan berhenti sebelum Reza bisa sembuh dari ini semua.
“Sy…kamu harus kuat yah,percaya sama KK,Reza pasti berjuang untuk sembuh.”katanya meyakiniku.
“Ya…aku juga yakin,Reza pasti sembuh.”jawabku semangat
Tidak lama kemudian selagi kami menunggu keadaan Reza didalam,beberapa masuk kedalam ruangan itu.Ana,inca,dan Doni kini menginjungi kani dan Reza disini.Mereka membawa sekantong buah-buahan untuk Reza.
“Sy…gimana keadaan Reza?”tanya Doni
“Don…Reza hanya harus berjuang dari masa kritisnya,kalau misalanya dia mampu,peluang buat sembuh pasti besar.”jawabku sambil terisak nagis
“Sabar yah…Sy.”ungkap Inca
“Sy…Reza pasti sembuh,dia juga pasti pengen ketemu lagi sama loe,jadi dia pasti bertahan buat sembuh.”sambung Ana
Mereka semua terus memberiku semangat,mereka meyakiniku kalau Reza pasti sembuh dari masa kritisnya.
“Sy…meningan lo sam K Rion pulung dulu ih,biar gw yang jagain si Reza.”pinta Doni
“Gak !! gw mau disini terus temenin Reza.”tolakku
“Sy…loe butuh istirahat,kalau loe terus disini ntar malah loe yang sakit,terus gak bisa lagi deh nungguin Reza.”sambung Ana
“Ya...udah Sy,pulang aja yo…ntar besok kita kesini lagi.”ajak K Rion
Akhiranya ak mengikuti saran mereka semua,aku pulang bersama K Rion.Aku tau kalau misalnya aku terus diam disana yang ada aku mungkin sakit karena seharian ini juga aku gak ada makan sama sekali,dan seharusnya aku menghubungi keluarganya sekarang untuk member itahu keadaan Reza sekarang tapi yang jadi masalahnya aku sama sekali tidak tau siapa ora tuanya Reza.
“Sy…ko kamu bengong gitu se,udahlah jangan mikirin terus Reza,saya tuh takut kamu malah sakit terus mikirin Reza,”kata K Rion membangunkan lamunanku.
“Gak…ko k,aku hanya mikirin seharusnya kita kasih tau keadaan Reza sama orang tuanya.”jawabku
“Ya…udah besok kita suruh Doni aja menghubungi orang tuanya,supaya orang tuanya tau keadaan Reza sekarang.
Aku hanya mengangguk setuju atas usul K Rion,kini aku merasakan kelelahan yang sangat pada diriku.tanpa sadar aku tertidur dalam pelukan K Rion,dia mengusap kepalaku seakan dia menenangkanku agar sebentar membuang semua masalahku sekarang.Aku tertidur lama di pelukannya sampai akhirnya aku sampai dikosanku.Dia mengantarkanku masuk dan memapahku masuk karena aku tidak kuat jalan sendir,rasanya kepalaku sangat berat ketika aku berdiri untuk berjalan.Dia menidurkanku di tempat tidurku dan sebelum pergi dia mengusap kembali kepalaku dan memberikanku senyuman terlembut padaku.
Keesokan harinya….
Aku terbangun dari tidurku,aku merasa lebih baik dari sebelumnya.Kini aku bersiap untuk kembali ke RS menemui Reza,tak selang berapa menit akhirnya K Rion menghubungi karena dia sudah menungguku didepan kosanku.Akupun mengunci kosanku dan lagsung bergegas pergi menemuinya.Perjalanan kami tidak terlalu jauh dari rumah sakit yang kini merawat Reza,hanya butuh dua jam perjalanan akhirnya kamipun sampai kesana dan langsung menuju kamar Reza.Disana kini hanya ada Doni yang tertidur disalah satu kursi diruangan Reza dirawat sekarang.Kami masuk kedalam tanpa membangunkan Doni disana.Aku melihat kondisi Reza sekarang tanpa tabung oksigen,dan aku tau kalau Reza pasti baikan dari sebelumya.Aku mencoba berkomunikasi dengan Reza walaupun aku tidak tau dia bisa mendengarkanku atau tidak,yang pasti aku ingindia tau kalau aku sangat mencintainya,
“Za…aku gak tau kamu bisa mendengarku atau ngggak,yang pasti aku hanya pengen bilang kalau aku sayang banget sama kamu,aku gak mau kamu terus-terusan kaya gini.Aku kangen za ngeliat senyuman kamu lagi,aku kangen kita bercanda,aku pengen za kita kaya dulu.Za…aku mohon kamu sembuh yah…kalau sampai kamu kenapa-napa kau gak akan bisa maafin diri aku sendiri.Aku gak mau za kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya,jadi tolong jangan tinggalin aku,kamu harus kuat,kamu harus bisa sembuh.Aku janji aku bakal jagain kamu,dan aku bakal terus ada buat kamu.”kataku sambil terisak nangis
“Sy…sabar!”pinta K Rion
K Rion memelukku dan memberitatahuku kalau Reza pasti sembuh dari sakitnya.Aku hanya menangis dalam pelukan K Rion.Tidak ada yang bisa menenangkanku selain K Rion dan aku sangat bersyukur ketika K Rion selalu ada disamping.
“Sy…Sorry,gw ketiduran.”ungkap Doni
“Oh…gak apa-apa lagi Don,gw tau pasti lo cape.”jawabku sambil mengahapus air mataku dan melepaskan pelukanku dari K Rion
“Dari kapan loe pada ada disini?”tanyanya
“Gak lama banget se Don.Oh…iya,gw mau nanya sama loe tentang orang tuanya Reza lo pasti taukan secara loekan saudaranya dia?”tanyaku
“Euhhh…gimana ya,gw jelasinnya.”jawabnya gugup
“Kenapa se Don,kayanya loe nyembuntiin sesuatu gitu dari gw?”tanyaku penasaran
“”Sy…sebelumnya gw mau minta maaf sama loe,selama ini gw dah bohongin loe,kalo sebenernya Reza itu bukan saudara gwdan gw juga gak tau kenapa dia nyuruh gw buat bilang sama Loe kalau dia itu saudara gw.”ungkapnya bersalah
“Jadi Reza bukan saudara loe…?”tanyaku terkejut
“Iya…maafin gw ya..”pintnya
“Terus sebenernya dia itu siapa loe?”tanyaku
Tapi ketika Doni akan menjawab pertanyaanku kami mendengar Reza mengeluh,mengatakan sesuatu,ketika kami mendekatinya,aku mendengar namaku disebutkan.
“Za…kamu bangun?”tanyaku sambil memegang telapak tangannya
“Sy…”keluhnya
“K tolong panggil dokter kesini cepetan!”suruhku pada ka Rion
Tidak lama kemudian dokter datang bersama satu susternya,dia memeriksa keadaan Reza.Ketika susuter mencatat perkembangannya dan dokter selesai memeriksanya,akupun menanyakan keadaannya.
“Dok…bagaimana keadaanya sekarang?”tanyakku penuh harap Reza baik-baik saja
“Perkembangan Reza sangat bagus dia berhasil keluar dari masa kritisnya.”jawab dokternya
“Haah…beneran dok.”sambutku senang
“Reza,akhirnya kamu sembuh juga.Aku seneng banget.”ungkapku
“Dok…ko kakiku gak berasa,kenapa y Dok?”tanya Reza
Aku hanya bisa melihatnya sedih karena ternyata selain Rion gegar otak dia juga akan mengalami cacat pada kakinya.
“Haahh…saya cacat dok,maksud dokter saya gak akan bisa jalan lagi.”tanyanya sedih
“Za…sabar yah.”ungkapku sambil memeluknya
“Sy…aku cacat,aku gak mau sy,aku gak akan bisa ngapa-ngapain Sy,aku akan jadi mayat hidup,lebih baik aku mati dari pada aku harus nglamin ini semua….”ungkapnya kesal
Beberapa lama kemudian,suara ketukan pintu membuat kami melepaskan pelukan kami,tapi Reza terus menangis kesal denagn semua yang terjadi dengan dirinya,dia merasa kini hidupnya tidak berguna lagi.akhirnya orang-orang itu masuk,setelah aku melihatnya betapa terkejutnya aku ketika Ami dan tante Rita masuk kedalam ruangan kami.Aku semakin yakin kalau Reza memang saudara kembarnya Adrian tapi aku semaki bingung ketika Ami ikut bersam tante Rita.
“Tante…”sapaku kaget
“Sisy…”jawabnya ikut terkejut melihatku
“Ngapain mama kesini?”bentak Reza
“Nak…maafin mama nak,mama sadar mama salah.”ungkap tante Ratna menangis mendekati Reza
“Aku gak peduli sama mama,sekarang mama keluar,Reza gak mau liat mama lagi”bentak Reza
Aku hanya bisa melihat kemarahan Reza,dia terlihat sangat membenci tante Ratna.Smpai akhirnya tante Ratnapun keluar ditemani oleh Doni.Tante Ratna menangis ketika Reza mengusirnya keluar,dan kini aku hanya bisa melihat Reza dengan amarahnya mengusir tante Ratna keluar.Aku tidak apa yang terjadi antara Reza dengan tante Ratna,tapi sekarang yang jadi pertanyaan Aku adalah mengenai keberadaan Ami disini.
“Za…maafin gw bawa nyokap loe kesini,semalem Doni telpon gw,suruh ngasih tau nyokap loe kalau loe tabrakan.”kata Ami
“Loe tuh,dah tau gw benci banget sama dia,kenapa loe kasih tau dia.”bentak Reza
“za..sabar biarin Ami jelasin semuanya.”potongku
“Gw semalem bingung mau kasih tau siapa lagi,gw gak tega kalau harus ngasih tau nenek loe.karena gw tau nenek loe sekarang juga ada di rumah sakit,sakit mikirin loe kabur dari rumahnya.”terang Ami
“Alesan lloe,gak mungkin nenek gw sakit,loe hanya pengen cewek itu ngetawain gw kalau gw kaya gini sekarang.”kata Reza setengah berteriak pada Ami
“REZA…JAGA MULUT KAMU,GAK ADA ORANG TUA YANG NGETAWAIN ANAKNYA WAKTU ANAKNYA SEDIH.”bentakku.Kamu sadar Za…apa kamu gak liat tadi mama kamu nangis ngeliat kamu kaya gini.”
“K Sisy…kk tuh gak nyadar kalau selama ini kk dibohongin sama Reza.”cetus Ami tiba-tiba
Aku semakin terkejut ketika Ami mengatakan itu semua padaku.Akupun langsung melihat Reza,dan diapun terlihat sangat terkejut ketika Ami mengatakan itu kepadaku.
“AMI…KELUAR KAMU!”bentak Reza
“Gak za…sekarang semua udah terlambat,aku udah capek kaya gini terus.”keluh Ami
“Mi…gw sadar gw salah,tapi sekarang gw sadar kalau gw sekarang sayang sama Sisy,dan loe tau gw tabrakan kaya gini hanya buat jemput sisy di desa karena gw gak mau di deket sama Rion.”jelas Reza
“Kalian ngomongin apa se,aku gak ngerti?”tanyaku bingung
“Sy…sekarang aku mau jujur sama kamu.Sebenernya aku udah bikin scenario tentang ini semua.Aku dan Adrian memang saudara kembar.Jujuar aku sangat membenci Adrian karena dia udah bunuh papa,dia selalu bikin papa marah.Papagak suka sama orang yang ngerokok karena papa udah trauma dengan keadaan kakek dulu sebagai perokok berat sampai akhirnya kakek meninggal dan dari situ papa gak mau ada anggota kelurga kami yang ngerokok,tapi papa tau Adrian tau papa perokok berat dan jantung papa kambuh ketika papa marahin Adrian sampai akhirnya papa meninggal.Tapi mama lebih sayang sama Adrian,selama papa ada mama selalu ngebelain Adrian dibanding aku sampai akhirnya papa meninggal mama lebih merhatiin Andrian sampe harus pindah kesurabaya dan ninggalin aku sama nenek dijakarta.Aku semakin membenci mama dan Adrian dan aku bersumpah waktu itu untuk membalasnya,tapi karena aku tau Adrian meninggal makannya aku mencari kamu yang waktu itu aku tau dari Ami adik angkatnya Adrian sebelum Rere adik paling kecilku lahir.Aku meminta bantuannya untuk mengantarkanku ke tempat kamu,dan aku berpura-pura jadi saudarnya Doni.Aku tau kalau kamu perempuan yang feminime,lembut dan baik dimata teman-teman kamu.Makanya aku selalu ngajakin kamu bahkan ngubah kamu menjadi seseorang yang sebenernya bukan diri kamu.Waktu aku sangat membenci kamu,aku ingin buat kamu rusak.Tapi aku pura-pura sayang sama kamu,supaya kamu gak curiga sama aku.Sampai akhirnya aku merasa sangat cemburu ketika ada laki-laki yang sangat menyayangi kamu,sampai waktu itu aku dan Rion berkelahi,waktu itu aku sadar kalau kamu tulus sayang sama aku,waktu kamu bantu aku dari narkoba.Dan akhirnya waktu aku disuruh pulang sama nenek karena nenek sakit,aku ingin jujur ngomong ini sama kamu sebelum pergi,tapi dijalan akhirnya aku harus nagalmin ini.
Setelah aku mendengar semua pernyataan Reza kini aku hanya bisa menitikkan air mataku,nggak ada kata-kata yang bisa aku ungkapkan kepadanya dan aku sama sekali tidak percaya,karena yang kuanggap Reza memang mencintaiku ternyata hanya mempermainkanku.Aku cukup sangat tertekan ketika aku tau semua tentang Reza.Aku hanya dipermainkan dan aku sangat kecewa. Tanpa kulihat dirinya aku keluar dari kamarnya dan aku berlari ke luar rumah sakit,aku ingin pulang,aku hanya ingin beberapa saat menenangkan diriku dari masalah ini.
Ở
Aku masih tertidur cape di tempat tidurku dan ternyata di dalam kamar sudah ada Ana dan Inca,mereka semua menungguku bangun setelah seharian aku tidak terbangun dari tidurku.
Tiba-tiba aku merasa baikan hari ini,pelan-pelan aku membuka mataku dan berusaha jelas melihat sekelilingku,semua orang tersenyum padaku.Mereka Ana,Inca ,dan K Rion serta Dion.Mereka membantuku duduk…
“Sy…gimana keadaan loe,kayanya loe capek banget?”tanya Ana
“Banget Na.”jawabku
Gw dah diceritain ko sama K Rion,ternyata Reza jahat banget yah sama loe.”
“iya,,,Sy,gw juga jadi sedih dengernya.”sambung Inca
“Gak apa-apa lagi,gw ngerti perasaan Reza,dia hanya gak bisa nerima bocapnya meninggal gara-gara Adrian.Dan kemaren itu mungkin gw syok dan kecapean jadinya gw pingsan deh,tapi…kalau gw udah bener baekan gw juga bakal nengokin dia lagi ko.”terangku
“Tapi Sy…pagi-pagi banget mereka udah pergi ke Jakarta,Reza minta pindah Rumah sakit dia gak mau nyusahin kamu lagi,katanya dia gak pantes buat kamu,masih ada cowok yang lebih sayang sama kamu.Dan dia juga makasih karena kamu udah nyadarin dia kalau selama ini dia salah.Oh…ya ini ada surat dari dia sebelum dia pergi.”kata Doni
“Jadi Reza ninggalin gw sekarang?”tanyaku
Hanya anggukan kepala dari Doni kalau dia memang sudah pergi,akupun menerima surat pemberian dari Reza,surat yang sederhana dengan makna yang sangat dalam.
To:
Sisy
Sy…aku adalah laki-laki terbodoh telah melakukan hal ini padamu.Cintaku memang tidak sebesar cinta Rion,tapi aku sadar bahwa hatikupun memiliki cinta walaupun itu sangat sederhana.Aku sangat bahagia ketika aku dicintai dan kini aku sadar cinta itu akan datang ketika kita juga belajar untuk mencintai.Sisy,dengan bertemunya aku dengan kamu membuatku sadar kalau kebencian itu mengakhiri semua hidup kita,dan aku gak mau ini terulang dengan terus menyakitimu.Aku dan mama udah baikan,makasih telah mengajarkanku arti cinta.Pernah mencintaimu adalah anugrah bagiku,sekarang cobalah untuk mencintai Rion karena aku tau betapa besarnya cintanya padamu,jangan pernah meninggalkan orang yang mencintaimu karena ketika kamu ditinggalkan kamu akan merasakan hampanya diri kamu..
Reza winata
Aku menangis terharu setelah selesai membaca surat dari Reza,Ana memberiku tissue untuk menghapus air mataku.Aku melipatnya dan menyimpan surat itu.Aku tersenyum sedih kepada teman-temanku,aku tau ini bukanlah akhir dari segalanya,dan aku tau masih jauh perjalananku untuk lebih mengerti makna sebuah cinta.
Kampus 08.00
“Ciee…yang udah jadian,berdua mulu kemana-mana.”cetus Inca
“lo sirik ja ca…makanya jangan jutek mulu ma cowok jadinya ampe sekarang gak adakan yang deketin loe?”potong Ana
Kami bertigapun akhirnya tertawa melihat tingkah Inca yang cemberut. Kini aku jadian sama K Rion ,ternyata bukan orang lain yang kini jadi pacarku,tapi seorang Rion yang tanpa ku sadari selalu ada untukku. Dan masalah Reza dia sudah sembuh dari vonisnya dengan masa hidup yang sangat singkat karena ternyata gegar otak yang dia alami tidak begitu parah dengan beberapa kali oprasi,dan kini akhirnya dia sudah sembuh sedangkan hubungannya denagan mamanya sudah mulai baikan kembali dan kini dia sibuk mempersiapkan S2 nya di tempat omnya yang kini tinggal di Australia.
THE END
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar